Anda di halaman 1dari 80

SISTEM SARAF

Jaringan Saraf
Jaringan saraf tdd dua tipe sel:
1. Neuron (sel saraf)
Neuron memiliki fungsi unik pada sistem saraf, spt
kemampuan merasakan, berfikir, mengingat,
mengontrol aktivitas otot, dan meregulasi atau
mengatur sekresi kelenjar.
2. Neuroglia
neuroglia mendukung, memberi nutrisi, dan
melindungi neuron dan menjaga kondisi
homeostasis cairan interstitial yang terdapat di
sekitar neuron dan neuroglia.
BAGIAN-BAGIAN NEURON
Bagian terkecil dari saraf: Neuron

•Bagian –bagian dari neuron :


1. Badan saraf/siton, soma (Nutritive
region)
2. Serabut saraf/dendrit (Receptive
region)
3. Batang saraf/akson (Conductive region)
4. Terminal akson (Transmissive region)
Badan sel
Di dalamnya terdapat:
◼ Inti
◼ Sitoplasma,
◼ Organel-organel seperti
mitokondria, Golgi aparatus,
lisosom, serta Badan Nissl (=
RE)
◼ Badan Nissl : untuk sintesis
protein. Protein tersebut
untuk pertumbuhan neuron
dan regenerasi saraf perifer.
◼ Neurofibril : komponen
pendukung.

Badan Nissl dan Neurofibril


merupakan ciri khas sel saraf
Serabut saraf
Serabut saraf merupakan istilah
umum yang digunakan untuk
perpanjangan yang muncul dari
badan sel suatu neuron. Umumnya
neuron memiliki dua perpanjangan
badan sel, yaitu multiple dendrit
dan single akson. Serabut
saraf
Dendrit
• Merupakan cabang-cabang
perpanjangan dari sitoplasma
badan sel.
• Satu neuron terdiri dari
beberapa dendrit.
• Pada sitoplasma dendrit
terdapat : Badan Nissl dan
mitokondria.
• Dendrit berfungsi menerima
impuls dan
menghantarkannya menuju
badan sel.
Akson
• Akson menghantarkan
impuls dari badan sel ke
neuron lain, serabut otot,
atau sel kelenjar
• Bagian-bagian akson:
Telodendron
1. Akson Hillock
2. Segmen inisiasi
3. Trigger zone
4. Selubung myelin
5. Nodus ranvier
6. Telodendron
Akson
1. Akson Hillock, juluran dari badan sel yang berbentuk kerucut dan
merupakan awal dari akson
2. Segmen inisial, bagian akson yang terdekat dengan akson hillock
3. Trigger zone, sebuah area persimpangan (junction) akson hillock
dan segmen inisial dimana impuls saraf terbentuk
4. Telodendron (terminal akson), akhir/ujung akson membentuk
cabang-cabang
Selubung Myelin
• Merupakan suatu lapisan putih
terdiri dari fosfolipid
bersegmen-segmen.
• Mempercepat proses
penghantaran impuls
• Akson ada yang bermielin dan ada
yang tidak bermielin.
