maupun di luar tubuh. Indera yang ada pada makhluk hidup, memiliki sel-sel reseptor khusus.
Sel-sel reseptor inilah yang berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan yang terjadi.
Berdasarkan fungsinya, sel-sel reseptor ini dibagi menjadi dua, yaitu interoreseptor dan
tubuh. Sel-sel interoreseptor terdapat pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding pembuluh
darah, dinding saluran pencernaan, dan lain sebagainya. Sel-sel ini dapat mengenali berbagai
perubahan yang ada di dalam tubuh seperti terjadi rasa nyeri di dalam tubuh, kadar oksigen
Disinilah letak perbedaan sensasi pedas ini dengan rasa lainnya. Jika rasa lain
memiliki reseptor sendiri dari saraf manusia untuk
merasakannya, capsaicin penyebab sensasi pedas diterima di papilla lidah oleh
reseptor saraf sensorik khusus panas tinggi.
Inilah yang menyebabkan sensasi pedas itu muncul. Reseptor saraf ini
menyampaikan isyarat ke otak berupa iritasi sel atau terbakarnya sel, hampir
sama seperti kulit yang terkena panas, sehingga otak mengirimkan respon
seperti kepanasan saat sensasi pedas ini terasa.
Padahal, panas yang muncul akibat pedas ini hanyalah sensasi dan bukan
benar-benar terbakar.
Selain itu memang pedas tidak diterima otak sebagai rasa layaknya rasa lain. Karena ketika
capsaicin sudah 'menyentuh' papila, saraf tersebut akan mengirim sinyal pada otak berupa
sinyal rasa sakit, seakan-akan lidah kita sedang terbakar. Otak kita menangkap justru rasa sakit
sebagaimana rasa pedas yang kita rasakan ketika makan sambal tersebut sedang membakar
lidah kita.
DAFTAR PUSTAKA