Anda di halaman 1dari 16

KESALAHAN PADA PENGOLAHAN FILM DAN

PENANGANANNYA

KELOMPOK 4
1.IRMA TRI WIRAKCANA
2.DINIARTI CHRISNAHUBI A
3.NIKEN AYU
Pengertian Kesalahan Pengolahan Film

Dalam pengolahan film, baik secara manual maupun


otomatis harus dilakukan menurut aturan yang ada seperti
misalnya berapa lama seharusnya film berada di
developer,berapa lama film bisa terkena cahaya safelight
dan berapa suhu cairan prosesing film yang benar. Namun
terkadang saat seseorang melakukan pengolahan film,
terdapat beberapa hal yang dilakukan tidak menurut aturan
yang terjadi standarisasi pengolahan film.
Akibat perlakuan yang tidak standar ini,maka ini
berarti sudah terjadi kesalahan pada pengolahan film.
Akibat kesalahan pengolahan film ini, bisa terjadi beberapa
hal yang mengindikasikan telah terjadinya kesalahan
pengolahan film seperti terjadinya fog, retikulasi hingga
frilling.
Jenis-jenis Kesalahan Pengolahan Film dan Penanganannya

1.Age Fog

Saat pengolahan film dilakukan, adakalanya hasil


pengolahan pada film menghasilkan film yang memiliki
tambahan densitas (derajat kehitaman). Penambahan densitas
yang terjadi tadi tidak merata tetapi hanya pada beberapa
bagian tertentu saja. Penambahan densitas pada film yang
seperti ini dinamakan dengan fog. Gambaran fog pada film bisa
disebabkan banyak hal,salah satunya karena faktor usia film
atau disebut dengan age fog
Untuk mencegah terjadinya age fog sebaiknya digunakan sistem
FIFO (first in first out) pada penyimpanan film. Sistem FIFO
maksudnya film yang lebih dahulu datang diletakkan dibagian
paling depan sementara film yang kemudian datang diletakkan
dibelakang film yang terlebih dahulu datang.
2. Light Fog

Light fog adalah fog yang terjadi karena adanya exsposi oleh
cahaya yang berasal dari safelight memiliki sifat yang aman
terhadap emulsi film. Tetapi bagaimanapun juga cahaya
safelight akan mengakibatkan fog jika waktu kontak antara
cahaya safelight dengan film tergolong lama.

Secara spesifik penyebab light fog adalah sebagai berikut:


•Kesalahan warna safelight
•Filter bocor/ cahaya safelight terlalu kuat
•Film terlalu lama kena cahaya safelight
3. Radiation Fog

Radiation fog adalah fog yang disebabkan karena film


berinteraksi dengan radiasi. Radiasi ini bisa berasal dari
sinar-x, bahan-bahan radioaktif dan juga radiasi alam.
Radiasi yang berinteraksi dengan film akan menyebabkan
densitas film bertambah.
Untuk mencegah supaya hal ini tidak terjadi, maka pastikan
box film dalam keadaan rapat sehingga tidak ada cahaya
yang masuk sedikitpun ke dalam box film. Kemudian
pastikan pintu dan dinding kamar gelap tempat dimana
biasa disimpan film, telah dilapisi dengan Pb 2 mm sebagai
proteksi radiasi.
4. Oxygen Fog

Oxygen fog adalah fog yang disebabkan karena interaksi


film dengan oksigen diudara bebas.
Untuk mencegah supaya hal ini tidak terjadi, maka saat
melakukan kegiatan inspeksi sebaiknya tidak terlalu lama,
meskipun tidak menggunakan safelight saat melakukan
inspeksi, karena inspeksi yang terlalu lama akan
mengoksidasi cairan developer yang masih menempel di
permukaan film dan mengakibatkan fog pada film.
5. Chemical Fog

Chemical fog adalah fog yang dihasilkan karena faktor


kimia yang berada di dalam cairan developer saat dilakukan
pengolahan film. Secara spesifik chemical fog diakibatkan
oleh:

Film terlalu lama di dalam cairan pembangkit


 Suhu Kesalahan komposisi cairan pembangkit
cairan pembangkit tinggi
Terkontaminasinya cairan pembangkit dengan bahan lain
6. Back Scatter Fog