• Memberikan warna putih pada
saraf otak dan spinalis cordata.
• Dihasilkan oleh Oligodendrosit
(pada SSP) atau Sel Schwann
(pada SST).
Neurilemma
• = Sel Schwann
• Fungsi neurilemma
membantu regenerasi jika
ada kerusakan/luka pada
akson.
• Di antara segmen-segmen
pada selubung myelin ada
gap/bagian tidak bermyelin
yang disebut nodus ranvier
Regenerasi
• Neuron mempunyai
kemampuan terbatas dalam
regenerasi.
• Pada saat kelahiran,
badan-badan sel kehilangan
badan mitotik sehingga tidak
membelah lagi, neuron
kehilangan kemampuan
beregenerasi.
• Neuron tidak dapat diganti oleh
sel-sel lain dari jaringan.
• Neuron yang hancur akan hilang
permanen.
• Serabut-serabut saraf yang
mempunyai neurilemma dapat
beregenerasi.
Neuron & Sel Pendukung:
• Unit fungsional & unit pendukung
Sel Pendukung (neuroglia)
• Sel mikroglia
- Tersebar di susunan saraf pusat
- melakukan fagositosit terhadap bakteri
- Membersihkan kotoran yg ditimbulkan
oleh kerusakan sel
• Sel Schwann
Memproduksi selubung myelin
pada SST
• Oligodendrosit
- Muncul di sepanjang barisan
saraf membentuk myelin di
SSP (otak dan tulang
belakang)
- Fungsinya memberi
perlindungan dan insulasi
pada saraf agar arus yg
mengalir dari saraf tidak
bocor.
• Astrosit
- Terdapat di antara pembuluh darah
dan saraf, mendukung struktur
sekelilingnya.
- Ikut berperan dalam proses seluler,
regulasi nutrient dan ion untuk otak.
• Sel epindemil
- Melapisi bagian tertentu dari otak
misalnya koroid pleksus
Jenis-jenis Neuron berdasarkan perbedaan struktur
Berdasarkan jumlah juluran
sitoplasma dari badan sel:
• Bipolar terdapat pada: organ
sensorik khusus (mis: sel
olfactory, sel retina)
• Unipolar terdapat pada: ganglia
akar dorsal sumsum tulang
belakang dan ganglia sensorik
pada saraf otak
• Multipolar & Pyramidal cell:
bentuk umum sel saraf, banyak
terdapat di seluruh tubuh
Organisasi Neuron
Jenis neuron berdasarkan arah
informasi
• Neuron afferent (sensorik):
• Menghantarkan informasi dari reseptor
sensori ke SSP
• Sebagian besar dari neuron berada di
luar SSP
• Neuron efferent (motorik):
• Menghantarkan informasi ke luar SSP
menuju efektor (otot dan kelenjar)
• Hanya sedikit bagian yang berada di
dalam SSP
• Interneuron:
Berada dalam SSP
(99 %)
PEMBAGIAN SISTEM SARAF
Serebrum (Otak besar)
merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak

Lobus Frontalis
• Berperan dalam perilaku pengambilan
keputusan, perencanaan yang abstrak.
• Terdapat bagian prefrontal korteks yg
cenderung lebih besar pada primata
dibandingkan dengan mamalia lain dan
yg terbesar adalah manusia.
• Fx: perencanaan yg tinggi, antisipasi
konsekuensi, mengontrol tindakan yg
tidak semestinya.
Lobus Parietalis
• Menerima informasi dari area sensor
(kulit dan lidah).

•Lobus Temporalis
Menerima informasi auditori dari
telinga

•Lobus Oksipitalis
Menerima informasi visual dari
retina
Serebellum (Otak kecil)
• Koordinasi gerakan otot
yg terjadi secara sadar
• Tonus otot
• Posisi tubuh
• Keseimbangan
Diencephalon
❖ Talamus
Mengantarkan impuls sensori
ke serebrum
❖ Hipotalamus
- Mengatur fungsi sistem saraf
otonom seperti: temperatur,
nafsu makan, keseimbangan
cairan, pola tidur, kontriksi dan
dilatasi pembuluh darah
- Mengatur emosi seperti:
marah, takut, senang, sakit,
kasih sayang.
Batang Otak:
1. Midbrain (Otak
Tengah)
Bertanggung jawab terhadap
refleks mata dan pendengaran.
2. Pons
- Lokasinya di bawah midbrain
- Berperan dalam aksi reflex
tertentu seperti mengunyah,
pengecapan dan produksi
saliva.
3. Medula Oblongata
- Berada di dasar batang otak
- Bersambungan dengan medulla
spinalis
- Mengatur fungsi jantung dan
pembuluh darah, pencernaan,
respirasi, menelan, batuk, bersin,
tekanan darah.
Medula Spinalis
Medula Spinalis
• Pada penampang melintang sumsum
tulang belakang ada bagian seperti sayap
yang terbagi atas sayap atas disebut
tanduk dorsal dan sayap bawah disebut
tanduk ventral.
• Impuls sensori dari reseptor dihantar
masuk ke sumsum tulang belakang melalui
tanduk dorsal dan impuls motor keluar
dari sumsum tulang belakang melalui
tanduk ventral menuju efektor.
• Pada tanduk dorsal terdapat badan sel
saraf penghubung (asosiasi konektor) yang
akan menerima impuls dari sel saraf
sensori dan akan menghantarkannya ke
saraf motor.
• Urat saraf yang membawa impuls ke otak
merupakan saluran asenden dan yang
membawa impuls yang berupa perintah
dari otak merupakan saluran desenden.
Sumsum Tulang Belakang
Diagram SST
Berdasarkan tempat/letak
1. Sistem Saraf Somatik, tdd:
(1) neuron sensoris yang menyampaikan informasi dari reseptor somatik di
kepala, dinding tubuh, alat gerak dan dari reseptor pada indera ke SSP
(2) neuron motoris yang menghantarkan impuls dari SSP ke hanya otot skelet.
Karena respon motoris ini dikendalikan di bawah pengaruh kesadaran, aksi
dari bagian SST ini disebut volunter.

2. Sistem Saraf Otonom, tdd:


(1) neuron sensoris yang menyampaikan informasi dari reseptor sensoris
otonom, yang terletak pada organ visceral (organ dalam) spt perut dan
paru-paru, menuju ke SSP
(2) neuron motoris yang menghantarkan impuls saraf dari SSP ke otot polos,
otot jantung dan kelenjar.
Karena respon motoris ini tidak berada dalam pengaruh kesadaran, maka
aksi dari SSO disebut involunter.
3. Sistem Saraf Enterik
• Aktivitasnya secara involunter.
• SSE mrpk salah satu bagian dari SSO, disebut jg “otak dari saluran cerna”
• SSE tdd sekitar 100 juta neuron di dalam pleksus enterik yang memanjang
ke seluruh saluran gastrointestinal.
• Umumnya, neuron pd pleksus enterik berfungsi terpisah dari SSO dan
SSP, meskipun terkadang melakukan komunikasi dengan SSP melalui
neuron simpatik dan neuron parasimpatik.
• Neuron sensoris pd SSE memonitor perubahan kimiawi di dalam saluran
pencernaan maupun memonitor peregangan otot saluran pencernaan.
• Neuron motoris enterik memerintahkan kontraksi otot polos pada saluran
pencernaan untuk mencerna makanan sepanjang saluran pencernaan,
memerintahkan sekresi pada organ saluran pencernaan spt sekresi asam
lambung, dan aktivitas sel endokrin pd saluran pencernaan yang mana
berfungsi mensekresikan hormon.
Bagian motoris dari SSO tdd 2 cabang yaitu:
1. Bagian Simpatik (Saraf Simpatik), neurotransmiter yang dihasilkan yaitu
norepinefrin/ noradrenalin
2. Bagian Parasimpatik (Saraf Parasimpatik), neurotransmiter yang dihasilkan yaitu
asetilkolin.

