Anda di halaman 1dari 30

MODUL AJAR UNIT 6 :

EKOLOGI DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

OLEH :

SMP Negeri 8 Malang

JENJANG : SMP
KELAS : VII
ALOKASI WAKTU : 20 JP X 40 Menit
INFORMASI UMUM
A. PENDAHULUAN
PENJELASAN FASE D
Berbekal capaian pembelajaran yang telah diperoleh di fase sebelumnya, peserta didik
mendeskripsikan bagaimana hukum-hukum alam terjadi pada skala mikro hingga skala makro
dan membentuk sistem yang saling bergantung satu sama lain. Pada fase ini, peserta didik
mengimplementasikan pemahaman terhadap konsep-konsep yang telah dipelajari untuk membuat
keputusan serta menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

ELEMEN
a. Elemen Pertama: Pemahaman IPA
Pelajar memiliki kompetensi berpikir ilmiah jika pelajar memiliki pemahaman Sains yang utuh.
Kemampuan berpikir akan berdampak progresif bagi pengembangan ilmu pengetahuan jika
seseorang memiliki pemahaman bidang keilmuan tertentu. Bernalar kritis dalam pemahaman
cakupan konten merupakan hal yang diharapkan dari pelajar. Pemahaman IPA selalu dapat
dikaitkan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Karenanya, dalam mencapai
kompetensi itu pelajar diharapkan memiliki pemahaman konsep Sains yang sesuai dengan cakupan
setiap konten dan perkembangan jenjang belajar. Pemahaman atas cakupan konten yang dibangun
dalam diri pelajar haruslah menunjukkan keterkaitan antara Biologi, Fisika dan Kimia. Akibatnya,
pelajar memahami Sains secara menyeluruh untuk cakupan konten tertentu. Pemahaman ini
meliputi kemampuan berpikir sistemik, memahami konsep, hubungan antar konsep, hubungan
kausalitas (sebab-akibat)
serta tingkat hierarkis suatu konsep.

b. Elemen Kedua: Keterampilan Proses


Pelajar perlu mengasah keterampilan berpikirnya sehingga pembelajaran yang dialaminya bermakna.
Hal ini hanya bisa terjadi ketika pelajar terlibat penuh dalam pembelajarannya. Oleh karena itu,
penting bagi pelajar untuk memiliki keterampilan inkuiri, yang menekankan penyelidikan dan
penemuan oleh pelajar dalam mempelajari IPA, sehingga ia bisa mencari tahu dan menemukan solusi
secara aktif terkait fenomena alam yang senantiasa mengalami perubahan.
Dalam proil Pelajar Pancasila, disebutkan bahwa Pelajar Indonesia yang bernalar kritis mampu
memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif secara objektif, membangun keterkaitan antara
berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Dengan memiliki
keterampilan proses yang baik maka proil tersebut dapat dicapai.
Keterampilan proses adalah sebuah proses intensional dalam melakukan diagnosis terhadap situasi,
memformulasikan permasalahan, mengkritisi suatu eksperimen dan menemukan perbedaan dari
alternatif-alternatif yang ada, mencari opini yang dibangun berdasarkan informasi yang kurang
lengkap, merancang investigasi, menemukan informasi, menciptakan model, mendebat rekan
sejawat menggunakan fakta serta membentuk argumen yang koheren (Linn, Davis, & Bell 2004).
Proses inkuiri sangat direkomendasikan sebagai bentuk pendekatan dalam pengajaran karena hal
ini terbukti membuat pelajar lebih terlibat dalam pembelajaran (Anderson, 2002). Menurut Ash (2000) dan
diadopsi dari Murdoch (2015), sekurang-kurangnya ada enam keterampilan proses (inkuiri) yang perlu
dimiliki peserta didik, yaitu keterampilan:
1) Mengamati. Melakukan pengamatan terhadap sebuah fenomena dan peristiwa merupakan awal
dari proses inkuiri yang akan terus berlanjut ke tahapan-tahapan berikutnya. Pada saat melakukan
pengamatan, pelajar memperhatikan fenomena dan peristiwa dengan saksama, mencatat, serta
membandingkan informasi yang dikumpulkan untuk melihat persamaan dan perbedaannya.
Pengamatan bisa dilakukan langsung atau menggunakan instrumen lain seperti kuisioner,
wawancara.
2) Mempertanyakan dan memprediksi. Pelajar didorong untuk menyusun pertanyaan tentang hal-hal
yang ingin diketahui pada saat melakukan pengamatan. Pada tahap ini pelajar juga
menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari
sehingga bias memprediksi apa yang akan terjadi dengan hukum sebab akibat.
3) Merencanakan dan melakukan penyelidikan. Setelah mempertanyakan dan membuat prediksi
berdasarkan pengetahuan dan informasi yang dimiliki, pelajar membuat rencana dan menyusun
langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar. Peserta didik dapat menjawab
pertanyaan dan membuktikan prediksi dengan melakukan penyelidikan. Tahapan ini juga
mencakup identiikasi dan inventarisasi faktor-faktor operasional baik internal maupun eksternal di
lapangan yang mendukung dan menghambat kegiatan. Berdasarkan perencanaan tersebut,
pelajar mengambil data dan melakukan serangkaian tindakan yang dapat digunakan untuk
mendapatkan temuan-temuan.
4) Memproses, menganalisis data dan informasi. pelajar memilih dan mengorganisasikan informasi
yang diperoleh. Ia menafsirkan informasi yang didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab.
Selanjutnya, menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai relevansi informasi
yang ditemukan dengan mencantumkan referensi rujukan, serta menyimpulkan hasil penyelidikan.

B. KOMPETENSI AWAL
Mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang upaya-
upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila yang ada dalam modul ini meliputi.
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, dengan elemen
akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepda alam, dan akhlak
bernegara
2. Berkebinekaan global, dengan elemen mengenal dan menghargai budaya., releksi dan
bertanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.komunikasi dan interaksi antar budaya.
Berkeadilan Sosial.
3. Bergotong-royong, dengan elemen kolaborasi dan kepedulian.
4. Mandiri, dengan Elemen Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, Elemen regulasi diri.
5. Bernalar kritis, dengan Elemen memperoleh dan memproses informasi dan gagasan,
menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya, dan releksi pemikiran dan proses
berpikir.
6. Kreatif, dengan Elemen menghasilkan gagasan yang orisinal, Elemen menghasilkan karya
dan tindakan yang orisinal, Elemen memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif
solusi permasalahan.
7.
D. SARANA DAN PRASARANA
1. SARANA
Sarana dalam materi pembelajaran kali ini adalah taman sekolah, alat tulis, LCD proyektor, computer,
dan jaringan internet yang memadai
2. PRASARANA
Prasarana dalam materi pembelajaran kali ini adalah buku ajar IPA, lembar kerja peserta didik

