Anda di halaman 1dari 7

A.

PENGUJIAN SCREEN

1. Menjelaskan pengertian dan fungsi screen


PENGERTIAN INTENSIFYING SCREEN Lembar penguat merupakan
suatu perangkat yang dipasang dalam kaset yang berfungsi untuk mengubah
berkas sinar–X yang menembus obyek menjadi cahaya tampak dan akan
berinteraksi dengan film membentuk bayangan laten. Prinsip dari tabir penguat
( intensifying screen ) adalah apabila bahan yang menyerap radiasi sinar-x dan
memancarkannya kembali dalam bentuk sinar tampak Tabir penguat ini dipakai
dalam radiography dan tabir fluoroskopi .Banyaknya cahaya yang dipancarkan
berbanding lurus dengan exposi sinar-x yang mengenai tabir . Jadi setiap pola
yang terbentuk oleh berkas sinar-x akan diubah kedalam pola yang serupa dan
kelihatan. Bila memakai film emulsi tunggal, digunakan sebuah lembar penguat
yang berhadapan dengan sisi emulsi film, sedangkan pada film emulsi ganda
digunakan dua buah lembar penguat yang masing-masing berhadapan dengan
kedua permukaan film.

2. Alur atau cara pengujian screen


Berdasarkan KEMENKES RI No. 1250 Tahun 2009 cara pengujian sebagai
berikut:
 Teliti kondisi ruangan, rapikan semua peralatan sehingga membantu
kelancaran dalam bekerja.
 Siapkan lampun 100 watt. Lampu dipasang setinggi 1,22 meter dari tepi
atas kaset, bisa juga menggunakan cahaya matahari.
 Siapkan kaset dan film yang masih berada dalam box (kotak) film sesuai
dengan ukurannya.
 Kaset terlebih dahulu ditandai dengan memberi nomor pada bagian luar
kaset untuk memudahkan identifikasi.
 Masukkan selembar film yang belum diekspose ke dalam kaset.
 Letakkan kaset di bawah lampu tungsten atau ditempat yang terang (sinar
matahari) selama 15-30 menit.
 Setelah itu film dicuci (diproses) tetapi sebelum dimasukkan ke dalam
developer tandailah film tersebut untuk mengetahui letak engsel (E),
bagian yang terbuka (B), dan bagian atas (A).
 Proses film tersebut seperti biasa.
 Data didapat dengan melakukan perhitungan kebocoran kaset, yaitu jika
lebar kabut (fog) pada film kurang dari 0,5 cm dari sepanjang sisi bagian
tersebut, dapat diabaikan. Jika kabut yang timbul begitu besar, perbaikilah
kerusakan tersebut.

Beberapa faktor penyebab ketidak kontakan antara film dan skreen antara lain:
  Ada suatu benda dibawah screen
  Pecahnya bingkai kaset
  Pecah, bengkok dan lepas engsel
 Pecah, bengkok dan lepas kunci kaset
  Melengkungnya screen karena kelembaban tinggi
  Melengkungnya sisi depan kaset

1
akan nampak bahwa antara lapisan busa tidak sama ketebalannya, sehingga
pada bagian tersebut akan “menarik” screen karena lapisan screen menempel pada
lapisan busa dan pada bagian tersebut menyebabkan ketidak-kontakan dengan
film. Akibat adanya gap tersebut maka akan ada 2 efek yaitu peningkatan densitas
dan adanya ketidak tajaman.
Munculnya ketidak tajaman bayangan karena terdapatnya jarak antara butiran
screen dan film sehingga informasi yang dibawa oleh screen mengalami ketidak
tajaman akibat adanya penumbra. Peningkatan densitas terjadi karena penumbra-
penumbra yang timbul saling berdekatan bahkan saling overlapping diantara
mereka.
Pada hasil pengujian akan tampak bahwa bayangan lubang-lubang wire-mesh
pada area non-kontak akan menampakkan gambaran lubang-lubang yang tidak
tajam, sedangkan pada area lainnya lubang-lubang tersebut akan terlihat tajam.
Pada suatu instalasi radiologi yang tidak memiliki wire-mesh tidak berarti tidak
dapat melakukan pengujian kontak screen-film kontak. Kita dapat memakai alat
lainnya yang fungsinya mirip dengan wire-mesh, yaitu kita dapat menggunakan
klip kertas yang disebarkan ke seluruh permukaan kaset dan hasilnya dapat
diamati apabila bayangan klip tidak tajam berarti pada daerah itu dapat diduga
terjadi ketidak-kontakan antara film dan screen
3. Hasil (warna)

