Anda di halaman 1dari 7

Kolimator

kolimator adalah alat pembatas radiasi yang umumnya digunakan pada radiografi yang terdiri
dari dua set penutup (Shutter) timbal yang saling berhadapan dan bergerak dengan arah
berlawanan secara berpasangan dibagian jendela tabung sinar-X.

penggunaan kolimator mempunyai dua keuntungan yaitu dilengkapi dengan pembatas luas
lapangan penyinaran yang dapat diatur dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan
titik tengah (central point) sinar-X yang keluar dari bidang target. Kolimator dilengkapi dengan
bola lampu, cermin dan dua penutup jendela (shutter) yaitu shutter 1 dan shutter 2. Bola lampu
dan cermin berfungsi sebagai penunjuk berkas sinar-X yang akan tergambar pada film
radiografi. Berkas sinar tersebut dibelokkan oleh sebuah cermin yang dipasang pada jalur
didalam berkas sinar-X dengan sudut 45⁰. Antara target tabung sinar-X dan sinar lampu harus
memiliki jarak yang tepat dan sama dari pusat cermin sehingga berkas sinar yang melewati
shutter kedua yang telah terbuka terkolimasi secara tepat dengan berkas sinar- X.

komposisi film rontgen

Lapisan pertama adalah lapisan supercoat, overcoat, atau abrasi, yang merupakan lapisan luar
yang melindungi emulsi dari goresan, tekanan, dan kontaminasi selama penanganan,
pemrosesan, dan penyimpanan. Lapisan berikutnya adalah lapisan emulsi, yang merupakan
lapisan film yang peka terhadap radiasi dan cahaya. Ini terdiri dari kristal perak halida yang
tersuspensi dalam gelatin. Perak halida adalah bahan yang sensitif terhadap radiasi dan cahaya.
Formulasi perak halida yang digunakan oleh produsen film adalah hak milik tetapi pada dasarnya
perak bromida (AgBr) dan perak iodida (AgI) membentuk lapisan emulsi, dengan sekitar 90-
99% dibentuk oleh perak bromida dan 1–10% oleh perak iodida. Perusahaan-perusahaan yang
memproduksi film menggunakan teknologi tabular grain (T-grain). Alih-alih menggunakan
kristal perak halida berbentuk acak, film T-grain menggunakan kristal perak halida datar yang
dapat lebih terdispersi secara merata dalam gelatin lapisan emulsi untuk meningkatkan detail
rekaman dalam radiograf. Lapisan terakhir adalah lapisan dasar, yang merupakan lapisan
poliester / plastik yang memberikan stabilitas fisik film. Karena lapisan emulsi cukup rapuh,
diperlukan dasar plastik sehingga film dapat ditangani dan diproses, namun tetap kuat secara
fisik setelah diproses. Antara emulsi dan lapisan dasar adalah perekat yang hanya menempel satu
lapisan film ke yang lain. Pencitraan radiografi umum menggunakan film emulsi ganda dengan
dua layar intensif. Dua faktor utama yang mempengaruhi kecepatan atau sensitivitas film
radiografi adalah ukuran kristal perak halida dalam emulsi dan jumlah kristal perak halida.
Pembuat film memanipulasi kecepatan film dengan memanipulasi kedua faktor ini. Ketika
jumlah atau ukuran kristal perak halida meningkat, sensitivitas atau kecepatan film meningkat

Tipe film rontgen

Adapun jenis-jenis film sinar x terbagi atas:

1. Jenis film menurut lapisannya.

2. Jenis film menurut sensitivitasnya.

3. Jenis film menurut butir emulsi.

Adapun Jenis film sinar x menurut lapisannya dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Single Side

Single side adalah film sinar x dengan satu lapisan emulsi dimana lapisan perekat dan lapisan
emulsi dioleskan hanya pada satu sisi dasar film (base) saja.
Karena emulsi hanya pada satu sisi dari dasar film (base) setelah film diproses dan kering terlihat
film menjadi melengkung ke arah emulsi dan hal ini sangat mengganggu. Untuk mencegah hal
ini baik film yang flat atau datar dan rol diperlukan bahan lain “gelatin” yang direkatkan pada
sisi lain dasar yang sifatnya mengkerutan film ke arah berlawanan bahan tersebut dikenal dengan
non curl backing.

2. Double Side

Double side adalah film sinar x dengan dua lapisan emulsi, dimana lapisan perekat dan lapisan
emulsi dioleskan pada kedua sisi dari dasar film (base).