Back scatter fog adalah fog yang dihasilkan oleh radiasi


hambur.
Untuk menghindari hal tersebut terjadi, jika harus
menggunakan kV yang tinggi pada pemeriksaan maka
gunakanlah grid diatas kaset yang fungsinya menyerap
radiasi hambur. Kemudian jika kV yang digunakan kecil,
namun pesawat sinar-x keluaran berkasnya sudah tidak
bagus lagi, maka gunakan penutup yang terbuat dari Pb 2
mm untuk membatasi lapangan penyinaran pada daerah
sebelahnya.
7. Dechroic Fog

Dechroic fog adalah fog yang dihasilkan akibat interaksi


dari developer dengan fixer pada film.
Untuk mencegah supaya hal ini tidak terjadi, maka lakukan
rinsing dengan waktu yang cukup sehingga benar-benar
yakin bahwa cairan developer sudah tidak ada di
permukaan film atau setidaknya berkurang banyak.
Kemudian untuk menjaga agar proses rinsing berjalan baik,
pastikan air yang berada di dalam tangki rinsing tetap
bersih.
8.Artefact

Artefact adalah kesalahan pengolahan film yang


membentuk pengolahan film yang membentuk bayangan
putih pada film setelah diproses.
Untuk mencegah supaya hal ini tidak terjadi, maka pastikan
IS selalu dirawat dengan frekuensi yang sudah ditentukan
misalnya satu minggu sekali atau satu bulan sekali. IS
dibersihkan dengan bahan yang lembut dan tidak
meninggalkan berkas pada permukaan IS. Namun untuk
lebih meyakinkan bekas pada permukaan IS, sebaiknya
sebelum IS digunakan, dilihat terlebih dahulu permukaan IS
untuk memastikan bahwa tidak ada tetesan air, serpihan
pasir atau serpihan kertas yang menempel pada
permukaan IS.
9. Streaking

Streaking adalah jalur atau coretan yang terdapat pada film.

Penyebab streaking adalah sebagai berikut :


Selama pembangkitan film non agitasi
Pada waktu pembangkitan film diangkat sehingga cairan
developer menetes ke bawah.
Adanya residu fixer yang mengering
10. Yelloe patch

Yellow patch adalah bercak-bercak kuning yang terdapat


pada film setelah film dikeringkan dan disimpan
beberapa saat. Penyebab yellow patch adalah
penggunaan cairan prosesing yang sudah kadaluarsa.

Secara spesifik yellow patch disebabkan oleh :


Waktu pembangkitan terlalu lama di developer yang
sudah lama.
Pembilasan yang tidak cukup pada film
Memakai fixer yang sudah lemah
Memakai developer yang telah teroksidasi terlalu lama.
11. Reticulation

Reticulation adalah bergelombangnya film pada sisi emulsi.


Reticulation terjadi karena suhu yang tinggi baik pada
developer, fixer maupun pengeringan.
Untuk mencegah supaya hal ini tidak terjadi, maka suhu
developer dan fixer dijaga saat suhu standar yaitu 18-20 derajat
celcius dan suhu pengeringan tidak boleh melebihi 50 derajat
celcius.

12. Frilling

Frilling adalah proses lepasnya emulsi dari base film. Frilling


terjadi jika proses reticulation berlanjut, ini berarti frilling
terjadi ketika suhu yang digunakan baik pada developer, fixer
dan pengeringan melebihi dari suhu yang menyebabkan film
mengalami reticulation. Jika frilling terjadi, maka film akan
tampak bening karena emulsi sudah lepas dari base film.
Pencegahannya sama dengan reculation yaitu jaga suhu
dveloper, fixer dan pengeringan pada suhu standar.
13. Light patch

Light patch adalah jalur terang yang berada pada film.

Penyebab light patch adalah:


Film terlipat sebelum disinar akibatnya timbul bayangan
terang seperti tulang
Adanya artefact pada IS
Terjadinya percikan fixer sebelum dilakukan
pembangkitan
14. Film terbakar

Film terbakar adalah istilah dari film yang tereksposi oleh


cahaya tampak. Sebagaimana diketahui bahwa film sangat
sensitif terhadap cahaya tampak, sedikit saja cahaya tampak
mengenai film, maka film akan terbakar

Untuk mencegah agar hal di atas tidak terjadi, maka


pastikan tidak ada cahaya yang masuk ke dalam kamar
gelap dan pastikan juga box film dalam keadaan tertutup
sebelum keluar dari kamar gelap.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai