Anda di halaman 1dari 11

Literature Review: The Effect of the Problem Based Learning Model

on Students' Critical Thinking Skills in High School Biology Subjects

Literature Review: Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based


Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata
Pelajaran Biologi

Fathanah Fahzi Hasibuan1), Ganda Hijrah Selaras


1) 2) 3)
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar Barat, Kecamatan Padang Utara, Padang
Email: onafathanahhasibuan@gmail.com

ABSTRACT

The learning process is of course inseparable from the role of the teacher who guides
and encourages students to be active in the learning process. Student activities in the learning
process are expected to have a positive impact on themselves. One learning model that can
motivate and improve students' critical thinking skills is to use the Problem Based Learning
learning model. This type of research is a literature review by looking for theoretical references
and relevant research findings. The purpose of this study was to examine various literature on
the effect of the Problem Based Learning learning model on students' critical thinking skills.
The type of data in this study is secondary data whose process involves collecting articles from
relevant journals related to research variables. Based on the results of a literature survey
conducted, the Problem Based Learning learning model has proven to have a positive effect on
increasing students' critical thinking skills in biology learning.

Keywords: Biology Subjects, Critical Thinking, Problem Based Learning

ABSTRAK

Proses pembelajaran tentu saja tidak terlepas dari peran guru yang membimbing dan
mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan siswa dalam proses
pembelajaran diharapkan dapat memberikan dampak posistif bagi diri mereka sendiri. Salah
satu model pembelajaran yang dapat memotivasi dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Jenis
penelitian ini adalah kajian literatur dengan mencari referensi teoritis dan temuan penelitian
yang relevan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji berbagai literatur tentang pengaruh model
pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Jenis data
dalam penelitian ini adalah data sekunder yang prosesnya melibatkan pengumpulan artikel-
artikel dari jurnal yang relevan terkait dengan variabel penelitian. Berdasarkan hasil survei
literatur yang dilakukan, model pembelajaran Problem Based Learning terbukti berpengaruh
positif terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran biologi.

Kata Kunci: Berpikir Kritis, Mata Pelajaran Biologi, Problem Based Learning

1
PENDAHULUAN
Pendidikan dianggap sebagai hal yang paling penting di negara manapun.
Kualitas pendidikan suatu negara merupakan salah satu faktor yang menentukan
perkembangannya. Dengan kata lain, kemajuan suatu bangsa atau negara dapat diukur
dari kualitas pendidikan di bangsa dan negara tersebut. Buruknya kualitas pendidikan
yang ada menyebabkan bangsa dan negara akan tertinggal (Kurniawati, 2022). Masalah
pendidikan yang saat ini terjadi yaitu kurangnya penggunaan model pembelajaran,
peserta didik masih kurang aktif dalam proses pembelajaran, kurang tertarik atau merasa
bosan dalam pembelajaran biologi, dan juga nilai belajar biologi yang masih rendah.
Rendahnya nilai belajar disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain ketidaktepatan
guru dalam menggunakan model pembelajaran ketika proses belajar. Kegiatan
pembelajaran dirancang untuk memotivasi siswa agar melakukan kegiatan berpikir
untuk memahami dan memperdalam konsep guna mencapai tujuan pembelajaran (Al-
Fikry et al., 2018).
Salah satu model pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk belajar
adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Model
pembelajaran ini menitik-beratkan pada suatu masalah dikehidupan nyata yang harus
dipecahkan oleh siswa sedemikian rupa sehingga siswa mempunyai tanggung jawab
untuk menganalisis dan memecahkan masalah tersebut dengan kemampuannya sendiri,
sedangkan peran guru hanya mendampingi dan sebagai fasilitator bagi siswa (Meilasari
et al., 2020). Word (2002) & Stepein (1993) mengemukakan pandangannya terhadap
model pembelajaran Problem Based Learning yang menyatakan bahwa Problem Based
Learning adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan
suatu masalah melalui tahapan-tahapan ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan memiliki keterampilan
untuk memecahkan masalah (Lismaya, 2019).
Pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning merupakan
interaksi antara rangsangan dan tanggapan yang mewakili hubungan antara dua arah
yaitu pembelajaran dan lingkungan (Apriani et al., 2019). Hal yang menarik dari model
pembelajaran Problem Based Learning adalah alat yang dirancang guru untuk
menangani masalah-masalah bernuansa kehidupan sehari-hari, terutama yang dekat
dengan kehidupan siswa itu sendiri (Meilasari et al., 2020).
Guru merupakan faktor yang berpengaruh langsung terhadap peningkatan kualitas
pengajaran dan daya kritis siswa. Peran guru adalah untuk mendorong dan membimbing
siswa untuk berpikir kritis aktif dan menikmati belajar. Guru juga bertanggung jawab
untuk melihat segala sesuatu yang terjadi di kelas dan mendukung tahap perkembangan
siswanya. Tujuan dari berpikir kritis ini diharapkan dapat memberikan sudut pandang
serta gagasan, mengatur penilaian dari sebuah pendapat yang telah diberikan pada suatu
pengajuan, dan bisa dibuktikan dengan sebuah fakta. Adanya kemampuan dalam
berpikir kritis tentu saja memerlukan pembaharuan dalam proses belajar mengajar, salah
satunya ialah penggunaan bahan ajar (Ayunda et al., 2023).

