Anda di halaman 1dari 16

16

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS DENTAL FOTO


Kualitas Gambar Kualitas gambar terdiri dari: 1. Kontras Kontras dalam radiografi adalah perbedaan warna hitam, putih dan abu-abu pada hasil akhir sebuah foto. Hal itu tergantung pada kekontrasan subjek, kekontrasan film dan gambaran kabut pada film. a. Kekontrasan Subjek Akibat perbedaan jumlah sinar X yang diserap dan diteruskan pada tubuh. Perbedaan itu tergantung pada ketebalan jaringan, kepadatan jaringan dan perbedaan nomor atom (berhubungan dengan absorpsi foto elektrik) dan kualitas penetrasi pesawat sinar x b. Kontras Film Kontras merupakan sifat dasar dari sebuah film, karena kekontrasan menunjukkan respon film terhadap jumlah sinar X yang diterima maupun diteruskan. Kekontrasan tergantung pada karakteristik kurva film, derajat kepadatan optik dalam menghitamkan film, tipe film ( direct atau indirect) serta proses pencucian film. c. Gambaran Kabut Gambaran kabut diakibatkan oleh pancaran radiasi yang menyentuh film mengakibatkan gambar. 2. Ketajaman Gambar Ketajaman gambar tergantung pada posisi pesawat sinar X, objek dan syarat-syarat lain: objek dan film harus berkontak, paralel serta pengaturan sudut yang tepat. gambaran kehitaman sehingga mengurangi kekontrasan

3.

Karakteristik dari pesawat sinar X Ketentuan pesawat sinar X yang ideal antara lain: a. Mampu berpenetrasi melalui jaringan tubuh pasien, dengan sudut sinar yang berbeda, dan bereaksi dengan emulsi film untuk menghasilkan kontras yang baik. b. c. Paralel, tidak divergen, untuk mencegah pembesaran bayangan Dihasilkan dari satu sumber untuk mengurangi gambaran blur dan efek penumbra.

4.

Ketajaman dan Resolusi Gambar Ketajaman diartikan sebagai kemampuan sinar X untuk memperjelas tepi.

Penyebab utama kehilangan tepi antara lain: a. Ketidaktajaman objek termasuk efek penumbra b. Ketidaktajaman akibat gerak pasien c. Ketidaktajaman akibat absorpsi, disebabkan oleh variasi bentuk, contoh cervical burn out pada leher gigi d. Ketidaktajaman layar, akibat difusi dan penyebaran sinar e. Resolusi yang buruk. Resolusi adalah kemampuan film untuk membedakan struktur dan menghasilkan gambaran terpisah dari objek-objek kecil yang ditempatkan berdekatan. Hal ini tergantung pada karakteristik film termasuk tipe (direct atau indirect), kecepatan dan ukuran emulsi kristal perak halida. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS FOTO Faktor yang mempengaruhi kulaitas foto antara lain: 1. Peralatan sinar X 2. Reseptor gambar (film atau kombinasi film dan layar) 3. Proses pencucian 4. Pasien 5. Operator dan teknik pemotretan MACAM-MACAM KESALAHAN FOTO Kesalahan pada Film 1. Film Terlalu Gelap Kemungkinan disebabkan oleh:

a. Over eksposure, Akibat peralatan yang tidak tepat, misalnya pengaturan waktu (timer) yang tidak tepat, pengaturan jumlah sinar eksposur yang tidak tepat b. Over development, Akibat terlalu lama berada dalam larutan developer, larutan developer terlalu panas atau konsentrasinya terlalu pekat. c. Berkabut Akibat kesalahan penyimpanan, antara lain film secara tidak sengaja terkena paparan radiasi, tempat penyimpanan terlalu hangat, film kadaluarsa, film terpapar sinar, kesalahan saat pencucian meliputi kebocoran lampu darurat dan lampu pengaman yang salah d. Jaringan Tubuh Pasien yang Tipis 2. Film Terlalu Pucat/Buram Kemungkinan disebabkan oleh: a. Under Eksposure Akibat kesalahan pengaturan pesawat sinar X misalnya pengaturan waktu terlalu lama. b. Underdevelopment Pengaturan waktu perendaman di larutan developer yang salah, larutan developer terlalu dingin, terlalu encer, terlalu sedikit atau terkontaminasi larutan fixer. c. Ketebalan Jaringan Tubuh pasien d. Penempatan film terbalik 3. Kontras Film Terlalu Rendah Kemungkinan disebabkan oleh a. Kesalahan Proses Antara lain terlalu sebentar di larutan developer (film juga menjadi buram), terlalu lama dalam larutan developer (film juga menjadi gelap). Larutan developer terkontaminasi fixer, waktu fixasi yang tidak tepat, larutan fixer kurang. b. Gambaran Berkabut Anytara lain akibat penyimpanan yang kurang baik (terlalu hangat atau terpapar sinar radiasi lain), film sudah kadaluarsa, kesalahan penempatan film saat pemotretan, kesalahan saat pencucian.

