Malonda, MPH
SENSORIS
PENDAHULUAN SISTEM SENSORIS
A Organ akhir khusus untuk menerima rangsangan tertentu.
B. Diperantarai oleh sistem saraf (sensori impression).
C. Rangsangan berupa : sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman dan suara.
D. Muncul sensasi/rasa lapar, haus, sakit, panas, dingin, bising dll.
E. Organ indera adalah sel2 tertentu yg dapat menerima stimulus dar lingkungan
luar atau dari badan sendiri - menjadi impuls - serabut saraf - SSP.
F. Setiap organ indra menerima stimulus tertentu, menghasilkan mengirimkan impuls,
dan interpretasi tertentu.
INDERA PENGLIHATAN MATA
MATA BAGIAN LUAR
BAGIAN MATA
Superior Rectus Muscle, adalah otot mata bagian atas yang berfungsi menggerakkan
mata kita ke atas
Sclera, adalah bagian pelindung mata yang berwarna putih di bagian luar bola
mata
Iris, adalah pigmen yang kita bisa melihat warna coklat atau hitam atau berwarna
biru jika orang eropa
Lens, adalah kristalin lens yang jernih sekali dan ini sebagai media refraksi untuk
bisa kita melihat
Kornea, adalah bagian paling depan dari fungsi melihat kita. Kornea tidak ada
pembuluh darah dan mempunyai kekuatan yang besar untuk membiaskan sinar yang
masuk ke mata
Anterior Chamber, adalah bilik mata depan
Posterior Chamber, adalah bilik mata belakang
Conjunctiva, lapisan tipis bening yang menghubungkan sklera dengan kornea
Inferior Rectus Muscle, adalah otot mata bagian bawah
vitreous chamber, adalah aquos humor yang beruap seperti jel/gel yang mengisi
bola mata kita
Retina, adalah lapisan yang akan menerima sinar yang di terima oleh mata kita
Fovea centralis, daerah di retina yang paling tinggi resolusinya untuk mendapatkan
sinar yang masuk ke mata
Optic Nerve, adalah saraf mata yang menhantarkan sinar ke otak untuk di
terjemahkan sebagai penglihatan yang kita lihat saat ini.
Mekanisme
Kerja Mata
Note: Cahaya yang akan masuk ke mata diatur oleh Iris, sedangkan Lensa
untuk menuangkan gambar yang membentuk bayangan obyek pada Retina.
ANATOMI
TELINGA
Terdiri dari tiga bagian, yaitu :
Secara Fisiologis :
3. Tuli Central
Gambar Indera Pengecap
Indra Pengecap yang sering disebut dengan lidah adalah bagian
dari suatu tubuh yang dapat mengidentifikasi rasa suatu makanan,
zat, atau bahkan benda yang masuk ke dalam mulut.
Indra pengecap memberikan berbagai nama rasa yaitu manis,
asin, pahit, dan asam. Sehingga dari berbagai rasa ini dapat
diketahui kandungan sebuah makanan secara langsung.
Lidah terletak diantara rongga mulut dan orofaring. Ada lebih dari 10.000 tunas
pengecap pada lidah manusia. Tunas pengecap merupakan badan ovoid (berbentuk
oval) yang berukuran 50-70 µm. Tiap tunas pengecap dibentuk oleh empat jenis sel,
mempunyai mikrofili yang menonjol ke dalam pengecap (lubang dalam pori lidah)
Sel-sel tunas pengecap tumbuh seminggu, setelah itu digantikan oleh sel-sel yang
baru. Sel-sel reseptor (tunas pengecap) terdapat pada tonjolan-tonjolan kecil pada
permukaan lidah (papila). Sel-sel tunas pengecap inilah yang bisa membedakan rasa
manis, asam, asin, dan pahit.
Sebagian besar lidah tersusun atas otot rangka yang
terlekat pada tulnghyoideus ( berada di sekitar leher,
antara dagu dan kelenjar tiroid ), tulang rahang bawah,
dan processus styloideus (suatu duri yang panjang
mengarah ke bawah medial) di tulang pelipis.Lidah
memilki permukaan yang kasar karena adanya
tonjolan yang disebut papila.
