Disusun oleh
Kelompok 2 Offering C :
• Dara Norisha (160341606096)
• Dini Febrianti Safitri (160341606100)
• Elvira Harum P (160341606012)
LANDASAN
FILOSOFIS
KURIKULUM DI
INDONESIA
Landasan Filosofis Dalam Pengembangan
Kurikulum adalah asumsi asumsi atau rumusan
yang didapat dari hasil berfikir secara mendalam,
analisis, logis dan sistematis dalam merencanakan,
melaksanakan, membina dan mengembangkan
kurikulum.
LANDASAN FILOSOFIS
Landasan Filosofis
Landasan Filosofis Pendidikan Fragmatisme
Pendidikan Idealisme Pendidikan merupakan
pertumbuhan sepanjang hayat,
Berdasarkan pemikiran filsafat
proses rekontruksi yang berlangsung
idealisme pendidikan harus
secara terus menerus. Tujuan
dikembangkan pada upaya
pendidikan lebih diarahkan pada
pembentukan karakter, pembentukan
upaya untuk memperoleh
bakat insani dan kebajikan sosial sesuai
pengalaman yang berguna untuk
dengan hakikat kemanusiaannya.
Content Title memcahkan masalah baru dalam
Here kehidupan individu maupun sosial.
Landasan Filosofis
Pendidikan Realisme Landasan Filosofis
Tujuan pendidikan filosofis realisme Pendidikan Nasional
hendaknya dirumuskan terutama Undang undang No 20 tahun 2003
diarahkan untuk melakukan tentang sistem pendidikan nasional
penyesuaian diri dalam hidup dan merumuskan “Pendidikan nasional
melaksanakan tanggng jawab sosial. berdasarkan pancasila dan Undang
Undang Dasar 1945”.
KURIKULUM 1984
Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. serta agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional
yang diatur dengan Undang-Undang.
• Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas
yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Landasan filosofis kurikulum 2013
adalah :
a) Pendidikan berakar pada budaya bangsa, kehidupan masa kini dan membangun
landasan kehidupan masa depan.
b) Pendidikan adalah proses pewarisan dan pengembang budaya.
c) Pendidikan memberikan dasar bagi untuk peserta didik berpartisipasi dalam
membangun kehidupan masa kini.
d) Pendidikan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik.
e) Pendidikan adalah proses pengembangan jatidiri peserta didik.
f) Pendidikan menempatkan peserta didik sebagai subjek yang belajar (eklektik
antara perenialisme, esensialisme, humanisme, progresivis-me, rekonstruksi
sosial).
Jenis Pendekatan dan Metode Pembelajaran
• Infographic Style
1. Jenis Pendekatan
a. Kurikulum 1984 pendekatanpembelajaranya menggunakan model
pembelajaran Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Learing (SAL)
b. Kurikulum 1994 Pada Kurikulum ini menekankan pada prinsip Link and Match pada
sekolah kejuruan seperti STM (Sekolah Teknik Menengah). Link and Match adalah prinsip
tentang pentingnya keterkaitan pendidikan dengan dunia kerja atau industri
c. Kurikulum 2004 (KBK) Pendekatan dan metode yang digunakan beragam dan
bersifat kontekstual
e. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik/ ilmiah adalah suatu
teknik pembelajaran yang menempatkan siswa menjadi subjek aktif melalui tahapan-tahapan ilmiah sehingga
mampu mengkonstruk pengetahuan baru atau memadukan dengan pengetahuan sebelumnya.
Penyempurnaan
• Infographic Style kurikulum untuk mewujudkan peserta didik yang
dimaksudkan itu telah diamanatkan dalam kebijakan-kebijakan
nasional sebagai berikut:
Mengamati Menanya
Mengumpulkan Mengasosiasikan/
Informasi Mengolah Informasi
Metode Pembelajaran pada Kurikulum di
Indonesia
• Metode Ceramah
Metode Ceramah yaitu cara penyampaian informasi secara lisan yang dilakukan oleh sumber
belajar kepada warga belajar.
Kelebihan:
guru mudah menguasai kelas, guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar, suasana
kelas akan lebih kondusif dan tenang, pengajar lebih memiliki porsi besar dalam mengatur kegiatan
kelas.
Kekurangan:
membuat siswa pasif,mengandung unsur paksaan kepada siswa, sukar mengontrol sejauh mana
pemerolehan belajar anak didik, kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
dan bila terlalu lama membosankan.