Kegagalan-kegagalan yang dapat mempengaruhi kualitas film Masalah Foto Terlalu Gelap Kemungkinan Penyebab Umum Khusus Overdevelopment - Konsentrasi developer terlalu tinggi - Developing terlalu lama - Suhu developer terlalu tinggi Paparan X-ray berlebih - Setting exposure salah - Setting pengatur waktu salah - Jaringan pasien terlalu tipis - Cek dan perbaikan Film berkabut - Kebocoran cahaya ke dalam ruang gelap - Kerusakan lampu safelight - Stok film lama - Penyimpanan film yang kurang baik - Kebocoran cahaya pada kaset Foto terlalu terang Underdevelopment - Developer terlalu encer - Developing kurang lama - Sesuaikan petunjuk pabrik berkala - Inspeksi safelight secara visual, koin tes, dan perbaiki kerusakan - Buang film - Buang film, lakukan penilaian ulang fasilitas penyimpanan - Cek engsel kaset, perbaiki atau ganti - Ganti developer - Sesuaikan petunjuk pabrik - Sesuaikan petunjuk pabrik - Sesuaikan dan ulangi pemeriksaan - Atur waktu servis dan perbaikan alat X-ray - Kurangi exposure dan ulangi Penanggulangan - Bahan bahan diganti atau diencerkan

- Suhu developer terlalu rendah - Developer terlalu jenuh - Developer tercampur fixer Exposure X-ray kurang - Setting exposure salah - Setting pengatur waktu salah - Jaringan pasien terlalu tebal Kontras kurang Kesalahan teknik Kesalahan pengolahan foto Pemasangan film terbalik - Overdevelopment (+Foto lebih gelap) - Underdevelopment (+Foto terlalu terang) - Developer tercampur fixer - Waktu fiksasi kurang (Foto terlalu opak, berkilau keputihan) - Larutan fixer jenuh (Foto terlalu opak, berkilau keputihan) Film Berkabut Teknik salah Sda - Pasien bergerak - Film terlalu ditekan

- Sesuaikan petunjuk pabrik - Ganti developer - Ganti developer

- Sesuaikan, ulangi prosedur - Atur servis dan perbaikan alat X-ray - Tambah waktu exposure, ulangi Sesuaikan dan ulangi prosedur - Periksa kembali proses developing, waktu dan suhu - sda - Ganti larutan - Sesuaikan petunjuk pabrik

- Ganti fixer

Gambar kurang tajam

sda - Evaluasi dan instruksikan pasien - Sesuaikan, ulangi

selama exposure - Posisi pasien salah (pada foto panoramic) - Lebih hati-hati menempatkan pasien, penggunaan alat bantu posisi Kaset rusak - Kurang berkontaknya film dengan screen - Kecepatan intensifying screen tidak sesuai Exposure X-ray berlebihan Setting exposure yang salah untuk objek yang tipis menyebabkan film terbakar Penampakan benda asing pada film Kesalahan penanganan - Penanganan di kamar gelap tidak hati-hati Kesalahan pemrosesan - Kurang bahan saat perendaman film - Setting mesin rusak - Pasien menggigit film terlalu keras - Kotoran pada - Spot putih asing - Penanganan lebih berhati-hati - Periksa tangki bahan dan sesuaikan - Bersihkan prosesor - Instruksi yang benar pada pasien, ulangi - Bersihkan screen - Paket film tertekuk - Penanganan yang lebih berhati-hati - Sda Kurangi setting exposure, ulangi - Ganti screen - Periksa kaset dan perbaiki atau ganti

intensifying screen Penempatan pasien salah Penempatan paket film salah - Posisi film terbalik (+foto terlalu terang) - Tidak menunjukkan daerah yang dimaksud - Film digunakan dua kali (+ film lebih gelap) Penempatan tabung X-ray salah - Sudut tabung terlalu tinggi menyebabkan pemendekan bayangan - Sudut tabung terlalu kecil menyebabkan pemanjangan bayangan Penempatan pasien salah Posisi pasien salah (pada unit panoramic)

secara rutin - Gunakan pemegang film untuk radiografi intra oral bila mungkin - Sda

