Anda di halaman 1dari 57

ORGAN-ORGAN

PENGINDRA
JALUR-JALUR SENSORIS
1. Penerimaan rangsangan oleh reseptor sensoris dan
transduksi oleh sel sensoris
2. Transmisi
oleh neuron sensoris/aferen
3. Pengolahan informasi
Bagian dari otak bertanggung jawab penuh terhadap
pengolahan informasi yang menghasilkan persepsi,
sensasi dan respons/tanggapan.
Jenis Reseptor Sensoris
(eksteroreseptor)
Kemoreseptor: meneruskan informasi tentang
konsentrasi zat kimia yg terlarut.
Reseptor elektromagnetik: mendeteksi berbagai bentuk
energi elektromagnetik misalnya cahaya tampak, listik
dan magnet.
Mekanoreseptor: mengindra deformasi fisik yang
diakibatkan oleh bentuk-bentuk energi mekanis seperti
tekanan, sentuhan, regangan, gerakan dan suara.
Termoreseptor: mendeteksi suhu panas dan dingin
Nociceptor: Mendeteksi suhu dan tekanan yang ekstrem,
zat-zat kimia tertentu yang merusak jaringan tubuh.
Kemoreseptor
(Penciuman dan cita rasa)
Mendeteksi adanya ion atau molekul kimiawi yg
terlarut
Termasuk osmoreseptor
Pengindraan bau dan cita rasa termasuk dalam
kemoreseptor
Indra Penciuman
Molekul bau (odorant) adalah
senyawa kimia, karena itu
penciuman adalah indra kimiawi
Pada olfaksi (penciuman), sel-sel
sensoris adalah neuron (sel
olfaktori), merupakan sel saraf
bipolar
Ujung neuron mengandung silia
Pada silia terdapat reseptor bau
Senyawa kimia agar dapat
terdeteksi harus cukup kecil dan
dapat menguap, mencapai
hidung dan terlarut di mukosa.
OBP merupakan sarana
pengangkut odorant
Reseptor bau terikat protein G.
Transduksi
Reseptor Odorant dan OBP
OBP juga mendegradasi odorant yang telah dipakai
OBP juga berfungsi sebagai pelindung
Reseptor odorant mengenal satu macam bau atau
beberapa bau secara terbatas
Odorant reseptor neuron mampu melakukan
regenerasi
Perjalanan sinyal
Perbedaan antar spesies
Daerah epitel olfaktori
pada anjing jauh lebih
besar daripada manusia
Jumlah sel olfaktori pada
manusia lebih sedikit
dibandingkan dengan
tikus maupun anjing.
Fungsi penciuman pada hewan
Alat untuk survival
Untuk kepentingan sex
Untuk mengenal teritori
Indra Pengecapan
Area sensori pada lidah
5 macam cita rasa primer
1. Asin
2. Asam
3. Manis
4. Pahit
5. Umami (gurih)
Substrat makanan: “tastent”.
Transduksi
Transduksi
rasa manis, umami dan pahit
Rasa Umami
karena ada glutamat
Rasa pahit
(ada alkaloid)
Pemetaan wilayah cita rasa
hanya bentuk penyederhanaan saja
Gustatory Pathway
INDRA PENGLIHATAN
Struktur Mata
Sklera (lapisan putih) dan
kornea (transparan)
Koroid (tunika vaskularis)
Akomodasi
IRIS
(lempeng otot polos berpigmen)
Retina
Jumlah sel batang berkorelasi dengan tingkat keaktifan
hewan di malam hari
Kebanyakan hewan nokturnal memiliki proporsi sel
batang yang tinggi di retina
Tapetum lucidum

