Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM

PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENDORONG PEMIKIRAN


KRITIS DAN SOLUSI KREATIF DI SEKOLAH DASAR

Sabrina Salsa Putri1, Fifi Febriani Rachmawati2, Muhammad Suwignyo


Prayogo3

Abstract
This study aims to explore the influence of Inquiry's approach to thematic
learning on students' learning outcomes. This study used a type of
research library study by collecting data from various literature sources
relevant to the research topic. Research results show that Inquiry's
approach to thematic learning can improve students' learning outcomes.
The Inquiry approach allows students to be actively involved in the
learning process, so that they can build a better understanding of the
subject. In addition, Inquiry's approach can also help students to develop
critical thinking skills, creative thinking skills, and social skills. Therefore,
the Inquiry approach can be an effective alternative to improving students'
learning outcomes in thematic learning. However, further research is
needed to test the effectiveness of Inquiry's approach in thematic learning
at different levels of education and different learning contexts.

Keywords: inquiry : thematic learning : student learning outcome


Abstrak

1
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Jln Mataram No.
1, Jember,email: sabrinaputrisalsa123@gmail.com
2
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Jln Mataram No.
1, Jember, , email : fififebriani03@gmail.com
3
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Jln Mataram No.
1, Jember, email: wignyoprayogo86@gmail.com.

TanjungpuraActa BorneoJournal | Template for Article Preparation


Penelitian ini memiliki tujuan untuk menginvestigasi dampak dari penerapan
pendekatan Inquiry dalam pembelajaran tematik terhadap pencapaian hasil
belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan,
yang melibatkan pengumpulan data dari berbagai sumber literatur yang relevan
dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan
Inquiry dalam konteks pembelajaran tematik dapat meningkatkan pencapaian
hasil belajar siswa. Pendekatan Inquiry memungkinkan siswa untuk secara aktif
terlibat dalam proses pembelajaran, yang pada gilirannya membantu mereka
untuk membangun pemahaman yang lebih mendalam terkait materi
pembelajaran. Selain itu, penerapan pendekatan Inquiry juga memiliki potensi
untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan
kemampuan sosial siswa. Oleh karena itu, pendekatan Inquiry dapat dianggap
sebagai alternatif yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam
kerangka pembelajaran tematik. Namun, perlu penelitian lebih lanjut untuk
menguji efektivitas penerapan pendekatan Inquiry dalam pembelajaran tematik
pada berbagai tingkat pendidikan dan dalam berbagai konteks pembelajaran
yang berbeda.

Kata Kunci:inquiry : pembelajaran tematik : hasil belajar siswa

I. Pendahuluan
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dalam pembelajaran biologi telah
terbukti memiliki pengaruh positif terhadap kemampuan metakognitif, pemecahan
masalah, dan keterampilan berpikir tinggi siswa di sekolah dasar. Sejumlah
penelitian menunjukkan bahwa PBL mampu meningkatkan hasil belajar biologi,
khususnya dalam aspek kognitif, dengan size efek yang kuat. Selain itu, PBL juga
telah terbukti memiliki pengaruh positif terhadap keterampilan pemecahan masalah
dan karakter siswa.
Dalam konteks pembelajaran biologi di sekolah dasar, penerapan model PBL
dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta mendorong pemikiran kritis dan solusi
kreatif. Model pembelajaran ini dirancang untuk melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran, melatih kemampuan siswa dalam memahami konsep, menjelaskan