- Penanganan film lebih hati-hati

- Gunakan alat beamaiming jika mungkin

- Sda

Penempatan pasien lebih hati-hati dan gunakan alat bantu posisi pasien

Kesalahan operator dalam penempatan, meliputi : a. Salah menempatkan ujung tabung X-ray, menyebabkan : Pemanjangan bayangan Pemendekan bayangan Superimposisi / bayangan bertumpang tindih Coning off atau cone cutting (bayangan cone pada film menyebabkan terpotongnya gambar daerah yang dimaksud) b. Salah menempatkan paket film, menyebabkan :

Film terbalik, terlihat bayangan aluminium foil dari pembungkus (hasil foto terlalu terang) Penggunaan film dua kali, dua kali terpapar (hasil foto terlalu gelap) Tidak mencakup daerah yang diinginkan

Jaminan kualitas radiologi dental WHO mendefinisikan jaminan kualitas sebagai Usaha-usaha terorganisir oleh staf yang menjalankan fasilitas radiologi untuk menjamin pencitraan diagnostik yang dihasilkan memenuhi kualitas sehingga pencitraan tersebut dapat konsisten menyediakan informasi diagnostik yang adekuat, dengan biaya seterjangkau mungkin dan dengan pemaparan radiasi pada pasien seminimal mungkin. a. Terminologi Istilah prosedur pemenuhan kualitas mencakup : Pengawasan kualitas Nilai spesifik untuk menjamin dan menyatakan kualitas pencitraan yang dihasilkan Penjaminan kualitas Pengaturan untuk menjamin prosedur pengawasan kualitas berjalan efektif dan mengarah pada perubahan dan perkembangan yang nyata Penilaian kualitas Proses penjaminan oleh pihak eksternal dengan mekanisme penilaian dimana pengaturan dan penjaminan kualitas harus berjalan memuaskan dan efektif Program penjaminan kualitas Prinsip utama selama berjalan, prosedur yang penting harus ditulis sebagai bukti, dengan aturan: Pelaksanaan kegiatan hari itu menjadi tanggung jawab orang tersebut Frekuensi kegiatan operasional harus disebutkan Isi catatan tambahan penting harus ditulis, juga frekuensi pengecekan catatan rutin Tujuan utama program ini : Menghasilkan pencitraan diagnostik berkualitas baik secara konsisten Mengurangi pengulangan prosedur radiasi Menentukan sumber kesalahan agar dapat diperbaiki Meningkatkan efisiensi

Mengurangi biaya Menjamin dosis radiasi pada pasien dan staf operasional serendah mungkin (ALARP)

Prosedur pengawasan kualitas Prosedur ini berkaitan dengan : 1. Kualitas gambar dan analisis foto yang gagal 2. Dosis paparan pada pasien dan alat X-ray 3. Kamar gelap, film dan pengolahan film 4. Prosedur kerja 5. Pelatihan staf dan updating 6. Audit 1. Kualitas gambar dan analisis foto yang gagal Mencakup : Perbandingan hari per hari dari setiap gambar yang dihasilkan Analisis resmi kualitas film, secara retrospektif atau prospektif, setiap 6 bulan Rating kualitas radiografi menurut Guidelines on Radiology Standards in Primary Dental Care 1994 Rating Kualitas 1 Excellent (Sangat Baik) 2 Diagnostically acceptable (Cukup baik untuk diagnosis) 3 Unacceptable (Buruk) Dasar Tidak ada kesalahan saat exposure, penempatan pasien, film, alat maupun saat pengolahan Terdapat beberapa exposure, pengolahan, tapi kesalahan tidak saat atau