E. TARGET PESERTA DIDIK


Target peserta didik dalam pembelajaran kali ini ada 3 elemen yaitu
1. Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya
misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan Bahasa dan pemahaman materi ajar,
kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka Panjang.
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan
memimpin.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran kali
ini adalah kooperatif learning
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN UMUM
Pelajaran IPA merupakan sarana yang strategis dalam mengembangkan profil pelajar Pancasila. Dalam
kegiatan pembelajaran IPA, peserta didik akan mempelajari alam semesta ciptaan Tuhan serta
berbagai tantangan yang ada didalamnya. Proses ini merupakan media Pembelajaran yang sangat strategis
dalam membangun iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berdampak pada sikap
berakhlak mulia. Melalui proses saintifik maka diharapkan kemampuan peserta didik untuk bernalar
kritis agar mampu memproses dan mengelola informasi baik kualitatif maupun kuantitatif secara
objektif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, melakukan analisa, evaluasi, menarik
kesimpulan dan menerapkan hal yang dipelajari dalam situasi baru. Mata pelajaran IPA
diharapkan dapat memfasilitasi peserta didik untuk mandiri dan mampu berkolaborasi dengan orang
lain. Selain itu peserta didik dapat menggali potensi yang dimiliki Indonesia, mengidentifikasi masalah
yang ada di sekitarnya dalam perspektif global. Dengan mempelajari IPA secara terpadu, peserta
didik mengembangkan dirinya sesuai dengan profil pelajar Pancasila dan dapat:
1. mengembangkan ketertarikan dan rasa ingin tahu sehingga peserta didik terpacu untuk mengkaji
fenomena yang ada di sekitar manusia, memahami bagaimana sistem alam semesta bekerja dan
memberikan dampak timbal-balik bagi kehidupan manusia;
2. berperan aktif dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam, mengelola sumber daya
alam dan lingkungan dengan bijak;
3. mengembangkan keterampilan proses inkuiri untuk mengidentifikasi, merumuskan hingga
menyelesaikan masalah melalui aksi nyata;
4. memahami persyaratan-persyaratan yang diperlukan peserta didik untuk menjadi anggota suatu
kelompok masyarakat dan bangsa serta memahami arti menjadi anggota masyarakat bangsa dan
dunia, sehingga dia dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
dirinya dan lingkungan di sekitarnya; dan
5. mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep di dalam IPA serta menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan Khusus Pembelajaran


1. Peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian lingkungan
2. peserta didik dapat menjelaskan perbedaan lingkungan biotik dan abiotik
3. Peserta didik dapat menganalisis pengaruh lingkungan terhadap makhluk hidup
4. Peserta didik dapat menganalisis interaksi antar komponen penyusun suatu ekosistem
5. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan keanekaragaman hayati Indonesia dengan di
belahan dunia lainnya
6. Peserta didik dapat menganalisis pengaruh manusia terhadap ekosistem
7. Peserta didik dapat menjelaskan pentingnya konservasi keanekaragaman hayati
8. Peserta didik dapat membuat rancangan upaya konservasi lingkungan berdasarkan
permasalahan yang ditemui di sekolah
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mempelajari modul berikut maka pelajar dapat memperoleh informasi yang bermanfaat bagi
peserta didik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu
1. memahami pengertian lingkungan
2. memahami perbedaan lingkungan biotik dan abiotik
3. menganalisis pengaruh lingkungan terhadap makhluk hidup;
4. menganalisis interaksi antara komponen penyusun suatu ekosistem;
5. menjelaskan perbedaan keanekaragaman hayati Indonesia dengan di belahan dunia lainnya;
6. menganalisis pengaruh manusia terhadap ekosistem; dan
7. menjelaskan pentingnya konservasi keanekaragaman hayati.
8. membuat rancangan upaya konservasi lingkungan berdasarkan permasalahan yang ditemui
di sekolah

C. PERTANYAAN PEMANTIK
Pertanyaan pemantik dibuat oleh guru untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir
kritis dalam diri peserta didik. Pertanyaan pemantik memandu siswa untuk memperoleh pemahaman
bermakna sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada pembelajaran membaca cerita, guru dapat
mendorong pertanyaan pemantik Sebagai berikut:
1. Apa definisI lingkungan?
2. Apa perbedaan lingkungan biotik dan abiotik?
3. Apa pengaruh lingkungan terhadap makhluk hidup?
4. Bagaimanakah interaksi antara komponen penyusun suatu ekosistem?
5. Bagaimanakah perbedaan keanekaragaman hayati Indonesia dengan di belahan dunia lainnya?
6. Bagaimanakah pengaruh manusia terhadap ekosistem?
7. Mengapa konservasi keanekaragaman hayati penting dilakukan?
8. Bedasarkan permasalahan lingkungan yang ditemui di sekolah, upaya apa yang dapat
anak- anak lakukan?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP

Ekologi dan Keanekaragaman Hayati Indonesia

Pengaruh Interaksi Perbedaan


lingkungan antara keanekaraga Pengaruh Konservasi
terhadap komponen man hayati manusia keanekaragaman
suatu penyusun indonesia terhadap hayati
dengan di ekosistem
organisme suatu
belahan dunia
ekosistem
lainnya
Motivasi Diri
Hutan tropis Indonesia merupakan salah satu hutan terbesar di dunia. Banyak spesies hidup di
dalamnya termasuk beberapa jenis tumbuhan dan hewan khas yang hanya terdapat di Indonesia.
Namun, tingkat deforestasi hutan di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Apa dampak bagi
hewan, manusia dan organisme lainnya jika hutan tersebut dirusak? Apa dampak alih fungsi
hutan secara ekologis dan ekonomi? Lalu, bagaimanakah bentuk rasa syukur kita terhadap
anugerah Tuhan YME karena telah memberikan keanekaragaman hayati yang begitu tinggi?
Pada bab ini kalian akan belajar tentang interaksi antara lingkungan dengan makhluk hidup dan
keanekaragaman hayati di Indonesia. Setelah mempelajari bab ini, kalian akan ditantang untuk
melakukan sebuah proyek mandiri atau kelompok terkait dengan konservasi lingkungan. Seru
kan? Ayo pelajari bab ini dengan semangat.

Sub bab 1: Pengaruh Linkungan terhadap Makhluk Hidup


1. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian lingkungan
b. peserta didik dapat menjelaskan perbedaan lingkungan biotik dan abiotik
c. Peserta didik dapat menganalisis pengaruh lingkungan terhadap makhluk hidup
2. Model Pembelajaran : Kooperatif Learning
3. Alokasi waktu : 4 JP x 40 menit (Pertemuan 1 dan 2)
4. Langka-langkah
pembelajaran Apersepsi
a. Sebelum kegiatan tatap muka guru meminta pelajar untuk menanam biji tanaman di kebun
sekolah dalam beberapa lubang. Kacang yang ditanam diberi perlakuan yang berbeda untuk
setiap lubang, misalnya lubang pertama diberi pupuk kandang, lubang kedua diberi pupuk
urea, lubang ketiga diberi pupuk kompos dan lubang keempat tidak diberi pupuk. Siram
secukupnya secara teratur. Pelajar diminta mengamati pertumbuhan tanaman tersebut setiap
hari selama 14 hari berturut-turut. Pelajar mencatat data pertumbuhan tanaman setiap
harinya.
b. Pada saat tatap muka guru meminta pelajar mengamati gambar awal bab. Guru dapat
mengajukan berbagai macam pertanyaan kepada pelajar terkait gambar awal bab.
c. Pada saat tatap muka guru meminta pelajar membawa data hasil pengamatan. Guru
mengajukan pertanyaan sebagai berikut.
1. Apakah terdapat perbedaan kecepatan pertumbuhan kacang untuk setiap perlakuan?
2. Apa penyebab terjadinya perbedaan pertumbuhan untuk setiap tanaman yang ditanam?
3. Adakah yang dapat menyimpulkan dari kegiatan yang telah kalian