TanjungpuraActa BorneoJournal | Template for Article Preparation


fenomena, dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari. Oleh karena itu, jurnal tentang pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah
dalam Pembelajaran Biologi untuk mendorong pemikiran kritis dan solusi kreatif di
sekolah dasar dapat memberikan wawasan yang berharga bagi para pendidik dan
peneliti dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang inovatif dan efektif.
Dengan demikian, jurnal ini dapat menggali lebih dalam tentang bagaimana
PBL dapat diterapkan secara efektif dalam konteks pembelajaran biologi di tingkat
sekolah dasar, serta dampaknya terhadap kemampuan metakognitif, pemecahan
masalah, dan keterampilan berpikir tinggi siswa. Hal ini dapat memberikan
kontribusi yang signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan biologi di
sekolah dasar.
II. Metode/ Method (Optional)
Metode penelitian yang dapat digunakan untuk meneliti pengaruh
pembelajaran berbasis masalah dalam pelajaran biologi adalah metode studi
kepustakaan. Metode ini dilakukan dengan melakukan telaah sistematis terhadap
beberapa penelitian sejenis yang berkaitan dengan topik penelitian yang diajukan.
Peneliti dapat mencari jurnal, artikel, buku, dan sumber informasi lainnya yang
relevan dengan topik penelitian. Setelah itu, peneliti dapat menganalisis dan
menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya untuk mengetahui
pengaruh pembelajaran berbasis masalah dalam pelajaran biologi. Metode studi
kepustakaan dapat membantu peneliti untuk memperoleh pemahaman yang lebih
baik tentang topik penelitian dan dapat menjadi dasar untuk merancang penelitian
selanjutnya.
III.Analisis dan Pembahasan

Model pembelajaran inkuiri adalah metode pembelajaran yang dirancang


untuk merangsang keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar. Dengan
pendekatan ini, siswa dihadapkan pada pengembangan kemampuan berpikir
kritis dan kreatif, sambil melatih kemampuan kolaborasi terbuka. Dalam proses
pembelajaran ini, siswa diajarkan untuk aktif dalam setiap tahapan, termasuk
observasi, bertanya, menguji, mengolah data, menyajikan hasil, serta dalam
mengambil keputusan atau bahkan menciptakan inovasi. Melalui partisipasi
aktif siswa, proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Oleh karena itu, kegiatan

TanjungpuraActa BorneoJournal | Template for Article Preparation


ini diharapkan dapat memicu komunikasi antar siswa dan meningkatkan
kemampuan membaca4.
Menurut penelitian beberapa pakar, konsep "inkuiri" berasal dari
gabungan kata "inkuiri" dan "inquire" dalam bahasa Inggris. Kedua kata
tersebut memiliki makna yang serupa, yakni proses penyelidikan, pencarian
informasi, serta eksplorasi, sebagaimana yang terjadi dalam langkah-langkah
pengajuan pertanyaan ilmiah dan penemuan jawaban. Pertanyaan ilmiah
merupakan jenis pertanyaan yang mendorong tindakan penelitian yang
berhubungan dengan objek pertanyaannya. Namun, dalam konteks model
pembelajaran eksploratif Piaget, inkuiri diinterpretasikan sebagai metode
pembelajaran yang mempersiapkan situasi di mana siswa dapat secara aktif
bereksperimen sendiri. Dengan kata lain, siswa ingin mengamati dan mencoba
berbagai hal, menggunakan simbol-simbol, serta mencari jawaban atas
pertanyaan mereka sendiri. Mereka mencoba mengaitkan temuan satu dengan
lainnya dan membandingkan hasil eksperimen mereka dengan informasi yang
sudah mereka ketahui..
Berdasarkan definisi tersebut, model pembelajaran penelitian adalah
suatu proses pembelajaran yang dimulai dengan tujuan memperoleh
pengetahuan untuk menyelesaikan suatu masalah. Dalam proses ini, siswa
terlibat secara aktif, baik secara mental maupun fisik, dalam upaya
menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru.5
1. Tahap proses inkuiri melibatkan serangkaian langkah-langkah sebagai
berikut: Menentukan permasalahan. Untuk berhasil dalam tahap ini,
diperlukan keterampilan seperti: (a) kemampuan untuk mengidentifikasi
permasalahan yang ada; (b) kemampuan untuk memahami tingkat
signifikansi permasalahan; (c) kemampuan merumuskan permasalahan
4
Debby Yofamella and Taufina Taufik, “Penerapan Model Inquiry Learning Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Di Kelas Iii Sekolah Dasar (Studi Literatur),” e-Jurnal Inovasi Pembelajaran Sekolah Dasar 10, no. 2 (February 18,
2023): 159, https://doi.org/10.24036/e-jipsd.v10i2.10426.
5
Renny Erzaita Erzaita, Irwan Koto Koto, and Puspa Djuwita Djuwita, “Penerapan Model Guided Inquiry Pada
Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IVA SD Negeri 1 Bengkulu
Tengah,” Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Pendidikan Dasar 3, no. 1 (May 13, 2020): 62–73,
https://doi.org/10.33369/dikdas.v3i1.12306.