2
Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan yang kita butuhkan
saat ini. Berpikir kritis adalah sebuah proses intelektual dengan melakukan pembuatan
konsep, penerapan, melakukan sintesis atau mengevaluasi informasi yang diperoleh dari
observasi, pengalaman, refleksi, pemikiran atau komunikasi sebagai dasar untuk
meyakini ataua melakukan suatu tindakan. Berpikir kritis sebagai kemampuan kognitif,
di dalamnya terdapat kegiatan interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, penjelasan, serta
pengelolaan diri (Lismaya, 2019). Berpikir kritis juga dapat dipahami sebagai kegiatan
menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih konkret, membedakannya secara
tajam, dan memilih di antara keduanya. Kenali, pelajari, dan kembangkan ke arah yang
lebih sempurna. Kemampuan berpikir kritis sangat penting bagi setiap orang karena
berpikir kritis merupakan keterampilan yang bekerja secara efektif dalam aspek
kehidupan. Berpikir kritis sangat diperlukan bagi semua manusia, khususnya siswa
(Wulandari et al., 2020).
Berdasarkan penelitian sebelumnya, salah satu model pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa adalah model pembelajaran Problem
Based Learning. Model pembelajaran ini merupakan model berbasis masalah yang
memungkinkan siswa memecahkan masalah dan menemukan solusi dari masalah
tersebut. Hal ini dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan
meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya. Berdasarkan beberapa literatur yang
dibaca oleh penulis, terdapat beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran yaitu:
hasil belajar siswa rendah, aktivitas siswa masih pasif dalam proses pembelajaran,
pembelajaran masih berpusat pada guru dan penggunaan model pembelajaran yang
kurang tepat. Rendahnya hasil belajar siswa dan rendahnya aktivitas belajar
menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa juga masih rendah. Oleh karena
itu, penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana pengaruh model pembelajaran Problem
Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa sehingga tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menjawab bagaimana pengaruh model pembelajaran
Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran
Biologi.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kajian literatur dengan mencari referensi teoritis dan
temuan penelitian yang relevan. Penelitian ini dilakukan dengan menelaah sebanyak 5
artikel sebagai sumber data yang berasal dari jurnal terakreditasi. Terdapat 1 jurnal
terakreditasi SINTA 3, 1 jurnal terakreditasi SINTA 4, 2 jurnal terakreditasi SINTA 5,
dan 1 jurnal yang terindeks SCOPUS dengan tahun terbit 2018-2022. Jenis data dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang prosesnya melibatkan pengumpulan artikel-
artikel dari jurnal yang relevan terkait dengan variabel penelitian.
Populasi penelitian ini adalah seluruh artikel dari jurnal ilmiah yang membahas
penggunaan paradigma pembelajaran Problem Based Learning. Sampel penelitian
diambil dengan menggunakan Purposive Sampling. Sampel penelitian tersebut meliputi
artikel tentang penggunaan paradigma pembelajaran Problem Based Learning dengan

