Anda di halaman 1dari 24

TUGAS III

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Fisiologi Hewan dan Manusia


Yang Diampu oleh Nuning Wulandari S.Si, M.Si.

Oleh Kelompok 5:
1. Dini Febrianti Safitri (160341606100)
2. Elvira Harum P (160341606012)
3. Nur Alimah (160341606091)
4. Robert Fikri A (160341606050)
5. Robiatul Adawiyah (160341606036)
6. Zahra Zu Lina (160341606029)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
September 2017
1. Mengindra dimulai dari sel-sel reseptor di dalam organ indra
a. Sel reseptor dibedakan menjadi dua, sebutkan dan beri contoh!
Jawab:
Korpuskulus Peraba (Meissner)
Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir,
puting dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan
berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat tipis
menyatu dengan perinerium saraf yang menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah
korpuskel terdapat setumpuk sel gepeng yang tersusun transversal. Beberapa sel saraf
menyuplai setiap korpuskel dan serat saraf ini mempunyai banyak cabang mulai dari yang
mengandung mielin maupun yang tak mangandung mielin. Korpuskulus ini peka terhadap
sentuhan dan memungkinkan diskriminasi/ pembedaan dua titik (mampu membedakan
rangsang dua titik yang letaknya berdekatan).
Korpuskulus Berlamel (Vater Pacini)
Korpuskulus berlamel (vater pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada telapak tangan,
telapak kaki, jari, puting, periosteum, mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia eksterna.
Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar (panjang 2 mm, dan diameter 0,5 1 mm). Bentuk
yang paling besar dapat dilihat dengan mata telanjang, karena bentuknya mirip bawang.
Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan juga telah kehilangan
sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus. Akson sarafbanyak mengandung mitokondria.
Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng
ini tersusun bilateral dengan dua alur longitudinal pada sisinya.
Korpuskulus ini berfungsi untuk menerima rangsangan tekanan yang dalam.
Korpuskulus Gelembung (Krause)
Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir dan genetalia
eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut. Korpuskel ini berbentuk bundar
(sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron. Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu
dengan endoneurium. Di dalam korpuskulus, serat bermielin kehilangan mielin dan
cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan sel schwann. Seratnya mungkin bercabang atau
berjalan spiral dan berakhir sebagai akhir saraf yang menggelembung sebagai gada.
Korpuskel ini jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya usia.
Korpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.
Korpuskulus Ruffini
Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi.
Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung akhir saraf yang
menggelembung. Korpuskulus ini merupakan mekanoreseptor, karena mirip dengan organ
tendo golgi.
Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendo (fasikuli intrafusal) yang terbungkus
dalam kapsula berlamela. Akhir saraf tak bermielin yang bebas, bercabang disekitar berkas
tendonya. Korpuskulus ini terangsang oleh regangan atau kontraksi otot yang bersangkutan
juga untuk menerima rangsangan panas.

1.b. Jelaskan bagaimana kedua macam sel reseptor tersebut mengubah stimulus
menjadi potensial reseptor atau potensial generator dan selanjutnya menjadi potensial
aksi!
Jawab:

Proses pengubahan energi stimulus menjadi energi listrik ini dikenal sebagai

transduksi. Proses tersebut melalui proses depolarisasi reseptor yang menghasilkan perubahan
potensial membran. Potensial membran ini dikenal sebagai potensial reseptor pada reseptor
sel khusus, dan disebut potensial generator bila reseptor merupakan ujung saraf aferen.
a. Potensial Reseptor : Zat kimia duta dibebaskan dari suatu reseptor yang terpisah, memulai
suatu potensial aksi pada serabut saraf dengan membuka saluran-saluran Na+ berpintu zat
kimia duta pada saraf aferen
b. Potensial Generator : Aliran arus lokal antara ujung reseptor yang didepolarisasi dan
serabut aferen memulai suatu potensial aksi pada serabut saraf dengan membuka saluran-
saluran Na+ berpintu voltase.
Stimulasi pada suatu reseptor akan mengubah permeabilitas membrannya, biasanya
melalui suatu peemukaan nonselektif dari semua saluran-saluran ion kecil. Karena gradien
elektrokimia Na+ lebih besar daripada ion-ion kecil yang lain, maka Na+ akan berdifusi
masuk ke dalam sel, mendepolarisasi membran (perkecualian : pada fotoreseptor akan
mengalami Hiperpolarisasi). Depolarisasi lokal ini akan mengubah potensial membran pada
reseptor menjadi potensial reseptor (untuk reseptor yang berupa sel khusus), dan potensial
generator (pada reseptor yang berupa ujung saraf aferen).