TanjungpuraActa BorneoJournal | Template for Article Preparation


dengan tepat.
2. Mengembangkan hipotesis. Proses pengembangan hipotesis
membutuhkan kemampuan: (a) menguji dan mengelompokkan informasi
yang diterima; (b) merumuskan hubungan yang ada secara logis; dan (c)
merumuskan hipotesis.
3. Menguji jawaban sebelumnya. Keterampilan yang diperlukan meliputi: (a)
perencanaan eksperimen, yang mencakup identifikasi eksperimen yang
diperlukan, pengumpulan dan evaluasi data; (b) persiapan data, termasuk
penerjemahan dan interpretasi data, serta pengklasifikasian informasi; (c)
analisis data, yang melibatkan identifikasi hubungan, pencatatan
persamaan dan perbedaan, serta pengenalan kecenderungan, urutan, dan
pola data.
4. Menyimpulkan; keterampilan yang dibutuhkan termasuk mengidentifikasi
pola dan makna dalam interaksi manusia serta merumuskan kesimpulan.,
5. Menerapkan kesimpulan dan generalisasi. Guru berperan dalam
mengembangkan pembelajaran terpadu sebagai pengawas, konsultan
kritis, dan supervisor. Guru harus memimpin, mencerminkan pengalaman
kelompok, dan memfasilitasi kolaborasi. Dalam konteks pembelajaran mata
pelajaran terpadu, guru perlu menekankan aspek penting yang didasarkan
pada nilai-nilai yang telah diteliti, mendorong siswa untuk mencari
pemahaman yang mendalam. Guru memiliki peran sentral dalam
memberikan panduan, memfasilitasi, mengumpulkan tanggapan siswa,
memberikan motivasi, dan mengevaluasi aktivitas kemahasiswaan.. Oleh
karena itu, kurikulum dan mata pelajaran harus: (a) Memberikan peluang
bagi pengembangan pengalaman individu dan berfokus pada kebutuhan
siswa.
Pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri merupakan serangkaian
kegiatan pembelajaran yang melibatkan berbagai kemampuan siswa, seperti
pencarian informasi secara sistematis, pemikiran kritis, logis, dan analitis, yang
memungkinkan mereka untuk menyusun pengamatan mereka dengan
keyakinan diri. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik terpadu adalah

TanjungpuraActa BorneoJournal | Template for Article Preparation


metode yang membantu siswa memahami materi pelajaran selama proses
belajar. Pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan ilmiah menekankan
peran aktif siswa dalam pembelajaran. Maksud dari pendekatan saintifik dalam
pembelajaran tematik terpadu adalah mendorong keterlibatan siswa secara
aktif dalam proses belajar, memperkuat keyakinan siswa terhadap materi
pelajaran, serta mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara teratur,
logis, dan kritis. Pendekatan strategis dalam pembelajaran tematik terpadu
dengan pendekatan saintifik menitikberatkan pada penilaian yang melibatkan
keterlibatan aktif siswa.. Dalam proses ini, siswa melakukan observasi,
merumuskan pertanyaan, menganalisis data, dan merumuskan teori, baik
secara individu maupun bersama dengan teman-teman mereka.Tujuannya
adalah untuk memperoleh jawaban yang pasti terhadap pertanyaan yang
mereka ajukan dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Menurut Kasihan
langkah-langkah inkuiri melibatkan proses memahami konsep observasi,
melibatkan kegiatan observasi, pengajuan pertanyaan, analisis, dan perumusan
teori baik secara individu maupun bersama dengan rekan sekelas. Ini juga
bertujuan untuk mengembangkan dan melatih kemampuan berpikir kritis siswa.
Pembelajaran tematik terpadu berbasis inkuiri merupakan serangkaian
kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan siswa dalam
melakukan pencarian informasi secara sistematis, berpikir kritis, logis, dan
analitis, sehingga mereka dapat merumuskan pengamatan mereka dengan
keyakinan diri. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik terpadu adalah
suatu metode yang membantu siswa dalam memahami isi pelajaran selama
proses belajar. Dalam pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan
ilmiah, siswa aktif dalam proses pembelajaran. Tujuan dari pendekatan saintifik
dalam pembelajaran tematik terpadu adalah mendorong partisipasi aktif siswa,
memperkuat keyakinan siswa terhadap materi pelajaran, dan mengembangkan
kemampuan berpikir siswa secara sistematis, logis, dan kritis. Strategi
pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan saintifik didasarkan pada
penilaian yang melibatkan partisipasi aktif siswa.Dalam proses ini, siswa
melakukan observasi, merumuskan pertanyaan, menganalisis data, dan

TanjungpuraActa BorneoJournal | Template for Article Preparation


merumuskan teori baik secara individu maupun bersama dengan teman-teman
mereka. Tujuannya adalah untuk memperoleh jawaban yang pasti terhadap
pertanyaan yang mereka ajukan dan meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Menurut Kasihan, langkah-langkah inkuiri melibatkan proses pemahaman
konsep observasi, melibatkan kegiatan observasi, pengajuan pertanyaan,
analisis, dan perumusan teori baik secara individu maupun bersama dengan
rekan sekelas, dengan tujuan mengembangkan dan melatih kemampuan
berpikir kritis siswa.6
Dalam pembelajaran tematik yang menggunakan pendekatan
pembelajaran inquiry memiliki manfaat yang beragam, diantaranya :
a. Siswa terdorong untuk berpikir kritis dan bekerja atas inisiatifnya
sendiri, bersikap jujur dan terbuka dalam menyikapi sesuatu
b. Siswa diberi kesempatan untuk belajar sendiri dan mampu
mengembangkan bakat serta kecakapannya
c. Siswa dapat membentuk dan mengembangkan konsep sesuai
pemahaman siswa, sehingga siswa lebih mengerti tentang konsep
dasar atau ide-ide gagasan yang lebih baik
d. Siswa terbantu oleh ingatan yang kuat dan transfer pada kondisi
situasi proses belajar yang baru7

Penggunaan metode pembelajaran inquiry juga memiliki dampak positif


dalam menciptakan atmosfer kelas yang stabil dan membuat lingkungan kelas
menjadi nyaman dan menarik bagi siswa saat mereka belajar, terutama dalam
konteks pembelajaran tematik. Selain itu, metode pembelajaran inquiry juga
memungkinkan siswa untuk dengan mudah mengidentifikasi masalah-masalah
yang muncul, sehingga mereka dapat mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan berpikir mereka. Oleh karena itu, metode pembelajaran inquiry

6
Patrisia Menge, Maria Desidera Noge, and Emelinda Yosefa Awe. "Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tematik Pada Tema Selalu Berhemat Energi Untuk Siswa Kelas IV di SDN
Linajawa " Jurnal Citra Pendidikan. Vol 2 Nomor 2 tahun 2022
7
Yofamella and Taufik, “PENERAPAN MODEL INQUIRY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
TERPADU DI KELAS III SEKOLAH DASAR (STUDI LITERATUR).”