penempatan

mengurangi

komponen diagnostik Kesalahan saat exposure, penempatan atau pengolahan tidak yang cukup membuat baik untuk radiografi

keperluan diagnostik Analisis film yang gagal Analisis ini berguna untuk menentukan cakupan masalah, termasuk keperluan pemeliharaan alat, perlunya tambahan pelatihan bagi karyawan atau bagaimana

menangani kesalahan yang terjadi. Caranya, pertama dengan mengumpulkan semua film yang gagal, kemudian dicatat berdasarkan : 1. Tanggal exposure 2. Keadaan film, dan jenis kegagalannya, misalnya a. Foto terlalu gelap b. Foto terlalu terang c. Kontras film yang kurang atau buruk d. Gambar kurang tajam e. Posisi yang salah 3. Kesalahan atau dugaan penyebab kesalahan dan tindakan penanggulangannya 4. Jumlah pengulangan radiografi 5. Total jumlah radiografi yang dilakukan selama periode yang sama. Sehingga persentase kesalahan dapat dihitung. Dosis paparan pada pasien dan alat X-ray Tujuan jaminan kualitas adalah menjaga agar dosis pada pasien seminimal mungkin, sehingga penting untuk menghitung dosis berdasarkan cara biasa dan membandingkannya dengan referensi tingkat diagnostik nasional. Alat-alat X-ray harus memenuhi rekomendasi sebagai berikut : Pemeriksaan awal dan pelaporannya dilakukan oleh petugas pabrik saat setting awal Tes kelayakan dilakukan oleh petugas proteksi radiasi sebelum alat-alat tersebut digunakan, termasuk juga perhitungan dosis yang mengenai pasien.

Sebuah laporan pemeriksaan ulang mengikuti sejumlah relokasi, perbaikan, atau modifikasi perlengkapan yang bisa mempunyai maksud proteksi radiasi. Hal-hal penting yang harus diperiksa setiap hari yang dapat mempengaruhi radiasi yang meliputi:
1. 2. 3.

Lampu peringatan dan audible alarm berfungsi dengan baik. Rencana pengamanan dengan operasi yang tepat. Menjaga ketepatan posisi ujung tabung. Penulisan catatan dan sebuah buku harian sebaiknya diatur dan meliputi: Semua laporan tertulis yang formal menjelaskan tentang pemeriksaan, hasil yang diperoleh, dan tindakan yang diambil.

1.

2. 3.

Hasil pemeriksaan semua perlengkapan dan urutan perhitungan waktu. Detil tentang semua pemeliharaan rutin atau khusus. IRR 2000 menghendaki semua alat perlengkapan sinar-X dipelihara dan tersedia

pada setiap praktek dan terdiri dari:


1. 2. 3. 4. 5.

Nama pabrik Nomor model Nomor seri atau tanda pengenal khusus Tahun pembuatan Tahun pemasangan

Kamar Gelap, Reseptor Bayangan, dan Processing Kamar Gelap Program QA sebaiknya meliputi instruksi dari semua pemeriksaan umum yang harus dibuat dengan semua laporan ditulis dalam sebuah buku harian. Daerah-daerah penting meliputi:

Kebersihan umum (sehari-hari), tapi terutama permukaan kerja dan penggantung film (jika digunakan). Kerapatan cahaya (tahunan), dengan berdiri di kamar gelap dalam keadaan gelap total dengan pintu tertutup dan dan cahaya pengaman dimatikan dan secara visual menginspeksi kebocoran sinar. Cahaya pengaman (tahunan), untuk menjamin bahwa hal ini tidak menyebabkan gambaran kabut pada film. Pemeriksaan diperlukan pada:

Tipe filter: sebaiknya digabungkan dengan sensitivitas warna pada film yang digunakan seperti biru, hijau, atau ultraviolet (lihat bab 5). Kondisi filter: filter yaang tergores sebaiknya diganti. Besarnya watt atau daya bola lampu idealnya tidak lebih dari 25 watt. Jaraknya dari permukaan kerja idealnya minimal 1,2m (4 ft). Keamanan keseluruhan (contohnya efek kabut dalam film): ukuran sederhana kontrol kualitas untuk melakukan hal ini dikenal dengan tes koin:
1.