2. Jalaskan apa yang dimaksud dengan ekspresi sensori (sensasi)

a. Dimana terjadinya ekspresi sensori ?


Sensasi (ekspresi sensori) merupakan interpretasi otak terhadap impuls yang dating ke otak
dari saraf sensori. Pada otak terdapat berbagai macam pusat sensasi yang akan
memberitahukan tentang sensasi tertentu kepada kita apabila pusat tadi menerima impuls dari
reseptor.

Sensasi adalah proses manusia dalam menerima informasi sensoris (energi fisik dari
lingkungan) melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-
sinyal neural yang bermakna. Proses penginderaan itu melalui rangsang dari inderawi.
Sensasi pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi dari lingkungan
luar.

Benyamin B. Wolman (1973, dalam rakhmat, 1994) menyebutkan sensasi sebagai


pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis,
atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra.

Menurut Dennis Coon, Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak
memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan
dengan kegiatan alat indera.

Sensasi Normal

Penerimaan, persepsi dan reaksi adalah 3 komponen setiap pengalaman sensori. Dalam
menjalankan fungsinya organ sensori berkaitan erat dengan sistem persyarafan yang
berfungsi sebagai reseptor dan penghantar stimulus sehingga tercipta sebuah persepsi yang
dapat menimbulkan reaksi dari individu

Sensasi Murni

Sensasi murni jarang terjadi, jika mendengar suara aneh, betapapun asingnya, kita akan
segera menghubungkannya dengan suatu bentuknya yang telah kita lihat sebelumnya.sensasi
murni itu terjadi mungkin dalam peristiwa saat rangsangan warna ditunjukkan untuk pertama
kali kepada seseorang yang sejak lahirnya buta, tetapi tiba-tiba dapat melihat (Mahmud,
1990:41)

Proses Sensasi

Sistem saraf mengubah pesan pesan menjadi kode salah satu kode yaitu kode anatomis.
Pertama kali diperkenalkan pada 1826 oleh seorang ahli fisiologi Johannes Muller sebagai
doktrin energy syaraf spesifik. Menurut doktrin, berbagai modalitas sensorik yang berbeda
muncul karena sinyal yang diterima oleh organ indera merangsang beragam jalan syaraf yang
menuju area otak yang beragam pula. Sinyal dari mata menyebabkan impils berjalan
sepanjang saraf optik, menuju ke korteks visual.sinyal dari telinga. Sinyal dari telinga
menyebabkan impuls berjalan dari saraf auditoris menuju ke korteks auditoris. Gelombang
cahaya dan suara menghasilkan sensasi berbeda karena adanya perbedaan anatomi ini.
Sensasi mengacu pada pendeteksian dini terhadap stimuli. Serta Sensasi merupakan unsur-
unsur pengalaman pancaindera yang disebabkan perangsang-perangsang diluar manusia,
yaitu cahaya, suara, bau, manis dan sebagainya. Dan hanya sensasi yang mampu kita indralah
yang akhirnya diproseskan oleh reseptor dan oleh pemrosesan kognitif tingkat tinggi.Sistem
sensorik kita memiliki keterbatasan kemampuan manerima sensasi, sehingga dengan
sendirinya pengetahuan kita tentang dunia pun terbatas. Konsep kita mengenai proses
perseptual bahwa pendeteksian dan penginterpretasian sinyal-sinyal sensori, di tentukan oleh
energi stimulus yang dideteksi oleh sistem-sistem sensorik dan oleh otak dan hasil
pemrosesan disimpan dimemori dalam bentuk pengetahuan ( knowledge), yang akan
digunakan kelak dalam suatu kejadian nyata.

b. Apa sansasi pada pusat pengelihatan, pusatpendengaran, pusat pengecap dsan pusat
peraba?