TanjungpuraActa BorneoJournal | Template for Article Preparation


dianggap memberikan manfaat maksimal dalam proses belajar siswa.8.
Dalam menerapkan pendekatan pembelajaran inquiry, guru perlu
menyesuaikan model pembelajaran dengan kebutuhan individu siswa. Guru
harus mempertimbangkan kemampuan siswa dalam berpikir analitis dan kritis,
memberikan panduan dan bimbingan yang sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa, dan memberikan umpan balik yang sesuai. Selain itu, guru juga perlu
memantau keterlibatan dan partisipasi siswa di kelas, serta memperhatikan
kebutuhan dan hambatan yang mungkin dihadapi siswa dalam proses
pembelajaran tematik menggunakan metode ini. Dengan memperhatikan
aspek-aspek tersebut, diharapkan penerapan pendekatan pembelajaran inquiry
akan meningkatkan kemudahan siswa dalam belajar.9

IV. Penutup / Conclusion

Penggunaan metode pembelajaran inquiry dalam pembelajaran tematik


memiliki sejumlah manfaat yang meliputi:
a. Mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis
dan mengambil inisiatif sendiri.
b. Mendorong siswa untuk bersikap jujur dan terbuka dalam menyikapi
materi pelajaran.
c. Memberikan siswa kesempatan untuk belajar secara mandiri dan
mengembangkan bakat serta potensi mereka, sehingga mereka dapat
membentuk dan memperluas pemahaman konsep sesuai dengan tingkat
pemahaman individu.
d. Meningkatkan daya ingat siswa dan kemampuan transfer pengetahuan
ke situasi pembelajaran yang berbeda.
e. Menyediakan suasana kelas yang stabil dan menciptakan lingkungan

8
Syarifah Habibah, “IMPLEMENTASI MODEL INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SUBTEMA III
PEKERJAAN ORANG TUAKU DI KELAS IV SD NEGERI 69 BANDA ACEH” 3 (2018).
9
Cherli Arikah Maemunah, “PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN
PENDIDIKAN MADRASAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO,” n.d.

TanjungpuraActa BorneoJournal | Template for Article Preparation


belajar yang nyaman dan menyenangkan, terutama dalam konteks
pembelajaran tematik.

DAFTAR PUSTAKA
Erzaita, Renny Erzaita, Irwan Koto Koto, and Puspa Djuwita Djuwita.
“Penerapan Model Guided Inquiry Pada Pembelajaran Tematik untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IVA SD Negeri 1
Bengkulu Tengah.” Jurnal Pembelajaran dan Pengajaran Pendidikan
Dasar 3, no. 1 (May 13, 2020): 62–73.
https://doi.org/10.33369/dikdas.v3i1.12306.
Habibah, Syarifah. “IMPLEMENTASI MODEL INKUIRI DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK SUBTEMA III PEKERJAAN ORANG
TUAKU DI KELAS IV SD NEGERI 69 BANDA ACEH” 3 (2018).
Maemunah, Cherli Arikah. “PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI PURWOKERTO,” n.d.
Patrisia Menge, Maria Desidera Noge, and Emelinda Yosefa Awe. "Penerapan
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Tematik Pada Tema Selalu Berhemat Energi Untuk Siswa Kelas IV di
SDN Linajawa " Jurnal Citra Pendidikan. Vol 2 Nomor 2 tahun 2022
Rade Mancauli Sipayung, Lisbet N. Sihombing, and Eva Pasaribu. “Pengaruh
Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Siswa pada Subtema
2 Di Kelas III SD Negeri 091316 Pematang Raya.” Tematik: Jurnal
Penelitian Pendidikan Dasar 1, no. 2 (September 30, 2022): 74–78.
https://doi.org/10.57251/tem.v1i2.609.
Yofamella, Debby, and Taufina Taufik. “PENERAPAN MODEL INQUIRY
LEARNING DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI KELAS
III SEKOLAH DASAR (STUDI LITERATUR).” e-Jurnal Inovasi
Pembelajaran Sekolah Dasar 10, no. 2 (February 18, 2023): 159.
https://doi.org/10.24036/e-jipsd.v10i2.10426.

TanjungpuraActa BorneoJournal | Template for Article Preparation


TanjungpuraActa BorneoJournal | Template for Article Preparation

Anda mungkin juga menyukai