Merupakan lapis reflektif


Terletak di antara koroid
dan retina
Struktur fotoreseptor
Bagian luar
terdapat
lempeng/diskus
• Peka terhadap
rangsangan
cahaya karena
pada bagian ini
terdapat reseptor
cahaya
Rodopsin dan iodopsin
Pada sel batang:
- Kombinasi opsin (skotopsin)
dan retinal membentuk
Rodopsin
Pada sel kerucut:
- Kombinasi opsin (fotopsin)
dan retinal membentuk
Iodopsin (colour pigmen)
Struktur fotoreseptor
Bagian dalam
Terdapat inti sel dan
organel sel
Ujung sinaps
Tempat bersinaps dengan
sel bipolar
Fototransduksi (pada keadaan gelap)

1. Dalam keadaan gelap


Fototransduksi (pada keadaan terang)
Perbedaan sifat penglihatan dari sel batang
dan sel kerucut
Jumlah sel batang pada manusia
(120 juta) lebih banyak dari sel
sel kerucut (6 juta)
Sel batang lebih banyak di
perifer sedangkan sel kerucut
terkonsentrasi di fovea
Sel batang lebih aktif pada
malam hari atau dalam keadaan
gelap sedangkan sel kerucut
lebih aktif pada siang hari atau
dalam keadaan terang
Sel batang hanya mampu melihat dalam bayangan abu-abu
sedangkan sel kerucut bisa melihat warna karena sel batang
hanya punya satu fotopigmen. Sel kerucut terdiri dari 3 yaitu sel
kerucut merah, sel kerucut hijau dan sel kerucut biru.
Pada sel batang ketajamannya lebih rendah dibanding
sel kerucut. Ini berhubungan dengan konvergensi.
Perjalanan sinyal dari sel ganglion
menuju otak

Saraf nasal (kontra


lateral)
Saraf temporal (homo
lateral)
Gelombang elektromagnetik
ORGAN TELINGA
Telinga merupakan tempat beradanya indra
pendengaran dan keseimbangan.
Osikel auditiva
Boni labirintis
Cairan yang mengisi boni labirintis
Setiap sel rambut memiliki kurang lebih
100 silia sel kecil yg disebut stereosilia
ditambah satu silium besar disebut
kinosilium
Perlekatan filamentosa (tip link) yg tipis
hampir tidak dapat terlihat bahkan dengan
mikroskop elektron sekalipun ,
menghubungkan ujung setiap stereosilium
dengan stereosilium selanjutnya yang lebih
panjang dan akhirnya ke kinosilium.
Mekanisme pendengaran
Alur perjalanan sinyal
Pembedaan frekuensi
Sistem Vestibular (Keseimbangan)
INDRA SOMATIK (sistem somatosensori): Mekanisme saraf yang mengumpulkan
informasi sensorik dari tubuh
(dari permukaan tubuh,
kulit dan otot)
1. Korpuskel Meissner:
sentuhan; dijumpai pada
bagian kulit yang tak
berambut.
2. Diskus Merkel
Untuk sensasi raba kasar
3. Korpuskel Pacini
Untuk sensasi tekan dan getar
4. Korpuskel Ruffini
Untuk regangan/tarikan pada
kulit
5. Ujung saraf bebas
Ada 3 macam:
1. Serabut C dengan
ambang rangsang rendah
2. Serabut C dengan
ambang rangsang tinggi
Bermielin tipis
3. Serabut Aδ (A delta)
bermielin tipis untuk
sensasi nyeri dan suhu
Serabut Aα bermielin
tebal
Merupakan serabut
aferen dari otot dan
tendon
Menyampaikan impuls
proprioseptif
Nociceptor
(sensasi nyeri/sakit)
Sakit adalah bentuk pertahanan diri
Hewan menggunakan nosiseptor untuk menghindari
bahaya yang disebabkan oleh rasa sakit
Tekanan, suhu ekstrem dan zat-zat kimia tertentu bisa
merusak jaringan hewan dan menyebabkan rasa sakit.
 Jaringan yang rusak menghasilkan mediator inflamasi
seperti prostaglandin yg memperparah rasa nyeri dengan
meningkatkan sensitivitas nosiseptor terhadap rangsangan
yang menyakitkan.
Reseptor kapsaisin (cabe) juga merupakan nosiseptor.

Anda mungkin juga menyukai