Anda di halaman 1dari 10

SISTEM SENSORIK

Pengertian Sensorik  

Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang 
berfungsi menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu
stimulus  (rangsang). Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf. Neuron
adalah komponen  utama jaringan saraf pada semua hewan kecuali spons dan
placozoa. Tumbuhan dan jamur  tidak memiliki sel saraf. 
Neuron biasanya dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan fungsinya
yaitu  neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron intermediet/konektor/asosiasi.
Neuron  sensorik merespons rangsangan seperti sentuhan, suara, atau cahaya yang
mempengaruhi  sel-sel organ sensorik, dan mereka mengirim sinyal ke sumsum
tulang belakang atau otak. 
Neuron motorik menerima sinyal dari otak dan sumsum tulang belakang
untuk mengontrol  segala sesuatu mulai dari kontraksi otot hingga sekresi kelenjar.
Interneuron  menghubungkan neuron ke neuron lain dalam wilayah otak atau
sumsum tulang belakang  yang sama. Ketika beberapa neuron terhubung bersama,
mereka membentuk apa yang  disebut sirkuit saraf. Saraf sensorik adalah sel saraf
yang bertanggung jawab untuk  mengubah rangsangan eksternal dari lingkungan
menjadi impuls (rangsangan) listrik  internal. Sel saraf sensorik disebut juga sebagai
sel saraf indera, karena berfungsi sebagai  pembawa sinyal dari berbagai indera
tubuh menuju otak atau sumsum tulang belakang.
Letak Sensorik/Reseptor 
1. Exteroseptor : perasaan tubuh permukaan (kulit), seperti sensasi nyeri, suhu, dan raba
2. Proprioseptor : perasaan tubuh dalam, seperti pada otot, sendi, dan tendo.
3. Interoseptor : perasaan tubuh pada alat-alat viscera atau alat-alat dalam, seperti  jantung,
lambung, usus, dll. 

Fungsi Sistem Sensorik 

Fungsi saraf sensorik adalah menerima rangsangan dari luar tubuh untuk disampaikan  ke
otak. Hal ini memungkinkan otak untuk memberi respons yang sesuai terhadap  rangsangan yang
diberikan. Saraf sensorik adalah salah satu jenis saraf yang ada dalam  tubuh manusia yang
difungsikan untuk menghantarkan impul dari reseptor ke sistem saraf  pusat, yaitu otak
(ensefalon) dan juga sumsum belakang (medulla spenalsis). Ujung akson  dari saraf sensorik ini
berhubungan langsung dengan saraf asosiasi (intermediet). Begitu  vital peranan saraf sensorik
ini. Berikut ini beberapa fungsi saraf sensorik, antara lain : 
1. Pembawa Sinyal 
2. Penghantar Implus 

Jenis Rangsangan Saraf Sensorik  


Terdapat berbagai jenis rangsangan dan fungsi pada saraf sensorik. Beberapa di 
antaranya meliputi: 
1. Propriosepsi 
Propriosepsi atau biasa juga disebut sebagai kinestesia adalah kemampuan  tubuh untuk
merasakan lokasi, gerakan, dan juga tindakan. Ini adalah alasan  mengapa Anda bisa
bergerak secara bebas.
2. Vestibular  
Vestibular adalah bagian dari saraf sensorik yang berhubungan dengan  telinga bagian
dalam. Saraf ini membantu tubuh Anda agar tetap seimbang dan  memiliki koordinasi
yang baik
3. Interosepsi  
Interosepsi adalah kemampuan untuk merasakan apa yang terjadi di dalam  tubuh.
Kemampuan saraf sensorik ini dapat membuat Anda menyadari berbagai  sensasi.
Sebagai contoh, rasa panas, dingin, lapar, keinginan buang air, serta emosi.
4. Lima indera 
Neuron atau sistem saraf sensorik berfungsi untuk mengaktifkan lima  indera. Nantinya,
ini bisa membuat Anda merasakan sentuhan, pendengaran, rasa,  bau, serta penglihatan. 
5. Termoreseptor  
Termoreseptor adalah jenis saraf sensorik yang berfungsi agar tubuh  mendeteksi
perubahan suhu pada lingkungan. Beberapa termoreseptor peka  terhadap suhu dingin,
ada juga yang peka pada suhu panas 

