Anda di halaman 1dari 3

Trisakti Saputra

Referensi Buku dan Artikel Problem Based Learning


1. Artikel 1
- Sumber Artikel : Ardianti, R., Sujarwanto, E., & Surahman, E. (2021).
Problem-based Learning: Apa dan Bagaimana. DIFFRACTION: Journal
for Physics Education and Applied Physics, 3(1), 27-35.
- Temuan atau catatan penting : Problem-Based Learning (PBL) merupakan
model pembelajaran yang dalam prosesnya peserta didik dihadapkan ke
dalam suatu permasalahan nyata yang pernah dialami oleh peserta didik.
Widiasworo (2018:149) berpendapat bahwa model pembelajaran berbasis
masalah merupakan proses belajar mengajar yang menyuguhkan masalah
kontekstual sehingga peserta didik terangsang untuk belajar. Masalah
dihadapkan sebelum proses pembelajaran berlangsung sehingga dapat
memicu peserta didik untuk meneliti, menguraikan dan mencari
penyelesaian dari masalah tersebut.
Model Problem-Based Learning (PBL) didukung oleh teori-teori
belajar dan perkembangan. Teori yang menjadi landasan pengembangan
Model Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem-Based Learning
(PBL) adalah Teori Perkembangan Piaget, Teori Belajar Sosial-
konstruktivisme Vygotsky, Teori Bruner dan Discovery Learning, dan
Teori John Dewey.
2. Artikel 2
- Sumber artikel: Misidawati, D. N., & Sundari, P. (2021). Penerapan Model
PBL dalam Matakuliah Teori Pengambilan Keputusan untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Educatio
FKIP UNMA, 7(3), 922-928.
- Temuan dari artikel: PBL adalah seperangkat model mengajar yang
menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan
keterampilan pemecahan masalah, materi, dan pengaturan-diri (Widiawati
dkk., 2018). PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta
didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan
pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep
yang esensial dari materi pelajaran. PBL merupakan pembelajaran
berdasarkan teori kognitif yang didalamnya termasuk teori belajar
konstruktivisme. Menurut teori konstruktivisme, keterampilan berpikir
dan memecahkan masalah dapat dikembangkan jika peserta didik
melakukan sendiri, menemukan, dan memindahkan kekomplekan
pengetahuan yang ada.Menurut Palupi dkk.(2020), langkah-langkah
dalam melaksanakan PBL ada 5 fase yaitu (1) mengorientasi siswa
pada masalah; (2) mengorganisasi siswa untuk meneliti; (3) membantu
investigasi mandiri dan berkelompok; (4) mengembangkan dan
menyajikan hasil karya; (5) menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah., permasalahan yang digunakan dalam PBL
adalah permasalahan yang dihadapi di dunia nyata. Meskipun
kemampuan individual dituntut bagi setiap siswa, tetapi dalam proses
belajar dalam PBL siswa belajar dalam kelompok untuk memahami
persoalan yang dihadapi. Kemudian siswa belajar secara individu
untuk memperoleh informasi tambahan yang berhubungan dengan
pemecahan masalah. Peran guru dalam PBL yaitu sebagai fasilitator
dalam proses pembelajaran
3. Artikel 2
- Sumber artikel: Husna, H. (2023). Penerapan Model Pbl (Problem Based
Learning) Pada Pendekatan Teori Konstruktivisme Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis. SNHRP, 5, 2177-2188.
- Temuan dari artikel: Penerapan model Problem Based Learning terdiri dari
lima tahapan (Rosidah, 2018), diantaranya:
a. Orientasi siswa pada masalah, pada tahap ini guru memberikan
penjelasan terkait tujuan pembelajaran, kebutuhan yang diperlukan, serta
memberikan motivasi pada siswa agar berpartisipasi aktif dalam setiap
tahapan aktivitas pemecahan masalah.
b. Mengorganisasi siswa dalam belajar, pada tahap ini guru
mengorganisasikan siswa melalui pemberian bantuan dalam membuat
definisi dan organisasi tugas belajar terkait penyelesaian masalah.
c. Bimbingan penyelidikan, pada tahap ini siswa diberikan motivasi dan
bimbingan oleh guru dalam pengumpulan data-data yang sesuai.
d. Pengembangan dan penyajian hasil karya, tahap membuat perencanaan
dan persiapan penyajian hasil karya sesuai laporan penyelesaian masalah
yang dibimbing oleh guru.
e. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah, tahap proses refleksi
dan evaluasi terhadap proses-proses penyelidikan dalam penyelesaian
masalah yang telah dilaksanakan yang dibimbing oleh guru. Model
pembelajaran Problem Based Learning memiliki
kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Dalam (Masrinah et al.,
2019) Kelebihan pada Problem Based Learning yaitu:
- siswa dapat menemukankonsep sendiri sehingga dapat lebih memahami
konsepnya, siswa dapat aktif dalam memecahkan masalah, siswa
merasakan manfaat pembelajaran karena masalah yang diselesaikan
berkaitkan dengan kehidupansehari-hari, dan
- siswa lebih mandiri dan dewasa sehingga mampu menerima pendapat
orang lain.
Sedangkan kekurangan dalam model Pembelajaran Problem Based
Learning diantaranya model ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit
dan membutuhkan kemampuan guru yang mampu mendorong kerja siswa
dalam kelompok secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai