Anda di halaman 1dari 3

TUGAS EKONOMI WILAYAH KOTA

NAMA : Stefanus wahyudianto sado


NIM : 1924077
BAB 7
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan dengan kondisi perekonomian didalam suatu
negara secara berkesinambungan yang menuju pada keadaan yang lebih baik selama dalam
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat dimaksud juga dengan proses kenaikan kapasitas
produksi pada suatu perekonomian yang dibentuk kedalam kenaikan pendapatan nasional.
Terbentuknya pertumbuhan ekonomi adalah indikasi keberhasilan pada pembangunan ekonomi
didalam kehidupan masyarakat.

A.Teori pertumbuhan ekonomi neoklasik

Teori ekonomi neoklasik adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan beberapa aliran
pemikiran ilmu ekonomi yang mencoba menjabarkan pembentukan harga produksi, dan
distribusi pendapatan melalui mekanisme permintaan dan penawaran pada suatu pasar. Asumsi
maksimalisasi utilitas mendekatkan mazhab ini pada aliran ekonomi marginalis yang lahir pada
akhir abad 19 Tiga penggagas utama mazhab ini adalah Léon Walras, Carl Menger dan William
Stanley Jevons

Istilah neo-klasik sendiri diperkenalkan pertama kali oleh Thorstein Veblen pada


tahun 1900 untuk meng-kategori-kan segolongan ekonom yang mendukung revolusi marginalis
yang digagas oleh William Stanley Jevons. Di antara ekonom tersebut terdapat Alfred Marshal
dan para ekonom Austria (Mazhab ekonomi Austria). Sejak dekade 1930-an, diawali oleh
pemikiran John Hicks, aliran ekonomi walrasian (yang dipelopori oleh Léon Walras) semakin
mendapat tempat di antara kaum ekonom marginalis. Aliran walrasian mengadopsi
pemikiran Keynesianisme dalam sintesis neo-klassik. Evolusi ini berakibat pada pemisahaan dari
para ekonom Austria dari mazhab neo-klassik.
Aliran-aliran ekonomi di luar neo-klassik:: ekonomi marksis post-keynesianisme, Mazhab
ekonomi Austria dan beberapa aliran pemikiran baru ekonomi (institusionalis). Menurut E. Roy
Weintraub, keunggulan mazhab neo-klassik terletak pada kemampuannya untuk
merepresentasikan ekonomi secara matematis dan ilmiah dan juga kemampuannya untuk
memberikan indikasi-indikasi akan arah atau tindakan ekonomi yang harus diambil.
B.Teori pertumbuhan kumulatif

Teori ini menyatakan bahwa adanya suatu keadaan berdasarkan kekuatan relatif dari “spread
effect” dan “back wash effect”. Spread effect adalah kekuatan yang menuju konvergensi antar
daerah-daerah kaya dan daerah-daerah miskin. Dengan timbulnya daerah kaya, maka akan
tumbuh pula permintaannya terhadap produk daerah-daerah miskin. Dengan demikian
mendorong pertumbuhannya. Namun myrdal yakin bahwa dampak spread effect ini lebih kecil
daripada back wash effect. Pertambahan permintaan terhadap produk daerah miskin tersebut
terutama barang-barang hasil pertanian oleh daerah kaya tentu saja mempunyai nilai permintaan
yang rendah, sementara konsumsi daerah miskin terhadap produk daerah kaya akan lebih
mungkin terjadi. Para pelopor teori ini menekankan pentingnya campur tangan pemerintah untuk
mengatasi perbedaan yang semakin menonjol.

C.teori pertumbuhan ekonomi core phery

Teori ini menekankan analisa pada hubungan yang erat dan saling mempengaruhi antara
pembangunan kota (core) dan desa (periphery). Menurut teori ini, gerak langkah pembangunan
daerah perkotaan akan lebih banyak ditentukan oleh keadaan desa-desa disekitarnya. Sebaliknya
corak pembangunan pedesaan tersebut juga sangat ditentukan oleh arah pembangunan perkotaan.
Dengan demikian aspek interaksi antar daerah (spatial interaction) sangat ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai