Anda di halaman 1dari 23

RADIOFOTOGRA

FI
Presented by: Ildsa Maulidya M.N, M.Tr.ID
PROSES PEMBENTUKAN
BAYANGAN LATEN
AgBr di dalam Cahaya
emulsi terdiri dari Tampak/ Br
ion-ion bromide (Br) sinar-x

Sensivity
Speck
Terbentuk
Bayangan Laten
Pembentukan bayangan laten dalam radiografi dipengaruhi oleh:
1. Daya tembus
2. Ketebalan obyek
3. Nomor atom obyek
FILM RADIOGRAFI
Fungsi film dalam radiografi secara umum sebagai pencatat bayangan.Bahan film radiografi
yang paling utama adalah emulsi. Emulsi film radiografi terbuat dari senyawa perak bromide
atau dengan rumus senyawa kimia AgBr.

Double
Emulsi
Struktur film
ada 2:
Single
Emulsi
FILM DOUBLE EMULSI DAN
SINGLE EMULSI??
Film double emulsi memiliki 2 emulsi pada bagian depan dan belakang. Film jenis ini sering
digunakan dalam pelayanan radiologi karena lebih mudah digunakan dan lebih murah.

Film single emulsi hanya memiliki 1 jenis emulsi. Hanya digunkan pada pemeriksaan khusus
saja sperti mamografi.
BAGIAN-BAGIAN PADA FILM
RADIOGRAFI
 Dari bagian dari luar kedalam:
• Merupakan lapisan
2. Emulsi • Juga disebut subbing layer,
pelindung atau bisa disebut berfungsi sebagai perekat
lapisan anti abrasive • Lapisan yang sensitive antara film base dan emulsi
terhadap radiasi.Berisikan
perak bromide(AgBr)
• Jika kandungan AgBr
ditambahkan maka respon
film makin bertambah

1. Supercoat 3. Adhesive
LANJUTAN…

5. Anti Halation
• Merupakan bahan Backing
plastik transparan
(Polyester)dan tidak • Berfungsi sebagai
mudah sobek penyerap cahaya dan
mencegah terjadinya
pemantulan. Biasanya
terdapat pada film
double emullsi
4. Film Base
KECEPATAN FILM MENURUT TINGKAT RESPON
FILIM:

1. Low speed film


Film ini memiliki detail gambar yang tinggi namun kontrasnya rendah, Film jenis ini sangat
cocok digunkaan untuk pemeriksaan yang membutuhkan detail tinggi.
2. Medium speed film
Film dengan keceptan sedang mempunyai respon yang bisa dikatakan tidak terlalu lambat
dan tidak juga cepat.Film jenis ini mempunyai detail dan kontras yang rata-rata dan
digunakan pada hampir semua pemeriksaan karena sifatnya yang bisa memberikan gambaran
secara merata.
3. High speed film
Film ini biasanya digunakan untuk pemeriksaan untuk memperlihatkan kontras tinggi.
Misalnya pada pemeriksaan tulang panjang Ex.: Os. Femur
MACAM-MACAM KASET:
a. Curved Casette
Kaset ini digunakan untuk pemeriksaan pada obyek-obyek yang melengkung atau letak dari
obyeknya berada pada posisi yang membentuk kurva.
b. Gridded Cassette
Kaset dilengkapi dengan grid,umumnya digunakan untuk pengambilan radiograf dimana CR
tegak lurus terhadap kaset.
c. Flexible Cassette
Kaset jenis ini tidak memiliki screen didalamnya, biasanya digunakan pada industri
d. Multi Section Cassette
Digunakan untuk pengambilan radiograf pada jaringan yang terdiri dari beberapa lapisan.
PENGOLAHAN FILM MANUAL
 Film processing adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran nyata
yang permanen pada film. Pengolahan film dilakukan diruangan yang kusus tidak boleh ada
cahaya sedikitpun yang disebut dark room (kamar gelap).
 Tahap-tahapan dari pengolahan film:

Developing Rinsing Fixing Washing


(pembangkitan) (Pembilasan) (Penetapan) (Pencucian)

Drying
(Pengeringan)
DEVELOPING
 Merupakan waktu yang diperlukan bagi film untuk menghasilkan kontras dan densitas yang
baik. Apabila faktor-faktor dibuat standar , maka waktu pembangkitan yang standar adalah 4
menit. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pembangkitan ini adalah:
a. Faktor Eksposi yang diberikan pada film. Semakin tinggi faktor eksposi proses
pembangkitan menjadi lebih singkat
b. Suhu developer. Gerakan electron dari developer yang akan mereduksi ion perak menjadi
perak metalik akan menjadi lebih cepat akibat kenaikan suhu pada developer.
c. Kuat/lemahnya developer. Developer yang baru akan sangat cepat reaksinya dalam
meruduksi ion perak menjadi ion metalik, sebaliknya developer yang sudah lama digunakan
akan sangat lama reaksinya.
MENURUT SIFATNYA DEVELOPER DIBAGI
MENJADI DUA:

• Bentuknya bubuk, biasanya digunkan untuk manual processing.


