Anda di halaman 1dari 29

CRITICAL JURNAL REVIEW

“Psikologi Pendidikan”

DISUSUN OLEH:

Nama : EFRAIM SIMARMATA


Nim:6213121114
Kelas:Pko D

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan


makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penulis
tidak akan sanggup untuk menyusun Critical Journal Review ini dengan baik.
Critical Journal Review ini disusun untuk membahas materi mata kuliah

Psikologi pendidikan yang penyajiannya berdasarkan pengamatan dari satu

sumber yaitu Jurnal


 Nasional. Critical Jurnal Review ini disusun oleh penulis dengan berbagai
rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabarandan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa Critical Jurnal Review ini memiliki banyak
kekurangan.

Untuk itu saran dan kritik dari para pembaca sangat penulis harapkan
untukmenyempurnakan laporan ini sehingga menjadi lebih sempurna, baik, dan
bermanfaat.

Medan,Mei 2022

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini banyak terbit jurnal penelitian mengenai permasalahan


dalam
 pemecahan dalam pelajaran Psikologi Pendidikan. Dalam hal ini berarti
menunjukan bahwa

 banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan persoalan


matematika. Kalau kita baca satu persatu jurnal, pasti dalam jurnal
tersebut terdapat banyak metode
 penyelesaian. Maka dari itu, banyaknya jurnal yang membahas mengenai
pemecahan masalah, dalam hal ini kami mengambil salah satu jurnal mengenai
metode yang digunakan dalam pemecahan persoalan pengintegralan. Dalam
metode yang digunakan oleh penulis
 jurnal tersebut terdapat bebrapa tahap yang digunakan yang dapat dosen lain
menggunkanannya.

1.2 Tujuan

a.  Untuk mengetahui tujuan penulisan jurnal


 b. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam jurnal
tersebut.c. Untuk menetahui hasil dari penelitian jurnal
tersebut.
d. Untuk mengetahui simpulan dalam jurnal tersebut.

1.3 Manfaat

a. Dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah Psikologi Pendidikan


 b. Dapat mengetahui tujuan dan metode penelitian dalam
jurnal tersebut.c. Dapat mengetahui isi dari jurnal.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jurnal Utama

Judul A Constructivist Perspective on Teaching and Learning: A


Conceptual Framework (Sebuah Perspektif konstruktivis pada
BelajarMengajar : Sebuah Kerangka Konseptual )
Jurnal International Research Journal of Social Sciences
Download http://www.isca.in/IJSS/Archive/v3/i1/6.ISCA-IRJSS-2013-
186.pdf

Volume Volume 3 dan Halaman 27-29

dan
Halaman
Tahun 2014
Penulis Thakur Kalpana
Reviewer Agung Vinel Putra S. Depari

Abtark
Penelitian
-Tujuan i. Untuk memberikan gambaran tentang teori konstruktivis dan

Penelitia dua bentuk. ii.Untuk memberikan gambaran tentang bagaimana


n konstruktivisme dapatdimasukkan dalam proses belajar mengajar.
Piaget dan Vygotsky
-Subjek
Penelitia Mengumpulkan data data yang paling relevan dari berbagai
informasi.
n
Assesme
ntData

-Kata Kunci Teorikonstruktivis, konstruktivismepsikologis,


konstruktivismesosial,model pembelajaran. 

Pendahulua
n
-Latar Konstruktivis Teori: behavioris model pembelajaran dapat
Belakang membantu dalam memahami dan mempengaruhi apa yang siswa
danTeori lakukan, tetapi guru biasanya ingin tahu tentang proses pemikiran
yang siswa sedang menjalani dan ingin memperkaya proses
berpikir mereka. Untuk aspek pengajaran, bantuan terbaik
berasal
dari
konstruktivi
sme. "Inti
dari
konstruktivi
sme
adalah

 bahwa
peserta
didik secara
aktif
membangun
pengetahuan
dan makna
mereka sendiri dari pengalaman mereka" dengan mengamati
berbagai hal di sekita rmereka dan membuat rasa dari benda-
benda dalam situasi belajar tertentu.