d. Guru harus menerima semua jawaban pelajar. Setiap informasi yang didapatkan oleh
pelajar dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Guru harus mampu menjadi fasilitator agar
tidak terjadi miskonsepsi pada saat pelajar mengumpulkan informasi secara mandiri.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
f. Pembelajaran dilaksanakan dalam kelompok-kelompok kecil. Guru memaparkan aturan
dan hal-hal yang harus dilakukan pelajar selama diskusi
g. Setiap anggota kelompok kecil membaca dan berdiskusi dengan rekannya terkait dengan
lingkungan makhluk hidup
h. Diskusi kecil diarahkan dengan menjawab pertanyaan yang terdapat dalam Lembar
kerja Aktivitas 6.1
Pertanyaan sebagai berikut.
1) Apa yang dimaksud dengan lingkungan?
2) Apa perbedaan lingkungan abiotik dan biotik?
3) Apa contoh lingkungan abiotik dan biotik?
4) Bagaimana pengaruh lingkungan abiotik terhadap kehidupan organisme?

i. Setiap anggota kelompok mencatat hasil diskusi pada buku catatannya masing-masing.
j. Setiap kelompok ditantang untuk membuat media presentasi yang menarik berupa poster,
infograis, powerpoint, atau dalam bentuk media lainnya. Jika media karya pelajar akan
dinilai maka task-nya harus disampaikan dengan jelas oleh guru.
k. Guru memberikan kesempatan kepada satu kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusinya. Kelompok lainnya dapat memberikan tanggapan jika terdapat perbedaan.
l. Jika memungkinkan, hasil karya kelompok ditempel di dinding kelas. Pelajar diajak
untuk berkeliling dan memberikan apresiasi kepada karya kelompok lainnya dengan
cara memberikan komentar pada sticky note (jika tidak ada sticky note dapat diganti
dengan kertas biasa).
m. Guru melakukan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

5. Uraian Materi
A. Pengertian Lingkungan
Lingkungan hidup adalah suatu kesatuan hidup antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam, seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh
di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia
seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
B. Komponen-komponen lingkungan
Lingkungan hidup terdiri atas dua bagian, yakni
1. Lingkungan biotik.
Lingkungan hidup biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa, seperti tumbuhan, hewan,
manusia, dan mikroorganisme (virus dan bakteri).
2. Lingkungan abiotik
Segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembapan, cahaya, dan
bunyi
C. Hubungan kehidupan dari lingkungan hidup digambarkan ekosistem.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dari hubungan timbal balik antara
mahkluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dapat dikatakan juga suatu tatanan kesatuan
secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun
yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem.

Sub Bab 2: Interaksi Antar Komponen Penyusun Suatu Ekosistem


1. Tujuan Pembelajaran : Menganalisis interaksi antar komponen penyusun suatu ekosistem
2. Model Pembelajaran : Kooperatif Learning
3. Alokasi waktu : 4 JP x 40 menit (Pertemuan 3 dan 4)
4. Langkah-langkah Pembelajaran
a.Pelajar diajak oleh guru untuk mengunjungi taman sekolah.
b.Guru meminta pelajar untuk mengidentiikasi setiap interaksi yang terjadi di kebun
sekolah tersebut.
c.Guru mengajukan pertanyaan pemantik sebagai berikut.
i. Dapatkah kalian menemukan tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lainnya?
ii. Adakah hewan yang berinteraksi dengan tumbuhan misalnya sedang memakan bagian
tumbuhan tersebut atau menjadikannya sebagai tempat bersarang?
iii. Jika kalian diminta mengidentiikasi makhluk hidup yang ada di tempat tersebut, dapatkah
kalian membuat sebuah hubungan proses makan dan dimakan antar makhluk hidup di
tempat tersebut?
d.Guru meminta wakil pelajar untuk menjawab pertanyaan pemantik.
e.Guru menyamakan persepsi awal bahwa terdapat interaksi antara komponen biotik dengan
abiotik, abiotik dengan abiotik dan biotik dengan biotik di kebun sekolah.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada pelajar.
g.Guru dapat memberikan pertanyaan panduan untuk mengisi lembar kerja Aktivitas 6.2
i. Apa perbedaan pengertian individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer?
ii. Apa yang dimaksud dengan aliran energi?
iii. Bagaimana proses terjadinya daur biogeokimia?
iv. Bagaimana interaksi yang terjadi antar komponen penyusun ekosistem?
h.Setiap anggota kelompok mencatat hasil diskusi pada buku catatannya masing-masing.
i. Setiap kelompok ditantang untuk membuat media presentasi yang menarik berupa poster,
infograis, powerpoint, atau dalam bentuk media lainnya. Jika media karya pelajar akan
dinilai maka task-nya harus disampaikan dengan jelas oleh guru.
j. Guru memberikan kesempatan kepada satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Kelompok lainnya dapat memberikan tanggapan jika terdapat perbedaan.
k.Jika memungkinkan, hasil karya kelompok ditempel di dinding kelas. Pelajar diajak untuk
berkeliling dan memberikan apresiasi kepada karya kelompok lainnya dengan cara
memberikan komentar pada sticky note (jika tidak ada sticky note dapat diganti dengan kertas
biasa).
l. Guru melakukan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

5. Uraian Materi:

Pergilah ke kebun sekolah, taman atau hutan di sekitar sekolah. Dapatkah kalian menemukan
tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lainnya? Adakah hewan yang berinteraksi dengan
tumbuhan, misalnya sedang memakan bagian tumbuhan tersebut atau menjadikannya sebagai
tempat bersarang? Jika kalian diminta mengidentifikasi makhluk hidup yang ada di tempat
tersebut, dapatkah kalian membuat sebuah hubungan proses makan dan dimakan antarmakhluk
hidup di tempat tersebut? Pada bagian ini, kalian akan mempelajari tentang interaksi antara
penyusun komponen makhluk hidup.

1. Ekosistem
Manusia mengandalkan lingkungannya, begitu juga setiap makhluk hidup lainnya di planet
Bumi. Makhluk hidup mendapatkan semua yang mereka butuhkan dari lingkungan mereka,
seperti makanan dan air, tempat berteduh dan pasangan kawin. Di alam liar, makhluk hidup
sangat cocok dengan lingkungannya dan hidup dalam suatu ekosistem.
Ekosistem adalah suatu sistem dimana terjadi hubungan (interaksi) saling ketergantungan antara
komponen-komponen di dalamnya, baik yang berupa makhluk hidup maupun yang tidak hidup.
Ilmu yang mengkaji hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dan tak hidup di
dalam suatu ekosistem disebut Ekologi.
Pergilah ke kolam yang ada di sekitar sekolah atau rumah kalian. Jika tidak ada, perhatikan
ekosistem kolam pada Gambar 6.2.

Perhatikan dengan teliti semua benda yang ada di kolam tersebut, baik yang termasuk ke
dalam benda hidup maupun tak hidup.