• Cara membuatnya developer berbentuk bubuk dilarutkan dalam air yang bersuhu 50°C
sebanyak 0,75 bagian tangki lalu aduk dan tambahkan kembali air hingga larutan menjadi
Powder penuh satu bagian tangki

• Larutan ini biasanya digunakan pada automatic procesing


Liquid

•Developer agent
KAMAR GELAP
Kamar gelap (Dark Room) biasa disebut dengan Processing Area adalah sebuah ruangan yang gelap, artinya tidak
boleh ada cahaya tampak yang masuk ke ruangan tersebut hanya sebuah lampu pengaman (safe light). Didalam
kamar gelap ini dilakukan pengolahan film (Film Processing) hingga film bisa dilihat pada keadaan normal.
 Penerangan secara khusus

Menggunakan lampu pengaman (safe light) yang umumnya berwarna merah. Warna merah memiliki panjang
gelombang yang paling panjang yang berarti mempunyai daya tembus sangat kecil, sehingga aman digunakan
sebagai penerangan saat prosesing film.Keamanan sebuah cahaya tergantung pada:
1. Jarak antara film dan cahaya
2. Kekuatan lampu yang digunakan
3. Sensitifitas spectral film terhadap cahaya
4. Lamanya film tereksposi oleh cahaya
KAMAR GELAP
 Ukuran kamar gelap yang ideal 10m2 dengan tinggi minimal 2.75m, lantai yang mudah
diberihkan, tidak licin, tahan terhadap bahan kimia, dinding kamar gelap harus berwarna cerah
seperti putih atau warna cerah lalinnya. Langit-langit tidak boleh kurang dari 2.75m.
 Patikan kamar gelap memiliki ventilasi, temperature kamar gelap harus dijaga kira-kira 22°C
dan kelembaban relative 60%
SENSITOMETRY
Sensitometri adalah metode mengukur karakteristik respon film terhadap
radiasi baik dari cahaya tampak atau sinar X. Caranya film diekspose
dengan sinar X atau cahaya tampak dengan nilai eksposi tertentu untuk
menghasilkan serial densitas, kemudian film di proses dan hasil
densitasnya diukur dengan densitometer dan dibuat sebuah kurva yang
dikenal dengan kurva karakteristik.
COMPUTED RADIOGRAPHY
 Computed Radiography atau CR adalah proses digitalisasi gambar
dengan menggunakan imaging plate sebagai alat akuisisi data
gambarnya.
 Imaging plate ini berisi photostimulable phosphor yang berbentuk mirip
intensifying screen, dan diletakkan di dalam kaset Imaging plate yang
berbentuk hampir sama dengan kaset untuk radiography konvensional.
ANODE HEEL EFFECT
 Intensitas sinar-x pada anoda lebih rendah

dibandingkan dengan katoda. Konversi


berkas elektron menjadi sinar-X tidak
hanya terjadi pada permukaan bahan
target melainkan akan menembus kedalam
bidang target. Sinar-x yang menembus
bidang target harus memiliki intensitas
yang lebih tinggi. Intensitas daerah katoda
lebih tinggi dari anoda.
INTENSIFYING SCREEN (IS)
IS merupakan sebuah tabir/lapisan yang apabila terkena eksposi sinar-x akan mengalami
pemendaran cahaya. IS berfungsi untuk merubah foton sinar-x menjadi foton cahaya tampak.

Struktur IS: Fluorescent


Layer

Substratum
Supercoat/ Layer
Overcoat

Base
DAYLIGHT SYSTEM
PRINSIP DASAR DAYLIGHT SYSTEM
Pada awalanya merupakan sistem yang beroperasi dengan
kaset konvensional yang dapat di loaded maupun unloaded
secara otomatis tanpa memerlukan kamar gelap dan apabila
menggunakan cara daylight sistem ini dapat menggunakan
tempat kerja terang.
Atau dengan kata lain sistem otomatis yang menerima film
radiografi, memasukkannya ke dalam prosesor, dan mengisi
ulang kotak kertas tanpa perlu ruang gelap
PENGOLAHAN FILM
OTOMATIS (AUTOMATIC)
Merupakan pengolahan film yang dilakukan secara otomatis dengan menggunakan mesin
pengolahan film.

Alasan digunakan automatic processing:

1. Pengolahan film lebih cepat


2. Pekerjaan yang dilakukan lebih praktis dan bersih
3. Tidak membutuhkan kamar gelap yang luas
TAHAP-TAHAP PADA AUTOMATIC PROCESSING:

Developing Fixing Washing Drying


SISTEM TRANSPORTASI FILM
• Bekerja saat film mulai masuk ke
Sistem Film dalam mesin automatic processing
Masuk

• Adalah silinder yang akan


mentransportasikan film dalam mesin
Sistem Roller prosesing. Roller terbuat dari bahan yang
tidak korosif/tidak berekasi terhadap cairan
prosesing seperti developer dan fixer
SELAMAT
BELAJAR!
LULUS UKOMNAS
2021!!

Anda mungkin juga menyukai