Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KRITIS JURNAL INTERNASIONAL

JUDUL JURNAL :

Revealing the Relationship between Reading Interest and Critical


Thinking Skills through Remap GI and Remap Jigsaw. International
Journal of Instruction

TUGAS INDIVIDU MATAKULIAH


PEMBELAJARAN BIOLOGI ABAD 21

Dosen Pembina: 1. Prof. Dr. Herawati Susilo, M.Sc., Ph. D


2. Rifka Fachrunnisa, S.Pd., M.Pd.

OLEH:
Dini Febrianti Safitri
NIM. 160341606100

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI
Oktober 2019
A. Referensi
Zubaidah, S., Corebima, A.D., Mahanal, S., & Mistianah. (2018). Revealing the Relationship
between Reading Interest and Critical Thinking Skills through Remap GI and Remap Jigsaw.
International Journal of Instruction, 11(2): 41-56.

H-index: 6, Quartil: Q3, SJR: 0.211

B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antara minat membaca siswa dan
keterampilan berpikir kritis melalui model pembelajaran Reading Concept Map Group
Investigation (Remap GI) dan Reading Concept Map Jigsaw (Remap Jigsaw).

C. Metode Penelitian
Metode dalam penelitian ini adalah korelasional untuk mengungkap hubungan antara membaca
minat dan keterampilan berpikir kritis oleh dua jenis model pembelajaran.
Data yang diperoleh dianalisis melalui Pearson Product Moment Coefisien of Corellations dan
melakukan analisis regresi statistik. Hubungan keduanya variabel Remap GI dan Remap Jigsaw
menggunakan analisis deskriptif.

D. Fakta-fakta Pendukung
No KONSEP
1. Siswa harus memiliki kreativitas, kolaboratif, komunikasi, dan keterampilan berpikir
kritis yang merupakan bekal untuk menghadapi perubahan masa depan (Fuad,
Zubaidah, Mahanal, & Suarsini, 2017).
2. Berpikir kritis dapat diartikan bahwa peserta didik dapat menentukan sebuah penilaian
yang cermat dalam membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan
sehari-hari (Zubaidah, Corebima, Mahanal & Mistianah, 2018).
3. Membaca merupakan kegiatan belajar yang paling efektif karena peserta didik dapat
meningkatkan diri mengenai pemikiran kritis, mengembangkan perspektif baru dan
berbeda, memahami diri mereka sendiri dan dunia, dan
menafsirkan peristiwa dan situasi yang akan mereka hadapi (Karadeniz, 2015).
4. Ahli pendidikan setuju jika beberapa elemen dari kemampuan berpikir kritis juga
termasuk dalam unsur kemampuan membaca dengan baik. Elemen-elemen tersebut
adalah evaluasi, analisis, membuat kesimpulan, berpikir penalaran induktif dan
deduktif (Hawkins,
2012).
5. Minat membaca berkaitan erat dengan keterampilan berpikir kritis (Zubaidah,
Corebima, Mahanal & Mistianah, 2018).
6. Instrumen berpikir kritis dikembangkan berdasarkan beberapa elemen keterampilan
berpikir kritis sebagai fokus (fokus jawaban), penalaran (alasan atau ide), organisasi
(cara berpikir, konvensi (tata bahasa) dan integrasi. Kriteria yang digunakan dalam
menentukan kritis siswa urutan keterampilan berpikir menggunakan kriteria yang
dimodifikasi dari Finken dan Ennis (1993), yaitu (1) tidak tampak atau kurang
berkembang (skor 0-2), dan (2) mulai berkembang atau berkembang baik (skor 3-5).
7. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif antara
berpikir kritis dan pemahaman membaca. Siswa dengan pemikiran kritis yang lebih
tinggi kemampuan menunjukkan kemampuan membaca yang lebih baik (Hosseini,
Khodaei, Sarfallah & Dolatabadi, 2012).
8. Hassani, Rahmany, dan Babaei (2013) melaporkan bahwa ada korelasi positif antara
keterampilan berpikir kritis dan kemampuan membaca jurnal.
9. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara minat baca dan keterampilan
berpikir kritis dipembelajaran biologi berdasarkan model pembelajaran Remap Jigsaw
(Zubaidah, Corebima, Mahanal & Mistianah, 2018).
10. GI adalah salah satu alternatif model pembelajaran kooperatif yang dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan melatih siswa untuk bekerja secara
kooperatif dalam kelompok (Fachrurazi, 2011).
11. Wijayanti, Herlambang & Slamet (2013) menunjukkan bahwa model pembelajaran GI
mempengaruhi kemampuan keterampilan berpikir kritis siswa di kelas sepuluh Senior
SMA 1 Mejayan di Madiun, Indonesia.
12. GI dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis karena model ini memiliki
keunggulan sebagai berikut 1) memungkinkan siswa untuk menggunakan kemampuan
inkuiri mereka yang membuat mereka lebih intensif
meneliti, mencari, dan menemukan solusi masalah, 2) siswa yang berpartisipasi dalam
GI cenderung mengambil bagian dalam diskusi dan menyumbangkan ide, 3)
mendorong siswa untuk melakukannya berpartisipasi aktif, 4) memungkinkan guru
menjadi lebih informal, sehingga guru dapat segera memberikan bantuan, pujian, dan
umpan balik dan 5) meningkatkan kinerja siswa
dan prestasi (Zubaidah, Corebima, Mahanal & Mistianah, 2018).
13. Model pembelajaran GI menekankan pada partisipasi siswa aktif dalam menentukan
topik, menyelidiki masalah, menganalisis temuan, dan mempresentasikan hasil.
Model ini dapat meningkatkan aktivitas dan partisipasi siswa menemukan bahan
mereka sendiri (informasi) dengan bantuan berbagai sumber belajar seperti buku
terkait dan berbasis internet (Zubaidah, Corebima, Mahanal & Mistianah, 2018).

E. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal


Artikel ini memiliki kelebihan untuk digunakan sebagai referensi saya di antaranya:
memberikan ulasan yang cukup detail mengenai hubungan membaca dan berpikir kritis, serta
menjabarkan mengenai model GI secara rinci. Kekurangan dari artikel ini adalah kurang
bagaimana proses pengembangan dari model Remap GI dan Remap Jigsaw.

F. Pertanyaan yang dimunculkan


Apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan dari model pembelajaran Remap Group
Investigation (Remap GI)?

G. Konsep yang dipelajari


Konsep yang dipelajari setelah membaca artikel ini antara lain, peran berpikir kritis dalam
pembelajaran, rubrik berpikir kritis dan pembelajaran Remap GI dengan berpikir kritis.

H. Refleksi
Setelah membaca artikel ini, saya menjadi lebih memahami mengenai definisi berpikir
kritis dan rubrik penilaian berpikir kritis. Artikel ini juga memberikan informasi mengenai model
pembelajaran group investigation.

Anda mungkin juga menyukai