• Metode Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab yaitu cara penjelasan informasi yang pelaksanaannya saling bertanya dan
menjawab antara sumber belajar dengan warga belajar.
Kelebihan:
Sehingga murid akan berusaha untuk fokus saat mengikuti proses pelajaran di kelas. Selain itu,
peran guru dalam memberikan pelajaran serta pemahaman kepada murid bisa berjalan dengan
lebih baik.
Kekurangan:
Kekurangan dalam hal efisiensi waktu, karena ketika seorang siswa menyampaikan pendapatnya
juga tidak membutuhkan waktu yang singkat maka metode ini terkesan kurang efisien jika
ketersediaan waktu yang pendek.
• Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi yaitu cara memperagakan sesuatu hal yang pelakasanaannya diawali oleh
peragaan sumber belajar kemudian diikuti oleh warga belajar.
Kelebihan:
siswa bisa memahami secara lebih jelas tentang suatu proses atau cara kerja, penjelasan menjadi
lebih mudah dimengerti, meminimalisir kesalahan dalam menyampaikan materi lisan, karena bukti
konkret.
Kekurangan:
apabila benda yang didemonstrasikan terlalu kecil, siswa kesulitan dalam mengamati.jumlah siswa
yang terlalu banyak dapat menghalangi pandangan siswa secara merata.
• Metode Curah Pendapat (Brainstorming)
Metode Brainstorming atau Curah Pendapat yaitu cara untuk menghimpun gagasan atau pendapat dari
setiap warga belajar tentang suatu permasalahan.
• Metode Diskusi Kelompok
Metode Diskusi Kelompok yaitu cara pembahasan suatu masalah oleh sejumlah anggota kelompok
untuk mencapai suatu kesepakatan.
Kelebihan:
proses belajar mengajar dapat membangun suasana kelas yang lebih menarik dan tidak membosankan,
mengajarkan kepada para murid untuk mampu bersikap kritis dan sistematis dalam berpikir.
Kelemahan:
Dalam metode ini setiap murid dituntut untuk aktif, dan tentu tidak semua murid mampu mengikuti
metode tersebut. Maka dari itu, bagi murid yang kurang berani, mereka akan memiliki peluang yang
kecil untuk bisa berpartisipasi dalam jalannya diskusi.
• Metode Rembuk Sejoli
Metode Rembuk Sejoli yaitu cara pemecahan suatu masalah yang pelaksanaannya warga belajar dalam
kelompok dibagi secara berpasangan kemudian dalam waktu yang singkat masing-masing kelompok
membahas suatu masalah dan diakhiri dengan penyampaian laporan nya oleh masing-masing juru bicara
dalam kelompok besar.
• Metode Diskusi Kelompok Kecil (Buzz Group)
Metode Buzz Group yaitu cara pembahasan suatu masalah yang pelaksanaannya warga belajar dibagi
dalam kelompok kecil antara tiga sampai enam orang membahas suatu masalah yang diakhiri dengan
penyampaian hasil pembahasannya oleh setiap juru bicara pada kelompok besar.
• Metode Panel
Metode Panel yaitu cara pembahasan suatu masalah melalui kegiatan diskusi yang dilakukan oleh
beberapa ahli dari berbagai keahlian dihadapan warga belajar.
• Metode Forum Debat
Metode forum (debate) adalah cara pembelajaran yang dilakukan melalui diskusi terbuka yang
disampaikan oleh beberapa nara sumber dengan topik masalah yang kontroversial
• Metode Seminar
yaitu cara penyampaian informasi berdasarkan hasil penelitian yang diikuti dengan kegiatan diskusi oleh
seluruh warga belajar dibawah bimbingan sumber belajar. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh warga
belajar dapat berdasarkan hasil penelitian tentang suatu kasus/masalah, dapat juga hasil bacan/literatur
• Metode Penugasan (Resitasi)
Metode Resitasi yaitu cara pemberian tugas yang dilakukan oleh sumber belajar kepada warga belajar
yang pelaksanaannya dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas, serta dapat dilakukan secara
individual maupun kelompok.
• Metode Studi Kasus
Metode studi kasus yaitu cara penelaahan suatu kasus nyata di lapangan melalui kegiatan penelitian,
yang diakhiri dengan kegiatan penyampaian laporan