Anatomi Fisiologi Pengelihatan  


Anatomi dan Fisiologi Manusia Bentuk mata manusia hampir bulat,
berdiameter ±  2,5 cm. Bola mata terletak dalam batalan lemak, pada sebelah depan
dilindungi oleh  kelopak mata dan ditempat lain dengan tulang orbita. Bola mata
terletak dalam batalan  lemak, pada sebelah depan dilindungi oleh kelopak mata,
dalam kelopak mata terdapat  kelenjar lakrimal dimana berfungsi menyekresikan
lapisan air mata. Lapisan air mata  berperan melindungi kornea dan konjungtiva.
Saluran air mata terletaK diujung mata  mendekati telinga  
Bola mata terdiri atas:  
a. Dinding mata, terdiri dari: 
∙ Kornea dan sclera
∙ Selaput khoroid, korpus siliaris, iris dan pupil.  
b. Medium tempat cahaya lewat, terdiri dari:  
∙ Kornea  
∙ Acqueous humour  
∙ Lensa  
∙ Vitreous humou  
c. aringan nervosa, terdiri dari:  
∙ Sel-sel saraf pada retina  
∙ Serat saraf yang menjalar melalui sel-sel ini (Gibson, 1995). 

Bagian – Bagian Mata  


 Sklera merupakan lapisan pembungkus bagian luar mata yang
mempunyai  ketebalan ± 1 mm.
 Iris berfungsi mengatur bukaan pupil secara otomatis menurut jumlah
cahaya yang  masuk ke mata.
 Selaput khoroid adalah lapisan berpigmen diantara sklera dan iris,
fungsinya  memberikan nutrisi.
 Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada
retina. Fungsi  lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga
cahaya jatuh tepat pada bintik kuning  retina.
 Vitreous humour adalah suatu cairan kental yang mengandung air dan 
inukopolisakarida.
 Retina adalah bagian saraf mata, tersusun atas sel-sel saraf dan serat-
seratnya.Sel sel saraf terdiri atas sel saraf bentuk batang dan kerucut.
 Vitreous adalah zatseperti jeli yang mengisi bagian dalam bagian
belakang anatomi mata.
 Makuola adalah area sensitif kecil di tengah retina yang memberikan
penglihatan sentral. Pada makula, terdapat fovea.
 Makula merupakan bagian anatomi mata dengan sel-sel fotoreseptor
(penerima cahaya) tingkat tinggi yang dapat mendeteksi cahaya dan
mengirimkannya ke otak.
Anatomi Fisiologi Pendengaran  
Setiap manusia telah dilengkapi dengan sistem indera yang berfungsi sebagai
reseptor  atau penerima rangsang dari lingkungan sekitar. Sistem indera tersebut
terdiri dari indera  penglihatan, indera pendengaran dan keseimbangan, indera
penciuman, indera pengecap,  serta indera peraba dan perasa. Salah satu sistem
indera yang dibahas adalah indera  pendengaran. Bagian tubuh yang digunakan
pada proses pendengaran adalah telinga.  Telinga merupakan alat indera yang peka
terhadap rangsangan berupa gelombang suara.  Telinga manusia mampu mendengar
suara dengan frekuensi antara 2020.000 Hz. Selain  sebagai alat pendengaran,
telinga juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh manusia. 

Anatomi Telinga  
Telinga manusia dibagi menjadi tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga
tengah,  telinga dalam. Struktur dan fungsi bagian pada telinga manusia sebagai
berikut:  

1.Telinga bagian luar, terdiri atas: Daun telinga, berfungsi mengumpulkan 


gelombang suara ke saluran telinga. Saluran telinga (menghasilkan minyak 
serumen), berfungsi menangkap debu yang masuk ke saluran telinga dan mencegah 
hwan berukuran kecil masuk ke dalam telinga. 
2.Telingan bagian tengah, terdiri atas: Gendang telinga/membran timpani,
berfungsi  manangkap gelombang suara dan mengubahnya menjadi getaran yang
diteruskan  ke tulang telinga. Tulang telinga (maleus/martil, inkus/landasan.
Stapes/sanggurdi),  berfungsi meneruskan getaran dari gendang telinga ke rumah
siput.  
3. Telinga bagian dalam, terdiri atas:  
a. Saluran eustachius, menghubungkan ruang telinga tengah dengan rongga mulut 
(faring) berfungsi untuk menjaga tekanan udara antara telinga tengah dengan 
saluran di telinga luar agar seimbang.
b. Rumah siput (koklea), merupakan saluran berbentuk spiral yang menyerupai 
rumah siput.
c. Saluran gelang (labirin), terdiri atas saluran setengah lingkaran (semisirkularis) 
yang berfungsi untuk mengetahui posisi tubuh (alat keseimbangan).

