Anda di halaman 1dari 15

TUGAS REKAYASA IDE FILSAFAT PENDIDIKAN

Nama: Arya
Armada Herlambang

Nim :6211121016

Program studi S1 Universitas Negeri Medan Tahun 2021/2022

ENGINEERING IDEAS OF LEADERSHIP OF UNIMED | 1


KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, sebab telahmemberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada kami,
sehingga mampu menyelesaikan tugas “REKAYASA IDE TENTANG KEPEMIMPINAN DI
NEGERI INI”.

Rekayasa ide ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua mengenai Bagaimana merekayasa sebuah kepemimpinan itu
agar mendekati sempurna dengan metode self leadership yang diterapkan sejak
dini.Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,saya
mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih
terbatas.Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini.akhir kata saya berharap
semoga rekayasa ide ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis
khususnya,Atas perhatiannya Saya mengucapkan terimakasih.

Medan, oktober 2017

Penulis

ENGINEERING IDEAS OF LEADERSHIP OF UNIMED | 2


DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………………………………………………..1
Daftar isi……………………………………………………………………………………………………………
2
BAB I.
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………….3
A. Latar Belakang …………………………………………………………………………………
3
B. Tujuan………………………………………………………………………………………………4
C. Manfaat ……………………………………………………………………………………………
4

BAB II. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN


KEPEMIMPINAN……………………………………..5
A. Permasalahan Umum Kepemimpinan………………………………………………5
B. Identifikasi Permasalahan sesuai tema yang
dibahas……………………..6
1. Permasalahan Penyebab Kepercayaan Masyarakat Terhadap
Pemimpin Negeri Yang Mulai Menurun ………………………………………
6
2. Permasalahan Sikap Seorang Pemimpin yang Seharunya di
Terapkan…………………………………………………………………………………….7

BAB III. SOLUSI DAN PEMBAHASAN (analisis)9


A. Solusi dan Pembahasan “Cara untuk Mengembalikan Kepercayaan
Masyarakat yang Menurun terhadap Pemimpin Negeri”………………..9
B. Solusi dan Pembahasan “Sikap Seorang Pemimpin yang Seharunya
di Terapkan”
……………………………………………………………………………………….9

BAB IV. PENUTUP


…………………………………………………………………………………………..12

ENGINEERING IDEAS OF LEADERSHIP OF UNIMED | 3


A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………….12
B. Rekomendasi………………………………………………………………………………….13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………….……….14

BAB I PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG


Akhir-akhir ini banyak orang membicarakan masalah krisis kepemimpinan.
Banyak orang mengatakan bahwa pada zaman sekarang sangat sulit mencari kader-
kader pemimpin pada berbagai tingkatan. Orang pada zaman sekarang cenderung
mementingkan diri sendiri dan tidak atau kurang perduli pada kepentingan orang
lain, dan kepentingan lingkungannya. Krisis kepemimpinan ini disebabkan karena
makin langkanya keperdulian pada kepentingan orang banyak, dan kepentingan
lingkungannya. Sekurang-kurangnya terlihat ada tiga masalah mendasar yang
menandai kekurangan ini.
Pertama adanya krisis komitmen. Kebanyakan orang tidak merasa mempunyai
tugas dan tanggung jawab untuk memikirkan dan mencari pemecahan masalah
kemaslahatan bersama, masalah harmoni dalam kehidupan dan masalah kemajuan
dalam kebersamaan.
Kedua, adanya krisis kredibilitas. Sangat sulit mencari pemimpin atau kader
pemimpin yang mampu menegakkan kredibilitas tanggung jawab. Kredibilitas itu
dapat diukur misalnya dengan kemampuan untukmenegakkan etika memikul

ENGINEERING IDEAS OF LEADERSHIP OF UNIMED | 4


amanah, setia pada kesepakatan dan janji, bersikap teguh dalam pendirian, jujur
dalam memikul tugas dan tanggung jawab yang dibebankan padanya, kuat iman
dalam menolak godaan dan peluang untuk menyimpang.
Ketiga, masalah kebangsaan dan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Saat ini tantangannya semakin kompleks dan rumit. Kepemimpinan sekarang tidak
cukup lagi hanya mengandalkan pada bakat atau keturunan. Pemimpin zaman
sekarang harus belajar, harus membaca, harus mempunyai pengetahuan mutakhir
dan pemahamannya mengenai berbagai soal yang menyangkut kepentingan orang-
orang yang dipimpin. Juga pemimpin itu harus memiliki kredibilitas dan integritas,
dapat bertahan, serta melanjutkan visi dan misi suatu kepemimpinannya konkrit.