Paparkan sebuah film dalam kaset oleh paparan sinar-X yang sangat kecil (disebut flash expossure) untuk membuat emulsi ultra sensitif menjadi paparan sinar subsequent.

2.

Dalam kamar gelap, pindahkan film dari kaset dan tempatkan di atas permukaan kerja dan cahaya pengaman dimatikan. Tempatkan sejumlah koin (misal 7) dalam satu deret di atas film dan tutup dengan selembar kartu. Nyalakan cahaya pengaman dan lipat kartu untuk menyatakan koin yang pertama dan biarkan selama kira-kira 30 detik. Lipat lagi kartunya sampai koin ke-2 dan biarkan lagi selama kirakira 30 detik. Ulangi lagi sampai semua koin sudah dinyatakan. Proses film dengan cara seperti biasanya.

3.

4.

5.

6. 7.

Hasil simulasi ditunjukkan pada gambar 16.7. Gambaran kabut (penghitaman) pada film yang dibuka di bawah sinar pengaman akan terlihat lebih nyata ketika dibandingkan dengan daerah terang yang ditutupi koin. Bagian film yang berdekatan dengan koin pertama telah terpapar cahaya pengaman dalam waktu yang paling lama dan akan menjadi yang paling gelap. Dalam prakteknya, waktu normal pegangan film dibawah cahaya pengaman dapat diukur dan efek pengkabutan dari cahaya pengaman meningkat. Catatan. Tes koin dapat juga digunakan untuk menghitung jumlah transmisi cahaya yang melewati gelas pengaman dari prosesor otomatis dengan melakukan tes dimana prosesor berada dalam kondisi dengan pencahayaan normal siang hari. Reseptor Bayangan Program QA mengharuskan informasi tertulis, biasanya diperoleh dari penyedia, dalam hal kecepatan film, tanggal kadaluarsa dan kondisi penyimpanan, instruksi pemeliharaan dan pembersihan kaset dan atau reseptor bayangan digital. Persyaratan khususnya meliputi: Persyaratan film sinar-X: Kondisi penyimpanan yang ideal: dingin, kering, dan jauh dari semua sumber radiasi ionisasiseperti direkomendasikan oleh pabrik. Periksa persediaan untuk menjamin penggunaan sebelum tanggal kadaluarsa. Hati-hati dalam memegang.

Persyaratan kaset: 1. 2. Pembersihan rutin intensifying screen dengan pembersih. Pemeriksaan rutin kerapatan cahaya, seperti berikut: Isi kaset dengan film yang belum terpapar, tempatkan kaset di ambang jendela dalam cahaya siang hari selama beberapa menit. Proses filmbeberapa cahaya ingress akan memberi gambaran kabut (lihat gambar 16.8(i)). 1. 2. 3. Pemeriksaan rutin film/kontak layar, sebagai berikut: Isi kaset dengan dengan film yang belum terpapar dan kertas grafik dengan ukuran yang sama. Paparkan sinar-X ke kaset dengan waktu paparan yangn sangat singkat. Proses filmbeberapa area dengan kontak layar/film yang lemah akan didemonstrasikan dengan kehilangan bayangan pada kertas grafik (lihat gambar 16.8(ii)). Metode sederhana untuk identifikasi film diambil dalam kaset yang sama, misalnya sebuah huruf Letraset di atas sebuah gambar. Persyaratan lapisan penyimpanan digital phosphor: Pembersihan rutin Pemeriiksaan visual secara rutin jika ada goresan atau cacat.

Processing Program QA sebaiknya berisi instruksi tertulis tentang: Cairan kimia, sebaiknya: Selalu memperhatikan instruksi pabrik mengenai peringatan khusus untuk mencegah kontaminasi developer oleh fixer sehingga cipratan fixer ke wadah developer dapat dibersihkaan sebelum tercampur dengan developer. Selalu dalam temperatur yang tepat. Ganti secara rutinidealnya setiap 2 minggu dan sebaiknya selalu dicatat agar dapat dikontrol. Perhatikan tingkat kemunduran. Hal ini dapat dilakukan dengan mudah menggunakan sebuah step-wedge phantom radiografi:

1. 16.9(i). 2. 3. 4. 5.