Biasanya kedua bagian ini memiliki aksi yang berlawanan. Contohnya saraf
simpatik meningkatkan laju detak jantung, sdk saraf parasimpatik memperlambat
laju detak jantung. Secara keseluruhan, saraf simpatik membantu mendukung
saat melakukan latihan atau aksi darurat shg disebut respon “fight-or-flight” dan
saraf parasimpatik mengelola aktivitas “rest-and-digest”.
Sistem saraf otonom-simpatis
Aktifitas saraf simpatis
• Hampir semua organ
dikontrol saraf simpatis,
melalui kontrol pembuluh
darah
• Melebarkan pupil mata
• Mengurangi saliva
• Menaikan detak jantung
• Melebarkan rongga
udara, memperbaiki
pernafasan dll.
Sistem saraf otonom-parasimpatis

Aktifitas saraf
parasimpatis
• Melambatkan detak
jantung
• Menambah sekresi
saliva
• Mempersempit saluran
pipa udara dll.
• Aktifitasnya bertolak
belakang dengan saraf
simpatis
Efektor Viseral Respon terhadap stimulasi Respon terhadap stimulasi
adrenergik (simpatis) kholinergik (parsimpatis)

Pupil mata Dilatasi Konstriksi

Detak jantung Bertambah Berkurang

Bronkus pada Dilatasi Konstriksi


paru-paru

Dinding otot usus Peristaltik melambat Peristaltik cepat

Distribusi darah Lebih banyak darah ke Lebih banyak darah ke


otot rangka lebih sedikit ke organ pencernaan lebih
organ pencernaan sedikit ke otot rangka
Konsentrasi gula Bertambah Berkurang
darah
Kelenjar saliva Sekresi berkurang Sekresi bertambah

Kelenjar air mata Tidak ada Sekresi

Otot kantung empedu Relaksasi Kontraksi

Otot kandung kemih Relaksasi Kontraksi


PENGOLAHAN INFORMASI
1. Potensial Aksi
Impuls saraf: rambatan potensial aksi.
2. Sinaps : batas antar neuron (inetrneuronal junction);
tempat terjadinya transmisi elektrokimia
1. Pre-sinaptik
2. Post-sinaptik
3. Neurotransmiter
Saluran Ion &
Potensial Membran
• Saluran ion merupakan bagian dari membran plasma yg
mengatur keluar-masuknya ion2 dari & ke dlm sel saraf,
sehingga tercapai suatu potensial listrik (perbedaan muatan
listrik) pada membran berdasarkan rasio konsentrasi ion2
tertentu → potensial membran
OUTSIDE OF CELL
K+ Na+ K+ Na+
Na+
Na+ Na+ Voltmeter
Na+ Na+ Na+
+
Na Na+ Plasma
+ Na+ membrane Microelectrode
Na Na+
channel –70 mV outside cell

Plasma K+ Microelectrode
Na+ - K+ inside cell
membrane pump

K+
channel
Na+ K+
K+ K+
Protein Axon
K+ K+
K+
K+ Neuron
+ K+
K+ K
INSIDE OF CELL
Potensial Membran

• Potensial istirahat (resting potential):


• Saluran Na+ dan K+ tertutup
• Voltase: -70mV
• Neuron tidak menghantarkan impuls
• Potensial aksi (action potential):
• Saluran Na+ terbuka, ion Na+ masuk ke dlm sel
• Saluran K+ tertutup
• Votase meningkat menjadi lebih positif
• Neuron sedang menghantarkan impuls
Perubahan Polaritas Ion-ion Pada Membran Neuron
Saat Penghantaran Impuls

1. Depolarisasi: 2
ditimbulkan oleh
masuknya ion-ion Na+ ke
dlm sel
2. Repolarisasi:
ditimbulkan oleh
keluarnya ion-ion K+ dari
dlm sel
3. Hiperpolarisasi:
ditimbulkan oleh ion-ion 1
K+ yg keluar terus-
menerus krn salurannya 3
tertutup dgn lambat
Pergerakan Ion
Saat Pembentukan Potensial Aksi
Na+
K+

Na+
K+
3 Additional Na+ channels open,
K+ channels are closed; interior of
4 Na+ channels close and
cell becomes more positive. inactivate. K+ channels
open, and K+ rushes
Na+
Action out; interior of cell more
potential negative than outside.
3

4
2 5 The K+ channels close
Na+ Threshold
potential relatively slowly, causing
2 A stimulus opens some Na+ 1 1 a brief undershoot.
channels; if threshold is reached, 5
action potential is triggered. Resting potential

Neuron
Neuron
interior
interior
1 Resting state: voltage gated Na+
and K+ channels closed; resting
potential is maintained. 1 Return to resting state.