Persarafan Telinga Dalam  

N.Vestibulokohlearis (N.akustikus) yang dibentuk oleh bagian koklear dan  vestibular, di


dalam meatus akustikus internus bersatu pada sisi lateral akar N.Fasialis dan  masuk batang otak
antara pons dan medula. Sel-sel sensoris vestibularis dipersarafi oleh  N.Koklearis dengan
ganglion vestibularis (scarpa) terletak di dasar dari meatus akustikus  internus. Sel-sel sensoris
pendengaran dipersarafi N.Koklearis dengan ganglion spiralis  corti terletak di modiolus. 

Fisiologi Pendengaran 
Proses mendengar manusia diawali dari lubang telinga yang menerima gelombang dari
sumber suara. Gelombang suara yang masuk ke dalam lubang telinga akan menggetarkan
gendang telinga (yang disebut membrane timpani). Getaran membrane timpani  ditransmisikan
melintasi telinga tengah melalui tiga tulang kecil, yang terdiri atas tulang  martil, landasan,
sanggurdi. Telinga tengah dihubungkan ke faring oleh tabung eustachius.  Getaran dari tulang
sanggurdi ditransmisikan ke telinga dalam melalui membrane jendela  oval ke koklea. Koklea
merupakan suara tabung yang bergulung seperti rumah siput.  Koklea berisi cairan limfa. 
Getaran dari jendela oval ditransmisikan ke cairan limfa dalam ruangan koklea. Di
bagian dalam ruangan koklea terdapat organ korti. Organ korti berisi cairan sel-sel rambut  yang
sangat peka. Inilah reseptor getaran yang sebenarnya. Sel-sel rambut ini akan  bergerak Ketika
ada getaran di dalam koklea, sehingga menstimulasi getaran yang  diteruskan oleh saraf auditori
saraf auditori ke otak. 
Faktor yang mempengaruhi pendengaran  
1. Usia  
2. Bising  
3. Genetik  

Anatomi Fisiologi Pengecap 

Pancaindera adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis 


rangsangan tertentu. Serabut saraf yang melayaninya merupa kan alat perantara yang 
membawa kesan rasa (sensory impression) dari organ indera menuju otak, di mana
perasaan  itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti sentuhan,
pengecapan,  penglihatan, pencium an, dan suara. Lainnya timbul dari dalam, antara
lain lapar, haus dan rasa  sakit. 
Indra pengecapan 

Pada hekekatnya, lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera  khusus pengecap.
Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot, Otot intrinsik lidah  melakukan semua
gerakan halus, sementara otot extrinsik mengaitkan lidah pada bagian bagian sekitarnya serta
melaksa nakan gerakan-gerakan-kasar yang sangat penting pada  saat mengunyah dan menelan.
Lidah mengaduk-aduk makanan, menekannya pada langit  langit dan gigi. dan akhirnya
mendorongnya masuk farinx. 
Anatomi Lidah dan Fungsinya  
Selaput lendir (membran mukosa) lidah selalu lembab, dan pada waktu se hat  berwarna
merah jambu. Permukaan atasnya seperti beludru dan ditu tupi papil-papil, yang  terdiri atas tiga
jenis. 
 Papillae sirkumvalata. Ada delapan hingga dua belas buah dari jenis ini yang  terletak
pada bagian dasar lidah. Papillae sirkumvalata adalah jenis papillae yang terbesar,  dan
masing-masing dikeliling semacam lekukan seperti parit. Papillae ini tersusun berjejer 
membentuk huruf V pada bagian belakang lidah. 
 Papillae fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, dan berbentuk 
jamur. Papilae filiformis adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh per mukaan 
lidah. Organ-ujung untuk pengecapan adalah puting-puting pengecap yang sangat
banyak  terdapat dalam dinding papillae sirkumvalata dan fungiforum.  
 Papilae filiform lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh, daripada rasa  pengecapan
yang sebenarnya. Selaput lendir langit-langit dan farinx juga bermuatan  puting-puting
pengecap. 
Anatomi Fisiologi Peraba 
Indra peraba adalah satu dari lima panca indra manusia yang membuat kita bisa  merasakan
sesuatu yang kasar, halus, panas dan juga dingin dari permukaan benda melalui  bagian tubuh
manusia yaitu kulit. Kulit manusia sendiri bisa merasakan segala jenis ragam  tekanan, tekstur,
rasa sakit dan juga gerakan. 

Pengertian Kulit 
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh,  merupakan organ terberat
dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16 %  berat tubuh, pada orang dewasa
sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter  persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai
0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak,  umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada
kelopak mata, penis, labium minus  dan kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal
terdapat pada telapak  tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong. 

