Anda di halaman 1dari 5

Tugas : Mencari/Menganalisis konsep dasar, permasalahan, alternatif

solusi, state-of-the-art dan urgensi pada Pendahuluan


Nama Kelompok : 1. Siti Syarofah (193141071)
2. Puja Mardalita Pertiwi (193141090)
3. Evi Setia Ningrum (193141095)
No Kelompok : KELOMPOK 9

Topik penelitian: “ THE INTEGRATION OF PBL AND COOPERATIVE SCRIPT TO


EMPOWER CRITICAL THINKING SKILL OF BIOLOGY STUDENTS”

Analisislah Abstrak dari topic artikel:


1. Kalimat latar belakang
Dengan variable skrip kooperatif keterampilan berfikir kritis dan pembelajaran berbasis
masalah yang dilakukan di SMA Negri Samarinda, Indonesia.
Letak permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya pembelajaran yang dilakukan
dengan model untuk penerapan model pembelajaran yang mendorong agar siswa berperan
aktif dan berfikir kritis yang tergolong rendah disebabkan oleh pembelajaran teacher center.

2. Tujuan penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah dengan mengetahui pengaruh penerapan Problem
Based Learning yang terintegrasi cooperative script terhadap kemampuan berfikir kritis
siswa.

3. Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan
menggunakan uji sampel dengan desain penelitian non-equivalent pretest-posttest control
grup design. Dengan reponden siswa kelas XI IPA dilakukan pada semester gasal tahun
pelajaran 2016/2017. Proses dalam penelitian ini dilakukan tanpa melakukan perubahan pada
siswa dalam kelas. Penelitian ini membutuhkan dua kelas setara berdasarkan statistik. Salah
satu kelas menggunakan model pembelajaran PBL terintegrasi dengan model pembelajaran
CS dan lainnya.
4. Temuan penelitian
Analisis data yang digunakan adalah uji-t sampel independen (a = 0,05). Hasil ananlisis
data menunjukkan bahwa tnilai (16.57) > tmeja (2.00). Rerata nilai kemampuan berpikir siswa
pada kelompok eksperimen adalah 77,28 yang berarti 62% lebih tinggi dibandingkan mereka
yang berada pada kelompok kontrol (47,60).

5. Kesimpulan dan rekomendasi/implikasi/saran


Dapat disimpulkan bahwa penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah yang terintegrasi
dengan Cooperative Script memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa.

Carilah ide pokok yang berisikan komponen pada pendahuluan dari penelitian Anda:
1. Konsep dasar
Problem Based Learning (PBL) memiliki beberapa keunggulan, seperti mendorong kerja
sama dalam penyelesain tugas. PBL juga memiliki unsur-unsur yang dappat mendorong
pembelajaran yang memungkinkan siswa saling mengamati dan berdialog, sehingga secara
bertaha siswa dapat memahami peran penting aktivitas mental dan aktivitas belajar yang
terjadi di luar sekolah. Model pembelajaran kooperatif seperti Cooperative Script (CS),
memungkinkan siswa untuk merangkum konsep-konsep biologi yang relevan dengan
masalah yang dibahas. Sifat dan kualitas berikir kritis adalah pperdebatan di lapangan.
Karena berpikir kritis telah diubah menjadi proses utama dalam pendidikan, pemahaman
bersama tentang maknanya penting dan perlu. Berpikir kritis sebagai "cara berpikir yang
benar", menganggapnya sebagai keterlibatan, membuat keputusan secara logis dan
penerimaan tanggung jawab dalam apa yang kita lakukan. Berpikir kritis sebagai berpikir
kognitif tingkat tinggi dan menganggapnya sebagai kemampuan untuk menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi. Beberapa berpendapat bahwa berpikir kritis diwujudkan
dalam keterampilan seperti mengevaluasi alasan saat ini dan menilai menurut alasan logis.
Berpikir kritis telah didefinisikan sebagai tujuan pendidikan yang penting dan dipahami
sebagai pemikiran reflektif yang masuk akal yang berfokus pada memutuskan apa yang harus
dipercaya atau dilakukan. keterampilan berpikir kritis perlu dilatih pada siswa, dan cara
terbaik untuk melatihnya adalah dengan menerapkan pembelajaran aktif yang memfasilitasi
siswa dalam proses penemuan masalah global.

2. Permasalahan
Selanjutnya hasil wawancara dengan 3 guru biologi, 100% guru menginformasikan
bahwa jarang menerapkan pola pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk memecahkan
masalah dalam pembelajaran. Guru masih sering menerapkan pembelajaran konvensional.
Keadaan ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa belum diberdayakan
dengan baik. Selain itu, suasana pembelajaran di kelas dengan konsep biologi jarang
melibatkan siswa dalam menemukan suatu masalah. Suasana pembelajaran sebagian besar
didominasi oleh ceramah dari guru. Siswa cenderung pasif, dan hanya mencatat dan
mendengar informasi dari guru. Siswa jarang bertanya dalam kegiatan pembelajaran dengan
konsep biologi di kelas.
Berkaitan dengan siswa yang jarang bertanya, mengemukakan pendapat, mengumpulkan
data, mendiskusikan data yang masuk dan membuat kesimpulan; guru perlu mengidentifikasi
penyebab fenomena tersebut. Apakah guru gagal menerapkan model pembelajaran yang
memungkinkan siswa bertanya, mengungkapkan pendapat, menyelidiki, mendiskusikan data
dan membuat kesimpulan. Keterampilan berpikir kritis kelas XI IPA SMA Katolik WR
Soepratman, masih rendah. Guru masih menerapkan pembelajaran konvensional yang
ditunjukkan dengan kegiatan pembelajaran yang mendominasi seluruh proses pembelajaran
dengan konsep biologi di dalam kelas.

