MANEJEMEN KEWIRAUSAHAAN
Oleh
Kelompok Laba :
JURUSAN BIOLOGI
2019
Usulan kelayakan Usaha
1. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Kepuasan pelanggan merupakan salah satu rahasia keberhasilan suatu bisnis, namun
masih banyak orang dengan sengaja atau tanpa sengaja melupakan hal ini. Banyak kegagalan
bisnis terjadi karena pelanggan dikecewakan, sehingga mereka mencari alternatif ke produk
sejenis lainnyaPendekatan berdasarkan kepentingan pelanggan (customer oriented) sebaiknya
dilakukan secara lebih sistematis dan efektif. Upaya-upaya untuk memuaskan kebutuhan
pelanggan dilakukan oleh setiap perusahaan dengan berbagai strategi dan cara dengan
harapan pelanggan mereka puas dan selanjutnya akan melakukan pembelian ulang.
b. Tujuan usaha
Ketika ingin mengetahui kelayakan usaha kita, tentunya kita harus mengetahui
tujuannya. Dalam hal ini Kasmir dan Jakfar, (2003: 20) mengatakan “paling tidak ada lima
tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi
kelayakan”, yaitu:
1) Menghindari resiko kerugian. Untuk mengatasi resiko kerugian pada masa yang akan datang
harus ada semacam kondisi kepastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi
atau terjadi tanpa dapat diramalkan. Fungsi studi kelayakan adalah meminimalkan resiko
yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat
dikendalikan.
2) Memudahkan perencanaan. Apabila sudah dpat meramalkan yang akan terjadi pada masa
yang akan datang, kita dapat melakukan perencanaan dan hal-hal yang perlu direncakan.
3) Memudahkan pelaksaan pekerjaan. Berbagai rencana yang sudah disusun akan memudahkan
pelaksaan usaha. Pedoman yang telah tersusun secara sistematis, menyebabkan usaha yang
dilaksanakan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun.
4) Memudahkan pengawasan. Pelaksanaan usaha yang sesuai dengan rencana yang sudah
disusun, akan memudahkan kita untuk melakukan pengawasan terhadapa jalanya usaha.
Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak melenceng dari rencana yang telah disusun.
5) Memudahkan pengendalian. Apabila dalam pelaksanaan telah dilakukan pengawasan, jika
terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga dapat di lakukan pengendalian atas
penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah mengendalikan agar tidak melenceng
dari rel yang sesungguhnya, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai
c. Kegunaan usaha
1. Pihak Investor
Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan investor akan
mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, karena investor
memiliki kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh dan jaminan
modal yang akan ditanamkan.
2. Pihak Kreditor
Sebelum memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan bisnis dan
mempertimbangkan bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimilliki.
2. MEKANISME USAHA
§ Dewan Direksi memiliki tugas peran untuk memimpin dan menentukan arah perusahaan.
Susunan dewan direksi biasanya terdiri dari satu orang direktur utama, 3 orang wakil direktur
dan 6 orang direktur.
§ Manajer bertugas memimpin secara menyeluruh pada bidang manajerial yang dibidanginya.
Manajer dibagi menjadi beberapa jabatan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, misalnya:
manajer personalia yang bertugas mengatur SDM, manajer pemasaran (marketing); manajer
operasional; manajer IT, manajer pabrik; manajer umum; manajer stock dan gudang, dan
sebagainya.
§ Bagian Divisi atau Departemen dipimpin oleh kepala divisi atau kepala departemen yang
memiliki tugas peran utnuk memimpin bidang tugas dari departemen yang diembannya. Ada
berbagai departemen atau divisi yang ada pada sebuah struktur organisasi perusahaan sesuai
dengan kebutuhan perusahaan, misalnya departemen humas, departemen riset dan
dengembangan, departemen personalia, departemen pemasaran, departemen uji kualitas, dan
sebagainya.
§ Pada susunan dibawahnya ada staf-staf dan para pekerja.
b.Proses produksi
Manajemen Produksi adalah sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan efektif
menggunakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan dengan berbagai sumber daya secara
efisien dalam rangka mencapai tujuan (Fogarty, 1989)
Kuantitas batch-nya secara ekuivalen dapat disamakan dengan panjang waktu untuk suatu
production run- dan frekuensi produksi mempengaruhi tingkat persediaan dan biaya set-up.
Biaya set-up terjadi setiap waktu dilakukan pergantian untuk pembuatan suatu produk baru.
Semakin lama production run semakin banyak penyimpanan dan semakin sedikit biaya set-
up. Sebaliknya, semakin pendek production run semakin sedikit biaya penyimpanan tetapi
biaya set up menjadi semakin besar. Kuantitas batch yang optimal dapat dihitung dengan
menggunakan metode ukuran lot yang ekonomis (EOQ). Namun, apabila berbagai produk
menggunakan fasilitas yang sama makan penggunaan EOQ dapat menjadi tidak optimal,
ukuran lot perlu dimodifikasi karena urutan produk harus diperhitungkan. Pengurutan juga
mempunyai efek terhadap biaya.
4. Penutup
a. Kesimpulan
Studi kelayakan usaha merupakan cara untuk mengetahui hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam memulai suatu bisnis atau usaha. Dalam memulai usaha banyak yang
harus diperhatikan, mulai dari lokasi, barang yang akan di gunakan untuk usaha, sasaran atau
objek yang akan menerima barang, dana yang yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha
tersebut. Sehingga perlunya studi kelayakan usaha.
Didalam melakukan usaha atau bisnis harus diperhatikan hal-hal yang yang penting,
antara lain: tujuan kelayakan usaha, pihak yang berkepentingan seperti pemilik perusahaan,
invester atau pemberi dana, masyarakat dan pemerintah, serta perlunya mengetahui aspek-
aspek mengenai kelayakan usaha, yaitu : Aspek Sumber daya manusia, produksi, pemasaran,
teknis, keuangan, kemanfaatan barang, kesempatan kerja, manajamen, lingkungan, social,
ekonomi, dan politik. Agar nantinya dalam berwirausaha berjalan lancer dan sesuai dengan
target atau tujuan yang kita inginkan sehingga menjadi wirausaha yang sukses.
b. saran
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka
diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat
berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi
tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan
atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam
studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang
atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi
dan lain sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan
pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang
dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan
orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu
proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan
ekonomis.
DAFTAR PUSTAKA