Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANEJEMEN KEWIRAUSAHAAN

“TEKNIK PENYUSUNAN USULAN PERMODALAN”

Oleh

Kelompok Laba :

Ayu Mutiara 16031047

Fannisa Khaira 16031006

Suci Anggina 16031029

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
TEKNIK PENYUSUNAN USULAN PERMODALAN

A. PERMODALAN

Modal adalah segala sesuatu baik berupa uang maupun keseluruhan barang-barang yang masih ada
dalam proses produksi dan digunakan untuk biaya usaha.Modal usaha adalah sesuatu yang digunakan
untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha. Modal ini bisa berupa uang dan tenaga (keahlian).
Modal uang biasa digunakan untuk membiayai berbagai keperluan usaha, seperti biaya prainvestasi,
pengurusan izin, biaya investasi untuk membeli aset, hingga modal kerja.Sedangkan modal keahlian
adalah kepiawaian seseorang dalam menjalankan suatu usaha.Pembagian Modal Usaha, ada 2 yaitu :

1. Modal aktif, modal didasarkan pada wujud/bentuknya yang terdiri atas :

a) Aktif lancar (modal kerja) : aktif yang habis dalam 1 x putaran proses produksi, jangka waktu < 1
tahun. Misal : uang kas, uang di bank, piutang.

b) Aktif tetap (modal investasi) : aktif yang tahan lama, tidak habis, yang berangsur-angsur habis dalam
proses produksi. Misal: tanah, gedung, pabrik.

c) Aktif immaterial : aktif/harta yang tidak berwujud tetapi memiliki nilai. Misal: reputasi, royalty, merk.

2. Modal pasif, modal yang didasarkan pada sumbernya yang terdiri atas :

a) Modal sendiri : berasal dari pemilik usaha/dana pribadi (dana cadangan, laba usaha, simpanan
anggota).

b) Modal asing (ekstern) : modal yang berasal dari luar perusahan bisa berupa pinjaman ataupun
investasi (kredit bank, obligasi).

B. SYARAT PEMBERIAN ATAU PENGUSULAN KREDIT/PINJAMAN

Persyaratan pemohon untuk memperoleh kredit, di antaranya :


1) Pribumi
2) Pengusaha / Perusahaan golongan ekonomi lemah
3) Mempunyai rencana usaha yang jelas
4) Ada izin usaha/sedang dalam penyelesaian untuk usaha menurut ketentuan Pemerintah yang berlaku
5) Tidak sedang menikmati kredit dari Bank lain
6) Tidak termasuk Pegawai Negeri Sipil/TNI/POLRI atau istrinya yang dilarang menurut Peraturan
Pemerintah No 6/1974.
7) Tidak termasuk daftar hitam/daftar kredit rangkap/daftar kredit macet, menurut catatan Bank.
Cara Memohon Kredit
1) Diajukan kepada kantor cabang bank pelaksana
2) Mengisi daftar isian yang formulirnya sudah disediakan Kantor Cabang Bank pelaksana yang
bersangkutan
3) Memberikan keterangan yang lengkap dan benar (jujur) mengenai keadaan keuangan dan usaha
pemohon
4) Lain-lain

Dokumen-dokumen Yang Perlu Dilampirkan Dalam Permohonan Kredit


Dalam mengajukan permohonan kredit, perlu dilampirkan hal-hal sebagai berikut :
1) Akta Pendirian Perusahaan dan KTP
2) Izin Usaha/SIUP, Izin Industri
3) NPWP
4) Neraca dan perincian Rugi-Laba dan laporan aktivitas usaha
5) Proposal usaha

Ada beberapa kategori pinjaman. Sebelum melakukan pinjaman, wirausaha harus tahu untuk apa dana
pinjaman tersebut diperlukan. adapun jenis-jenis pinjaman adalah sebagai berikut :
1) Hutang dagang, sebenarnya hutang dagang tidak termasuk pinjaman. Hutang dagang adalah
pembelian barang yang dilakukan secara kredit. Pada sisi lain, kelancaran melakukan pembayaran kredit
merupakan cermin kemampuan membayar pinjaman
2) Hutang jangka pendek, pinjaman yang dilakukan untuk pembelian barang tertentu dengan alas an
tertentu. Hutang jangka pendek seharusnya digunakan untuk bidang yang menghasilkan laba dan harus
dibayar kembali dari penjualan.
3) Hutang jangka panjang, merupakan pinjaman dengan jangka waktu lebih dari satu tahundan biasanya
dipakai untuk melakukan perluasan atau modernisasi usaha. Hutang jangka panjang dibayar dari laba
terakumulasi (retained earning)

C. SUMBER MODAL DAN PENGGUNAAN MODAL

Sumber modal

Pembelanjaan di satu pihak dipandang sebagai masalah penarikan modal, dan lain pihak dapat
dipandang sebagai masalah penggunaan modal. Bagi perusahaan yang membutuhkan dana, perusahaan
yang meminta atau menarik modal, masalahnya ialah bagaimana perusahaan tersebut dapat
memperoleh modal yang dibutuhkan dengan syarat-syarat yang paling menguntungkan.