Metode
Penelitian
Koperasi pembelajaran: Arrangement di manasiswa bekerja
Langkah
dalam kelompok campuran kemampuan dan dihargai atas
Penelitia
dasar keberhasilan
n
kelompok. Ini menghasilkan hasil yang efektif jika unsur "saling
ketergantungan positif", "akuntabilitas individu" dan
"keterampilan sosial" yang dilembagakan di antara anggota
kelompok. Jigsaw, pertanyaan timbal
 balik, STAD, belajar bersama adalah strategi yang
mendukung
 pembelajaran kognitif dan
sosial. Kirim pembelajaran berbasis: ini dimulai ketika
guru menyajikan
 pertanyaan membingungkan. Para siswa kemu dian merumuskan
hipotesis

untuk menjelaskan acara tersebut; mengumpulkan data yang


relevan untuk menguji hipotesis dan menarik
kesimpulan.
 pembelajaran berbasis masalah: Ini mungkin mengikuti prosedur
-Hasil
yang sama seperti pembelajaran berbasis inquiry tetapi siswa
 penelitia
n dihadapkan dengan masalahnyata yang memiliki makna bagi
mereka. Masalah ini meluncurkan
 penyelidikan mereka karena mereka bekerjasama untuk
menemukan solusi.  Langkah penelitian diatas mengajarkan
siswa untuk mempertimbangkan
 berbagai perspektif pada situasi atau fenomena tertentu. Ini
mengembangkan fleksibilitasdalam kemampuanberpikirdan
penalaran,

sebagai siswa membandingkan dan kontras


berbagaikemungkinanuntuk menarik
kesimpulan.

-KekuatanPenelitian
Analisi
Jurnal
lingkungan demokratis, kegiatan

interaktif dan berpusat pada siswadan guru


memfasilitasi proses
Peneliti
an ini
sangat
baik
untuk
diterapk
an
dalam
pembel
ajaran
untuk
siswa-
siswa
didalam
kelas,
karna
Anak-
anak
belajar
lebih
banyak
dan
menikm
ati
belajar
ketika
mereka
secara
aktif
terlibat.
Dalam
kelas
konstru
ktivis
siswa
terlibat
secara
aktif,
pembelajarandi mana siswa didorong untuk bertanggung

- Kelemahannya penelitian ini adalah membutuhkan proses


Peneliti jangka waktu yang panjang, dan fasilitas yang kurang
B. Jurnal Pembanding I

Judul Peran Komunikasi Orang Tua Dengan Pihak


Sekolah Dalam Layanan Anak Autisme Di Lembaga
Pendidikan Anak Usia Dini Inklusi

Jurnal JurnalPendidikanLuarBiasa
Download
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Herm
anto,%20S. Pd.,M.Pd./scan0003.pdf
Volume Volume 8 Nomor 1 ISSN : 0216-
dan 36409 Halaman
Halaman
Tahun 2012
Penulis Jurnal Hermanto SP

Reviewer Agung Vinel Putra S. Depari


Abstrak
Penelitian
- Tujuan Untuk mengetahui pentingnya ada komunikasi antara
Penelitia pihak orangtua dengan guru untuk memberikan layanan
n
yang terbaik kepada anak autisme tersebut

- Subjek Siswa Paud yang menderita autism,orangtua anak, dan


Penelitia pihaksekolah
n
Kurikulum Pembelajaran Anak Autisme
-
 Assesm Peranan Komunikasi Orangtua dan
entData

Sekolah

- Kata Kunci Komunikasi, autisme, PAUD. 