Alat indera yang kita kenal ada 5 macam , yaitu indera penglihatan, indera pendengaran,
peraba, pengecap, dan pembau.

Indera penglihatan (mata)


Penglihatan merupakan alat indera yang melalui mata sebagai penerima rangsangannya. Mata
adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling
sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap.
Dalam proses penglihatan, kita membutuhkan cahaya untuk menerjemahkan hasil
penglihatan. Cahaya adalah satu bagian kecil dari bentuk energi yang kita ketahui sebagai
radiasi elektromagnetik. energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata.
Cahaya dapat di lihat melalui mata. Dari mata, lanjut ke medan receptive kemudian melewati
jalur visual dan akhirnya ke visual cortex. Dalam penyerapan informasi melalui mata, ada
beberapa jenis warna yang menjadi deskripsi dalam menyerap informasi. Yang pertama
adalah warna primer, yaitu warna yang mendasar seperti warna merah, hijau, dan biru.
Selanjutnya adalah warna sekunder, yaitu gabungan dari warna primer yang lebih
terangseperti kuning cyan dan magenta. Ada juga warna tersier, yaitu gabungan dari kedua
warna primer dan warna sekunder seperti warna orange, rass berry, ungu, dan lain-lain.
Adapun gangguan pada penglihatan seperti dari etiologi, genetic, kerusakan mata dan otak.
Ada dua tipe ketidak mampuan penglihatan yaitu Total color blindness, tidak dapat
membedakan semua warna. Dan Partial color blindness, disini masih dibagi dalam dua tipe
yaitu tidak dapat membedakan warna biru-kuning dan merah-hijau.

Bagaimana mata dapat bekerja?

Mata kita ini bisa melihat sebuah benda jika ada cahaya yang dipantulkan oleh benda itu.
Pantulan cahaya dari benda itu akan diterima oleh kornea. Lalu, diteruskan ke lensa mata kita
melalui pupil. Nah, pada mata yang normal, lensa mata kita akan memfokuskan bayangan
benda supaya jatuh tepat pada bintik kuning. Kemudian, sel-sel reseptor akan meneruskan
rangsangan cahaya tadi ke pusat syaraf penglihatan kita di otak.

Keterangan :

Kornea, Merupakan bagian terluar dari bola mata kita yang tugasnya menerima cahaya dari
sumber cahaya. Korena mata itu terletak di bagian paling depan. Tidak berwarna atau bening.
Padahal seolah-olah, warna yang kita lihat adalah hitam, cokelat, biru, dan sebagainya. Itu
sebenarnya, bukan warna kornea, tapi itu adalah warna iris yang letaknya ada di belakang
kornea yang tembus karena kebeningan kornea mata kita.

Pupil, Pupil disebut juga anak mata. Ia adalah pembukaan di tengah mata. Kalau cahaya
masuk ke mata kita, pasti melalui pupil. Lalu cahaya itu diteruskan melalui lensa yang
memusatkan bayangan ke retina. Asal kamu tahu saja, ukuran pupil itu dikendalikan oleh
otot. Kalau mata kita sedikit menangkap cahaya, maka pupil akan membesar. Kalau
cahayanya semakin terang, pupil akan mengecil.

Retina, Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian
retina yang disebut bintik kuning.
Buta Warna

Buta Warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata
untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis. Buta warna juga
sering disebut gangguan persepsi warna. Penderita buta warna kesulitan membedakan nuansa
warna atau buta terhadap warna tertentu.

Retina mata memiliki hampir tujuh juta sel fotoreseptor yang terdiri dari dua jenis sel sel
batang dan sel kerucut yang terkonsentrasi di bagian tengahnya yang disebut makula. Sel
batang sangat sensitif terhadap cahaya, dan dapat menangkap cahaya yang lemah seperti
cahaya dari bintang di malam hari, tetapi sel itu tidak dapat membedakan warna. Berkat sel
batang kita dapat melihat hal-hal di sekitar kita di malam hari, tetapi hanya dalam nuansa
hitam, abu-abu, dan putih. Sel kerucut dapat melihat detail obyek lebih rinci dan
membedakan warna tetapi hanya bereaksi terhadap cahaya terang. Kedua jenis sel tersebut
berfungsi saling melengkapi sehingga kita bisa memiliki penglihatan yang tajam, rinci, dan
beraneka warna. Buta warna juga dapat terjadi karena adanya kelainan genetik.