Struktur Bagian Indra Peraba  


Struktur bagian dari indra peraba terdiri dari beberapa bagian yakni epidermis,  dermis
dan juga hipodermis.
1. Epidermis 
Epidermis merupakan beberapa macam lapisan kulit manusia terluar yang  dinamakan
kulit ari yakni lapisan kulit yang tahan terhadap air dengan ketebalan  berbeda beda disesuaikan
dengan fungsinya. Untuk bagian kulit yang tebal ada di  bagian telapak tangan dan juga telapak
kaki. Sementara untuk kulit yang tipis ada di  bagian tubuh lain selain kulit telapak tangan dan
juga kaki. Ada beberapa fungsi dari  lapisan epidermis, yakni: 
∙ Sebagai penghalang untuk melindungi tubuh terhadap patogen atau mikroba yang berbahaya
untuk tubuh. 
∙ Untuk memberikan ketahanan mekanis tubuh. 
∙ Untuk memberikan warna kulit. 
∙ Untuk melindungi tubuh dari risiko paparan berlebih sinar ultraviolet atau UV. Lapisan
epidermis sendiri terdiri dari 4 lapisan, yakni lapisan tanduk, lapisan  malphigi, lapisan spinosum
dan juga lapisan basal. 
∙ Lapisan tanduk [stratum korneum
∙ Lapisan malphigi [stratum granulosum
∙ Lapisan Spinosum [stratum germinativum
∙ Lapisan basal [stratum germinativum
2. Dermis 
Dermis merupakan lapisan kulit yang ada pada bagian bawah lapisan epidermis.  Lapisan ini
lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis yakni sekitar 2.5 mm yang  terdiri dari 3 bagian,
yakni: 
∙ Fibrolas: Sel di dermis dengan fungsi untuk mensintesis matriks ekstraseluler dan juga 
kolagen. 
∙ Makrofag: Sel yang berfungsi di jaringan yang berasal dari sel darah putih atau  leukosit. 
∙ Adiposit: Sel di dermis yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan lemak. Sel  tersebut
merupakan penyusun dari jaringan adipose dan juga jaringan penghantar  areolar. 
3. Hipodermis 
Hipodermis merupakan bagian kulit yang ada di bawah lapisan dermis yakni  lapisan
yang paling banyak mengandung lemak yang berguna sebagai cadangan  makanan, membantu
memberikan perlindungan tubuh dari benturan dan fungsi lain  yakni untuk menahan di bagian
tubuh. Hipodermis ini merupakan lapisan paling dalam dari kulit yang memiliki pembuluh 
darah, limfa dan juga sistem saraf yang letaknya sejajar dengan permukaan kulit.  Beberapa
fungsi dari hipodermis tersebut diantaranya adalah: 
∙ Membantu menyangga tubuh bagian dalam terhadap benturan. 
∙ Memberikan bentuk tubuh. 
∙ Menyediakan makanan karena merupakan tempat lemak berkumpul.
∙ Membantu untuk mempertahankan suhu tubuh. 
Fungsi Indra Peraba 
Secara umum kulit tersebut memiliki fungsi. Fungsi kulit antara  lain sebagai berikut : 
1. Fungsi Proteksi. 
Kulit tersebut berfungsi didalam menjaga bagian didalam tubuh tersebut  terhadap
gangguan fisik yang diluar tubuh. Seperti contohnya gesekan,  tekanan, tarikan dan lain
sebagainya 
2. Fungsi Absorbsi. 
Kulit tersebut lebih mudah untuk dapat menyerap yang menguap dari benda  cair atau juga
padat, begitu juga yang larut seperti layaknya lemak. 
3. Fungsi Ekskresi. 
Kelenjar-kelenjar pada kulit tersebut akan mengeluarkan zat-zat yang tidak  berguna ialah
sebagai hasil dari metabolisme didalam tubuh. 
4. Fungsi Persepsi. 
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis serta juga subkutis.  Terhadap suatu
rangsangan panas yang diperankan oleh badan-badan  subkutis serta juga ruffini didermis 
Fungsi Pengaturan suhu tubuh 
5. Fungsi Pembentukan Pigmen. 
Sel pembentuk suatu pigmen (melanosoit yang berada pada lapisan basal serta  juga sel yang
berasal dari rigi saraf).
6. Fungsi Keratinisasi. 
di lapisan epidermis dewasa itu terdapat tiga lapisan yakni lapisan melanosoit,  keratinosit, dan
sel Langerhans 
2.7.4 Cara Kerja Indra Peraba 
Indra peraba yakni kulit akan menerima begitu banyak
rangsangan dari  luar. Rangsangan yang dapat diterima oleh kulit adalah
sentuhan dingin, panas,  tekanan serta rasa nyeri. Ketika kulit merasakan
