Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM Hari Tgl/Bln/Thn Jam

KENDALI MUTU
DIAGNOSTIK Selasa 06 / 11 / 2018 07.30
IMEJING
Nomor
Revisi
0 1 2 3 4 5

Nama QC test : Uji Kekontakkan Screen


Nama Mahasiswa :

1. EKA NOVIANTI (P1337430217006)


2. HAYDA ZUHRO MAHDIYANA (P1337430217022)
3. GHAZIYAH AL WAFA NURUL (P1337430217024) Kelas : 2 D
4. HAPSARI KUSUMA DIYANY (P1337430217033)
5. REYHAN ANNAFIS (P1337430217052) Kelompok : 3
6. DWIKKI RAHARDIAN YULISTYADI (P1337430217059)
7. AFLAKHUZ ZAMANI (P1337430217062)
8. YUSRIYA AMALIA KUSUMA D (P1337430217068)
9. AGTAFIA CITRA PRADINI (P1337430217076)
10. FRANSISCA DHEA SHEILA MONICA (P1337430217080)

A. TUJUAN
Untuk meyakinkan bahwa jika terdapat daerah yang terjadi pengaburan pada radiograf, maka harus
dicurigai adanya ketidak kontakan film-screens.

B. MATERIAL (ALAT/BAHAN)

1. Pesawat sinar-x

2. Kaset yang akan diuji


- Ukuran 18x24 cm (A)
- Ukuran 24x30 cm (F)
- Ukuran 30x40 cm (B)

3. Alat Uji
- Satu dos paper clip.
- Lempeng logam berlubang.
- Fine wire mesh (jaring kawat) yang dapat menutupi kaset
ukuran 35 x 43 cm.
- Selembar tissue.

4. Marker Pb jika kaset tidak mempunyai jendela Pb untuk identitas pasien


C. METODE/PROSEDUR

1. Isi kaset yang akan diuji dengan film sesuai dengan ukurannya.

2. Tempatkan diatas meja pemeriksaan.

3. Tutup seluruh permukaan kaset dengan alat uji (jika menggunakan paper clip harus
didistribusikan merata).

4. Atur FFD 150 cm (FFD yang tinggi mengurangi ketidak tajaman geometri).

5. Buka kolimator seluas kaset.

6. Jika diperlukan tempatkan Pb pada pojok kaset.

7. Lakukan eksposi menggunakan 50 kV dan 6 mAs (densitas film 1 – 2).

8. Proses film.

D. HASIL DAN DISKUSI

A. Kaset ukuran 18x24 cm dengan menggunakan paper clip.

1. Isi kaset ukuran 18x24 cm yang akan diuji dengan film ukuran 18x24 cm.

2. Menempatkan diatas lantai agar FFD bisa 150 cm.

3. Menutup seluruh permukaan kaset dengan paper clip.

4. FFD 150 cm (FFD yang tinggi mengurangi ketidak tajaman geometri).

5. Buka kolimator seluas kaset.

6. Lakukan eksposi menggunakan 50 kV dan 6 mAs (densitas film 1 – 2).

7. Prosesing film.

- Dilakukan di kamar gelap, lampu general dimatikan.

- Buka kaset dan pasang film pada hanger.

- Masukkan film ke dalam cairan developer hingga muncul gambaran latendengan cara
menginspeksi film menggunakan cahaya safety light.

- Bila bayangan laten muncul, film di rinshing pada tangki rinshing kemudian masukkan
film pada cairan fixer agar gambaran menjadi gambaran tetap.

- Kemudian film di washing dan dikeringkan pada mesin pengering.


E. HASIL DAN DISKUSI (Lanjutan)

B. Kaset ukuran 24x30 cm dengan menggunakan wiremesh.


1. Isi kaset ukuran 24x30 cm yang akan diuji dengan film ukuran 24x30 cm.
2. Menempatkan kaset didepan standbucky.
3. Seluruh permukaan kaset ditutup dengan wiremesh.
4. FFD 150 cm (FFD yang tinggi mengurangi ketidak tajaman geometri).
5. Buka kolimator seluas kaset.
6. Lakukan eksposi menggunakan 50 kV dan 6 mAs (densitas film 1 – 2).
7. Prosesing film.
- Dilakukan di kamar gelap, lampu general dimatikan.
- Buka kaset dan pasang film pada hanger.
- Masukkan film ke dalam cairan developer hingga muncul gambaran latendengan cara
menginspeksi film menggunakan cahaya safety light.
- Bila bayangan laten muncul, film di rinshing pada tangki rinshing kemudian masukkan
film pada cairan fixer agar gambaran menjadi gambaran tetap.
- Kemudian film di washing dan dikeringkan pada mesin pengering.