3
memanfaatkan beberapa kategori. Penelitian dilakukan secara bertahap, antara lain
memilih judul artikel, menentukan tujuan artikel, melakukan pencarian literatur,
memeriksa dan mengevaluasi referensi artikel yang ditemukan, dan meringkas temuan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil pencarian jurnal penelitian terdahulu yang berkaitan dengan Pengaruh
Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa pada Mata Pelajaran Biologi sebanyak 5 artikel yang disajikan pada tabel berikut.

Tabel 1. Hasil Review Artikel

Kode Nama jurnal, Penulis Judul Hasil


Vol, No (Tahun) Penelitian Penelitian
A1 ALVEOLI: Putri & Fitri, Pengaruh Model Dari hasil rekapitulasi data
Jurnal 2022 Pembelajaran beberapa artikel terkait, dapat
Pendidikan Problem Based diketahui bahwa terdapat
Biologi, Vol.3, Learning (PBL) pengaruh penggunaan model
No.1 terhadap Problem Based Learning
Kemampuan terhadap kemampuan
Berpikir Kritis berpikir kritis siswa.
Siswa Pada Sehingga dapat disimpulkan
Pembelajaran bahwa model Problem Based
Biologi Learning dapat
meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa pada
pembelajaran Biologi.
A2 International Mustofa & The Effect of Nilai rata-rata pretest 2,29,
Journal of Hidayah, 2020 Problem-Based posttest 3,59 dan gain 0,76
Instruction, Learning on (kategori tinggi). Sedangkan
Vol.13, No.1 Lateral pada kelas kontrol, yaitu rata-
Thinking Skills rata nilai pretest 1,79,
posttest 2,84 dan gain 0,47
(kategori sedang).
Berdasarkan analisis uji
normalitas dapat dilihat
bahwa signifikansi = 0,200
lebih besar dari 0,05
(koefisien). Berdasarkan hasil
uji homogenitas
menunjukkan bahwa
signifikansi = 0,514 lebih
besar dari 0,05 (koefisien).
A3 Jurnal Ilmiah Fakhrizal & Upaya Pada pra siklus kemampuan
Biologi Hasanah, 2020 Meningkatkan berpikir kritis siswa sebesar
Teknologi & Kemampuan 37,81% dengan kategori
Kependidikan Berpikir Kritis kurang kritis, dan setelah
(BIOTIK), Siswa pada pelaksanaan siklus I
Vol.8, No.2 Mata Pelajaran kemampuan berpikir kritis
Biologi Melalui siswa menjadi 51,80%
Penerapan dengan kategori cukup kritis.
Model Pada siklus II, rata-rata

4
Pembelajaran pencapaian kemampuan
Problem Based berpikir kritis siswa
Learning di mengalami peningkatan
Kelas X SMA menjadi 76,90% dengan
Negeri 1 Kluet kategori kritis.
Tengah
A4 Jurnal Dewi, 2020 Penerapan Hasil dari penelitian ini yaitu
Pendidikan Pembelajaran kemampuan berpikir kritis
Ekonomi Problem Based peserta didik meningkat dari
UNDIKSHA, Learning untuk siklus 1 sebesar 50% menjadi
Vol.12, No.1 Meningkatkan 87,5% pada siklus 2, aktivitas
Kemampuan guru menunjukkan kenaikan
Berpikir Kritis dari siklus 1 sebesar 74,76%
Siswa menjadi 91,9% pada siklus 2,
aktivitas peserta didik
mengalami peningkatan
78,19% pada siklus 1
menjadi 84,57% pada siklus
2, dan respon peserta didik
sebesar 89,06%. Kesimpulan
dari hasil tersebut yaitu
penerapan model Problem
Based Learning dapat
meningkat kemampuan
berpikir kritis peserta didik.
A5 Journal On Agnesa & Model Sebanyak 21 orang peneliti
Teacher Rahmadana, Problem-Based membuktikan bahwa
Education, 2022 Learning penerapan model Problem
Vol.3, No.3 sebagai Upaya Based Learning dalam
Peningkatan pembelajaran biologi dapat
Keterampilan meningkatkan keterampilan
Berpikir Kritis berpikir kritis, sehingga dapat
pada disimpulkan bahwa model
Pembelajaran Problem Based Learning
Biologi dapat digunakan sebagai
upaya meningkatkan
keterampilan berpikir kritis
pada pembelajaran biologi.