Buta warna sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu trikromasi, dikromasi dan
monokromasi. Buta warna jenis trikomasi adalah perubahan sensitifitas warna dari satu jenis
ataulebih sel kerucut.

Tiga macam trikomasi yaitu:

Protanomaliyang merupakan kelemahan warna merah,


Deuteromaliyaitu kelemahan warna hijau,
Tritanomali (low blue)yaitu kelemahan warna biru.

Dikromasi merupakan tidak adanya satu dari 3 jenis sel kerucut, tediri dari:

Protanopia yaitu tidak adanya sel kerucut warna merah sehingga kecerahan warna merahdan
perpaduannya berkurang,
Deuteranopia yaitu tidak adanya sel kerujut yang peka terhadap hijau, dan
Tritanopia untuk warna biru.

Monokromasi ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya semua penglihatan warna,


sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada jenis typical dan sedikt warna pada jenis
atypical. Jenis buta warna ini prevalensinya sangat jarang.
Indera pendengaran (telinga)
Pendengaran merupakan alat indera yang melalui telinga sebagai alat bantunya. Telinga
merupakan indera pendengar dan alat keseimbangan. Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu
telinga luar, telinga tengah dan rongga telingga dalam. Telinga berfungsi untuk mendengar
suara-suara yang ada disekitar kita.

Suara adalah gelombang mekanis yang merupakan osilasi tekanan ditularkan melalui, gas
padat cair, atau, terdiri dari frekuensi dalam kisaran pendengaran dan dari tingkat cukup kuat
untuk didengarkan. Warna suara menunjukkan sumber bunyi. Kemampuan manusia
membedakan warna suara sangat memperkaya pengalamannya. Ada pula yang disebut
hearing persepsion diantaranya: Plasticity yaitu area cortex pendengaran dipengaruhi oleh
penggunaan. Semakin sering penggunaan semakin banyak jaringan neuron, ex: Musisi
memiliki area pemrosesan auditory yang lebih besar daripada orang kebanyakan. Auditory
fatique yaitu kehilangan kemampuan auditory sementara karena eksposure auditoris kuat
yang konstan/lama neuron auditoris overworked dan istirahat (refractory). Threshold shift
yaitu berkurangnya sensitivitas terhadap stimulus auditoris yang bersifat sementara atau
permanen hearing problems. Dan yang terakhir adalah Auditory problems.

Bagaimana proses mendengarkan suara?

Proses mendengar dimulai dengan adanya gelombang bunyi yang masuk melalui liang
telinga, dan seterusnya menggetarkan membrane timpani. Getaran ini akan
diteruskan kedalam telinga tengah melalui tulang tulang pendengaran. Selanjutnya getaran
diteruskan kedalam telinga dalam melalui selaput jendela oval dan menggetarkan cairan
perilimfe yang terdapat didalam skala vesstibuli.

Sebagai Organ Keseimbangan

Selain bagian pendengaran, bagian telinga juga terdapat reseptor perangsang keseimbangan
atau equilibrium. Indra keseimbangan ini terdapat didalam Canalis semicircularis. Di dalam
ductus itu terdapat endolymphe. Pada tiap-tiap pangkal canalis semicurlaris itu membesar dan
merupakan sebuah pentolan yang disebut ampula membranaceus. Di dalam ampula
membranaceus inilah terdapat indera keseimbangan yang terdiri dari serangkaian sel-sel
berambut. Indera keseimbangan ini mengatur keseimbangan kita ke muka dan ke belakang,
ke kiri dan ke kanan.
Indera peraba (kulit)

Peraba, indera ini melalui kulit sebagai penerimanya. Kulit yang paling peka adalah ujung
jari dan bibir. Kulit memiliki dua lapisan yaitu lapsan epidermis dan lapisan dermis. Di kulit
rangsangan perabanya adalah tekanan, suhu,sakit atau nyeri, dan gerakan. Kulit merupakan
sensati terhadap suatu lingkungan.