B.     RUMUSAN MASALAH


1. Apa arti kepemimpinan efektif
2. Apa saja kriteria pemimpin
3. Bagaimana perilaku pemimpin
4. Bagaiman cara mengambil keputusan seorang pemimpin
5. Bagaimana gaya kepemimpinan yang efektif

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui arti kepemimpinan efektif
2. Untuk mengetahui apa saja kriteria seorang pemimpin
3. Untuk mengetahui bagaimana perilaku pemimpin
4. Untuk mengetahui bagaiman cara mengambil keputusan seorang pemimpin
5. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang efektif

ENGINEERING IDEAS OF LEADERSHIP OF UNIMED | 5


BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN

A. PERMASALAHAN UMUM KEPEMIMPINAN

Ketika perusahaan terlalu fokus pada bagaimana ia bersaing dengan


perusahaan lain, kondisi dalam organisasi diperlakukan dengan cara yang tidak
efektif. Manajemen lebih tertarik pada penampilan yang baik daripada
melakukan apa yang diperlukan, hasilnya yaitu kemunduran besar bagi ekonomi
dan pendidikan di dunia. Pemimpin tim berfokus untuk memeras bakat individu
demi kepentingan organisasi Manajer, di sisi lain mengevaluasi isu-isu dan
masalah. Perbedaannya jelas sebuah tim memiliki visi dan sebuah manajemen
memiliki agenda. ”Koordinasi dari bakat-bakat pengikut dan mengarahkan
mereka pada tujuan-tujuan tertentu adalah hal yang penting. Dari semua
sumber daya yang tersedia untuk organisasi – uang, bahan, peralatan, dan orang
– sumber daya vital orang. Tidak seperti sumber daya lain, manusia memiliki
potensi luar biasa untuk pertumbuhan dan pembangunan. Kenyataan ini
membuat motivasi karyawan menjadi paling penting dan menantang aspek
sistem kepemimpinan.
Dalam organisasi dewasa ini, tuntutannya adalah untuk menanggapi perubahan
teknologi dan pasar dengan menjadi organisasi belajar.
Pemimpin dan karyawan menjangkau luar batas-batas mereka dalam
rangka untuk mengembangkan hubungan yang lebih efektif, prosedur, proses,
dan penglihatan. Sebagian besar masalah organisasi saat ini adalah kurangnya
kepemimpinan bukan bakat. Untungnya, orang-orang mulai menyadari bahwa
kinerja dari peran kepemimpinan sangat penting tidak hanya untuk kesuksesab,
tapi juga untuk bertahan hidup. Masyarakat menyaksikan gelombang baru
model kepemimpinan yang berpihak pada kepemimpinan partisipatif, tim
bekerja, belajar sepanjang hayat, komunikasi, dan visi. Akhirnya, karyawan,
pelanggan, masyarakat, dan generasi masa depan para pemimpin melihat ke

ENGINEERING IDEAS OF LEADERSHIP OF UNIMED | 6


arah yang baru yang dapat memberikan kesuksesan dan kebahagiaan bagi
generasi sekarang dan jaminan kehidupan yang lebih baik, lingkungan kerja,
dan masyarakat untuk generasi berikutnya. Tugas ini sulit, tetapi manusia
memiliki sumber daya, pendidik, multi-dimensi karyawan, dan teknologi untuk
mencapainya.
Organisasi harus ingat bahwa generasi ini memiliki kewajiban etis untuk
masa depan dan kesejahteraan generasi berikutnya. Motivation Saat seseorang
memotivasi dirinya sendiri atau orang lain, orang tersebut sedang
mengembangkan kondisi yang akan membantu mendorong seseorang untuk
berperilaku sesuai kehendak. Apakah itu adalah melalui motivasi intrinsik atau
ekstrinsik motivasi, sebagian besar individu digerakkan oleh keyakinan mereka,
nilai, kepentingan pribadi dan bahkan ketakutan. Salah satu tantangan yang
lebih sulit untuk seorang pemimpin adalah untuk belajar bagaimana secara
efektif memotivasi mereka yang bekerja untuk mereka.
Salah satu alasan mengapa begitu sulit adalah karena motivasi bisa
sangat pribadi. Biasanya, para pemimpin yang tidak berpengalaman percaya
bahwa faktor-faktor yang memotivasi diri mereka sendiri akan memotivasi lain.
Kesalahpahaman lain adalah bahwa para pemimpin yang tidak berpengalaman
adalah bahwa faktor-faktor yang memotivasi seorang karyawan akan juga
bekerja pada orang lain padahal satu ukuran tidak cocok untuk semua ketika
berhubungan dengan motivasi.
B. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN SESUAI TEMA YANG DIBAHAS

1. Penyebab Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pemimpin Negeri Yang Mulai


Menurun
Saat ini masyarakat Indonesia mengalami krisis kepercayaan terhadap
para pemimpin-pemimpin mereka. Yang menjadi alasan adalah karena
banyaknya para pemimpin yang terlibat kasus –kasus yang nampaknya kurang
pantas dilakukan oleh seorang pemimpin. Misalnya kasus KKN dan kasus
kriminal lainnya. Selain itu, yang menjadi alasan kedua adalah karena
banyak pemimpin yang tidak setia pada janji mereka ketika masih berstatus
sebagai calon pemimpin atau ketika berkampanye. Mungkin ketika mereka
berkampanye, mereka berjanji A terhadap masyarakat yang kelak akan
dipimpinnya, namun ketika sudah menjadi pemimpin, janji A yang telah
diucapkan sebelumnya terealisasi menjadi kenyataan Z bahkan sangat jauh
dari perjanjian yang diucapkannya di kampanye.
Ini tentunya sudah sangat mengecewakan masyarakat yang telah
memilihnya untuk menjadi seorang pemimpin. Belum lagi pandangan yang
menganggap bahwa pemimpin zaman sekarang tidak mengusahakan
kemakmuran bagi rakyatnya, justru berusaha untuk memakmurkan dirinya
sendiri. Buktinya,banyak para pemimpin yang masih melakukan praktek KKN

ENGINEERING IDEAS OF LEADERSHIP OF UNIMED | 7


untuk mensejahterakan dirinya serta kerabatnya, sedangkan rakyat yang
dipimpinnya masih melarat dan menderita. Ada juga praktek yang
kongkalikong serta deal politic dalam berbagai kasus hukum di Indonesia,
terlebih lagi itu sering melibatkan para pemimpin. Parahnya lagi, oknum
pemimpin yang melakukan itu adalah pemimpin pilihan rakyat, melalui
Pilkada dan Pemilu. Betapa sungguh kecewa dan sakit hatinya rakyat yang
telah memilihnya untuk menjadi pemimpin.
Pemimpin kita sekarang, juga sangat jarang yang melakukan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat. Kebanyakan mereka sibuk mengurus
pekerjaan yang menonjolkan sifat egois, sepeti wisata dan liburan ke luar
negeri bahkan menuntut kenaikan gaji. Dengan melihat kenyataan yang
sedemikian rupa tentang para pemimpin kita, peristiwa krisis kepercayaan
masyarakat terhadap para pemimpin pada zaman sekarang ini nampaknya
menjadi suatu hal yang wajar dan tidak perlu disalahkan. Karena
penyebabnya adalah pemimpin itu sendiri.

2. Hal-Hal Yang Akan Terjadi Ketika Masyarakat Tidak Percaya Lagi Kepada
Pemimpinnya Sendiri
Banyak tanda yang menunjukkan gejala terjadinya krisis
kepemimpinan. Diantara gelaja itu, (Pertama), masyarakat merasa tak
memiliki pemimpin sesuai harapan; (Kedua), kecenderungan masyarakat
loyal secara buta kepada yang memimpin; (Ketiga), Hal-hal yang
menyangkut masalah kehidupan, baik itu ekonomi, tradisi, budaya, dan
sistem politik dikendalikan oleh kekuatan tertentu, terutama kepartaian;
(keempat) maraknya praktek korupsi, kolusi dan nepotisme dan sebagainya.
Isu itu bagi sebagian di antara kita tidaklah baru. Tetapi, isu tersebut
menjadi aktual dan penting justru di saat kita berada dalam keadaan hampir
putus asa. Krisis multidimensi yang kita alami sejak lima tahun terakhir
semakin berpotensi membawa negeri ini menuju kebangkrutan.
Upaya pemulihan ekonomi dan penegakan hukum nyaris tidak terjadi.
Dari sekian akibat multikrisis itu, krisis kepemimpinan mungkin merupakan
krisis yang paling parah. Tidak hanya terjadi di tingkat nasional, tetapi juga
sampai ke tingkat lokal. Tidak hanya kepemimpinan tingkat tinggi,