Pendahuluan
- Latar LATAR BELAKANG :
Belakang
danTeori SebagaimanadiketahuiAutismemerupakan gangguan
 perkembanganyang terjadi pada usia anak-anak. Dan

haltersebutharussegeraditanganidengancepatkarenadap
atmenimbu lkankerugian yang
lebihbesaruntuksianaktersebut. Dan
kitasebagaiorangtuaharusberkoordinasilangsungdenganpi
haksekol ah agar
pihaksekolahdapatmemberikankemaklumandanperlakua
n yang baikterhadapsianak
agar dapatberkembangsepertianaksebayakebanyakan.
Tanpa adanya komunikasi yang baik diantara kedua belah
pihak, bisa jadi mereka akan saling menyalahkan dan
lembaga akan membuang tanggungjawab dalam
melayani tumbuh kembang anak. Adanya

komunikasi yang baik, tentu akan ada cara-cara pemecahan


dan
 jalan keluar dalam pembinaan anak autisme di lembaga
PAUD tersebut. Dengan adanya komunikasi yang baik,
lembaga akan
 berupaya mencari cara dalam proses pelayanannya dan
bagi orangtua tentu akan selalu siap membantu dan
mendukung langkah-langkah yang akan dilakukan pihak
lembaga. Akhirnya anak autisme yang kebetulan berada
dalam lembaga PAUD tersebut mendapatkan pelayanan
yang semakin baik dan lembaga PAUD tersebut siap
inklusif karena peranan komunikasi yang

terbangun diantara keduanya

TEORI AHLI :
Menurut Eric Courchesne dari Universitas
California San Diego
dalam www.kompas.com, mengemukakan bahwa,
sebagian
 besar penyandang autisme mempunyai otak kecil yang
lebih kecil
dibandingk
an ukuran
normal
(hipoplasia
cerebellu
m).  Penge
cilan otak
kecil ini
terjadi
pada
masa
janin.
Selain
berfungsi
sebagai
 pengatur

keseimban

gan, otak

kecil juga

berperan

dalam

proses

sensorik,

berpikir,

daya ingat,

belajar

bahasa,

dan juga

perhatian
(konsentrasi). Hasil otopsi penyandang autisme yang
dilakukan
 para ahli menunjukkan adanya keganjilan pada sistem
limbic(pusat emosi di otak), dan kurangnya jumlah
sel pada lobus
 parietalis di otak. Akibatnya, terjadi kekacauan sistem di
otak.
 Namun demikian hingga kini belum diketahui secara
pasti

 penyebab gangguan autisme tersebut.

Metode
- Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini
Penelitia adalah dengan observasi langsung kesekolah PAUD
n yang memilikisiswa penyandang autisme

- Langkah Didalam jurnal ini tidak ada dibuat penelitian hanya teori
Penelitia mengenai anaka utisme dan kebutuhannya serta
n peran orangtua

dan sekolah dalam perkembangan anak tersebut


- Daftar JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA,APRIL
Pustak 2012,VOLUME 8, NOMOR.1. Hermanto, PeranKomunikasi
a Orang Tua

- Topik Komunikasi yang terbangun diantara Keduannya, dimana


Pengumpul Peran Komunikasi Orang Tua Dengan Pihak Sekolah
an Data Dalam Layanan Anak Autisme Di Lembaga Pendidikan
Anak Usia Dini Inklusi
Hasil dan
Pembahasan 
- Analisis Autisme merupakan kumpulan gejala gangguan
Pembahasa perkembangananak yang sangat kompleks dan berat.
n/ Demikian pula mengenai
Penyelesaia  penyebab timbulnya gangguan autisme juga belum dapat
diketahui
n
dengan jelas dan pasti. Autisme infantil atau autisme
Masalah
masa kanak- kanak adalah gangguan perkembangan
yang muncul pertama kali
 pada anak-anak berusia enam bulan hingga tiga tahun.
Anak autistik tidak mampu mengadakan interaksi sosial,
dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Ciri
yang sangat menonjol dari
 penderita autisme adalah tidak adanya atau sangat
kurangnya kontak mata dengan orang lain. Penyandang
autisme bersikap acuh tak acuh bila diajak bicara atau
bergurau. Anak autisme seakan- akan menolak semua
usaha interaksi dari orang lain, termasuk dari

