Film badge mutlak harus dimiliki oleh seorang pekerja radiasi karena
hasil pembacaannya dapat digunakan sebagai pembuktian dikemudian
hari apabila terjadi kesalahan pembacaan atau hal-hal lainnya dan juga
bersifat medico legal.
Bagian-bagian Film Badge :
Wadah
Wadah film badge terbuat dari bahan plastik yang ringan
dan kuat. Bahan plastik yang digunakan harus memiliki
nomor atom yang rendah sehingga radiasi yang berenergi
rendah dapat menembusnya.
Saringan
Saringan terletak pada bagian dalam dari wadah film badge
dan ditempatkan secara permanen. Saringan berfungsi
dalam pengukuran energi radiasi yang sampai pada film
badge. Saringan terbuat dari bahan kertas, aluminium,
tembaga atau kadmium sesuai dengan fungsinya masing-
masing.
Film
Pada film badge terdapat seperangkat film yang
digunakan untuk mencatat radiasi yang melewatinya.
Film ini dibungkus dengan amplop yang kedap cahaya
agar terhindar dari gangguan cahaya tampak.
Bentuknya menyerupai film gigi. Seperangkat film
tersebut terdiri dari film dengan emulsi yang sangat peka
terhadap radiasi yang digunakan untuk mencatat radiasi
dengan dosis rendah 0,1 mSv. Terdapat juga film
dengan emulsi yang kurang peka terhadap radiasi yang
digunakan untuk mencatat radiasi dengan dosis yang
tinggi mencapai 5000 mSv.
Gambar 2. bagian dalam wadah film badge dan filmnya
Prinsip kerja film badge hampir sama pada proses pencitraan
radiografi pada umumnya. Radiasi yang sampai pada film badge
akan disaring oleh masing-masing saringan sesuai dengan jenis
radiasi yang datang. Setelah melewati saringan, radiasi akan
mengenai film dan mengionisasi emulsinya sehingga terjadilah
gambaran laten. Kemudian film diproses dan tampak gambaran
yang berupa tingkat kehitaman sesuai dengan tingkat dosis radiasi
yang diterima dan jenis saringan. Tingkat kehitaman dapat diukur
dengan alat yang disebut densitometer.
Biasanya dalam satu set film badge terdapat control badge yang
sama dengan film badge, tetapi memiliki fungsi sebagai dasar
perbandingan dengan film badge yang lain. Jika film badge
digunakan pada daerah kerja, sebaliknya control badge harus
disimpan pada daerah bebas radiasi atau di luar daerah kerja.
Setelah diproses, film pada control badge seharusnya memiliki
tingkat kehitaman nol. Jika tingkat kehitaman di atas nol, berarti
bahwa control badge telah terkena radiasi. Hal ini bisa terjadi saat
pembuatan atau saat pengiriman dari pabrik. Di samping itu,
naiknya tingkat kehitaman dapat terjadi akibat suhu dan
kelembaban ruang penyimpan yang terlalu tinggi sehingga
menyebabkan kekaburan film yang dapat meningkatkan nilai tingkat
kehitaman.
PROSES PENGUKURAN FILM BADGE
Film •••
fli Baru
Film
•••
Setelah
Setelah
diproses
diproses
Larutan
Larutan
Film ooo developer
developer
ooo
Film ooo
ooo
Setelah dikenai
radiasi
Radiasii
Keterangan:
Detektor yang digunakan berupa film fotografi yang mengandung
emulsi butiran-butiran perak halida, biasanya perak bromida (AgBr)
ditunjang oleh matriks gelatin dan kemudian dilapisi bahan acetat.
Energi radiasi pengion yang mengenai film akan menyebabkan
beberapa butiran AgBr terionisasi. Semakin besar dosis radiasi
yang diserap semakin banyak butiran AgBr yang terionisasi. Dalam
proses pencucian dengan larutan pengembang (developer),
butiran-butiran AgBr yang terionisasi akan mengikat molekul AgBr
lain di sekitar dan akan berubah menjadi logam perak yang
berwarna hitam. Proses kedua dengan laurtan fixer akan
melarutkan molekul-molekul AgBr sisa, sedangkan yang telah
menjadi logam perak akan terikat kuat sebagai bayangan hitam
laten. Tingkat kehitaman bayangan tersebut tergantung pada
banyak dosis yang telah mengenainya.
Karakteristik hubungan antara dosis radiasi dan tingkat kehitaman
film dapat dilihat dari gambar dibawah ini.
Sebagai alat ukur radiasi perseorangan yang dapat
dikatakan kuno, film badge memiliki beberapa
keunggulan dibanding alat ukur perseorangan lainnya,
yaitu :
Dapat diketahui jumlah dosis yang diterima melalui
tingkat kehitaman pada film
Memiliki rentang energi yang tinggi 0,1 – 5000 mSv
Harganya yang terjangkau
Dapat digunakan untuk memantau radiasi sinar X,
gamma, beta, dan radiasi neutron
Tidak memerlukan sumber daya tambahan
Jika wadah rusak (terjatuh, tertindih, dsb), film masih
bisa dinilai selama pembungkusnya tidak rusak
Karena teknologinya yang masih
konvensional, film badge memiliki beberapa
kelemahan, diantaranya :
Tidak dapat mendeteksi saat terjadinya radiasi
Memerlukan proses lebih lanjut untuk mengetahui hasil
pemantauan
Dipengarui oleh suhu dan kelembapan
Membutuhkan peralatan tambahan untuk membaca tingkat
( densitometer).
1. Film badge termasuk alat ukur radiasi perorangan yang bisa
dikatakan kuno jika dibandingkan dengan alat ukur yang lain
yang sudah mengadopsi sistem digital.
2. Film badge adalah suatu alat pengukur dosis radiasi yang
menggunakan detektor emulsi foto dalam pengukurannya.
3. Dalam filmilm badge terdapat tiga bagian, yaitu : wadah,
saringan, dan film.
4. Prinsip kerja film badge hampir sama pada proses pencitraan
radiografi pada umumnya.