Kulit adalah bagian paling luar dari jaringan tubuh kita lapisan terluar tubuh manusia. Kulit
membungkus tubuh kita. Pada saat kulit terkelupas, rasa perih menyengat. Hal itu
menunjukkan betapa kulit, selain membungkus tubuh, juga memberikan perlindungan bagi
jaringan jaringan di bawahnya. Pada kulit terdapat ujung-ujung saraf sensorik sebagai
reseptor khusus untuk sentuhan tekanan, temperature serta rasa sakit. Sebagian besar reseptor
terletak pada lapisan dermis dan ada juga yang terletak pada lapisan epidermis. Kepekaan
peraba pada manusia sangat besar, terutama di ujung jari dan bibir.

Kulit memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Monoreseptor, yang berkaitan dengan indera peraba, tekanan gerakan, kinestesi.


2. Thermoreseptor, berada di bawah kulit, berkaitan dengan penginderaan yang mendeteksi
panas dan dingin.
3. Reseptor nyeri, berkaitan dengan mekanisme proyektif bagi kulit.
4. Kemoreseptor, yang mendeteksi rasa asam basah dan garam.
indera penciuman (hidung)
Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat
kimiayang berupa gas.di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi
dengan sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori)
di ujungnya dandiliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.
Epithellium olfactorypada bagian meial rongga hidung memiliki fungsi dalam penerimaan
sensasi bau. Penciuman: penciuman merupakan alat penginderaan melalui hidung yang
kemudian diterima oleh reseptor dan dilanjutkan ke otak. Ada enam bau utama yang mudah
diterima oleh alat indera yaitu, bau rempah: cengkeh, bau harum: vanili, bau eteris: jeruk,
eter, sereh, bau damar: terpentin, bau busuk: telur busuk.

Cara kerja alat penciuman pada manusia

Indera penciuman mendeteksi adanya molekul-molekul diudara. Di dalam rongga hidung


terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada
organ ini ada organ yang berperan sebagai pendeteksi bau(smell receptors). Reseptor ini
jumlahnya sekitar 10 juta. Ketika partikel bau tertangkap oleh reseptor, sinyal akan di kirim
ke olfactory melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal keotak dan
kemudian diproses oleh otak bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu
harumnya bau sate padang atau menyengatnya bau selokan.
5 . Indera pengecap (lidah)
Perasa yaitu penginderaan melalui lidah. Lidah merupakan reseptor yang banyak memiliki
stuktur tunas pengecap. Lidah mempunyai reseptor khusus yang berhubungan rangsangan
kimia. Lidah merupakan organ yanh tersusun dari otot. Lidah kita dapat merasakan berbagai
macam rasa diantaranya ,yaitu rasa manis , asin, asam dan pahit.

Kepekaan pada rasa pahit yang paling peka yang dapat diterima oleh indera perasa. Indera
perasa berhubungan dengan indera penciuman, misalnya jika kita sedang sakit flu, maka
semua rasa akan terasa hambar. Ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi perasa yaitu,
genetik, usia, dan kultur.

Lidah dalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera engecap
yang banyak memiliki struktur unas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan
bicara. Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut.

2.c. Saraf apa yang menghubungkan reseptor dengan pusat indra!


Jawab
- Indera umum: reseptor ada di seluruh tubuh.(permukaan,organ dalam,sendi,otot)
- Dapat berubah: rasa sakit,rabaan,tekanan,sensasi suhu,propioreseptor
- Struktur:: ujung saraf telanjang : dendrit dari saraf sensori ( 3 sensasi: sakit, suhu,
sentuhan ringan)
Ujung saraf berkapsul : paccini ( tekanan), meissner (sentuhan ringan), krause
(dingin), rufini (panas)
- Propioresepsi : pada persendian tubuh
Posisi anggota badan dan menjaga posisi tubuh.
2 mekanoresptor:
gelondong otot : serabut intra fusal ; otot memanjang dan Meregang

stimulus (otot memanjang dan Meregang)Reseptor (gelondong otot) impuls


serabut saraf sensoris pusat sensasi (STB,korteks otak,otak
kecil)efektorsaraf motoricgerak sadar.