orang dekatnya. Mereka lebih asyik sendiri melakukan


tindakanyang tidak lazim secara berulang-ulang.
Sebagian kecil
 penyandang autisme berhasil berkembang normal, namun
sebelum mencapai umur tiga tahun perkembangannya
terhenti, kemudian timbul kemunduran dan mulai tampak
gejala-gejala autisme.
Ada beberapa pola dan bentuk komunikasi yang
dapat dilakukan antara orangtua dengan sekolah.
Beberapa bentuk komunikasi tersebut antara lain
melalui pertemuan insidental dan
 berkala, pertemuan langsung dan tidak langsung,
menggunakan

media atau tidak. Isi komunikasi ini terutama berisi


tentang
 perkembangan anak yang berkebutuhan khusus untuk
mencari kesamaan pola antara pembinaan di rumah
dengan di sekolah. Orang tua siswa autisme secara
berkala misalnya menyampaikan dan meminta laporan
perkemban
gan
anaknya
selama
mengikuti
 proses
pendidikan di
lembaga,
sekolah
menyelenggarak
an
 pertemuan
rutin dengan
sesama
orangtua anak
sehingga terjadi
 parenting
support   yang
terkait dengan
anak
mengenai
 perkembangan
perilaku dan
emosional
anak,
perkembangan

 pendidikan
semua anak.
Kegiatan ini
dibangun secara
terprogram
oleh sekolah agar para orangtua memiliki berbagai
keterampilan yang saling dibutuhkan sebagai orangtua,
rasa percaya diri dan sikap orangtua, membangun
pemahaman dan pengetahuan bagi orangtua,
membangun kesehatan mental dan emosional, serta
dukungan sosial.

Dengan adanya komunikasi yang terjalin secara baik


danterprogram, maka orangtua dari anak autisme suatu
saat diminta
menjadi narasumber di sekolah untuk bercerita kepada
anak-anak di kelas untuk membangun rasa simpati dan
tenggang rasa. Orangtua anak rumah dari anak autisme
bisa menjadi obyek kunjungan seperti apa kehidupan anak
autisme di rumah, berbagai intervensi apa yang diberikan
di rumah. Hal ini tentu bisa menjadi sumber belajar bagi
anak-anak lainnya. Begitu pula bagi pendidik dengan
adanya kunjungan ke rumah si anak ini bisa menjadi
bahan

 pelajaran yang dikemas dan disesuaikan dengan tema


-tema
 pembelajaran. Begitu pula bila orangtua dari anak autisme
tersebut memiliki tempat usaha, hal ini dapat
dimanfaatkan sebagai sumber
 belajar di hari-hari lainnya. Begitu sebaliknya bila anak
autisme yang sekolah di lembaga tersebut berasal dari
keluarga yang kurang mampu tentu sekolah akan dapat
memberikan saran yang lebih
 bermakna dalam proses pembelajaran anaknya di rumah.
Dengan demikian akan terjadi kesatuan langkah dan visi
dalam memberikan layanan dan tindakan dalam
pembelajaran bagi anak autisme
Penelitian

-
 Kekuata
n
maup hasilan komunikasiantara orangtua dan sekolah dalah
un keberhasilan penyelenggaraan
anak- inklusi di lembaga PAUD tersebut.
anak
pada Dapat membantu orangtua yang memiliki anak
umum penyandangautism dalam menyikapi tindakan yang tepat
nya.
untuk anaknya
Keber

 
C.hasil review jurnal II

1. Judul Vol 3 (1) Juni 2015, hlm. 1-292. p-ISSN :2406-


8012
e-ISSN : 2503-3530
2. Jurnal Jurnal Nalar Pendidikan
3. Download Https:/oaji.net>articles 