ENGINEERING IDEAS OF LEADERSHIP OF UNIMED | 8


melainkan juga sampai tingkat paling rendah. Penerimaan atas
kepemimpinan didasarkan kepercayaan. Kepercayaan terbangun lewat
keseriusan dan kemampuan seorang pemimpin dalam mengatasi persoalan.
Karena itu, bobot kepemimpinan tidak diukur dari kekuasaan yang dimiliki,
tetapi terutama oleh apa dan bagaimana cara memperoleh hasil dan
keberpihakannya pada kepentingan rakyat. Ketika pemimpin tidak
mengemban tugas rakyat dengan baik, maka terjadilah krisis kepemimpinan.
Ketika lembaga peradilan tidak berfungsi menegakkan keadilan, rakyat main
hakim sendiri. Rakyat bertindak anarkis karena tidak ada kepastian hukum,
karena tidak ada komitmen pemimpin pada nasib orang kecil.
Seorang pemimpin harus tampil seperti dalam kisah pewayangan,
pemimpin ditampilkan sebagai pelayan masyarakat. Itu disampaikan Resi
Bhisma sebelum ajal yang memberi nasihat kepada Pandawa. Kata Resi
Bhisma, tugas utama seorang pemimpin adalah mencurahkan perhatian
kepada bawahan sekaligus mengesampingkan kepentingan pribadi dan
keluarganya. Dialah seorang good leader, seorang pemimpin yang baik. Good
leader berbeda dengan great leader. Seprti Mahatma Gandhi adalah seorang
good leader, sebaliknya Hitler adalah seorang great leader. Mahatma Gandhi
memimpin dengan penuh pengorbanan, dengan melayani rakyat dan
mengesampingkan kepentingan keluarga. Sedangkan Hitler memimpin rakyat
dengan dimotivasi ambisi pribadi yang sangat besar. Baik good leader
maupun great leader adalah sama-sama profesional. Tetapi, good leader
memiliki dan mengembangkan karakter baik. Oleh karena itu, dalam
kepemimpinan ada yang menyebut faktor keberhasilan ditentukan terutama
oleh karakter dan baru kepandaian. Orang berwatak baik sulit dicari,
sedangkan kepandaian bisa ditingkatkan lewat latihan.

ENGINEERING IDEAS OF LEADERSHIP OF UNIMED | 9


BAB III. SOLUSI DAN PEMBAHASAN

1. Cara untuk Mengembalikan Kepercayaan Masyarakat yang Menurun terhadap


Pemimpin Negeri
Mengembalikan makna dan perilaku pemimpin sebagai good leader
bukan great leader, bukan sebagai petinggi, tetapi sebagai pamong.
Dibutuhkan teladan dan langkah nyata yang berorientasi pada yang
dipimpin. Pemimpin hadir untuk suatu zaman. Zaman menentukan gaya.
Meskipun demikian, ada satu syarat yang nyaris jadi klasik, yakni asketisme
atau mesu budhi. Tak ada pemimpin yang jatuh dari langit, semua
membutuhkan proses jatuh-bangun. Keterbukaan menerima kritik
merupakan bagian dari jiwa pemimpin.
Kritik menurut Kwant, analis masalah kritik, adalah bagian dari
keterlibatan dan kepemilikan. Menerima kritik sebagai bagian rasa memiliki,
menunjukkan bobot seorang pemimpin. Mengatasi krisis kepemimpinan
adalah proses pendidikan dalam arti seluas-luasnya. Dibutuhkan waktu
panjang. Satu langkah luhur kita ayunkan, hasilnya baru akan kelihatan satu
generasi kemudian. Sebaliknya satu langkah salah kita lakukan, akibat
buruknya langsung tampak. Salah satu penyebab munculnya krisis
kepemimpinan adalah terkait krisis moral.

ENGINEERING IDEAS OF LEADERSHIP OF UNIMED | 10


Sehubungan krisis kepemimpinan itu berakar dari krisis moral, maka
perlu diselesaikan secara moral, sebelum ada penyelesaian secara teknis
manajerial. Penyelesaian krisis kepemimpinan secara moral itu merujuk
prinsip al akhlaqul karimah. Prinsip ahkhlaqul karimah itu meliputi ash
shidqu (benar), al wafa bil ‘ahd (tepat janji), ta’awun (tolong menolong), al
‘adalah (keadilan) dan istiqamah (konsisten).