panas, maka rangsangan akan  diterima sel sel reseptor. Di sel reseptor,
rangsangan akan dibawa ke otak lewat  urat saraf yang akhirnya akan
diolah otak dan akhirnya kita bisa merasakan  sebuah rangsangan. Setelah
tubuh menerima rangsangan, maka otak akan  memerintahkan tubuh
untuk memberi tanggapan terhadap rangsangan yang  sudah diterima
tubuh. 
Anatomi fisiologi penciuman  
Indra penciuman merupakan indra yang digunakan untuk mengenali lingkungan
sekitar atau sesuatu aroma yang dihasilkan. Hidung merupakan indra pembau yang
peka tehadap  rangsang berbentuk gas dan uap.  
Di dalam rongga hidung terdapat sel-sel reseptor yang dilengkapi dengan rambut-
rambut  halus berselaput lender. Pada waktu mencium aroma makanan, zat berbau yang
menguap dari  masakan tersebut terhirup bersama udara pernapasan. Kemudian larut
bersama selaput lender  di dalam rongga hidung. Hal ini merangsang ujung sel saraf
pembau di didalam rongga hidung.  Dari ujung sel saraf pembau ini impuls akan
diteruskan ke otak. Setelah dari otak, kita dapat  mengatakan bahwa masakan tersebut
harum.  
Fungsi indra pembau akan hilang jika terjadi penyumbatan rongga hidung
( misalnya oleh  polip atau tumor ) dan adanya infeksi pada reseptor pembau oleh virus.
Hilangnya fungsi indra  penciuman ini disebut anosmia
Anatomi Hidung  
Hidung terdiri dari 2 bagian yaitu hidung luar dan hidung dalam.  
1. Hidung Luar (Nasus Eksternus) 
2. Hidung Dalam ( Nasus internus) 
Persyarafan Pada Hidung 
Persyarafan pada Hidung Bagian depan dan atas rongga hidung mendapat  persarafan
sensoris dari nervus etmoidalis anterior, yang merupakan cabang dari nervus  nasosiliaris,
yang berasal dari nervus oftalmikus. Saraf sensoris untuk hidung terutama  berasal dari
cabang oftalmikus dan cabang maksilaris nervus trigeminus
Fisiologi Hidung 
Berdasarkan teori struktural, teori revolusioner dan teori fungsional, maka fungsi  fisiologis
hidung dan sinus paranasal adalah : 
1) fungsi respirasi untuk mengatur kondisi udara (air conditioning), penyaring  udara,
humidifikasi, penyeimbang dalam pertukaran tekanan dan  mekanisme imunologik lokal  
2) fungsi penghidu, karena terdapanya mukosa olfaktorius (penciuman) dan  reservoir udara
untuk menampung stimulus penghidu  
3) fungsi fonetik yang berguna untuk resonansi suara, membantu proses  berbicara dan
mencegah hantaran suara sendiri melalui konduksi tulang 
4) fungsi statistik dan mekanik untuk meringankan beban kepala, proteksi  terhadap trauma dan
pelindung panas 
5) refleks nasal. Hidung berfungsi sebagai indra penghidu , menyiapkan udara inhalasi agar
dapat  digunakan paru serta fungsi filtrasi.
Proses/ cara kerja saraf sensoris pada tubuh manusia 
Sel saraf sensorik disebut juga sebagai sel saraf indera, karena berfungsi sebagai  pembawa
sinyal dari berbaga indera tubuh menuju otak atau sumsum tulang belakang. 
Fungsi saraf sensorik adalah merespons berbagai jenis rangsangan dari luar pada  otot, sendi,
maupun kulit. Rangsangan ini dapat berupa sentuhan, suhu, tekanan, rasa sakit,  posisi tertentu,
gerakan, ataupun gerakan. 
Cara kerja saraf sensorik 
Mengutip dari Healthline, neuron atau sel saraf berfungsi untuk mengirim  dan menerima sinyal
dari otak. Dari ribuan jenis neuron, ilmuwan  mengklasifikasikannya menjadi tiga jenis. Salah
satunya adalah sel saraf atau  neuron sensorik yang akan bereaksi ketika ada input sensorik dari
lingkungan.  Berikut adalah penjelasan mengenai cara kerja saraf sensorik.
https://www.sehatq.com/artikel/seluk-beluk-saraf-sensorik-dan-gangguan-yang-bisa-
menyerangnya
https://www.google.com/search?
q=materi+lengkap+sistem+sensorik&oq=MATERI+LENGKAP+SISTEM+SENS&aqs=chrome.
2.69i57j33i10i160l3.15394j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
http://digilib.uinsby.ac.id/15869/6/Bab%203.pdf

Anda mungkin juga menyukai