Penelitian berbasis literature review yang dilakukan untuk mengkaji Pengaruh


Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa pada Mata Pelajaran Biologi dilakukan dengan mengkaji 5 artikel hasil penelitian
dari jurnal nasional maupun internasional. Adapun hasil penelitian yang diperoleh dari
artikel rujukan diantaranya artikel pertama menyatakan bahwa model Problem Based
Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran
Biologi, artikel kedua menunjukkan pengaruh signifikan model PBL terhadap
kemampuan berpikir lateral siswa, artikel ketiga menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa pada mata pelajaran Biologi, artikel keempat menyatakan bahwa penerapan
model Problem Based Learning dapat meningkat kemampuan berpikir kritis peserta

5
didik, dan artikel kelima menyatakan bahwa model Problem Based Learning dapat
digunakan sebagai upaya meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran
biologi. Artinya, penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat
mempengaruhi kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran Biologi. Hasil
rekapitulasi data juga menunjukkan peningkatan rata-rata kemampuan berpikir kritis
siswa pada kelas kontrol (tanpa menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning) ke kelas eksperimen (menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning).
Prinsip model pembelajaran Problem Based Learning yaitu dengan memberikan
masalah sebagai langkah awal dalam proses pembelajaran, maka masalah yang
disajikan merupakan masalah yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Disini
peran guru adalah sebagai konselor, membimbing siswa untuk mencari dan menemukan
solusi yang diperlukan. Selain itu, model Problem Based Learning juga dapat
membantu meningkatkan keterampilan belajar sepanjang hayat yang berkaitan dengan
pembelajaran terbuka, reflektif, kritis dan aktif. Tujuan utama dari model Problem
Based Learning adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
pemecahan masalah, serta mengembangkan kemampuan siswa untuk secara aktif
membangun pengetahuannya sendiri. Problem Based Learning juga dirancang untuk
mendorong pembelajaran mandiri dan keterampilan sosial siswa. Kemandirian belajar
dan keterampilan sosial dapat dibangun ketika siswa bekerja sama untuk menemukan
informasi, strategi, dan sumber belajar yang relevan untuk memecahkan masalah
(Gultom dan Dini, 2018).
Soyomukti (2010) mengatakan bahwa berpikir kritis bukanlah kemampuan yang
dapat berkembang sendiri melainkan sebuah keterampilan yang harus dipelajari dan
dilatih, baik dalam pendidikan formal maupun dalam keseharian. Cara untuk
membiasakan diri berpikir kritis menurut Soyomukti (2010), yaitu:
1. Melakukan tindakan untuk mengumpulkan bukti;
2. Menggunakan otak bukan perasaan (berpikir logis);
3. Skeptic, yaitu rasa ragu karena adanya kebutuhan atas bukti, artinya tidak
percaya begitu saja sebelum menemukan bukti yang kuat yang kadang
ditemukan sendiri.
Seorang guru dapat melaksanakan proses pembelajaran Problem Based
Learning jika semua perangkat pembelajaran (soal, formulir tambahan, dan lain-lain)
tersedia. Siswa juga harus memahami proses dan membentuk kelompok kecil. Dalam
situasi ini, guru memainkan peran yang sangat penting dalam mengendalikan suasana
kelas. Siswa yang setelah menerapkan model pembelajaran berbasis masalah biasanya
hanya menerima materi tanpa memproses ulang atau menanggapi, membuat lebih
banyak kesalahan, terutama dalam solusi yang muncul selama proses. Tahapan diskusi
dan debat terhubung dengan lingkungan. Kegiatan ini dapat mendorong pemikiran kritis
mereka yang akan mempengaruhinya ketika mereka memperoleh lebih banyak
informasi sesuai dengan pengetahuan mereka. Hal ini didukung oleh masalah yang
terkait dengannya kondisi nyata yang biasa ditemui di lingkungan, menyederhanakan