2. Sikap Seorang Pemimpin yang Seharunya di Terapkan


Sikap seorang pemimpin yang seharusnya diterapkan adalah dengan
menanamkan konsep kepemimpinan Asta Brata dan Catur Kantamaning
Nrpti. Konsep kepemimpinan  Asta Brata dan Catur Kotamaning
Nrpati sangat cocok untuk dijadikan salah satu nilai –nilai kepemimpinan
yang perlu dan harus ditanamkan kepada para generasi muda sebagai calon
pemimpin bangsa di masa depan. Pada dasarnya konsep Asta
Brata dan Catur Kotamaning Nrpati adalah mengajarkan berbagai sifat yang
mesti dimiliki oleh seorang pemimpin agar bisa menjadi pemimpin yang
baik, tangguh, berwibawa dan diterima di masyarakat.
Konsep Asta Brata adalah ajaran kepemimpinan yang terdapat dalam
cerita Ramayana. Ajaran ini disampaikan oleh Sri Rama kepada adiknya
Bharata ketika dinobatkan menjadi raja di kerajaan Ayodya. Asta
Brata adalah delapan sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
yaitu Indra Brata, Yama Brata, Surya Brata, Candra Brata, Bhayu Brata,
Bumi Brata, Baruna Brata dan Agni Brata. Indra Brata adalah seorang
pemimpin harus mampu mengusahakan atau menciptakan kemakmuran bagi
rakyat atau masyarakat yang dipimpinnya. Yama adalah Dewa yang mampu
menegakkan keadilan atau Dewa hukum. Jadi Yama Brata adalah seorang
pemimpin haruslah bersikap adil kepada semua orang yang dipimpinnya,
tidak boleh membedakan Suku, Ras, maupun Agamanya ( SARA ). Intinya
seorang pemimpin harus mampu menegakkan keadilan.
Candra berarti bulan. Sifat bulan adalah mampu memberikan
penerangan yang menyejukkan. Candra Brata artinya seorang pemimpin
haruslah mampu memberikan kesejukan atau kenyamanan bagi
masyarakatnya sehingga masyarakat akan merasa tentram dibawah

ENGINEERING IDEAS OF LEADERSHIP OF UNIMED | 11


pimpinannya. Demikian halnya dengan Surya Brata. Surya berarti matahari.
Matahari adalah sumber energi yang dahsyat bagi kehidupan di alam
semesta ini. Jadi yang dimaksud dengan Surya Brata adalah seorang
pemimpin harus mampu memberikan kekuatan serta semangat bagi
bawahannya. Pemimpin juga mesti ibarat Bayu (angin). Artinya, pemimpin
haruslah selalu berada di tengah–tengah masyarakatnya agar senantiasa tahu
apa yang terjadi dan bagaimana kondisi masyarakatnya serta jangan
bertindak eksklusif. Itulah inti dari Bayu Brata. Bumi Brata mengajarkan
kepada seorang pemimpin agar selalu memberikan apa yang dimilikinya
untuk kesejahteraan masyarakat. Demikian juga dengan Baruna
Brata. Baruna adalah Dewa lautan dalam mithologi Hindu. Jadi seorang
pemimpin haruslah memiliki wawasan yang luas layaknya lautan dalam
rangka memimpin masyarakatnya. Wawasan luas akan memberikan pengaruh
besar bagi kearifan seorang pemimpin untuk menangani masalah yang ada.
Yang terakhir adalah Agni Brata.  Agni artinya api. Salah satu sifat api
adalah senantiasa berdiri tegak dan bergelora. Jadi yang dimaksud dengan
Agni Brata adalah seorang pemimpin harus mampu menggelorakan semangat
masyarakat yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan bersama.
Prof. M Yamin. Catur Kotamaning Nrpati adalah empat sifat utama
yang harus dimiliki oleh seorang raja (pemimpin). Empat sifat yang
dimaksud adalah sebagai berikut, Jnana Wisesa Sudha, Kaprihitaning praja,
Kawiryan, Wibawa. Jnana Wisesa Sudha artinya seorang pemimpin harus
memiliki pengetahuan yang luhur dan suci. Tidak hanya sekedar memiliki
pengetahuan intelektual dan akademis saja, namun juga harus mampu
mengamalkan pengetahuan yang dimiliki dan mengamalkan ajaran-ajaran
agama di masyarakatnya. Lalu Kaprihitaning praja maksudnya seorang
pemimpin harus mampu menunjukkan rasa belas kasihan atau iba kepada
rakyatnya yang menderita. Rasa belas kasihan itu dapat ditunjukkan dengan
memberikan pertolongan yang bersifat jasmaniah, material dan moral
kepada masyarakatnya yang membutuhkan dan jangan hanya yang bersifat
material saja. Sedangkan Kawiryan artinya seorang pemimpin harus
memiliki keberanian. Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah tetapi juga
penuh resiko dan tantangan. Semua itu mesti dihadapi oleh seorang