Beberapa keuntungan film Double Side :

1. Meningkatkan kepekaan

Karena emulsi pada kedua permukaan dasar film →gambar terjadi bersamaan pada dua lapis
emulsi dan bila dilihat dengan viewer kedua gambar bertumpuk menjadi satu → sehingga
penghitaman oleh atom perak juga menjadi dua kali,Meningkatnya kepekaan dapat mengurangi
waktu eksposi & mengurangi kemungkinan pengaburan karena faktor bergeraknya pasien,
sehingga dapat mengurangi dosis radiasinya juga.

2. Peningkatan nilai kontras

Kontras adalah perbedaan derajat hitam terhadap putih (gelap terhadap terang). Dengan dua
emulsi nilai kontras juga menjadi dua kali dibanding dengan satu lapis emulsi.
B. Jenis Film Menurut Sensifitasnya

Salah satu perkembangan teknik radiografi yang sangat revolusioner dan dapat mengurangi dosis
radiasi pada pasien adalah ditemukan intesifying screen yang tergantung dari jenis screen dan
jenis film yang dipakai, dapat mengurangi dosis radiasi sebesar faktor 15 – 500, dimana jenis
intensifying rare earth screen (gadolinium dan lanthanum) menunjukkan effisiensi dosis 3
sampai 5 kali lebih baik dibanding dengan calcium tungstate screen.

Adapun jenis film menurut sensifitasnya

1. Green Sensitive

Green sensitive adalah jenis film sinar x yang sensitif terhadap cahaya hijau. Green sensitive ini
mempunyai kualitas yang bagus sehingga harganya pun relatif mahal. Dampak lain dari
penggunaan green screen adalah pengurangan pemakaian faktor exposi, sehingga selain
rendahnya dosis yang diterima pasien, juga menyebabkan beban terhadap X-ray tube menurun
sehingga automatis akan memperpanjang masa hidup / usia dari X-ray tube.

green sensitive

2. Blue sensitive

Blue sensitive adalah jenis film sinar x yang sensitif terhadap cahaya biru. Blue sensitive ini
mempunyai kualitas yang kurang bagus sehingga harganya pun relatif lebih murah. Dampak lain
dari penggunaan blue sensitive adalah bertambahnya pemakaian faktor exposi, sehingga selain
tingginya dosis yang diterima pasien, juga menyebabkan beban terhadap X-ray tube meningkat
sehingga automatis akan memperpendek masa hidup / usia dari X-ray tube.
blue sensitive

C. Jenis Film Menurut butir emulsi

Emulsi merupakan bahan film sinar-x yang rentan terhadap cahaya, yang bila terkena cahaya / x-
ray akan berubah dan membentuk warna hitam.

1. Butir emulsi ukuran besar

Pada butir emulsi ukuran besar bahan fotografinya yaitu perak halogen (grain) pada emulsi
berukuran besar.

Dengan ukuran butir perak halida yang besar, maka jarak antara butir perak halida yang satu
dengan yang lain lebih renggang. Hal ini mengakibatkan emulsi mendapatkan sedikit cahaya
karena cahaya lebih banyak yang diteruskan. Emulsi jenis ini mempunyai sifat nilai kontras yang
rendah tapi kecepatannya cepat karena emulsi mendapatkan sedikit cahaya.
2. Butir emulsi ukuran sedang

Pada butir emulsi ukuran sedang bahan fotografinya yaitu perak halogen (grain) pada emulsi
berukuran sedang.

Dengan ukuran butir yang sedang ini maka sinar-x / cahaya yang menembus emulsi akan lebih
sedikit karena banyak dihalangi butiran perak halida yang jaraknya tidak terlalu renggang.
Emulsi jenis ini mempunyai sifat nilai kontras yang cukup tinggi tapi kecepatannya lebih lambat
karena emulsi mendapatkan cukup banyak cahaya.

3. Butir emulsi ukuran kecil

Pada butir emulsi ukuran kecil bahan fotografinya yaitu perak halogen (grain) pada emulsi
berukuran kecil.

Dengan ukuran butir yang kecil mengakibatkan jarak / celah antara butir perak halida agak rapat.
Sinar x / cahaya akan lebih banyak mengenai butiran perak halida dan sedikit sinar yang
diteruskan. Emulsi jenis ini mempunyai sifat nilai kontras yang tinggi tapi kecepatannya lambat
karena emulsi mendapatkan banyak cahaya.
Biomedical. 2005. Nuclear Associates 07-661-7662 Collimator/Beam Alignment Test Tool.
U.S.A: Fluke Corporation.

John S. Mattoon, DVM, Dipl ACVR Professor and Chief of Radiology Department of Veterinary
Clinical Sciences Washington State University Pullman, Washington

Anda mungkin juga menyukai