Berdasarkan Gambar 6.2, dapatkah kalian menentukan faktor abiotik dan biotik yang terdapat di
ekosistem air kolam tersebut? Contoh faktor abiotik yang ada di ekosistem kolam tersebut
adalah air, udara, suhu udara, pH, batu dan tanah. Adapun yang termasuk ke dalam faktor biotik
adalah ikan, kura-kura, kumbang, rusa, burung, musang, katak dan bakteri.
Di dalam konsep ekologi terdapat tingkatan organisasi kehidupan mulai dari individu,
populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer. Individu adalah makhluk hidup tunggal,
contohnya sebatang pohon kelapa, satu ekor tikus dan seorang manusia. Populasi adalah
kumpulan individu sejenis yang berinteraksi pada tempat tertentu, misalnya serumpun bambu
di kebun, sekumpulan kambing di padang rumput seperti pada Gambar 6.3. Komunitas adalah
kumpulan berbagai makhluk hidup yang berinteraksi dan hidup di area tertentu, misalnya
seluruh organisme yang ada di sawah terdiri atas padi, tikus, belalang, burung dan ulat.

Ekosistem adalah interaksi antara makhluk hidup di suatu wilayah dengan lingkungannya
yang saling memengaruhi, misalnya ekosistem danau terdiri atas organisme dan segala benda
yang ada di dalamnya. Bioma adalah ekosistem yang sangat luas dan memiliki vegetasi
tumbuhan yang khas, misalnya bioma gurun, bioma tundra dan bioma hutan hujan tropis.
Biosfer adalah lapisan Bumi yang di dalamnya terdapat kehidupan.
Terdapat banyak tempat hidup di dalam sebuah bioma. Tempat hidup suatu organisme disebut
dengan habitat. Misalnya di bioma hutan hujan tropis, ada tanah, sungai, dan pepohonan.
Mikrohabitat bahkan lebih spesifik. Misalnya dalam sebuah pohon, terdapat hewan yang hidup
di daun, organisme lainnya mungkin hanya hidup di batangnya, bahkan di akarnya.

4. Aliran Energi
Setiap makhluk hidup memerlukan energi untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan. Hewan
mendapatkan energi dengan cara memakan tumbuhan atau hewan lainnya. Adapun tumbuhan
mendapatkan energi dari cahaya Matahari melalui proses fotosintesis. Sesuai hukum kekekalan
energi, energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lainnya.
Energi cahaya dari Matahari diubah oleh tumbuhan menjadi energi kimia melalui proses
fotosintesis. Energi tersebut berpindah ke organisme lainnya melalui proses rantai makanan. Rantai
makanan adalah proses perpindahan energi dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya
melalui
peristiwa makan dan dimakan seperti pada Gambar 6.4.

Berdasarkan Gambar 6.4 tumbuhan berperan sebagai produsen karena mampu membuat makanan
sendiri melalui fotosintesis. Adapun belalang, katak, ular dan elang disebut konsumen karena
mendapatkan makanan dari organisme lainnya. Belalang berperan sebagai konsumen I, katak
sebagai konsumen II, ular sebagai konsumen III dan elang sebagai konsumen IV (konsumen
puncak). Jika semua makhluk hidup tersebut mati, maka akan diuraikan menjadi senyawa anorganik
melalui proses penguraian oleh organisme dekomposer. Contoh dekomposer adalah bakteri dan
jamur.
Tidak semua energi berpindah dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya. Hanya sekitar
10% energi yang berpindah dari satu trofik ke trofik berikutnya. Lalu kemanakah energi tersebut?
Ada energi yang hilang dalam bentuk panas, ada sebagian energi yang masih tersimpan dalam feses,
dan tidak semua bagian makhluk hidup di makan oleh trofik di atasnya.
Faktanya di lapangan, rantai makanan tidak berdiri sendiri. Beberapa rantai makanan di dalam
suatu ekosistem saling berhubungan membentuk jaring-jaring makanan seperti pada Gambar 6.5.
Semakin kompleks jaring-jaring makanan yang terbentuk, semakin tinggi tingkat kestabilan suatu

ekosistem.

5. Daur Biogeokimia
Pernahkah kalian memperhatikan air hujan yang turun dari langit? Dari manakah air yang ada di
langit tersebut? Mengapa meskipun hujan terjadi setiap tahun di Indonesia, jumlah air cenderung
tetap bahkan berkurang?
Air merupakan salah satu senyawa yang memiliki siklus atau daur. Di alam unsur-unsur kimia
beredar melalui komponen biotik dan kembali lagi ke lingkungan. Proses tersebut terjadi berulang-
ulang dan tak terbatas. Pada bagian ini, akan dibahas beberapa daur yang terjadi di alam di
antaranya siklus air, siklus karbon, siklus, dan siklus nitrogen.
Air merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Air memiliki siklus seperti
pada Gambar 6.6. Air yang ada di permukaan Bumi akan mengalami penguapan (evaporasi) saat
terkena sinar Matahari membentuk awan. Penguapan air juga terjadi pada daun tumbuhan yang
disebut transpirasi. Selanjutnya awan tersebut akan mengalami kondensasi dan turun ke Bumi
dalam bentuk hujan (presipitasi)

Siklus lainnya yang sering kita temukan di alam adalah siklus oksigen dan karbon seperti pada
Gambar
6.7. Tumbuhan menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis.
Oksigen yang dihasilkan tumbuhan digunakan manusia, hewan dan organisme lainnya dalam
proses respirasi. Respirasi menghasilkan gas karbon dioksida yang dilepas ke udara. Tumbuhan,
hewan dan organisme lainnya yang mati akan diuraikan oleh dekomposer menghasilkan gas karbon
dioksida. Beberapa jasad yang mati akan menghasilkan fosil berupa bahan bakar. Bahan bakar
yang mengandung karbon ini jika digunakan akan menghasilkan karbon dioksida.

Pada dasarnya siklus materi akan berputar dari makhluk hidup ke lingkungan dan kembali lagi ke
makhluk hidup seperti siklus nitrogen yang disajikan pada Gambar 6.8. Nitrogen bebas dari udara
dapat masuk ke tanah melalui proses fiksasi oleh bakteri tertentu, misalnya bakteri yang hidup di
akar tanaman kacang. Makhluk hidup yang sudah mati akan dirombak menjadi senyawa amoniak
melalui proses amonifikasi. Amoniak kemudian diubah menjadi senyawa nitrit, kemudian nitrat,
melalui proses nitrifikasi. Nitrat yang terbentuk akan diserap tumbuhan untuk dijadikan bahan baku
pembuatan protein. Sebagian nitrat akan diubah menjadi nitrogen bebas di udara oleh bakteri
melalui proses denitrifikasi

Sub bab 3: Perbedaan Keanekaragaman Hayati Indonesia dengan di Belahan Dunia Lainnya
1. Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan keanekaragaman hayati Indonesia dengan di belahan
dunia lainnya.
2. Model Pembelajaran : Kooperatif Learning
3. Alokasi waktu : 2 JP x 40 menit
4. Alat dan Media Ajar yang Dibutuhkan
a) Akses internet
b) Lembar Kerja
c) Sticky note jika ada
d) Alat tulis