Buat step-wedge phantom sederhana menggunakan kertas timah hitam dari dalam bungkus film intra oral, seperti ditunjukkan pada gambar Radiograf step-wedge phantom memnggunakan faktor paparan yang diketahui. Proses film dalam cairan yang baru untuk menghasilkan sebuah standar referensi film. Ulangi, menggunakan faktor paparan yang sama, setiap hari, sehingga cairan menjadi lemah. Bandingkan film setiap hari dengan standar referensi film untuk menjelaskan secara objektif beberapa penurunan tingkat kehitaman film yang sudah diproses yang dapat menunjukkan tingkat kemunduran dveloper (lihat gambar 16.9(ii)).

6.

Catat hasilnya.

Peralatan processing: Proses tersedia. Prosesor otomatis mengharuskan penggantian cairan kimia secara rutin, dan pembersihan rutin, terutama alat penggulungnya. Semua prosedur pembersihan sebaiknya meliputi bagaimana mereka dirawat/digunakan. Catatan konfirmasi bahwa semua prosedur pembersihan telah dilakukan harus selalu dijga. manual mengharuskan penggunaan penghitung waktu,termometer,dan pemanas yang tepat. Instruksi penggunaannya harus

Prosedur Kerja Hal ini meliputi: Peraturan lokal: diharuskan di UK berdasarkan IRR 1999 (lihat bab 6). Peraturan ini sebaiknya berisi prosedur dan elemen operasional yang essensial untuk penggunaan peralatan sinar-X yang aman, meliputi petunjuk mengenai waktu paparan, dan sebaiknya berisi banyak mengenai standar yang baik dalam QA. Prosedur tertulis karyawan: diharuskan di UK berdasarkan IRR 2000 (lihat bab 6).

Prosedur

operasional atau sistem kerjameliputi prosedur tertulis mengenai

semua tindakan yang secara tidak langsung dapat menghasilkan radiasi yang aman dan memiliki kualitas diagnostik yang baik, misal instruksi mengenai persiapan yang tepat dan penggunaaan cairan kimia waktu processing (seperti dijelaskan sebelumnya). Catatan/buku harian prosedur: progrm QA sebaiknya meliputi pemeliharaan catatan mengenai keberadaan peraturan lokal dan prosedur tertulis karyawan, bersama dengan laporan mengenai perubahan/modifikasinya (idealnya setiap 12 bulan).

Pelatihan dan Pembaharuan Staf Seperti disebutkan dalam Bab 6, bahwa berdasarkan IRR 2000 semua praktisi dan operator dilatih secara memadai dan berkelanjutan. Detail mengenai persyaratan latihan di UK dijelaskan dalam bab 6. Program QA sebaiknya menggabungkan semua anggota dari semua staf yang terlibat dengan beberapa aspek radiografi dan harus meliputi informasi berikut ini: Nama Pertanggungjawaban Tanggal dan detil pelatihan yng diterima Tanggal yang direkomendasikan untuk pelatihan ulang yng dibutuhkan.

Pemeriksaan Tata Buku (Audit) Setiap prosedur dalam program QA akan meliputi sebuah persyaratan untuk dilaporkan secara tertulis yang dibuat oleh orang yang bertanggungjawab pada interval yang bervariasi. Sebagai tambahan, orang dengan tanggungjawab penuh untuk program QA sebaiknya memeriksa semua program secara berkala tidak lebih dari 12 bulan. Hal ini merupakan keutamaan dasar untuk pelaksanaan program yang efektif.

Pemeriksaan tata buku klinis meliputi:

Program QA dan catatan gabungan Pembenaran dan kekuaasaan penggunaan radioografi Kelayakan dari permintaan/investigasi Evaluasi klinis radiografi

Catatan Kaki Persyaratan untuk QA dan QC memiliki ukuran yang sama baik pada praktek drg umum maupun pada departemen radiografi khusus. Bagaimanapun,karena mahalnya harga alat-alat yang bisa menjamin kualitas yaang bagus dan keakuratan monitoring sinar-X, biasanya alat tidak tersedia ditempat praktek drg umum. Nasihat praktikal yang bisa diambil dari bab ini, berdasarkan 2001 Guidance Notes, dirancang untuk memuaskan pengertian WHO dengan membawa sebuah elemen objek, dengan jaminan kualitas, tapi sederhana, mudah dilakukan, dan tidak mahal.

Anda mungkin juga menyukai