Menurut Bambang Riyanto (2001:209) sumber-sumber modal ditinjau dari dua aspek, yaitu:

1. Ditinjau dari asalnya


Sumber penawaran modal ditinjau dari asalnya dapat dibedakan menjadi:

a. Sumber Internal (Internal Resource)

Modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan berupa laba yang ditahan
(retained earning) dalam akumulasi penyusutan.

b. Sumber Ekstenal (External Resource)

Sumber modal yang berasal dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur dan pemilik, peserta atau
pengambila bagian di dalam perusahaan. Modal yang berasal dari kreditur adalah yang merupakan
hutang bagi perusahaan yang bersangkutan dan disebut dengan modal asing. Sedangkan dana yang
berasal dari pemilik, peserta atau pengambil bagian di dalam perusahaan adalah merupakan dana yang
akan tetap ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan dan disebut dengan modal sendiri.

2. Ditinjau dari cara terjadinya

Menurut cara terjadinya, sumber-sumber penawaran modal dapat diperoleh melalui:

a. Tabungan dari subjek-subjek Ekonomi

Tabungan merupakan pendapatan yang tidak dikonsumsi. Tabungan digunakan untuk keperluan
konsumsi dan dapat pula dipergunakan untuk investasi. Tabungan yang digunakan untuk kepentingan
konsumsi tidak memperbesar dana modal, sedangkan tabungan yang digunakan untuk investasi dapat
memperbesar dana modal. Suatu perusahaan dapat dikatakan mengadakan tabungan bila perusahaan
tersebut menyisihkan sebagian dari keuntungan yang diperoleh untuk pembentukan cadangan yang
bertujuan antara lain memperkuat basis keuangan atau investasi di kemudian hari.

b. Penciptaan atau Kreasi Uang oleh Bank

Yang dapat menciptakan uang bukan hanya bank sirkulasi tapi juga bank-bank dagang dengan
menciptakan uang giral.

c. Intensifikasi Penggunaan Modal

Bank meminjamkan kembali uang-uang yang dipercayakan atau disimpan kepadanya. Perusahaan
produksi pun dapat mengintensifkan penggunaan uang yang sementara kepada perusahaan lain yang
membutuhkan atau untuk digunakan sendiri di dalam perusahaan untuk ekspansi.

Sumber Intern

Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana yang di bentuk atau dihasilkan
sendiri di dalam perusahaan
a. Laba Ditahan

Laba ditahan adalah laba bersih yang di simpan untuk diakumulasikan dalam suatu bisnis setelah
deviden dibayarkan. Juga di sebut laba yang tidak dibagikan (undistributed profits) atau surplus yang
diperoleh (earned surplus).

b. Depresiasi

Depresiasi adalah alokasi jumlah suatu aktif yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang di
estimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun
tidak langsung.

Sumber Ekstern

Modal yang berasal dari sumber ekstern adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan.Yang
merupakan sumber ekstern perusahaan adalah supplier, bank dan pasar modal.

a. Supplier

Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan dalam bentuk penjualan barang secara kredit, baik
untuk jangka pendek (kurang dari 1 tahun), maupun jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang
dari 10 tahun). Penjualan kredit atau barang dengan jangka waktu pembayaran kurang dari satu tahun
terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan mentah oleh supplier kepada langganan. Supplier atau
manufaktur (pabrik) sering pula menjual mesin atau peralatan lain hasil produksinya kepada suatu
perusahaan yang menggunakan mesin atau peralatan tersebut dalam jangka waktu pembayaran 5
sampai 10 tahun.

b. Bank

Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak
yang memiliki dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalulintas pembayaran.

c. Pasar Modal

Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling
berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di suatu pihak
dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak, atau dengan
kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka
menengah atau jangka panjang. Dimaksudkan dengan pemodal adalah perorangan atau lembaga yang
menanamkan dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan yang menerbitkan efek untuk
ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi dari pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana
dari unit ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang mempunyai defisit
tabungan.

Penggunaan modal
Penggunaan modal kerja akan mengakibatkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva
lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi penggunaan aktif lancar tidak selalu diikuti dengan
berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan.

Penggunaan yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut :


1). Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan.

2). Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan surat-surat berharga atau
efek, maupun kerugian insidentil lainnya.

3). Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka
panjang.

4). Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva lancar lainnya
yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang berakibat
berkurangnya modal kerja.

5). Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik, hutang obligasi maupun
bentuk hutang lainnya, serta penarikan atau pembelian kembali saham perusahaan yang beredar, atau
adanya penurunan hutang jangka panjang diimbangi dengan berkurangnya aktif lancar.

6). Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadinya.
Dengan kata lain adanya penurunan sektor modal yang diimbangi dengan berkurangnya aktif lancar atau
bertambahnya hutang lancar dalam jumlah yang sama.

Ada pula pemakaian aktif lancar yang tidak merubah jumlahnya baik jumlah modal kerjanya maupun
jumlah aktif lancarnya itu sendiri, yaitu penggunaan modal kerja atau aktiva lancar yang hanya
menyebabkan atau mengakibatkan berubahnya bentuk aktif lancar
- Pembelian efek secara tunai.

- Pembelian barang dagangan atau bahan-bahan lainnya secara tunai.

- Perubahan suatu bentuk piutang kebentuk piutang lainnya.

D. ALIRAN KERJA

Ada 6 langkah-langkah yang akan membantu mengelola pekerjaan dengan lebih.

LANGKAH NO.1 Pastikan semua orang dalam perusahaan mengetahui apa yang dilakukannya. Sebuah
organisasi tidak dapat berjalan tanpa tujuan. Fokuskan semua sumber daya pada semua permasalahan
utama. Luangkan lebih banyak waktu untuk memperjelas sasaran dan prioritas.

LANGKAH NO. 2 Memeriksa semua aturan dan peraturan yang berkaitan. Banyak aturan yang tumbuh
dari ketakutan dan ego yang berlebihan dari manajemen. Beberapa aturan yang dibuat oleh perusahaan
seringkali menimbulkan hambatan terhadap kelancaran fungsi. Dengan kata lain, periksa seluruh aturan
yang menghambat kinerja.

LANGKAH NO.3 Analisa semua prosedur secara detil dan mendalam. Hampir semua proses dapat
diperbaiki. Hilangkan langkah-langkah yang tidak perlu. Delegasikan otoritas kepada tingkat yang lebih
rendah untuk mempercepat keputusan. Jauhkan pemeriksaan yang berlebihan dan berbagai otoritas
yang ada.

LANGKAH No.4. Hilangkan duplikasi. Analisa semua bentuk dan laporan. Setengah dari file organisasi
yang disimpan adalah duplikasi. Departemen yang lain mungkin menyimpan catatan yang serupa.

LANGKAH NO.5.Sederhanakan pekerjaan. Usahakan lebih sedikit tingkatan, tugas, dan aturan-aturan.
Bekerjalah dengan sedikit melakukan perpindahan. Identifikasikan kemacetan yang terjadi dan
hilangkanlah mereka. Mintalah pendapat orang-orang supaya dapat mengerjakan proses dengan lebih
sederhana. Ada beberapa jalan yang berbeda tentang cara menyelesaikan tugas itu supaya dapat
bekerja.

LANGKAH NO. 6 Tingkatkan hubungan dengan pemasok. Ini berlaku juga untuk pemasok internal dan
eksternal. Konflik antara engineering dan bagian produksi sama berbahayanya dengan menerima barang
dibawah standar dari pemasok. Pastikan terciptanya koordinasi, harmoni, dan perdamaian antar
departemen dan orang-orang yang bekerja di dalam organisasi.

E. BIAYA MODAL

Biaya modal merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh perusahaan untuk
mendapatkan modal yang digunakan untuk investasi perusahaan.

Modal :

1. Hutang Obligasi.

2.Saham Preferen.

3.Saham Biasa.

4.Laba ditahan.

Konsep biaya modal penting dalam pembelanjaan perusahaan, karena dapat dipakai untuk menentukan
besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahan untuk memperoleh modal dari
berbagai sumber.

Biaya yang harus dibayar :

1.Pembayaran Bunga.

2.Pembayaran dividen.
3.Pembayaran angsuran pokok pinjaman atau “principal”.

Biaya modal dapat diukur dengan “rate of return” minimum dari investasi baru yang dikeluarkan
perusahaan, dengan asumsi bahwa tingkat risiko dari investasi baru sama dengan risiko dari aktiva yang
dimiliki saat ini.

BIAYA MODAL SECARA INDIVIDUAL.

1. Biaya Modal dari Hutang Perniagaan.

Biaya modal ini bersifat explicit, karena perusahaan gagal membayar pada tepat waktu, sehingga
kehilangan kesempatan untuk mendapatkan discount.

2. Biaya Modal dari Hutang Wesel.

Dalam hutang wesel bunga dibayar dimuka, dengan memotong jumlah yang akan diterima.

3. Biaya Modal dari Hutang Jangka Pendek.

Hutang jangka pendek dikeluarkan oleh bank, disebut kredit bank, jangka waktu pinjaman paling lama
satu tahun. Biasanya bank memotong bunganya didepan, plus premi asuransi, sehingga jumlah yang
diterima dibawah nilai nominal hutangnya.