Hasil warna yang akan dihasil kan adalah hitam dan putih seperti gam bar dia
atas

B. PERAWATAN DAN ANATOMI KASET


1. Menjelaskan pengertian kaset dan fungsi kaset
Kaset yaitu kotak gempeng untuk mentransportasikan film dari kamar gelap ke kamar
pe
Kaset yaitu kotak gempeng untuk mentransportasikan film dari kamar
gelap ke kamar pemeriksaan. Untuk melindungi film x-ray yang telah maupun
belum di ekspose diperlukan suatu alat yang disebut kaset. Kaset, dalam
panggunaannya selalu bersama dengan intensyfing screen yang terletak di
depan dan dibelakang film. Kaset memili berbagai fungsi, diantaranya adalah
melindungi intensyfing screen dari kerusakan akibat tekanan mekanik,
menjaga intensyfing screen dari kotoran dan debu. Selain itu kaset juga
berfungsi menjaga agar film dapat dengan rapat menempel pada kedua

2
intensyfing screen yang terletak di depan dan belakang kaset tersebut secara
sempurna serta membatasi radiasi hambur balik dari belakang kaset.
Menurut Nova Rahman, kaset memiliki beberapa fungsi :
 Melindungi film dari pengaruh cahaya.
 Melindungi intensifying screen dari tekanan mekanis.
 Menjaga agar kontak antara screen dengan film tetap rata (Rahman,
2009) .

2. Anatomi kaset dan gambar


 Aluminium Aluminium berfungsi sebagai filter bagi sinar-X yang masuk ke
kaset. Hal ini dimaksud agar sinar-X yang masuk akan mengenai screen
adalah sinar-X yang benar benar berkualitas, bukan sinar x yang berupa
hamburan (Rahman, 2009).
 Spon Spon terbuat dari busa lembut. Berfungsi untuk menekan dua screen
pada bagian depan dan bagian belakang. Sehingga akan benar benar menekan
film yang berada diantara dua screen tersebut (Rahman, 2009).
 Pb (timbal) Pb hanya dipasang pada bagian belakang kaset. Sesuai dengan
bahannya dipasangnya Pb pada bagian belakang kaset dimaksudkan agar
sinar-X yang masih kuat sampai kebagian belakang kaset tidak mampu
menembus lagi karena dilapisi timbal oleh Pb (Rahman, 2009).
Film sinar x tersusun atas:

• Base (dasar film)


• Subratum (perekat film)
• Emulsi
• Supercoat (pelindung film)

3. Alur perawatan kaset


 Saat pemasukan/pengambilan film dari kaset, jangan terlalu terlalu terbuka untuk
menghindari debu masuk ke kaset dan kaset dibuka sekitar 6-8 cm.
• Kaset disimpan seperti buku & kosong dari film.
• Jaga kebersihan dari debu, benda asing, dan cairan kimia.
3
• Hindari kaset jatuh.
• Hindari bagian dalam dari goresan debu, benda tajam, kuku, percikan
cairan bahan pemroses film (seperti develpoer / fixer).