Langkah-langkah
Pembelajaran Apersepsi
a. Guru meminta pelajar mengidentifikasi flora dan fauna khas daerahnya dalam bentuk poster yang
memuat gambar lora/ fauna khas daerah masing masing (khas Indonesia), karakteristik dan perilaku
unik dari flora/ fauna, persebaran dan konservasi yang harus dilakukan.
b. Guru meminta perwakilan pelajar mempresentasikan karyanya.
c. Guru mengajukan pertanyaan pemantik sebagai berikut.
i. Apa perasaan kalian sebagai warga negara Indonesia yang memiliki keragaman hayati tinggi
di dunia?
ii. Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat agar keragaman hayati terjaga?
d. Guru menyamakan persepsi awal bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan keragaman
hayati tertinggi di dunia. Namun, keragaman hayati ini dapat terancam eksistensinya karena ulah
manusia.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada pelajar.
f. Guru dapat memberikan pertanyaan panduan untuk mengisi lembar kerja misalnya sebagai berikut.
1. Bagaimana keanekaragaman hayati Indonesia menurut Wallace dan Webber?
2. Apa karakteristik lora dan fauna khas Indonesia Barat dengan Indonesia Timur?
3. Bagaimana ancaman deforestasi, kebakaran hutan, banjir dan kekeringan terhadap
keanekaragaman hayati di Indonesia?
4. Apa peranan pelajar Indonesia untuk mencegah hancurnya keragaman hayati di Indonesia?
g. Setiap anggota kelompok mencatat hasil diskusi pada buku catatannya masing-masing.
h. Setiap kelompok ditantang untuk membuat media presentasi yang menarik berupa poster, infograis,
powerpoint, atau dalam bentuk media lainnya. Jika media karya pelajar akan dinilai maka task-nya
harus disampaikan dengan jelas oleh guru.
i. Guru memberikan kesempatan kepada satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Kelompok lainnya dapat memberikan tanggapan jika terdapat perbedaan.
j. Jika memungkinkan, hasil karya kelompok ditempel di dinding kelas. Pelajar diajak untuk
berkeliling dan memberikan apresiasi kepada karya kelompok lainnya dengan cara memberikan
komentar pada sticky note (jika tidak ada sticky note dapat diganti dengan kertas biasa).
k. Guru melakukan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

URAIAN MATERI
1. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Indonesia terkenal memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Indonesia memiliki banyak bioma
seperti bioma hutan hujan tropis, savana, pantai, dan padang rumput. Hal ini ditunjang oleh lokasi geografis
yang terletak di garis ekuator yang menerima cahaya Matahari sepanjang tahun dan curah hujan yang tinggi.
Hutan hujan tropis di Indonesia terkenal memiliki tumbuhan endemik khas Indonesia, misalnya bunga
Rafflesia arnoldi, meranti, cendana, anggrek tebu, daun payung, damar dan lainnya.
Wallace membagi persebaran fauna di Indonesia menjadi dua wilayah, yaitu fauna wilayah barat (orientalis)
dan fauna wilayah timur (australis). Adapun Webber membagi persebaran fauna di Indonesia menjadi tiga
wilayah, yaitu fauna wilayah barat, peralihan dan timur.

2. Ancaman Keanekaragaman Hayati di Indonesia


Banyak flora dan fauna khas Indonesia yang terancam eksistensinya akibat kegiatan manusia dan bencana
alam, seperti penggundulan hutan (deforestasi), kebakaran hutan, banjir dan kekeringan
Sub Bab 4: Pengaruh Manusia Terhadap Ekosistem
1) Tujuan Pembelajaran : Pelajar dapat menganalisis pengaruh manusia terhadap ekosistem.
2) Model Pembelajaran : Kooperatif Learning
3). Alokasi waktu : 4 JP x 40
menit Alat dan Media Ajar yang Dibutuhkan
a) Akses internet/ sumber informasi lainnya.
b) Kertas karton untuk mengisi bagan “Sebelum-Sesudah.”
c) Sticky note jika ada
d) Alat tulis
3) Apersepsi
a. Guru dapat menyajikan video singkat tentang pengaruh manusia
b. terhadap ekosistem yang diambil dari sumber kredibel, misalnya LIPI.
c. Guru memberikan kesempatan kepada pelajar untuk bertanya dan
d. mengemukakan pendapatnya terkait video yang disajikan.
e. Guru menyamakan persepsi awal bahwa manusia berperan penting dalam kerusakan dan
perbaikan ekosistem.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada pelajar.
g. Guru dapat memberikan pertanyaan panduan diskusi untuk mengisi lembar kerja misalnya
sebagai berikut.
1. Bagaimana hubungan kegiatan pertanian dan produksi pangan terhadap kerusakan
keragaman hayati?
2. Bagaimana hubungan kegiatan manusia dengan kerusakan habitat dan dampaknya?
3. Bagaimana hubungan aktivitas manusia dengan polusi?
2. Bagaimana peran manusia dalam menjaga dan memperbaiki keragaman hayati?
h. Setiap anggota kelompok mencatat hasil diskusi pada buku catatannya masing-masing.
i. Setiap kelompok ditantang untuk membuat media presentasi yang menarik berupa poster,
infograis, powerpoint, atau dalam bentuk media lainnya. Jika media karya pelajar akan
dinilai maka task-nya harus disampaikan dengan jelas oleh guru.
j. Guru memberikan kesempatan kepada satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Kelompok lainnya dapat memberikan tanggapan jika terdapat perbedaan.
k. Jika memungkinkan, hasil karya kelompok ditempel di dinding kelas. Pelajar diajak untuk
berkeliling dan memberikan apresiasi kepada karya kelompok lainnya dengan cara
memberikan komentar pada sticky note (jika tidak ada sticky note dapat diganti dengan kertas
biasa).
l. Guru melakukan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

URAIAN MATERI

Manusia merupakan spesies di Bumi yang paling mendominasi. Oleh karena itu, setiap aktivitas manusia
akan berpengaruh terhadap keberadaan suatu ekosistem. Diskusikan dengan teman di kelas, apa saja
kegiatan manusia yang dapat memengaruhi ekosistem?

1. Pertanian dan Produksi Pangan


Salah satu kegiatan manusia yang telah dilakukan selama ribuan tahun adalah bercocok tanam untuk
menyediakan kebutuhan pangan. Kegiatan manusia di bidang pertanian turut memengaruhi ekosistem
di dunia. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dapat menyebabkan eutrofikasi perairan dan
penurunan kesuburan tanah. Banyak organisme non-target yang terbunuh akibat penggunaan pestisida.
2. Kerusakan Habitat

Perkebunan bukanlah habitat alami. Perkebunan merupakan salah satu faktor penyebab hilangnya
ekosistem alami. Banyak hutan ditebang di Indonesia untuk diubah menjadi lahan perkebunan, di
antaranya untuk lahan kelapa sawit. Dampaknya banyak jenis tumbuhan dan hewan yang terancam
punah akibat kehilangan habitatnya.

3. Polusi
Polusi adalah masuknya zat-zat beracun ke dalam lingkungan sehingga mengganggu keseimbangan
lingkungan alamiah. Kerusakan lingkungan akibat pencemaran (polusi) terjadi di mana-mana yang
berdampak pada menurunnya kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bahkan,
pencemaran dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi manusia seperti penyakit dan bencana
alam.