4. Volume dan Halaman Vol 3 (1) Juni 2015, hlm.287 -292. p-ISSN : 2339-
0794
5. Tahun 2015
6. Penulis Achmad Rante Suparman
7. Reviewer Riska Adelia
8. Tanggal Riviewer 15 Maret 2019
9. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (i)
perbedaanhasil belajar kognitif antara peserta
didik
yang diajar dengan strategi Learning Start
with a
Question (LSQ) dengan yang diajar dengan
strategi pembelajaran ekspositori; (ii)
perbedaan hasil
 belajar kognitif peserta didik Field
Dependent dan Field Independent; (iii) ada
tidaknya
interaksi antara strategi pembelajaran dengan
gaya kognitif terhadap hasil belajar kognitif
peserta
didik kelas XI IPA SMA Negeri 2
Sungguminasa

10. Subjek Penelitian Sampel penelitian adalah peserta didik kelas


XI IPA1
dan peserta didik kelas XI IPA2yang
dipilih secara Purposive Sampling, masing-
masing 32
orang untuk kelas yang diajar dengan
strategi pembelajaran Ekspositori dan 32
orang untuk
kelas strategi pembelajaran LSQ.
11. Assesmen Data Teknik analisis data yang digunakan adalah
teknik
analisis deskriptifmeliputi skor tertinggi, skor
terendah, rata-rata dan standar deviasi
serta teknik
analisis inferensial dengan Analisis Varian 2
arah.
12. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu
yang
terdiri dari 2 macam variabel, yaitu variabel
bebas
(independent) dan variabel terikat
(dependent).

13. Langkah Penelitian Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini


adalah sebagai
  Memilih desain penelitian

  Desain penelitian yang digunakan adalah

desain faktorial 2x2.

  Populasi dalam penelitian yaitu

peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2


Sungguminasa

  Kelas yang diperlukan yaitu 4 kelas

  Masing² dari setiap kelas 32 orang

untuk kelas yang diajar dengan


strategi pembelajaran

Ekspositori dan 32 orang untuk kelas


strategi
 pembelajaran LSQ

14. Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data dilakukan adalah


memberikan posttest kepada peserta didik
dari kedua
kelompok eksperimen secara serentak setelah
materi
 pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan
selesai
diajarkan.

15. Analisa Pembahasan 1. Perbedaan hasil belajar kognitif peserta


didik yangmenggunakan strategi pembelajaran
Learning Start with
a Question (LSQ) dengan
strategi ekspositori
2. Perbedaan hasil belajar kognitif peserta
didik yang
memilikigaya kognitif Field Dependent (FD)
dengan
Field Independent (FI)
3. Interaksiantara strategi pembelajaran dan
gaya
kognitif terhadap hasil belajar peserta didik

16. Kekuatan Penelitian Penelitian yang dilkukan cukup akurat dan


dapat
dipercaya kebenaran dari hasi
penjabarannya yang
menggunakan diagram penjekasan yang membuat
kita
lebih memahami isinya. Jurnal ini juga bagus
karea
dilengkapi dengan identitas jurnal dan memiliki
abstrak
dengan baik dan menggunakan dua bahasa.

17. Kelemahan Penelitian Menurut saya yang menjadi kelemahan jurnal


ini
kurangnya saran dalam jurnal ini.
18. Kesimpulan Berdasarkan hasil análisis data dapat
disimpulkan
sebagai berikut:
1. Strategi pembelajaran berpengaruh terhadap
hasil
 belajar kognitif peserta didik kelas XI IPA SMA
Negeri
2 sungguminasa.
2. Gaya kognitif tidak berpengaruh terhadap hasil
belajar
kognitif peserta didik kelas XI IPA SMA
 Negeri 2 sungguminasa.

3. Ada interaksi antara strategi pembelajaran


dengan
gaya kognitif terhadap hasil belajar kognitif
peserta
didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 sungguminasa.

19. Saran Untuk anak supaya lebih meningkatkan dalam


proses
 pembelajarannya dengan baik. Supaya
memenuhi
kualitas standar pembelajaran yang optimal.