Otot - Otot yang Ada di Lidah
Lidah terletak pada dasar mulut dan memiliki 2
kelompok otot, yaitu :
1.Otot Intrinsik untuk melakukan gerakan halus.
• Longitudinal Superior
Otot inilah yang memungkinkan ujung lidah menekuk.
Otot ini juga berperan saat Anda melipat lidah keatas.
• Longitudinal inferior
Otot ini yang berperan saat Anda menekuk otot ke
bawah dan memperpendek maupun memperpanjang
lidah.
• Transversal
Otot transversal lidah adalah otot yang berperan saat Anda menjulurkan
lidah dan membuatnya menjadi lebih panjang dan sempit.
• Vertikal
Otot vertikal lidah berperan saat lidah bergerak melebar di dalam mulut,
sehingga mendorong bagian belakang gigi.
2. Otot ekstrinsik untuk mengaitkan lidah pada daerah sekitarnya
dan melakukan gerakangerakan kasar seperti mengunyah dan menelan.
• Genioglossus
Otot ini berbentuk seperti kipas dan merupakan penyusun sebagian besar
bagian lidah. Otot ini memungkinkan lidah bergerak lebih ke dalam, menjulur
keluar, atau melakukannya secara bergantian dalam waktu yang cepat.
• Hyoglossus
Otot hyoglossus berbentuk tipis dan berfungsi untuk menarik lidah kembali ke
dalam rongga mulut.
• Styloglossus
Bersama dengan otot hyoglossus, styloglossus berperan dalam
menarik lidah ke belakang, sehingga proses menelan bisa berjalan
dengan lancar.
• Palatoglossus
Otot ini berfungsi untuk mengangkat lidah bagian belakang.
Tipe - Tipe Papila Lidah
• Papila Sirkumvalata
Papila sirkumvalata berukuran lebih besar dari papila lainnya, tapi bentuknya
cenderung lebih datar. Papila ini berada di dua per tiga belakang lidah.
• Papila filiformis
Papila filiformis terletak sejajar dengan sulkus teminalis dan berbentuk panjang serta
berjumlah cukup banyak. Papila jenis ini memiliki ujung saraf yang sensitif terhadap
sentuhan.
• Papila Foliata
Papila foliata terletak di sebalah kiri dan kanan lidah. Jumlah papila ini tidak
banyak dan ukurannya pun tidak besar. Namun, mereka tetap memiliki reseptor
rasa yang berguna dalam proses pengecapan.
• Papila fungiformis
Papila fungiformis adalah papila yang berbentuk seperti jamur dan tersebar di
antara papila filiformis. Seringkali, papila jenis ini terlihat sebagai bercak
merah di lidah. Papila ini paling banyak ditemukan di ujung dan samping lidah.
Bagian - Bagian Lidah
• Apeks Lingua (Ujung Lidah ) • Radiks Lingua ( Pangkal Lidah )
Sesuai namanya, bagian ini meliputi lidah Pangkal lidah menempel pada dasar rongga
bagian depan (ujung) serta kanan dan kiri mulut dan terletak di belakang sehingga tidak
(tepi). Ujung dan tepi lidah bisa bergerak bisa dilihat dari luar mulut. Pangkal lidah bisa
dengan bebas ke depan, belakang, kanan, bergerak, tapi pergerakannya tidak bisa sebebas
maupun ke kiri. bagian ujung dan tepi lidah.
• Dorsum Lingua ( Punggung Lidah )
Permukaan atas lidah disebut juga dengan punggung lidah. Pada bagian ini terdapat
banyak papillae, yaitu bintik-bintik kecil yang memberikan tekstur lidah. Kadang
pada lidah bisa tampak terdapat kerak, kondisi ini normal dan lebih sering terjadi
pada orang tua.
Permukaan papillae terdiri dari ribuan kuncup perasa (taste buds), yaitu sel saraf
yang terhubung otak, sehingga kita bisa merasakan rasa, suhu, maupun tekstur benda
yang masuk ke dalam mulut kita, termasuk makanan.