6
model berpikir perumpamaan muncul (Dewi, 2020).
Model pembelajaran Problem Based Learning ini tentunya memiliki kelebihan
dan kekurangan. Kelebihan dari model PBL adalah menjadikan pendidikan di sekolah
lebih relevan dengan kehidupan di luar sekolah, melatih kemampuan pemecahan
masalah siswa secara kritis dan ilmiah, serta melatih siswa berpikir kritis, analitis,
kreatif dan teliti secara menyeluruh karena dalam pembelejaran siswa dituntut untuk
menyoroti permasalahan dari berbagai aspek. Kelemahan dari model PBL adalah siswa
sering mengalami kesulitan dalam mendefinisikan masalah yang sesuai dengan tingkat
berpikir siswa. Selain itu, model PBL membutuhkan waktu penyelesaian yang relatif
lebih lama dibandingkan dengan pembelajaran tradisional, dan tidak jarang siswa
mengalami kesulitan belajar. Dalam model pembelajaran Problem Based Learning,
siswa harus belajar mencari informasi, menganalisis, merumuskan hipotesis dan
memecahkan masalah. Dalam hal ini, peran guru sebagai pendamping siswa sangat
penting agar kendala yang dihadapi siswa dalam pembelajaran diharapkan dapat teratasi
(Masrinah et al., 2019).
Problem Based Learning atau Pembelajaran Berbasis Masalah adalah
pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur
(kurang terstruktur) dan terbuka untuk bertindak sebagai konteks pengembangan
keterampilan siswa menyesuaikan masalah, berpikir kritis dan membangun pengetahuan
baru. Problem Based Learning adalah model pembelajaran dimana siswa berpartisipasi
dalam memecahkan masalah melalui langkah-langkah metode ilmiah yang
memungkinkan mereka untuk mempelajari informasi terkait dengan masalah serta
keterampilan pemecahan masalah mereka sendiri. Model pembelajaran Problem Based
Learning dapat dirancang dengan penekanan pada berpikir kritis untuk memfasilitasi
kegiatan pembelajaran yang memungkinkan keterlibatan substansial dalam
pengembangan keterampilan berpikir kritis terkait penalaran yang memungkinkan siswa
mengembangkan ide secara deduktif atau induktif. 
Inch (2006) mendefinisikan berpikir kritis sebagai proses di mana seseorang
mencoba menjawab secara rasional pertanyaan yang tidak mudah dijawab tanpa adanya
informasi yang relevan. Peningkatan berpikir kritis siswa juga didukung oleh penelitian
Simanjuntak & Sudibjo (2019) yang mengatakan bahwa penggunaan model
pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan tingkat berpikir kritis siswa
apabila dilaksanakan dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah dan sintaks yang telah
ditetapkan dan disesuaikan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Tan (2000) dalam Rusman (2011), mendefinisikan model pembelajaran Problem
Based Learning sebagai penggunaan berbagai kecerdasan yang diperlukan untuk
menghadapi tantangan dunia nyata dan kemampuan untuk menghadapi semua
kompleksitas baru dan yang sudah ada. Hal ini menunjukkan bahwa Problem Based
Learning pada dasarnya dapat digunakan sebagai fasilitator dalam pengembangan
berpikir kritis siswa. Untuk memperoleh pengetahuan dan mengembangkan konsep-
konsep ilmiah, siswa belajar menyusun kerangka masalah, meneliti, mengumpulkan
informasi dan mengorganisasikan masalah, mengumpulkan fakta, menganalisis data