C. Kaset ukuran 30x40 cm dengan menggunakan wiremesh dan selembar tissue pada kuadran 4.
1. Isi kaset ukuran 30x40 cm yang akan diuji dengan film ukuran 30x40 cm dan selembar
tisu dilipat kemudian diletakkan dikuadran 4.
2. Di tempatkan diatas lantai agar FFD bisa menjadi 150 cm.
3. Seluruh permukaan kaset ditutup dengan wiremesh.
4. Atur FFD 150 cm (FFD yang tinggi mengurangi ketidak tajaman geometri).
5. Buka kolimator seluas kaset.
6. Melakukan eksposi menggunakan faktor eksposi sebesar 50 kV dan 6 mAs (densitas film
1 – 2).
7. Prosesing film.
- Dilakukan di kamar gelap, lampu general dimatikan.
- Buka kaset dan pasang film pada hanger.
- Masukkan film ke dalam cairan developer hingga muncul gambaran latendengan cara
menginspeksi film menggunakan cahaya safety light.
- Bila bayangan laten muncul, film di rinshing pada tangki rinshing kemudian masukkan
film pada cairan fixer agar gambaran menjadi gambaran tetap.
- Kemudian film di washing dan dikeringkan pada mesin pengering.
Hasil pemeriksaan pada film ukuran 18x24 cm
 Kuadran 1 :
= 0,98 . 0,78 . 0,80
= 0,85 (hasil rata-rata dari ketiga titik)
 Kuadran 2 :
= 0,91 . 0,82 . 0,77
= 0,83 (hasil rata-rata dari ketiga titik)
 Kuadran 3 :
= 0,76 . 0,72 . 0,73
= 0,73 (hasil rata-rata dari ketiga titik)
 Kuadran 4:
= 0,65 . 0,63 . 0,60
= 0,62 (hasil rata-rata dari ketiga titik)

Hasil pemeriksaan pada film ukuran 24x30 cm


 Kuadran 1:
= 1,22 . 1,10 . 1,19
= 1,17 (hasil rata-rata dari ketiga titik)
 Kuadran 2:
= 1,40 . 1,34 . 1,36
= 1,36 (hasil rata-rata dari ketiga titik)
 Kuadran 3:
= 1,02 . 1,15 . 1,00
= 1,06 (hasil rata-rata dari ketiga titik)
 Kuadran 4:
= 1,16 . 1,15 . 1,13
= 1,14 (hasil rata-rata dari ketiga titik)

Hasil pemeriksaan pada film ukuran 30x40 cm


 Kuadran 1 :
= 1,55 . 1,57 . 1,67
= 1,59 (hasil rata-rata dari ketiga titik)
 Kuadran 2 :
= 1,89 . 1,74 . 1,45
= 1,65 (hasil rata-rata dari ketiga titik)
 Kuadran 3 :
= 1,64 . 1,62 . 1,63
= 1,63 (hasil rata-rata dari ketiga titik)
 Kuadran 4:
= 1,68 . 1,60 . 1,47
=1,58 (hasil rata-rata dari ketiga titik)
F. EVALUASI

1. Menggunakan densitometer untuk mengukur densitas film pada lubang-lubang yang


terbentuk.
2. Memeriksa gambar, mencari daerah yang terjadi pengaburan.
3. Daerah pengaburan juga disebabkan oleh :
a. Kaset yang cidera
b. Pemasangan screen
c. Kantong udara
4. Pada gambar radiograf terlihat 3 bagian yaitu daerah non kontak film, kontak film dan daerah
pengaburan.
a. Daerah non kontak film
Daerah yang memiliki densitas 0,62 yaitu pada film ukuran 18 x 24 pada kuadran IV yang
mungkin disebabkan oleh pemasangan screen yang kurang tepat dengan warna film lebih
terang dibandingan kuadran film lainnya dan juga ini dipengaruhi pada saat prosesing film
di kamar gelap, waktu yang digunakan pada saat prosesing lebih singkat dibandingkan
dengan film yang berukuran 30x40 cm.
b. Daerah kontak film
Pada film ukuran 30x40 cm di kuadran III memiliki densitas 1,63 dengan warna lebih
gelap di bandingan dengan kuadran pada film lainnya. Karena terjadi kekontakan antara
screen dan film secara tepat dan juga pada saat prosesing waktunya lebih lama
dibandingkan dengan film 18x24 cm dan 24x30 cm.
c. Daerah Pengaburan
Terjadi pengaburan pada kuadran IV di film ukuran 24x30 dengan densitas 1,14 yang
memiliki warna ke abu-abuan dan adanya ketidaktajaman dikarenakan pada saat prosesing
film di kamar gelap, waktunya lebih singkat dibandingkan dengan yang film 30x40 cm.

18 x 24 30 x 40 24 x 30
F. KESIMPULAN

Dengan adanya jarak film dengan screen akan menimbulkan pengaburan objek yang
mengakibatkan densitas dan ketajaman berkurang. Pada pengujian yang dilakukan, pada kaset
ukuran 18x24 cm terjadi ketidakkontakkan film terhadap screen karena memiliki densitas yang
rendah yaitu 0,62 dibandingan dengan film di kaset yang lain. Hal lain yang menyebabkan
kurangnya ketajaman pada film ukuran 18x24 dan 24x30 cm adalah karena kurangnya waktu
pada saat prosesing film di kamar gelap.
Bisa disimpulkan bahwa lamanya waktu pada saat prosesing film juga sangat
mempengaruhi berhasil atau tidaknya dalam uji kekontakan film-screen agar tidak terjadi
kesalahpahaman antara kekontakan film-screen atau yang lainnya. Sehingga perlu dilakukan
kesamaan waktu dalam prosesing film pada semua film dan pengujian atau pengecekan screen
secara berkala juga tetap harus dilakukan agar kaset tetap dapat menegakkan diagnosa dengan
baik dan benar.

G. REFERENSI

Bushong, S.C. 2006. Radiologic Science for Technologist Physic, Biology


Protection Seventh Edition. Mosby Inc : USA
H. LAMPIRAN

24 X 30 cm

30 x 40 cm

18 x 24 cm

Anda mungkin juga menyukai