3. Alternatif solusi
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang terintegrasi dengan
model pembelajaran Cooperative Script (CS) pada konsep biologi yang memungkinkan siswa
untuk menemukan masalah. Yew dan Goh (2016), menyatakan bahwa tinjauan lain literatur
terkait tentang pengaruh PBL pada pengembangan berpikir kritis mahasiswa keperawatan
menunjukkan hubungan positif antara penerapan PBL sebagai model pembelajaran dan
peningkatan penalaran kritis. Yusof, Hassan, Jamaludin, dan Harun (2012), melaporkan
bahwa integrasi unsur-unsur pembelajaran kooperatif memberikan scaffholding yang
diperlukan untuk mengembangkan keterampilan kerja tim dalam menerapkan PBL di kelas
yang terdiri dari kelompok-kelompok kecil di kelas menengah hingga besar. Selanjutnya
siswa dapat mencari alternatif pemecahan masalah melalui pengumpulan data,
mendiskusikan data yang diperoleh dalam kelompok kecil, dan terakhir membuat kesimpulan
terkait masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Setelah mereka menyerahkan laporan
akhir dan mempresentasikannya di kelas PBL mereka merasa itu bermanfaat dan bisa berbuat
lebih untuk tugas berikutnya.
Terkait dengan kekuatan PBL, Syafrudin, Darmawan, and Ridwan (2018), menjelaskan
bahwa PBL memiliki beberapa keunggulan, seperti mendorong kerjasama dalam
menyelesaikan tugas PBL, juga memiliki unsur-unsur yang dapat mendorong pembelajaran
yang memungkinkan siswa saling mengamati dan berdialog, sehingga secara bertahap siswa
dapat memahami peran penting aktivitas mental dan aktivitas belajar yang terjadi di luar
sekolah. Para siswa juga akan terlibat dalam penyelidikan independen, yang memungkinkan
siswa untuk menafsirkan fenomena dunia nyata dan untuk membangnun pemahaman tentang
fenomena tersebut. Siswa juga akan menjadi pembelajar yang mandiri.
Model pembelajaran kooperatif seperti CS, memungkinkan siswa untuk merangkum
konsep-konsep biologi yang relevan dengan masalah yang sedang dibahas. Selanjutnya
dalam pelaksanaan PBL, siswa difasilitasi untuk menemukan dan merumuskan masalah
secara jelas. Siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan data yang relevan dengan
masalah. Selanjutnya siswa dalam kelompok kecil (berdua), mendiskusikan data yang
terkumpul. Terakhir, secara berkelompok , siswa membuat kesimpulan terkait masalah.
Berpikir kritis telah didefinisikan sebagai tujuan pendidikan yang penting dan dipahami
sebagai pemikiran reflektif yang masuk akal yang terfokus pada memutuskan apa yang harus
dipercaya atau dilakukan (Herawati & Nurhayari, 2014). Keterampilan berpikir kritis dirinci
menjadi enam elemen. Unsur – unsur tersebut meliputi: (1) menentukan kredibilitas sumber
dan pengamatan, (2) meringkas dan menilai kesimpulan deduktif, (3) mendefiniskan dan
mengidentifikasi asumsi, (4) bereksperimen merencanakan induksi dan memprediksi
konsekuensi yang mungkin terjadi, (5) meringkas dan menilai kesimpulan induktif, dan (6)
semantik (Anders, Stellrecht, Davis, & McCall, 2019). Puspita, Kaniawati, and Suwarna
(2017), menambahkan penelitian menyimpulkan bahwa keterampilan berpikir kritis perlu
dilatih pada siswa, dan cara terbaik untuk melatihnya adalah dengan menerapkan
pembelajaran aktif yang memfasilitasi siswa dalam proses penemuan masalah global.
4. Kebaruan
Alasan terpenting dari ketidakberdayaan ini adalah inefisiensi guru yang dididik di
sekolah tradisional dengan cara tradisional. Selain itu, penelitian ini telah menunjukkan
dengan jelas bahwa guru yang merupakan aplikator program pendidikan yang menargetkan
pemikiran kritis dan nilai-nilai penting lainnya pada siswa harus memiliki fitur ini untuk diri
mereka sendiri.

5. Urgensi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran PBL
terintegrasi dengan model pembelajaran CS terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

Anda mungkin juga menyukai