Organ golgi tendon : gerakan tubuh dan posisi tubuh.


stimulus (otot berkontraksi tendon meregang/ kontraksi refleks otot)Reseptor(organ
golgi tendon) impuls serabut saraf sensorispusat sensasi (otak)
efektorsaraf motoricgerak sadar (gerakan tubuh dan posisi tubuh)
jadi , serabut saraf sensoris yang menghubungkan reseptor dengan pusat indra.

3.a. Jelaskan bagaimana proses kerja indra sakit!


Jawab:
- Saraf: ujung dendrit saraf telanjang
- di : dalam kulit, tulang, persendian,organ visceral.
- Secara umum proses :
stimulus (dicubit)Reseptor (sakit dalam kulit)impuls serabut saraf
sensorispusat sensasi di otak efektorsaraf motoric sakit pada daerah dicubit.

3.b. Apa perbedaan sensasi sakit somatic dan sensasi sakit visceral?
Jawab:
Sensasi sakit somatic:
Terjadi bila reseptor rasa sakit dalam kulit, tulang, persendian, otot, dan tendon
mendapat rangsangan.
Reseptor sakit somatic merespon stimuli mekanik dan kimia
Sensasi sakit mudah dikenali
Sensasi Sakit Visceral:
Terjadi karena stimulasi terhadap reseptor rasa sakit pada organ-organ tubuh
dalam.
Reseptor sakit somatic merespon stimulus mekanik dan kimia, misalnya
pembesaran organ dan anoksida (kekurangan oksigen) akan menimbulkan sensasi
sakit pada organ tersebut.
Sensasi sakit visceral kabur dan sulit ditentukan tempatnya.
3.c. Apa yang disebut reffered pain pathway?
Jawab:
yaitu rasa sakit yang muncul pada permukaan tubuh jauh dari asal rasa sakit. Rasa sakit yang
dituju merupakan rasa sakit yang dirasakan di lokasi selain lokasi rangsangan / asal yang
menyakitkan. Ini adalah hasil jaringan saraf sensorik interkoneksi. Jaringan ini memasok
berbagai macam jaringan. Bila ada luka di satu tempat di jaringan, rasa sakit ini bisa
ditafsirkan di otak untuk memancarkan syaraf. Dan bisa memberi rasa sakit di tempat lain di
area terkait jaringan.

4. a. Jelaskan bagaimana proses kerja indera pengecap!


Jawab:
Mikrovili pada saat berkontak dengan makanan akan mengirimkan pesan ke otak, lalu
otak akan menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut dan menentukan rasa dari makanan
yang dimakan.
Sensasi rasa disebabkan oleh zat yang berbentuk cair atau larut dalam air, sehingga
lebih cepat stimuli rasa pada lidah basah daripada lidah kering. Dalam pengecap saliva
berperan untuk melarutkan ion-ion yang menyebabkan terjadinya sensasi rasa sehingga lebih
mudah mencapai reseptor rasa pada membran sel pengecap. Hal ini dikarenakan oleh zat
yang menyebabkan sensasi rasa (tastant) membutuhkan air untuk mencapai reseptor dan
interaksi tastant dengan reseptor ditransmisikan melalui air. Persepsi rasa yang dihasilkan
sangat dipengaruhi oleh data-data yang diperoleh oleh organ sensor lainnya. Informasi-
informasi seperti bau dari makanan, tekstur, suhu dan lain sebagainya dapat mempengaruhi
rasa dari suatu makanan.
Tiap neuron yang membawa impuls dari taste buds, akan menerima input dari
beberapa reseptor sekaligus. Sinyal yang timbul pada reseptor perasa akan meluas ke sistem
second-order neuron yang akan disampaikan ke cortex.