C. EMULSI FILM/REAKSI KIMIA FILM

1. Pengertian dan fungsi emulasi film


Emulsi film adalah bagian film radiografik yang sensitif terhadap sinar-X dan
cahaya tampak, yang dapat merekam gambaran radiografik. Emulasi film terbagi
menjadi 2 jenis yaitu:
 Film single emulsi Film single emulsi adalah film sinar-x dengan satu lapisan
emulsi dimana lapisan perekat dan lapisan emulsi dioleskan hanya pada satu
sisi dasar film saja. Apabila kita menggunakan film single emulsi, kita harus
mengidentifikasi letak lapisan emulsi, karena apabila dalam meletakkan film
terbalik, maka tidak akan terjadi gambaran yang diharapkan. Contoh dari film
single emulsi adalah mammografi film.
 Film double emulsi Film double emulsi adalah film sinar-x dengan dua lapisan
emulsi dimana lapisan perekat dan lapisan emulsi dioleskan pada kedua sisi
dasar film. Film ini dapat digunakan secara bolak balik. Film jenis ini banyak
digunakan untuk radiografi konvensional.
Emulsi film merupakan “ sensitive material ” yang digunakan untuk membentuk
bayangan radiograf. Ada tiga jenis halida yang biasa seringa dipergunakan.
Diantaranya yaitu :
 Silver bromida ( AgBr )
Memiliki cut-off sensitivity mencapai 480 nm. cut-off sensitivity adalah
batas panjang gelombang dari emulsi film yang menunjukkan batas akhir
kesensitifannya.
Memiliki peak sensitivity mencapai 430 nm.Peak sensitivity adalah
panjang gelombang dimana emulsi film menunjukkan pada tingkat yang
paling sensitif.Umumnya digunakan untuk pembuatan emulsi film
radiografi maupun fotografi.
 Perak iodida ( AgI )
Umumnya digunakan sebagai halida campuran dengan tujuan untuk
meningkatkan sensitifitasnya.
 Silver clorida ( AgC l )
 Lapisan pelindung (supercoat)
Lapisan pelindung ini terbuat dari gelatin dan berfungsi sebagai antibrasi
(luka atau terkelupas).
2. Reaksi kimia terjadinya gambar pada film radiografi
Terbentuknya gambar pada film radiografi diawali dengan tahap
pembangkitan (developer) yaitu, perubahan butiranbutiran perak halida pada
lapisan emulsi film setelah diradiasi dengan sinar-X menjadi logam perak.
Perubahan butiran-butiran perak halida tersebut tampak sebagai warna hitam pada
film, atau dikatakan terjadi perubahan gambar/bayangan laten menjadi bayangan
tampak. Tingkat kehitaman film sesuai dengan intensitas sinar-X yang
diterimanya, sedangkan yang tidak memperoleh penyinaran tetap bening.
Selanjutnya tahap pembilasan dimana cairan pembilas membersihkan film dari

4
larutan pembangkit supaya tidak terbawa ke proses selanjutnya.Tahap penetapan
diperlukan untuk menetapkan dan membuat bayangan menjadi permanen dengan
menghilangkan perak halida yang tidak terkena sinar-X. Tujuannya adalah untuk
menghentikan aksi lanjutan yang dilakukan oleh cairan pembangkit yang terserap
oleh emulsi film.Setelah proses penetapan akan terbentuk perak komplek dan
garam. Bahan-bahan tersebut dihilangkan dengan cara mencuci menggunakan air
mengalir.Tahap terakhir adalah pengeringan film.

3. Hasil uji coba penyinaran film dengan cahaya tampak

D. Modalitas digital

1. Film dental periapical


Susunan film: pembungkus kertas, film, kertas, pb.
 + Intra oral
 + ekstra oral
Tube set : berwarna biru
Tidak memakai screen
Jika terbuka akan terbakar
Jika terbalik ad lapisan pb. Tujuannya jika gigi difoto, maka tidak tembus ke
bagian belakang.

5
Cara mencuci :
Kamar gelap
Disuntikkan developer, lalu dibuka

Catatan :
Pada saat pencucian film metode injeksi, dibuka didalam air, agar developer
tidak kena cahaya

2. Kaset CR, didalamnya terdapat imaging plate, yang berfungsi untuk merekam
intensitas sinar-x , yang kemudian dimasukkan kedalam reader, lalu diedit dan
dicetak.

3. Grid, Diletakkan di atas kaset


Berfungsi mengurangi sinar hambur pada film saat pengeksposan
Digunakan untuk cranium, thorax, abdomen, femur, hip joint, pelvis
Didalam grid terdapat tembaga yang dapat menyerap radiasi.

6
7

Anda mungkin juga menyukai