Figure 28.4
Propagasi Potensial Aksi di Sepanjang
Neuron
Axon
• Terjadi dgn adanya
perpindahan ion-ion
keluar-masuk sel Action potential

bersamaan dgn Axon


1 Na+
terbuka-tertutupnya segment

saluran ion yg berdekatan K+ Action potential

• Hasil: Penghantaran impuls


2 Na+
saraf
K+
K+ Action potential

3 Na+

K+
• Tegangan listrik atau perbedaan potensial listrik pada membran timbul
sebagai akibat perbedaan ion-ion di dalam dan di luar sel.
• Hampir semua sel hewan mempunyai perbedaan tegangan listrik sepanjang
plasma membrannya. Di dalam sitoplasma, potensialnya relatif negatif
dibandingkan dengan ekstraseluler.
• Perbedaan potensial pada plasma membrane dalam keadaan tidak
tereksitasi atau istirahat disebut resting membrane potential atau potensial
istirahat membrane.
• Adanya perbedaan konsentrasi ion-ion antara bagian luar sel (ekstrasel)
dan bagian dalam sel (intrasel) akan mengakibatkan terjadinya perbedaan
potensial elektrokimia atau ada polaritas antara intasel dan ekstrasel.
Keadaan ini disebut terpolarisasi.
• Dominasi ion-ion di sekitar sel adalah Na+, K+, Cl- dan Ca2+
Sinaps
• Pengertian : área pertemuan
antara:
• Neuron dengan neuron
• neuron dg serabut otot
(neuron muscular junction)
• neuron dg sel kelenjar
• melalui sinaps, sistem saraf
mampu mentransmisikan
suatu impuls dan
menginhibisi impuls yang
lain
Celah Sinaptik
• Celah berukuran 20-50nm yang
berisi cairan interstitial
• Neuron prasinaptik
(Presynaptic neuron): neuron
yang terletak sebelum sinaps.
Neuron yang mengirimkan
sinyal.
• Neuron pasca sinaptik
(Postsynaptic neuron): neuron
yang terletak setelah sinaps.
Neuron yang menerima
pesan
Beberapa istilah

• Neuromuscular junction : Area


pertemuan neuron dengan sel
otot
• Neuroglandular junction : Area
pertemuan neuron dengan sel
kelenjar :
• Sinaptik knobs : bagian dari
neuron prasinaptik yang
bersinapsis, dapat dengan
dendrit, badan sel atau akson
dari neuron pascasinaptik.
Vesikula Sinaptik
• Vesikula sinaptik : kantung dengan membran tertutup yang
terdapat pada sinaptik knob.
• Vesikula sinaptik berjumlah ribuan.
• Tiap vesikula berisi 10.000 – 100.000 molekul
neurotransmitter (NT).
• Beberapa neuron mengandung dua atau bahkan tiga jenis
molekul NT , yang masing-masing memiliki efek yang berbeda
pada sel pascasinaptik
• Ketika suatu molekul NT dilepaskan dari vesikula sinaptik, NT
tersebut dapat mengeksitasi atau menginhibisi neuron lain,
serabut otot, atau sel kelenjar.
Transmisi sinaptik
• Adalah perpindahan impuls dari 1 sel saraf ke sel saraf lain melalui
celah sinaps (celah antar sel saraf)
• Transmisi sinaptik melibatkan:
• pelepasan neurotransmitter (NT) dari sel presinaptik (sel yang terletak
sebelum sinaps),
• difusi NT melewati celah sinaps
• pengikatan NT ke reseptor di sel pascasinaptik (sel setelah sinaps),
• berakhir ketika NT lepas dari reseptor dan keluar dari celah sinaps
Proses transmisi sinaptik
Komunikasi pada
Neuromuscular junction
Inaktivasi Neurotransmitter
• Setelah NT lepas dari reseptor, NT dipompa kembali ke terminal
presinaptik atau diuraikan oleh enzim
• Hasil urai dibawa ke sel presinaptik untuk diresintesis
• NT kemudian “dikemas” ulang dalam vesikel
Respon pada sel pascasinaptik
• Respon tergantung pada
• jenis NT yang terlibat
• Reseptor spesifik pada sel