• Badan lidah • Bawah lidah
Dua per tiga bagian lidah lain, disebut Bawah lidah adalah bagian yang terlihat saat Anda
dengan badan lidah. Bagian ini bisa mengangkat lidah. Di bagian ini, pembuluh vena
digerakkan secara bebas dan bertanggung telihat jelas berwarna ungu kebiruan. Bawah lidah
jawab atas beberapa fungsi lidah. juga terkadang berfungsi sebagai tempat pemberian
obat. Sebab untuk jenis obat tertentu,
penyerapannya terjadi lebih cepat apabila
diletakkan di bagian ini pada lidah.
Mekanisme Sistem Pengecapan
Lidah bisa mengenali rasa karena adanya bagian bernama kuncup pengecap. Masing-masing
kuncup pengecap ini memiliki rambut mikroskopis yang sangat sensitif bernama mikrovili.
Mikrovili juga terdiri saraf-saraf sensorik yang dapat membawa pesan ke otak mengenai rasa
makanan yang rasakan, baik itu rasa asin, manis, asam, atau pahit.
Pada bagian paling atas hidung terdapat reseptor penciuman yang mengandung sel-sel khusus
untuk membantu dalam mencium makanan. Saat mengunyah, senyawa kimia dari makanan
pilek dan hidung tersumbat, mungkin kurang bisa merasakan rasa makanan
dengan baik. Setiap makanan yang dimakan mungkin terasa agak hambar
saat dalam kondisi sakit. Hal inilah yang kemudian dapat menurunkan nafsu
makan.
Gambar : Mekanisme Sistem Pengecapan
INDERA PENCIUMAN
04 Resonansi suara , Perlindungan terhadap saluran nafas bawah dan Refleksi nasal
Suara yang ditimbulkan seseorang dalam keadaan sehat akan berbeda dalam keadaan waktu
menderita influenza, dimana mukosa hidung pada saat ini sedang mengalami edema.
A. Menurunnya kemampuan mendeteksi bau (hyposmia)
Hyposmia adalah sebuah gangguan penciuman
GANGGUAN PADA yang menyebabkan
INDRA penurunan kemampuan hidung Anda
PENCIUMAN
untuk mendeteksi bau. Hal ini ternyata bisa diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain: Alergi, Cedera
di kepala, Infeksi saluran pernapasan, Polip hidung, Septum hidung yang bengkok, Sinusitis kronis dll
E. Pada anosmia, hidung penderita sama sekali tidak bisa mencium bau apapun. Biasanya, hal ini
disebabkan oleh cedera pada otak, kondisi hidung, atau memang terlahir seperti itu.
INDERA PERABA / KULIT
RESEPTOR KULIT
•Kebanyakan sensor dari Reseptor indera peraba (kulit) terdapat di dermis.
•Sel merkel di stratum germinativum, sebagai ujung saraf bebas (free nerve endings).
•Sensasi cutaneus ex. Sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri
•Untuk tiap senasi ada tipe2 reseptor yang khusus yang dengan struktur akan mndeteksi
perubahan perbagian. free nerve endings.
•Untuk sensai rabaan dan tekanan reseptornya disebut encapsulated nerve endings,(ada
selubung saraf pada ujung saraf bebas
GUNA RESEPTOR DAN SENSASI TERSEBUT ADALAH UNTUK MEMBERI SSP DGN
INFORMASI TENTANG LINGKUNGAN LUAR DAN BAGAIMANA EFEKNYA TERHADAP
KULIT.
RESPON STIMULASI BISA BERUPA : NYERI PADA TANGAN TERLUKA SAAT DICUCI,
GATAL KARENA GIGITAN SERANGGA, ATAU RASA DINGIN DENGAN
MENGGUNAKAN SWEATER
• SENSITIVITAS AREA KULIT TERGANTUNG BANYAKNYA RESEPTOR DI AREA TSB.
•KULIT PADA UJUNG JARI SANGAT SENSITIF TERHADAP SENTUHAN KARENA
RESEPTORNYA BANYAK, SEDANGKAN PADA LENGAN ATAS KURANG SENSITIF
KARENA RESEPTONYA SEDIKIT
•KETIKA RESEPTOR MENDETEKSI PERUBAHAN - KIRIM IMPULS - KE OTAK -
INTERPRETASI IMPULS DENGAN SENSASI TERTENTU
RESEPTOR PADA KULIT