Saraf afferen pada sistem gustatory meninggalkan rongga mulut yang merupakan
bagian dari saraf cranial bagian facial (VII), glossopharyngeal (IX), dan vagus (X). Infonnasi
bennula dari bagian depan lidah, ke bagian belakang lidah, akhirnya menuju ke bagian
belakang rongga mulut. Saraf-saraf tersebut akan berakhir di solitary nucleus di medulla dan
bersinapsis dengan neuron yang akan menyampaikan pesan ke ventral posterior nucleus di
thalamus (letaknya berbeda dengan bagian penerima impuls dari stimulasi oral yang motorik
sifatnya). Axon-axon pada nucleus ventral posterior akan membawa berita ke primary
gustatory cortex dan ke secondary gustatory cortex. Sistem gustatory juga akan menuju
sistem lymbic. Proyeksi impuls ke hypothalamus diperkirakan memiliki peranan penting
dalam mengatur rasa lapar. Satu hallagi yang perlu diingat dalam sistem gustatory, yaitu
berbeda dengan sistem sensoris yang lain, sistem gustatory diproyeksikan secara ipsilateral.

4. b. Jelaskan bagaimana proses kerja indra penglihatan (pada saat terang dan gelap )!
Jawab:
Penglihatan remang-remang atau penglihatan scotop berkaitan dengan rodopsin.
Rodopsin terbentuk dari protein dan retinen (vitaminA). Dalam keadaan gelap, semua retinen
dan opsin di dalam batang dan kerucut diubah menjadi pigmen peka cahaya. Selanjutnya,
sejumlah besar vitamin A diubah menjadi retinen yang kemudian diubah menjadi pigmen
peka cahaya tambahan, batas akhirnya ditentukan oleh jumlah opsin di dalam sel batang dan
sel kerucut. Mekanisme tersebut menyebabkan reseptor visual secara berangsur-angsur
menjadi peka terhadap rangsang cahaya, bahkan yang paling lemah sekalipun.
Adapunproses pembentuk rhodopsin itu sendiri adalah sebagai berikut: Rhodopsin
dibentuk dari suatu protein yang disebut scotopsin dan retineen. Retineen direduksi oleh
enzym alkoholdehydrogenase; dengan adanya diphosphopyridin nucleotida dan hidrogen
menjadi vitamin A. Vitamin A dan protein akan membentuk rhodopsin. Rhodopsin karena
sinar matahari dipecah menjadi retineen dan protein. kemudian retineen hilang tinggal
proteinnya saja. Protein dan vitaminA akan menjadi rhodopsin lagj. Bila kena sinar, ia akan
pecah lagi, demikian seterusnya.

Pada saat gelap


Segmen luar lebih panjang pada sel batang daripada sel kerucut, jadi lebih banyak
mengandung fotopigmen dan karenanya dapat menyerap cahaya lebih cepat.
Sel batang memiliki sensitivitas yang tinggi, sehingga dapat berespon terhadap cahaya
yang redup pada malam hari, sebaliknya sel kerucut memiliki sensitivitas yang rendah
terhadap cahaya, hanya diaktifkan oleh cahaya terang pada siang hari. Karena itu, sel batang
khusus pada penglihatan malam dan sel kerucut untuk penglihatan siang hari.
Pada saat terang
Jalur sel kerucut yang terhubung pada lapisan saraf retina lain memberi ketajaman
tinggi (ketajaman, atau kemampuan untuk membedakan dua titik yang berdekatan). Karena
itu, sel kerucut memiliki penglihatan yang tajam dengan resolusi yang tinggi untuk setiap
perincian halus selama siang hari.
sebagian besar Rhodopsin dan Iodopsin akan terurai walaupun sebagian iodopsin akan
segera diresintesa kembali. Hasilnya ialah pengurangan sensitifitas terhadap cahaya.