4. Konservasi
Kegiatan manusia yang dapat memperlambat kepunahan organisme adalah dengan melakukan
kegiatan konservasi. Kegiatan yang berwawasan lingkungan dapat memperlambat penurunan
keanekaragaman hayati. Beberapa kegiatan konservasi yang dapat dilakukan di antaranya adalah
penggunaan energi alternatif, daur ulang sampah, pengolahan limbah dan penghijauan

Sub Bab 5: Konservasi Keanekaragaman Hayati


1) Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pentingnya konservasi keanekaragaman hayati
2. Peserta didik dapat membuat rancangan upaya konservasi lingkungan berdasarkan permasalahan
yang ditemui di sekolah
2) Model Pembelajaran : Kooperatif Learning
3). Alokasi waktu : 4 JP x 40 menit

5) Alat dan Media Ajar yang Dibutuhkan


a) Akses internet/ sumber informasi lainnya.
b) Alat tulis

4) Langkah Pembelajaran
3) Apersepsi
a) Guru dapat menyajikan video singkat tentang kegiatan konservasi yang diambil dari
sumber kredibel, misalnya LIPI.
b) Guru memberikan kesempatan kepada pelajar untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya
terkait video yang disajikan.
c) Guru menyamakan persepsi awal bahwa manusia berperan penting dalam kegiatan konservasi
untuk kehidupan yang lebih baik.
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada pelajar.
URAIAN MATERI

1. Manfaat Konservasi
Alam telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia, baik sebagai sumber pangan,
papan maupun sandang. Namun demikian, manusia sering melupakan prinsip pengelolaan
sumber daya alam. Pengelolaan sumber daya alam yang tidak bijaksana dapat menyebabkan
kelangkaan bahkan kepunahan. Dampak lainnya adalah banyaknya terjadi bencana alam akibat
kerusakan alam, misalnya banjir bandang dan tanah longsor yang merugikan manusia bahkan
harus kehilangan nyawa.
Kelangkaan dan kepunahan berbagai spesies sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup
manusia. Berangkat dari permasalahan tersebut, diperlukan upaya yang dapat melestarikan
kekayaan alam. Upaya tersebut menerapkan konsep mutualisme antara manusia dan alam yang
selanjutnya dikenal sebagai konservasi.
Konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang dilakukan secara bijaksana
untuk menjaga kesinambungan persediaan hayati dengan meningkatkan dan memelihara kualitas
keanekaragaman nilainya. Konservasi merupakan suatu kegiatan memanajemen antara kehidupan
manusia dengan sumber daya alam agar tercipta kehidupan bisa tetap dipertahankan dan
dilestarikan.
Manfaat konservasi dapat dilihat dari aspek ekologi dan ekonomi. Manfaat secara ekologi
adalah terlindunginya keanekaragaman hayati melalui keseimbangan ekosistem, sehingga
terbebas dari ancaman kepunahan. Keseimbangan ekosistem yang tercipta dapat menghindarkan
manusia dari bencana dahsyat, seperti banjir bandang dan kekeringan. Manfaat secara ekonomi
adalah tersedianya sumber sandang, pangan dan papan yang berkelanjutan. Selain itu jika
dikelola dengan baik maka dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan, misalnya dijadikan
sebagai tempat ekowisata.

2. Metode Konservasi
Secara umum, metode konservasi lingkungan dibagi menjadi dua, yaitu konservasi secara in-situ
dan eks situ. Metode Konservasi in-situ adalah upaya pelestarian keanekaragaman hayati, baik
berupa flora ataupun fauna, yang dilakukan di habitat asli spesies tersebut. Lingkungan yang akan
menjadi lokasi konservasi harus masih berada dalam kondisi yang layak dan terjaga untuk dihuni
oleh spesies tersebut.

Kawasan yang berfungsi sebagai lokasi konsevarsi secara in-situ antara lain suaka margasatwa,
cagar alam dan taman nasional.Tujuan penetapan kawasan konservasi adalah untuk mengurangi
resiko kerusakan pada habitat tertentu, sehingga tidak mengancam kelangsungan hidup flora dan
fauna.
Spesies yang ingin dilestarikan adalah makhluk hidup yang mempunyai karakteristik unik.
Konservasi in-situ dilakukan jika jumlah spesies yang akan dilindungi terlalu banyak dan tidak
mungkin untuk dipindahkan. Selain itu, ada spesies yang beresiko mati jika dipindahkan dari
habitat aslinya sehingga cara terbaik adalah dengan mengkonservasi di habitat aslinya. Maka dari
itu lingkungan tersebut harus dijadikan sebagai kawasan konservasi.
Metode konservasi eks-situ adalah upaya pelestarian keaneragaman hayati yang dilakukan di luar
habitat aslinya. Lingkungan konservasi secara eks-situ merupakan lingkungan buatan manusia.
Konservasi eks-situ menjadi alternatif apabila habitat asli dari suatu spesies sudah rusak,
sehingga tidak layak lagi untuk dihuni dan apabila ingin mengembalikan fungsinya
juga butuh waktu yang lama.
Karakteristik dari habitat buatan adalah wilayahnya tidak terlalu luas dan jumlah populasi yang
dikonservasi tidak terlalu banyak. Lokasi pembuatan habitat buatan berdekatan dengan
pemukiman manusia, sehingga spesies yang dikonservasi tidak dibiarkan secara liar. Konservasi
secara eks-situ dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya agar tingkat keberhasilan
konservasi tergolong tinggi. Contoh bentuk konservasi eks-situ adalah penangkaran dan kebun
binatang.
E. ASESMEN
1. PENGAYAAN DAN REMIDIAL
Kalian telah menyelesaikan pembelajaran tentang ekologi dan keanekaragaman hayati
Indonesia. Selanjutnya untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan serta
mengasah kepekaan terhadap isu lingkungan, kalian akan melakukan sebuah proyek
konservasi lingkungan di sekitar tempat tinggal atau sekolah masing-masing. Ikuti
langkah-langkah berikut ini.
a. Identifikasi permasalahan terkait ekologi dan keanekaragaman hayati Indonesia
yang terjadi di lingkungan sekitar kalian.
b. Tentukan satu permasalahan yang akan dicarikan solusinya secara berkelompok
di lingkungan tinggal atau sekolah kalian. Jelaskan factor penyebab permasalahan
tersebut dapat terjadi.
c. Buatlah berbagai macam solusi yang dapat ditawarkan untuk memecahkan
permasalahan tersebut.
d. Tentukan satu jenis solusi terbaik yang akan dijalankan secara berkelompok
dan paparkan alasannya di depan kelompok lainnya.
e. Ajak rekan atau tetangga untuk berpartisipasi dalam kegiatan proyek kalian.
f. Buatlah laporan kegiatan berupa poster yang berisi judul kegiatan, foto kegiatan dan
hasil kegiatan.
g. Presentasikan poster tersebut di depan kelas atau unggah ke media sosial sebagai
sebuah poster kampanye lingkungan.
h. Berilah tanggapan positif terhadap proyek yang dijalankan oleh kelompok lainnya

2. PENILAIAN SIKAP SESUAI PROFIL PELAJAR PANCASILA


Alhamdulillah! Kalian telah menyelesaikan proyek akhir bab dengan sangat lancar, ya!
Sekarang waktunya kalian merefleksikan proses pengerjaan yang sudah dilakukan.
a. Keberhasilan apa yang sudah kalian capai?
b. Adakah hal yang menurut kalian perlu diperbaiki?
c. Hal baru apa yang kalian pelajari dari proses pengerjaan proyek ini?
d. Identifikasi keterampilan sosial dan spiritual yang telah kalian dapatkan
setelah mempelajari bab ini.
3. ASESMEN FORMATIF

LEMBAR SOAL ULANGAN


HARIAN EKOLOGI DAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Mata pelajaran : IPA
Hari/tanggal :
Waktu : 60 menit

A. Pilihan salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada
salah satu huruf a, b,c, atau d!
1. Andika mengamati keadaan lingkungan di sekitarnya. Dia menggunakan fluksmeter
untuk mengukur salah satu komponen lingkungan. Dia menggunakan fluksmeter
dengan cermat dan teliti sehingga dihasilkan data yang akurat. Berdasarkan alat yang
digunakan, komponen lingkungan yang sedang diukur oleh andika adalah . . . .

