1
fungsi sensitometri adalah:
Menilai speed relatif dari film sinar-x, misalnya menggunakan screen
film atau tidak, sebagai koreksi terhadap eksposi.
Untuk menilai karakteristk film pada kondisi tertentu.
Untuk mengevaluasi teknik factor eksposi, dan intensifying screen
Karakteristik Film
Resolusi (Resolution)
Resolusi adalah kemampuan untuk mengakuratkan antara
gambaran dengan obyek.
Resolusi biasa disebut juga dengan detail, ketajaman dan daya
urai (resolving power).
Kecepatan (Speed)
Kecepatan (speed) adalah kecepatan atau besarnya
kemampuan emulsi film dalam merespon sejumlah cahaya.
Nilai speed dipengaruhi oleh ukuran kristal perak halida dan
tebalnya.
Makin besar kristal maka makin cepat kecepatan (speed) film
tersebut. Film dengan kecepatan (speed) rendah memerlukan
faktor eksposi yang besar, sedangkan film dengan kecepatan
(speed) yang tinggi memerlukan faktor eksposi yang kecil.
Kontras
Kontras film adalah banyaknya warna kehitaman (densitas)
yang membedakan antara densitas minimum dan densitas
maksimum.
Adapun rentang densitas yang biasa digunakan dalam bidang
radiografi adalah antara 0,25 - 2,00.
Latitude
Latitude film adalah respon emulsi film terhadap rentang
perbedaan nilai eksposi yang disebut juga dengan eksposi.
Nilai latitude film ini berbanding terbalik dengan kontras film.
Bila nilai latitude besar maka kontras akan rendah.
Sedangkan bila nilai latitude kecil maka kontrasnya akan
tinggi.
SERI EKSPOSI DENGAN DUA CARA:
Area A B C D E F G H I
PLOTTING KURVA
Teknik Membaca Kurva Karakteristik
Ketebalan dasar film (base film thickness)
Untuk mendapatkan nilai ini, sebaiknya tidak mencuci
film dengan developer.
Karena penghitaman pasti akan ada disebabkan karena
banyak faktor.
Biasanya jika ingin mengukur kehitamannya maka film
dimasukkan langsung ke dalam fixer, sehingga terjadi
clearing total dan akan menambahkan densitas sebesar
0.05 - 0.1 dalam bentuk fog density RR. Charlton,
(1992).
Menurutnya nilai OD dari ketebalan dasar film besarnya
berkisar 0.05 - 0.1, sedangkan menurut VD. Plats (1996)
tidak lebih dari 0.06 OD sedangkan untuk blue base
mencapai 0.2 OD.
Tetapi nilai ini dalam aplikasinya tidak dihitung
tersendiri, melainkan disatukan dengan basic fog (fog
dasar).
Basic Fog (basic plus fog)
Untuk mendapatkan nilai ini, biasanya pada lapisan ini
benar-benar dihindari terjadinya eksposi akibat
sensitometri.
Sehingga jika kita menggunakan step wedge maka ada
blok dengan timbal.
Dan ketika sedang memproses sebaiknya tidak
menggunakan safe light. Nilai toleransi yang
diperkenankan antara 0.10 dan tidak boleh lebih dari
0.22 (Charlton, 1992).
Log E (mR)
Analisis Kurva
Karakteristik
Daerah kabut (fog): A ↔ B Daerah garis lurus (straight
Tidak tergantung dari line): C ↔ D
besarnya eksposi Daerah signifikan dari film
Tergantung dari radiografi
penyimpanan film Densitas berbanding lurus
Densitas dari base film dengan eksposi
Kemiringan kurva (slope)
Di atas densitas fog
densitas akibat eksposi Perbedaan densitas
maksimum dari eksposi yang
berbeda gamma film
Daerah tumit (toe): B ↔ C Daerah bahu (shoulder): D ↔ E
Daerah eksposi ambang Daerah sangat hitam D = 3 –
Daerah terang (opasitas) 4
Daerah awal terjadinya Daerah radiografi paru
penghitaman akibat eksposi Daerah kelebihan eksposi
Besarnya: 0,1 – 0,4.
Kehitaman (Densitas)
D = Log Io
It
Io
Io = intensitas cahaya
mula-mula.
It = intensitas cahaya pada Film
tempat yang sama
setelah melewati It
film.
Contoh:
Bila Io = 1000; It = 10
Maka
D = Log 1000
10
=2
Kontras film (C) (1)