20. Referensi [1] Shi, C. 2011. A Study of the


Relationship between Cognitive

Styles and Learning


Strategies.Journal Higher
Education Studies, Vol. 1 No. 1.
[2] Slameto, 2003. Belajardan
Faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
D.Jurnal Pembanding III

1. Judul APLIKASI TEORI BELAJAR BERKAITAN


DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR
MAHASISWA
2. Jurnal Jurnal Keperawatan Indonesia
3. Download Https://m edia.ne liti.com /p ublication.  

4. Volume dan Halaman Vol 20 (1) Maret 2017, hlm. XXX-XXX. pISSN 1410
-
4490, eISSN 2354-9203
5. Tahun 2017
6. Penulis Umi Farida Hidayati1*, Mora Claramita2, Yayi
Suryo Prabandari2

7. Reviewer Riska Adelia


8. Tanggal Riviewer 15 Maret 2019
9. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
aplikasi
teori belajar di asrama berkaitan dengan
kemandirian belajar mahasiswa.

10. Subjek Penelitian Subjek penelitian berjumlah 14 orang.

11. Assesmen Data Analisis


data dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut: menentukan unit analisis data,
indikasi unit yang sama dan yang berbeda,
menentukan analisis domain, menentukan
hubungan dan keterkaitan antar domain,
membuat kesimpulan spekulatif, kesimpulan,
mencari kasus negatif dan berbeda, serta
menentukan teori

12. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif


dengan
 pendekatan etnografi.

13. Langkah Penelitian Langkah-langkah sebagai berikut: menentukan


unitanalisis data, indikasi unit yang sama dan
yang berbeda,
menentukan analisis domain, menentukan
hubungan dan
keterkaitan antar domain, membuat kesimpulan
spekulatif, kesimpulan, mencari kasus
negatif dan
 berbeda, serta menentukan teori

14. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan observasi,


wawancara, dan studi dokumentasi.
 pelanggaran terhadap
 peraturan di asrama, tetapi punishment kurang
tegas.
Aplikasi teori sosial kognitif terlihat dominan
dengan
adanya
 pengasuh asrama yang menjadi role model,
mahasiswa
 belajar dengan mengamati dan mencontoh,
interaksi
antar
mahasiswa dalam belajar, pengaturan belajar
sendiri
oleh mahasiswa. Aplikasi teori konstruktivisme
adalah
 pengasuh
asrama memfasilitasi mahasiswa, adanya
interaksi dan
kolaborasi antara pengasuh asrama dan
mahasiswa
maupun antar
mahasiswa, dan adanya pembelajaran sesuai
konteks
keperawatan.

16. Kekuatan Penelitian Penelitian yang dilkukan cukup akurat dan


dapat
dipercaya kebenaran dari hasi penjabarannya
yang
menggunakan diagram penjekasan yang membuat
kita
lebih memahami isinya. Jurnal ini juga bagus
karea
dilengkapi dengan identitas jurnal dan memiliki
abstrak
dengan baik dan menggunakan dua bahasa.

17. Kelemahan Penelitian Menurut saya yang menjadi kelemahan jurnal


ini
kurangnya saran dalam jurnal ini.

18. Kesimpulan Teori belajar yang dominan dan mendukung


kemandirian belajar mahasiswa di asrama
adalah
teori sosial kognitif. Bagi sekolah berasrama
disarankan menyediakan pengasuh asrama se-
 bagai role model dan fasilitator kehidupan di

asrama untuk mendukung pembelajaran.