Jenis Komponen Nama Komponen


Lingkungan lingkungan
a. komponen biotik kelembapan udara
b. komponen abiotik intensitas cahaya
c. komponen biotik populasi bakteri
d. komponen abiotik kecepatan angin

2. Perhatikan tabel di bawah ini!

Komponen biotik Komponen abiotik


I Suhu dan air Jamur, bakteri, dan
dekomposer
II Kelembapan udara, cahaya Manusia, pengurai, dan
matahari, dan tanah tumbuhan
III Tanah, cacing tanah, dan suhu Suhu, cahaya matahari, dan
udara iklim
IV Dekomposer dan produsen Cahaya matahari,
kelembapan udara, dan air
Berdasarkan tabel di atas, kelompok komponen biotik dan abiotik yang benar yaitu . . . .
a. I
b. II
c. III
d. IV
3. Makhluk hidup sebagaimana pada komponen lainnya, mahkluk hidup di dalam
ekosistem juga memiliki satuan. Perhatikan gambar kolam di bawah ini!

Diketahui kumpulan 100 ekor ikan mas pada suatu kolam yang terdiri dan 70
ekor ikan mas betina dan 30 ekor ikan mas jantan. Dan 100 ikan emas tersebut
ternyata 40% diantaranya belum dewasa. Kumpulan ikan mas dengan berbagal jenis
kelamin dan usia tersebut membentuk . . . .
a. Komunitas
b. Ekosistem
c. Habitat
d. Populasi

4. Pasa suatu ekosistem terdapat beberapa jenis makhluk hidup yaitu tanaman jagung,
jamur, ulat, alang-alang, belalang, dan tikus. Makhluk hidup yang sesuai dengan
peranannya dalam tabel berikut adalah … .
Produsen Konsumen Pengurai
A. Jamur Ulat Alang-alang
B. Alang-alang Belalang Jamur
C. Tanaman jagung Tikus Alang-alang
D. Belalang Ulat Tikus

5. Dalam ekosistem, tumbuhan dapat membuat makanan sendiri. Makanan tersebut


dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup tumbuhan itu sendiri dan kelangsungan
hidup organisme yang lain. Tumbuhan dapat membuat makanan melalui proses ..
A. fotosintesis, dengan bantuan sinar matahari dan klorofil untuk mengubah air
dan karbondioksida menjadi gula dan oksigen
B. kemosintesis, dengan bantuan sinar matahari dan klorofil untuk mengubah air
dan karbondioksida menjadi gula dan oksigen
C. fotosintesis, dengan bantuan sinar matahari dan klorofil untuk mengubah gula
dan oksigen menenjadi air dan karbondioksida
D. kemosintesis, dengan bantuan sinar matahari dan klorofil untuk mengubah gula
dan oksigen menenjadi air dan karbondioksida

6. Organisme yang dapat berperan baik sebagai konsumen pertama maupun konsumen
ke dua adalah …
a. Tikus
b. Kelinci
c. Kambing
d. Harimau
7. Perhatikan gambar jaring-jaring makanan berikut

Pada jaring-jaring makanan di atas, kelompok hewan yang menduduki tingkat trofik
III adalah ... .
a. detritus, zooplankton, larva enhemeroptera, dan larva trichoptera
b. isopoda, amfipoda, fitoplankton, dan larva trichoptera
c. isopoda, amfipoda, kodok, larva, dan zooplankton
d. kodok, bebek, ikan gurame, dan larva enhemeroptera
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Makhluk hidup tidak dapat hidup sendiri di alam dan lingkungan sekitar tempat
tinggalnya, dibutuhkan suatu interaksi timbal balik yang juga menjadi dasar dalam
ekosistem. Jelaskan mengapa antar organisme dan lingkungan ini memunculkan
saling kebergantungan antar keduanya?
2. Pernahkah kalian memperhatikan sawah? Jika kalian berada di sawah siang hari
matahari bersinar sangat cerah, kalian akan melihat bentangan hijau tanaman padi.
Terdengar suara kicauan burung pipit yang bergerombol mencari makan. Kalian juga
merasakan sejuknya hembusan angin. Di sawah sering ditemukan seekor ular yang
memangsa seekor tikus. Hal tersebut dapat menguntungkan petani karena dapat
mengurangi gerombolan tikus yang merusak padi. Katak juga banyak ditemukan di
sawah dan tak jarang ular pun juga memakannya. Aliran air sungai yang menuju
sawah membuat banyak organisme air tawar, seperti ikan kecil dan keong hidup di
sawah. Sawah yang dialiri air bersifat lembab maka cocok untuk kehidupan cacing
tanah dan mikroorganisme pengurai. Cacing tanah memanfaatkan sampah organik
menjadi zat- zat yang lebih kecil sementara mikroorganisme menguraikan zat- zat
tersebut menjadi nutrisi tanah. Nutrisi sangat diperlukan untuk kesuburan tanah dan
berefek positif bagi pertumbuhan padi. Selain tanaman padi, di sawah juga ditemukan
berbagai jenis rumput liar. Tanaman tersebut perlu dibersihkan oleh petani, karena
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman padi. Berdasarkan teks tersebut
identifikasikan komponen biotik dan abiotik yang terdapat di lingkungan tersebut!
3. Jelaskan perbedaan antara habitat, ekosistem dan bioma?
4. Apa perbedaan karakteristik fauna di Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian
timur?
5. Seorang ilmuwan sedang menentukan jumlah rantai makanan yang ada di beberapa
area berbeda. Di area A, dia menemukan 10 rantai makanan yang berbeda. Di area B,
dia menemukan 50 rantai makanan berbeda. Di area manakah yang kalian harapkan
untuk menemukan keanekaragaman hayati terbesar? Berikan argumentasi dari
jawaban kalian.
6. Ekosistem di katakan seimbang apabila komposisi di antara komponen-komponen
tersebut dalam keadaan seimbang. Ekosistem yang seimbang, keberadaannya dapat
bertahan lama atau kesinambungannya dapat terpelihara. Perubahan ekosistem dapat
mempengaruhi keseimbangannya. Perubahan ekosistem dapat terjadi secara alami
serta dapat pula karena aktivitas dan tindakan manusia. Pertikan gambar di bawah ini!
Kemukakan bagaimana perubahan
ekosistem hutan tersebut secara alami
serta dapat pula karena aktivitas dan
tindakan manusia dan upaya untuk
menjaga ekosistem tersebut!
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA
Lembar Kerja
Sub bab 1: Pengaruh Linkungan terhadap Makhluk Hidup
Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian lingkungan
b. peserta didik dapat menjelaskan perbedaan lingkungan biotik dan abiotic
c. Peserta didik dapat menganalisis pengaruh lingkungan terhadap makhluk
hidupPendahuluan
Apa yang harus anak-anak lakukan?
Tanamlah biji tanaman (misalnya biji kacang) di kebun sekolah dalam beberapa lubang.
Berilah perlakuan yang berbeda untuk setiap lubang, misalnya lubang pertama diberi
pupuk kandang, lubang kedua diberi pupuk urea, lubang ketiga diberi pupuk kompos dan
lubang keempat tidak diberi pupuk. Siram secukupnya secara teratur.
Amati pertumbuhan tanaman tersebut setiap hari selama 14 hari berturut-turut. Catat data
pertumbuhan tanaman setiap harinya. Buatlah grafik pertumbuhan dari setiap perlakuan
dalam sebuah grafik. Apakah terjadi perbedaan kecepatan pertumbuhan untuk setiap
perlakuan? Diskusikan dengan teman sekelas kalian.