ENGINEERING IDEAS OF LEADERSHIP OF UNIMED | 12


pemimpin dengan keberanian. Kemudian Wibawa artinya seorang pemimpin
mesti memiliki wibawa terhadap masyarakat yang dipimpinnya.
Jika semua nilai-nilai kepemimpinan dari Asta Brata dan Catur
Kotamaning Nrpati dimiliki oleh semua pemimpin masa kini, maka dapat
dipastikan krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin tidak akan
terjadi.

BAB IV. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dampak dari kepemimpinan yang tidak baik dan perilaku yang tidak
pantas untuk diteladani dari seorang pemimpin bagi masyarakatnya,
menyebabkan masyarakat tidak percaya lagi kepadanya untuk menjadi
pemimpin dan memimpin. Para pemimpin selalu saja mengecewakan
masyarakat dengan berbagai ulahnya. Mereka tidak tepat disebut pemimpin
kerena sebagian besar dari mereka tidak melakukan fungsi kepemimpinan
mereka sebagaimana mestinya. Pemimpin seringkali terlibat kasus-kasus
hukum seperti KKN, kriminal, dan selalu ingin melakukan apa yang mereka
anggap baik tanpa berpikir dampaknya pada masyarakat. Keputusan yang
seringkali dibuat terkadang justru menambah masalah.
Dengan demikian, diharapkan para pemimpin untuk bisa betindak lebih
bijak dan tepat serta lebih memikirkan kepentingan masyarakat daripada
negara. Dengan menanamkan nilai-nilai kemimpinan yang diajarkan dari
keluarga, lingkungan sekitar maupun dari pelajaran pemimpin pada masa-masa
lalu yang pernah berjaya pada masanya, agar dapat menciptakan pemimpin

ENGINEERING IDEAS OF LEADERSHIP OF UNIMED | 13


yang tangguh, hebat, adil, bijaksana dan disayangi oleh masyarakat yang
dipimpinnya serta bisa menjadi suri tauladan yang baik pula.
 Hal-Hal yang Harus Dilakukan untuk Mempersiapkan Pemimpin pada
Masa Depan
Agar pemimpin di masa depan lebih bijak dan lebih hebat dari masa
sekarang, maka calon pemimpin itu harus dipersiapkan mulai saat ini.
Mempersiapkan pemimpin utuk masa depan itu dengan berbagai cara, salah
satunya sebagai berikut.
a. Mulailah menanamkan nilai-nilai kepemimpinan melalui pendidikan
formal maupun nonformal.
b. Menerapkan nilai-nilai kepemimpinan Asta Brata dan Catur Kotamaning
Nrpati kepada para generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa di
masa depan dalam kehidupan sehari-harinya.
c. Di dalam keluarga, orang tua harus memperkenalkan dan menanamkan
nilai moral yang kuat kepada anaknya, agar suatu hari nanti ia bisa
menjadi pemimpin yang bermoral tinggi, baik bagi keluarganya maupun
bagi negaranya kelak.

B. REKOMENDASI

ENGINEERING IDEAS OF LEADERSHIP OF UNIMED | 14


DAFTAR PUSTAKA

1. Andre Wijaya.2015.Kepemimpinan Dengan Metode  Memimpin Diri


Sendiri http://intisari-online.com.Diakses Pada 5 Desember 2016
2. Anonym .2010. Prinsip dan pengertian
kepemimpinan.http://id.wikipedia.org. Diakses Pada 5 Desember 2016
3. Bayu Pradana.2012.Kepemimpinan Dengan Metode Memimpin Diri
Sendiri.http://ekonomi.kompasiana.com. Diakses Pada 5 Desember 2016
4. Adji,Wahyu dkk.Ekonomi untuk SMA/Ma kelas XII(hal.116-117).Jakarta.Penerbit
Erlangga.2007

ENGINEERING IDEAS OF LEADERSHIP OF UNIMED | 15

Anda mungkin juga menyukai