• Neurotransmitter: Acetylcholine (ACh), Norepinephrin (NE), GABA,


Glycine
NT Acetylcholine (ACh)
• ACh terikat pada reseptor kolinergik
• Reseptor kolinergik terdiri dari reseptor nikotinik dan reseptor
muskarinik
• Jika Ach terikat pada reseptor nikotinik yang terdapat di
neuromuscular junction (persimpangan saraf-otot), Ach bersifat
eksitatori (memicu impuls saraf pada pascasinaptik) sehingga
memicu kontraksi otot
• Jika Ach terikat pada reseptor muskarinik di sistem saraf pusat
dan organ efektor parasimpatik, Ach juga bersifat eksitatori
• Jika Ach terikat pada subtype lain reseptor muskarinik di sistem
saraf pusat dan jantung maka Ach bersifat inhibitori yaitu
menghambat impuls saraf pada pascasinaptik
NT norepinephrin (NE)
• Reseptor NE disebut reseptor adrenergik
• Reseptor adrenergik : reseptor α (α1) dan β (β1 dan β2)
• Reseptor tsb tdp di sistem saraf pusat dan organ efektor pada sistem
saraf simpatik
• NE jika berikatan dengan reseptor α1 di pembuluh darah pada kulit,
mukosa, dan organ dalam abdomen, maka NE berperan eksitatori,
mamicu impuls saraf sehingga memicu kontraksi otot polos
• NE jika berikatan dengan reseptor β1 di jantung, menyebabkan
eksitasi impuls saraf, sehingga menyebabkan kontraksi jantung
• NE jika berikatan dengan reseptor β2 di saluran nafas, pembuluh
darah pada otot skelet dan jantung, menyebabkan inhibisi impuls
saraf sehingga terjadi dilasi pembuluh darah (vasodilasi), pelebaran
saluran napas
NT lain di sistem saraf pusat
• Glutamat merupakan NT eksitatori paling poten, secara langsung
bekerja pada saluran ion Na+ dan K+, menghasilkan potensial aksi
pada neuron pascasinaptik
• Gamma Amino Butyric Acid (GABA) dan Glycine merupakan NT
inhibitori yaitu menghambat impuls saraf. NT ini bekerja di saluran
klorida (Cl-) menyebabkan pembukaan saluran Cl-
Potensial Post-sinaptik
dapat Menimbulkan:
◼ Sinaps eksitasi
(excitatory synapse):
melalui depolarisasi
◼ Sinaps inhibisi
(inhibitory synapse):
melalui hiperpolarisasi,

Tergantung pada jenis saluran


ion yg terbuka pada
membran neuron
post-sinaptik
NEUROTRANSMITER
Merupakan zat kimia yang dikeluarkan oleh neuron guna
menyampaikan informasi

• Acetylcholin (Ach)
• Monoamine (Dopamin, Norepinefrin,
Epinefrin, Serotonin)
• Asam amino: Glutamat, glisin dan Gamma
amino butiric acid (GABA)
• Neuropeptida: Endorphin, gastrin,
bradikinin.
Transmiter Letak Fungsi
Asetilkolin Neuromuskular junction Transmisi
Sistem saraf otonom
Hipokampus dan korteks Memori

