Anda di halaman 1dari 3

PROSES DAN KONDISI GERAK

DOSEN PENGAMPUH:

AMIR SUPRIADI S,pd Mpd

NAMA: ARIEF ANSHORI

NIM:6211121040

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

Kondisi Belajar Gerak


Kondisi belajar merupakan suatu istilah yang digunakan dalam, dunia pendidikan, yang mempunyai
pengertian tertentu. Kata kondisi bisa berarti keadaan atau syarat. Sedangkan belajar bisa berarti
terjadinya perubahan pembawaan atau kemampuan setelah terjadi proses edukatif. Dari arti kedua kata
tersebut dapat untuk menjelaskan pengertian kondisi belajar.Kondisi belajar adalah suatu keadaan yang
diperlukan agar proses belajar bisa berlangsung sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Keadaan
yang diperlukan agar proses belajar terjadi mencakup keadaan yang ada pada diri pelajar dan perlakuan
yang dikenakan kepada pelajar.Kondisi belajar sangat menentukan pencapaian hasil belajar. Kondisi
belajar yang sesuai dengan keperluannya, bisa memberikan kemungkinan pencapaian hasil belajar yang
baik. Sebaliknya kondisi belajar yang tidak sesuai dengan keperluan bisa mengakibatkan pencapaian
hasil belajar, yang tidak baik. Karena kondisi belajar berpengaruh terhadap kualitas pencapaian hasil
belajar, maka kondisi belajar harus disiapkan sebaik-baiknya dalam proses belajar-mengajar.kondisi
belajar harus disesuaikan dengan jenis belajar yang ditangani dalam proses belajar-mengajar. Kondisi
belajar yang sesuai untuk belajar kognitif, belajar afektif, dan belajar gerakadalah berbeda-beda.
Masing-masing jenis belajar tersebut perlu penanganan yang berbeda-beda dalam proses belajar
mengajar.

Fase Belajar Gerak Menurut Adam

Di dalam membahas tentang fase belajar gerak keterampilanAdam melihatnya dari perilaku yang terjadi
pada diri pelajar. Adam berpendapat bahwa proses belajar gerak keterampilan terjadi dalam 2 fase
yaitu:

1. Fase gerak verba

l2. fase gerak

apa yang dimaksud dengan kedua fase belajar tersebut adalah sebagai berikut.

1.Fase gerak verbal

Fase gerak verbal adalah fase belajar gerak di mana gerakanyang dipelajari masih berada pada pikiran
pelajar. Pelajar membayangkan dalam pikirannya mengenai gerakan keterampilan yang dipelajari.
Memikirkan gerakan berarti merangkai gerakan dalam bentuk kata-kata. Misalnya di dalam mempelajari
gerakan mengguling ke depan senam lantai; pelajar membayangi berdiri tegak dengan kedua kaki rapat.
Gerakannya diawali dengan membungkukkan badan, kemudian kedua telapak tangan menumpu pada
matras dengan jarak selebar bahu, dan seterusnya.dengan menggunakan rangkaian kata-kata itulah
Osebenarnya proses berpikir tentang gerakan bisa dilakukan.. Gerakan yang dipikirkan itu kemudian
diwujudkan dalam gerakan tubuh secara nyata. Pelajar berusaha melakukan gerakan sesuai dengan yang
dipikirkannya. Aktivitas gerak tubuh masih dipengaruhi oleh aktivitas berpikir. Pada vase ini pada saat
berusaha menguasai gerakan, pikirannya masih tertuju pada memikirkan gerakan apa yang harus
dilakukan dan bagaimana melakukannyadengan benar. Gerakannya belum bisa dilakukan dengan benar
dan lancar, karena itu pelajar masih harus berpikir mengenai gerakannya itu sendiri. Dengan demikian
bisa dikatakan bahwa pada fase gerak verbal antara aktivitas melakukan gerakan dengan aktivitas
berpikir tentang gerakan yang harus dilakukan berlangsung bersama-sama.

2.Fase gerak

Fase gerak merupakan kelanjutan dari fase gerak-verbal. Pada fase gerak ini karena penguasaan
geraknya sudah baik, maka pada saat melakukan gerakan seolah-olah tidak memikirkan lagi gerakan
yang sedang dilakukan. Di sini seolah-olah antara aktivitas gerak tubuh dengan aktivitas berpikir bisa
dipisahkan. Aktivitas berpkir mengenai gerakan hanya sampai pada kesadaran pemberian komando
gerak, untuk selanjutnya. geraknya bisa dilakukan secara otomatis tanpa harus memikirkan gerakannya
itu sendiri. Dengan kata lain bisa dinyatakan bahwa perilaku gerak tubuh independen atau tidak
dipengaruhi oleh aktivitas berpikir pada saat melakukan gerakan.Fase gerak ini apabila dibandingkan
dengan fase-fase belajar menurut fitts and posner adalah berada pada fase otonom.pembagian fase-
fase belajar yang dikemukakan oleh A 7/14 tampaknya lebih realistis untuk menjelaskan fenomena
proses belajar gerak. Di dalam belajar gerak, aktivitas berpikir yang dilakukan adalah berpikir tentang
gerakan yang dipelajari, untuk kemudian dilakukannya dalam bentuk gerakan nyata. Jadi aktivitas
berpikir yang dilakukan oleh pelajar tidak terpisah dalam satu fase tersendiri seperti halnya yang
dikemukakan oleh Fittsdan Posner. Namun bagairanapun baik teori yang dikemukakan oleh Fitts dan
Posner maupun yang dikemukakan oleh Adam, keduanya tetap berguna untuk menjelaskan fenomena
proses belajar gerak.

Anda mungkin juga menyukai