7
serta mengembangkan argumentasi yang berkaitan dengan pemecahan masalah.
Arends dalam Warsono dan Hariyanto (2012), menyatakan bahwa segala
kompleksitas pembelajaran yang disebutkan oleh Arends pada hakekatnya merupakan
ekspresi dalam perkembangan proses berpikir siswa. Keterampilan penalaran tingkat
tinggi adalah proses sadar dan disengaja menafsirkan dan mengevaluasi pengetahuan
yang diperoleh dari pengalaman, keyakinan, dan keterampilan yang ada. Tujuannya
untuk menguji suatu pendapat atau gagasan, termasuk penilaian atau pemikiran
berdasarkan pendapat yang dikemukakan. Siswa tidak hanya dituntut untuk memahami
masalah, tetapi juga harus dapat bekerja sama untuk memecahkan masalah sehingga
keterampilan dan kemampuan siswa khususnya dalam berpikir kritis dapat
dikembangkan.
Menurut Prasetyo dan Kristin (2020:25) terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi kemampuan berpikir siswa terhadap penggunaan model pembelajaran
Problem Based Learning, yaitu:
1. Masalah yang disajikan bersifat kontekstual dan diambil dari kehidupan
sehari-hari, sehingga memudahkan siswa untuk memahami, merencanakan
dan mencari solusi dari masalah tersebut;
2. Pada saat pembelajaran berlangsung, guru ikut serta dalam membimbing dan
memotivasi siswa, hasil ilmu yang diterima siswa tetap berada di bawah
bimbingan dan arahan guru, sehingga tidak terjadi kesalahan atau
kesalahpahaman dalam penafsiran informasi yang diperoleh dari siswa;
3. Guru memperdalam materi pembelajaran dengan mengulang materi agar
tidak terjadi kesalahan dan dapat menciptakan suasana belajar yang aktif.  
Keterampilan berpikir kritis meningkat ketika siswa diberi perlakuan dengan
model pembelajaran berbasis masalah karena dalam proses pembelajaran siswa
didorong untuk menemukan suatu masalah dalam bahan pelajaran dan siswa harus
mencari solusi dari masalah tersebut. Dalam hal ini, siswa dilatih dengan baik untuk
mengembangkan pemikiran kritis. Selain itu, hasil observasi siswa harus disertai dengan
kesimpulan yang ditarik dari mereka, sehingga menguatkan dan memudahkan siswa
dalam menghadapi materi pembelajaran. 
Selain fakta bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat
digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, model pembelajaran ini juga
dapat berdampak positif pada kemampuan pemecahan masalah, prestasi akademik, dan
hasil belajar. Pembelajaran yang dipadukan dengan model pembelajaran berbasis
masalah memungkinkan untuk memecahkan masalah siswa dengan memberikan
pengalaman belajar yang nyata, dimana pembelajaran berorientasi pada siswa karena
sifatnya yang melibatkan kegiatan penelitian aktif, menggabungkan teori dan praktik
serta mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya untuk membangun solusi
suatu permasalahan.

 
PENUTUP

8
Berdasarkan hasil survei literatur yang dilakukan, model pembelajaran Problem
Based Learning terbukti berpengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan berpikir
kritis siswa dalam pembelajaran biologi. Dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning, siswa didorong untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran,
proses pembelajaran berpusat pada siswa, dan guru hanya sebagai fasilitator dan
pembimbing bagi siswa. Disimpulkan dari hasil penelusuran jurnal penelitian terdahulu
bahwa ke-5 jurnal menunjukkan hasil yang positif bahwa penerapan model
pembelajaran Problem Based Leraning mampu meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa. Model pembelajaran Problem Based Learning dapat digunakan secara
langsung tanpa kombinasi atau dikombinasikan dengan model, media, dan metode
pembelajaran lainnya.

REFERENSI
Agnesa, O. S., & Rahmadana, A. (2022). Model Problem-Based Learning sebagai
Upaya Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis pada Pembelajaran Biologi.
JOTE : Journal On Teacher Education, 3(3), 65–81.