Norepinefrin Sistem saraf otonom Transmisi


Regulasi respons emosi terhadap
Otak lingkungan

Dopamin Corpus striatum Berkaitan dengan penyakit Parkinson dan


schizophrenia
Serotonin Raphe nuclei Berkaitan dengan mood dan tidur,
kekurangan akan menyebabkan depresi
Histamin Pada beberapa jalur di otak Haus, temperature tubuh, emosi
Glisin Terdistribusi luas Inhibitor utama,>30% sinapsis pada tulang
belakang dan batang retina
Glutamat Terdistribusi luas Eksitatori utama, dilepaskan oleh saraf
aferen tulang belakang dan batang otak

GABA Terdistribusi luas Transmiter inhibitor >25% pada semua


sinapsis di otak dan juga di retina
Neurotransmiter (1)
• Penghantaran impuls
melintasi sinaps tergantung
pada adanya
neurotransmiter.
• Neurotransmiter (NT) adalah
suatu substansi kimia.
• NT dibuat oleh neuron (dari
asam amino). Tiap neuron
dapat membuat hanya 1
macam NT. Setelah
diproduksi, NT disimpan
dalam vesikula sinaptik
Neurotransmiter (2)
• Saat impuls saraf tiba pada synaptic
knob dari neuron prasinaptik, sejumlah
besar molekul-molekul NT keluar
(discharge) ke celah sinaptik.
• Vesikula sinaptik berfusi dengan
membran plasma neuron presinaptik,
membuka, selanjutnya melepaskan NT
melalui bagian yang membuka tersebut.
• NT keluar melalui saluran kecil. NT
memasuki celah sinaptik.
• Peristiwa selanjutnya tergantung pada
jenis NT serta interaksi NT dengan
membran plasma pasca sinaptik.
Neurotransmiter Perangsangan
• Dilepaskan dari neuron-neuron pengeksitasi.
• Dapat menurunkan potensial membran neuron pasca sinaptik
sehingga suatu impuls baru dapat dibangkitkan melintasi sinaps.
• NT perangsangan utama pada SSP adalah asetilkolin.
• NT perangsangan yang lain : norepinefrin/noradrenalin,
epinefrin/adrenalin, dopamin, serotonin, glutamat.
Neurotransmiter Penghambatan
• Dilepaskan dari neuron-neuron penginhibisi.
• Dapat menghambat penghantaran impuls pada suatu sinaps.
• Contoh NT penghambatan : GABA (gamma amino butyric acid), glisin.
Penghantaran impuls
melintasi sinaps
Penghantaran dapat terjadi secara :
• kolinergik
• adrenergik
• dopaminergik
• serotoninergik
• gabaergik
Penghantaran secara kolinergik
• Dengan bantuan asetilkolin
• Terjadi pada sinaps di SSP (sebagian besar), sinaps vegetatif (semua),
ujung serabut pascaganglion parasimpatikus, serta pada pelat ujung
motorik otot skelet.
Penghantaran secara adrenergik :
• Dengan bantuan adrenalin/epinefrin atau noradrenalin/norepinefrin
• Terjadi pada sinaps pusat noradrenergik (di SSP), serta ujung serabut
pascaganglion simpatikus.
Penghantaran secara dopaminergik
• Dengan bantuan dopamin
• Terjadi pada sinaps di SSP, misalnya pada sistem tuberoinfundibular
yang mempersarafi hipotalamus dan hipofisis, serta pada sistem
mesolimbik.
Penghantaran secara serotoninergik :
• Dengan bantuan serotonin
• Terjadi antara lain pada sinaps pusat batang otak bawah serta neuron
(serotoninergik) pada seluruh saluran cerna.
Penghantaran secara gabaergik :
• Dengan bantuan asam gama amino butirat (Gamma Amino Butiric
Acid, GABA).
• GABA dibentuk dalam SSP dengan dekarboksilasi asam glutamat.
• Terjadi antara lain pada sinaps inhibitorik pusat.

Anda mungkin juga menyukai