Progam
mentoring dari kakak kelas dapat dilakukan
untuk mempercepat adaptasi mahasiswa baru,
menetralisir adanya senioritas serta kontrol
 perilaku mahasiswa. Untuk mendukung proses
 pembelajaran di asrama, perlu dukungan ling-
kungan yang kondusif. Oleh karena itu,
diperlukan
manajemen yang mampu menjaga
komitmen seluruh staf yang terlibat
19. Saran Untuk anak supaya lebih meningkatkan dalam proses
 pembelajarannya dengan baik. Supaya memenuhi
kualitas standar pembelajaran yang
optimal.
20. Referensi Afifah, E. (2007). Faktor-faktor yang
berhubungandengan pemanfaatan internet
sebagai sarana
 pencarian informasi pembelajaran pada
Indonesia, 11 (2), 41 –4
  6.
Afiyanti, Y., & Rachmawati, I.N. (2014).
Metodologi
 penelitian kualitatif dalam riset
keperawatan.Jakarta: Raja Grafindo.
Bandura, A. (2004). Health promotion by
socialcognitive means. Health
Educational Behavior, 31, 143 –1  64.
Benson, N.C., & Grove, S. (1998). Psychology for
Beginners. Crambidge: Icon Books Ltd.
Cantilon, P., & Wood, D. (2010). ABC of
learningand teaching in medicine (2nd Ed.).
London: Wiley-Blackwell.
Dewantara, K.H. (2013). Karya Ki Hadjar
Dewantara
 bagian pertama: Pendidikan. Yogyakarta:
Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.
Downey, A. (2012). Formal and informal learning
environments. University of North Texas.
Mendari, AS. (2010). Aplikasi teori
hierarkikebutuhan Maslow dalam
meningkatkan motivasi belajar
mahasiswa. Widya warta, 1(34), 82 –9   1.
 Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu perilaku
kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.
Ormrod, J.E. (2008). Psikologi
pendidikan,membantu siswa tumbuh
dan berkembang (Jilid 1, Edisi 6).
Jakarta: Erlangga.
Ormrod, J.E. (2009). Psikologi pendidikan, mem-
 bantu siswa tumbuh dan berkembang. Jilid 2.
Edisi 6. Jakarta: Erlangga.
Ormrod, J.E. (2012). Human learning (6th Ed.)
OneLake Street, Upper Saddle River, New
Jersey: Pearson Education Inc.
Qodir, A. (2004). Pembaharuan sistem
pendidikan
 pesantren dalam pembentukan
kemandirian santri. Jurnal Studi
Agama dan Masyarakat, 1 (1), 55 –7   2.
Saomah, A. (2006). Hubungan antara gaya
peng-asuhan orangtua authoritative,
authoritari-
an, indulgent, dan indifferent dengan ke
- mandirian siswa (Tesis, Tidak
dipublikasi). Program Pascasarjana
Universitas Padjadjaran,
Bandung.
Shephard, K. (2008). Higher education
for sustainability: seeking affective
learning outcomes. International
Journal of Sustainability in Higher
Education, 9 (1), 87 –  98.
Soekanto, S. (2005). Sosiologi suatu
pengantar.Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Yue, A., Shi, Y., Chang, F., Yang, C., Wang, H.,
Yi,H., et al. (2012). Dormitory management
and
 boarding students in china’s rural
elementary schools. Rural Education
BAB III

PENUTUP 

3.1 KESIMPULAN 
Dari hasil kritikan diatas dapat kita simpulkan bahwa Jurnal ini sudah masuk
dalam kategori Jurnal yang baik meskipun hanya orang orang tertentu yang
dapat memahaminya karena memang jurnal ini ditujukan kepada orang orang
yang mengerti tentang bidang yang diteliti. Jurnal ini layak untuk dipelajari dan
memang penyampaian-nya baik, namun setiap ada kelebihan pasti ada
kekurangan sama halnya seperti Jurnal ini, dalam setiap pekerjaan
 pasti ada satu atau dua kesalahan yang perlu di telaah lebih dalam lagi
sehingga dapat menajdi lebih baik lagi. 

3.2 SARAN 
Besar harapan saya akan menjadi lengkapnya Jurnal ini dikemudian hari maka
dari itu
 penulis diharapkan mampu menerima kritik dan saran dari para pembaca. Saran
saya adalah
 penulis diharapkan dapat mengembangkan Jurnal ini menjadi lebih baik sehingga
lebih menarik minat pembaca. Kekurangan yang telah disampaikan kiranya dapat
diminimalisir Sehingga buku ini menjadi lebih baik. 

Anda mungkin juga menyukai