Al-Fikry, I., Yusrizal, Y., & Syukri, M. (2018). Pengaruh model problem based learning
terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi kalor. Jurnal
Pendidikan Sains Indonesia (Indonesian Journal of Science Education), 6(1),
17-23.

Apriani, R., Irwandi, I., & Pariyanto, P. (2019). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada
Mata Pelajaran Biologi dengan Menggunakan Problem Based Learning (PBL)
dan Project Based Learning (PjBL) di SMAN 2 …. Seminar Nasional Sains …,
1–10. http://conference.upgris.ac.id/index.php/snse/article/view/249

Ayunda, S. N., Lufri, L., & Alberida, H. (2023). Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Berbantuan LKPD terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Peserta Didik. Journal on Education, 5(2), 5000–5015.
https://doi.org/10.31004/joe.v5i2.1232

Dewi, D. T. (2020). Penerapan Problem Based Learning untuk Meningkatkan


Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi
Undiksha, 12(1), 1-14.
Fakhrizal, T., & Hasanah, U. (2021). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning Di Kelas X Sma Negeri 1 Kluet Tengah. BIOTIK:
Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi Dan Kependidikan, 8(2), 200.
https://doi.org/10.22373/biotik.v8i2.8222

Gultom, M. (2018). Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Problem Based Learning


Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis di MTs Negeri Rantau Prapat. Jurnal

9
Pembelajaran Dan Biologi Nukleus, 4(2), 1–5.
https://doi.org/10.36987/jpbn.v4i2.1110

Inch, E.S. et.al. (2006). Critical Thinking & communication, The Use of Reasoning in
Argument. United State America: Pearson Education.
Kurniawati, F. N. A. (2022). Meninjau Permasalahan Rendahnya Kualitas Pendidikan
Di Indonesia Dan Solusi. Academy of Education Journal, 13(1), 1-13.
Lismaya, Lilis. (2019). Berpikir Kritis & Problem Based Learning (PBL). Surabaya:
Media Sahabat Cendekia.
Masrinah, E. N. dkk. (2019). Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis. Seminar Nasional Pendidikan, 1, 924–932.

Meilasari, S., Damris M, D. M., & Yelianti, U. (2020). Kajian Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran di Sekolah.
BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi Dan Sains, 3(2), 195–207.
https://doi.org/10.31539/bioedusains.v3i2.1849

Mustofa, R. F., & Hidayah, Y. R. (2020). The effect of problem-based learning on


lateral thinking skills. International Journal of Instruction, 13(1), 463–474.
https://doi.org/10.29333/iji.2020.13130a

Prasetyo, F., & Kristin, F. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based
Learning dan Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Kelas 5 SD. DIDAKTIKA TAUHIDI: Jurnal Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, 7(1), 13. https://doi.org/10.30997/dt.v7i1.2645

Putri, D. M., & Fitri, R. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Biologi.
Jurnal Pendidikan Biologi, 3, 1.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.


Jakarta: Grafindo.
Simanjuntak, M. F., & Sudibjo, N. (2019). Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis
Dan Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis
Masalah [Improving Students’ Critical Thinking Skills and Problem Solving
Abilities Through Problem-Based Learning]. JOHME: Journal of Holistic
Mathematics Education, 2(2), 108. https://doi.org/10.19166/johme.v2i2.1331

Shofiyah, N., & Wulandari, F. E. (2018). Model problem based learning (PBL) dalam
melatih scientific reasoning siswa. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 3(1), 33-
38.
Soyomukti. (2010). Teori-Teori Pendidikan. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
Warsono dan Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen. Bandung:
Rosdakarya.
Wulandari, R., Wardhani, S., & Nawawi, S. (2020). Pengaruh Model Problem Based

10
Learning Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Palembang Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa Materi Keanekaragaman Hayati. Journal of Biology, Education, Science,
and Technology, 3(1), 2614–8064.

11

Anda mungkin juga menyukai