4. c. Jelaskan bagaimana proses kerja indra pendengaran


Jawab:
Getaran bunyi yang diterima oleh membran timfani dan diteruskan ke koklea melalui
tulang pendengaran akan menggetarkan jendela lonjong, dan getaran ini akan menimbulkan
gelombang cairan perilimfe di dalam saluran vestibular dan saluran timpani. Gelombang
getaran dalam saluran vestibular juga melintasi membran basalaris ke saluran timpani.
Tekanan gelombang ini akan menggetarkan membran basilaris ke atas ke bawah yang
mengakibatkan ujung rambut korti bersentuhan dengan membran tektorial. Sentuahan ini
merupakan stimulus bagi organ kortiyang akan segera meresponnya dalam bentuk
neurotransitter ke ujung dendrit saraf pendengaran yang berada di ujung organ korti. Implus
saraf tersebut akan diteruskan melalui serabut saraf koklear ke pusat pendengaran

Energi dari gelombang suara di udara menjadi getaran mekanik kemudian gelombang
cairan di koklea. Gelombang cairan membuka slauran ion pada sel rambut, ion yang mengalir
tersebut membuat signal elektrik yang melepas neurotransmitter, yang akan memicu potensial
aksi pada neuron auditori primer.
Gelombang suara yang tertangkap telinga luar akan langsung menuju kanal telinga
dan mengenai membran timpani dan menyebabkannya bergetar. Getaran tersebut ditransfer
ke maleus, incus, dan stapes secara berurutan. Saluran dari 3 tulang pendengaran pada bagian
telinga tengah membuat lever yang menggandakan getaran suara, sehingga sangat sedikit
energi dari gelombang suara akan hilang ketika terjadi getaran.

5 a. Jelaskan bagaimana kerja dari alat keseimbangan statis dan dinamis. Apa stimulus
dari indra keseimbangan.
Jawab:
Alat keseimbangan statis (makula akustika)
Memberitahu posisi kepala saat diam/ melakukan gerak lurus beraturan
Bila seseorang dalam posisi tegak, maka rambut sel reseptor dalam utrikulus berorientasi
vertikal, sedangkan pada sakulus berorientasi horizontal.
Contoh: mekanisme keseimbangan saat kepala tertunduk, karena gaya beat lapisan gelatin
akan melengkung kedepan. Dalam utrikulus pada setiap sisi kepala sebagian rambut sel
reseptor terdepolarisasi dan lainnya hiperpolarisasi. Sel reseptor terdepolarisasi akan
membebaskan neurotransmitteryang diikuti terjadinya implus pada ujung saraf sensoris untuk
diteruskan ke pusat keseimbangan di otak. Dengan demikian kita sadar akan posisi kepala
kita saat diam.
Ketika kepala bergerak relatif terhadap gravitasi, otolith akan ditarik ke arah gravitasi
atau berlawanan dengan arah gerak
Gerakan ini menarik membran gelatin yang condong ke arah sel rambut
Sel rambut mentransmisikan informasi tentang posisi kepada neuron sensorik dan
akan mengirim potensial aksi melalui saraf kranial VIII (cabang vestibular) ke
cerebellum

Alat keseimbangan dinamis (krista ampularis)


Perputaran kepala menyebabkan endolimfe didalam saluran semikularis bergerak. Aliran
endolimfe akan mendorong kupula sehingga kupula akan condong ke arah tertentu. Gerakan
dari kupula akan menggerakkan rambut sel-sel reseptor. Apabila gerakan rambut condong ke
arah konisilium maka sel reseptor akan mengalami depolarisasi, namun jika menjauhi maka
akan terjadi hiperpolarisasi. Depolarisasi akan diikuti dengan dilepaskannya neurotransmitter
yang akan membangkitkan implus pada ujung saraf sensoris dan akan disampaikan ke pusat
keseimbangan di otak. Setiap gerakan kepala paling sedikit akan menggerakkan krista
ampularis, dimana sel reseptor satunya akan mengalami depolarisasi dan yang lain akan
mengalami hiperpolarisasi. Akibat dari mekanisme tersebut setiap gerakan rotasi kepala dan
tubuh akan disaadri, sehiungga keseimbangan ketika bergerak akan terjaga.
Cairan endolimfe mengisi saluran semisirkular dan mulai mengalir ketika kepala
bergerak.
Kupula condong ke arah aliran cairan dan sel rambut mengikutinya
Sel rambut mentransmisikan informasi mengenai arah condong ke neuron sensorik
dari saraf vestibulokoklear yang mengirim informasi gerakan ke cerebelllum

Anda mungkin juga menyukai