Apa yang anak-anak butuhkan?


a) Tanah, biji kacang, urea, kompos, pupuk kandang untuk kegiatan apersepsi.
b) Biji kacang, pot, tanah, pupuk urea, cuka dan air untuk Aktivitas 6.1.
c) alat tulis

PROSEDUR KERJA
Tanamlah masing-masing tiga biji kacang ke dalam beberapa pot yang berisi kapas.
Berikut ini adalah perlakukan untuk setiap pot.
Pot A = kapas kering + disimpan di tempat
terang Pot B = kapas basah + disimpan di tempat
terang
Pot C = kapas basah + disimpan di tempat gelap
Pot D = kapas basah + cuka 25% + disimpan di tempat terang
Pot E = kapas basah + larutan garam 20% + disimpan di tempat
terang Pot F = kapas basah + pupuk urea + disimpan di tempat terang
Amati pertumbuhan kacang tersebut, kemudian catat data pertambahan tinggi tanaman
kacang selama 10 hari dalam bentuk tabel.

Jawablah pertanyaan berikut.


1. Apa variabel bebas dan terikat dari percobaan ini?
2. Apa hipotesis yang dapat dibuat dari percobaan ini?
3. Buatlah grafik pertumbuhan kacang untuk setiap perlakuan.
4. Faktor abiotik apa saja yang berpengaruh terhadap pertumbuhan berdasarkan hasil
percobaan?
5. Apa kesimpulan percobaan ini?

Untuk menguji pemahaman anak anak mengenai tujuan pembelajaran ini, jawablah pertanyaan
berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan?
2. Apa perbedaan lingkungan abiotik dan biotik?
3. Apa contoh lingkungan abiotik dan biotik?
4. Bagaimana pengaruh lingkungan abiotik terhadap kehidupan organisme?
LEMBAR KERJA
SUB BAB 2 : INTERAKSI ANTAR KOMPONEN PENYUSUN SUATU EKOSISTEM.

1) Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik dapat menganalisis interaksi antar komponen penyusun suatu ekosistem.
2) Alat dan Media Ajar yang Dibutuhkan
a) Taman sekolah/ kebun sekolah/ hutan di sekitar siswa
b) Alat tulis

Jalan-Jalan ke Taman Sekolah

Pergilah kalian ke kebun sekolah, kolam sekolah atau taman sekolah. Catat nama ekosistem
yang kalian amati. Amati secara teliti apakah terdapat faktor biotik dan abiotik? Tulislah
jumlah organisme yang kalian temukan. Lalu jawablah pertanyaan berikut.
a. Apa nama ekosistem yang diamati?
b. Apa saja contoh faktor biotik yang ditemukan?
c. Apa saja contoh faktor abiotik yang ditemukan?
d. Berilah contoh individu, populasi dan komunitas yang ditemukan.
e. Buatlah rantai makanan yang mungkin terjadi di ekosistem tersebut.
f. Apakah terdapat interaksi kompetisi pada ekosistem tersebut? Jelaskan
interaksi kompetisi yang terjadi.
g. Apakah terdapat interaksi predasi pada ekosistem tersebut? Jelaskan interaksi
predasi yang terjadi.
h. Apakah terdapat interaksi herbivori pada ekosistem tersebut? Jelaskan
interaksi herbivori yang terjadi.
i. Apakah terdapat interaksi simbiosis pada ekosistem tersebut? Jelaskan
interaksi simbiosis yang terjadi.
j. Presentasikan temuan kalian dalam bentuk media kreatif.
LEMBAR KERJA
SUB BAB 3 : PERBEDAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA DENGAN DI
BELAHAN DUNIA LAINNYA

 Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan keanekaragaman hayati Indonesia dengan di
belahan dunia lainnya.

 Alat dan Media Ajar yang Dibutuhkan


a) Akses internet
b) Alat tulis

Data dan Fakta Keanekaragaman Hayati


Secara berkelompok, pilihlah satu tema penyebab terancamnya keaneka-ragaman hayati di
Indonesia, seperti deforestasi, kebakaran hutan, banjir dan kekeringan. Ikuti langkah-langkah
berikut ini.
a. Carilah data tentang deforestasi, kebakaran hutan, banjir dan kekeringan di Indonesia
selama 30 tahun terakhir.
b. Untuk mempermudah pencarian, gunakan “google scholar” untuk mencari referensi.
c. Data disampaikan dalam berbagai bentuk media yang memuat data kejadian,
penyebab kejadian dan ancaman bagi keanekaragaman hayati di Indonesia.
d. Sajikan solusi yang dapat kalian tawarkan untuk mencegah punahnya flora dan fauna
di Indonesia. Jika memungkinkan, sajikan solusi berbasis kearifan lokal yang telah
dikembangkan oleh masyarakat di daerah kalian masing masing.
B. BAHAN BACAAN GURU
Bahan bacaan guru dan murid antara lain
1. Buku ajar IPA bagi guru
2. Buku ajar IPA bagi siswa
C. GLOSARIUM
abiotik: benda tak hidup
bioma: ekosistem yang sangat luas dan memiliki vegetasi tumbuhan yang khas
biotik: benda hidup
biosfer: lapisan Bumi yang di dalamnya terdapat kehidupan
deforestasi: penggundulan hutan
ekologi: ilmu yang mengkaji hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya
ekosistem: interaksi antara makhluk hidup di suatu wilayah dengan lingkungannya yang
saling memengaruhi
komunitas: kumpulan berbagai makhluk hidup yang berinteraksi dan hidup di area
tertentu
habitat: tempat makhluk hidup
hipotesis: dugaan sementara akan hasil percobaan yang dapat diuji
individu: satu makhluk hidup (tunggal)
populasi: kumpulan individu sejenis yang berinteraksi pada tempat tertentu
variable bebas: faktor yang diuji untuk menentukan variabel lainnya
variabel kontrol: faktor-faktor yang harus dipertahankan sama sebagai pembanding
variabel terikat: faktor yang diamati karena berubahnya variabel lain
D. DAFTAR PUSTAKA

Hardanie, Budiyanti Dwi dkk. 2021. Buku Guru Kelas 7. Jakarta:


Kemdikbud RI. Inabuy, Victoriani dkk. 2021. Buku Siswa Kelas 7. Jakarta:
Kemdikbud RI.

Malang, Juli 2023


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Sri Nuryani, M. Pd Agustin Rahmawati, M.Pd


NIP. 196611161990012009 NIP.

Anda mungkin juga menyukai