4. Biaya Hutang dari Obligasi.

5. Biaya Penggunaan Modal dari Saham Preferen.

Biaya modal saham preferen adalah sebesar tingkat keuntungan yang diisyaratkan atau diharapkan oleh
pemegang saham preferen.

6. Biaya Modal dari Laba Ditahan (RE).

Biaya modal dari laba ditahan adalah sebesar tingkat pendapatan investasi (ror) dalam saham yang
diharapkan akan diterima. Ini berarti sama dengan biaya modal dari saham biasa.

BIAYA MODAL SECARA KESELURUHAN.

Tingkat biaya modal yang harus dihitung perusahaan adalah tingkat biaya modal secara keseluruhan.

1. Tambahan Modal.

Tambahan modal akan dapat mengakibatkan kenaikan marginal cost of capital (MCC), sehingga WACC-
nya naik, apabila tambahan modal tersebut begitu besarnya sehingga perusahaan harus melakukan
emisi saham baru. Agar supaya tambahan modal tidak menaikan WACC, maka tambahan modal harus
memperhatikan besarnya laba ditahan pada periode tersebut.
2. Marginal Cost of Capital (MCC).

Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan tambahan rupiah modal baru; biaya rata-rata tertimbang
dari rupiah terakhir modal baru yang diperoleh.

3. Biaya Modal dari Depresiasi.

Biaya modal dari depresiasi sama dengan biaya modal rata-rata sebelum menggunakan modal yang
berasal dari emisi saham baru.

4. Skedul Oportunitas Investasi (IOS).

Merupakan sebuah grafik dari oportunitas investasi perusahaan yang diberi peringkat berdasarkan
tingkat pengembalian proyek tersebut.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA MODAL.

1. Faktor yang Tidak Dapat Dikendalikan Perusahaan.

a. Tingkat Suku Bunga.

Jika suku bunga dalam perkonomian meningkat, maka biaya utang juga akan meningkat karena
perusahaan harus membayar pemegang obligasi dengan suku bunga yang lebih tinggi untuk
memperoleh modal utang.

b. Tarif Pajak.

Tarif Pajak digunakan dalam perhitungan biaya utang yang digunakan dalam WACC, dan terdapat cara-
cara lainnya yang kurang nyata dimana kebijakan pajak mempengaruhi biaya modal.

2. Faktor yang Dapat Dikendalikan Peusahaan.

a. Kebijakan Struktur Modal.

Perhitungan WACC didasarkan pada tarif bunga setiap komponen modal dengan komposisi struktur
modalnya.Sehingga jika struktur modalnya berubah,maka biaya modalnya akan berubah.

b.Kebijakan Dividend.

Penurunan ratio pembayaran dividend mungkin dapat menye-babkan biaya modal sendiri meningkat,
sehingga MACC-nya naik.
3.Kebijakan Investasi.

Akibat dari kebijakan investasi akan membawa dampak yang berrisiko.Besar kecilnya risiko inilah yang
akan mempengaruhi biaya modal.

F. SCHEDULE PEMBAYARAN KREDIT DAN CONTOH

Pembayaran hutang dilakukan secara berkala dengan jumlah tertentu. Jika suatu hutang akan
dibayarkan dengan metode amortisasi maka scedule pembayaran yang dibuat akan membentuk anuitas
yang nilai sekarangnya sama dengan jumlah hutang awal.

Contoh

Misalkan Ani meminjam uang sebesar Rp. 22.000.000,- di bank dengan bunga 12 % per tahun. Pinjaman
tesebut harus dilunasi dalam jangka waktu 6 tahun dengan pembayaran yang sama setiap tahun. Untuk
mencari angsuran setiap tahun digunakan rumus.

NSA = A1 (NSFBAr.n)

A1 = NSA/(NSFBAr.n)

NSFBA =

= 4,111

A1 = 22.000.000/4,111

= 5.351.496,-

Dengan demikian pembayaran angsuran setiap tahun adalah sebesar Rp. 5.351.496,- Pembayaran
tahunan tersebut meliputi pembayaran sebagian pokok pinjaman dan bunga atas saldo pokok pinjaman
pada tahun tersebut.Shedule pembayaran pinjaman dengan tingkat bunga 12 persen per tahun adalah :
Skedul Pembayaran Pinjaman

Tahun Saldo Akhri Angsuran Bunga (c) Pembayaran pokok


Pinjaman (a) Tahunan (b) Pinjaman (d)
(12%) (a)

1 Rp. 22.000.000 5.351.496 Rp. 2.640.000 Rp. 2.711.496

2 19.288.504 5.351.496 2.314.620 3.036.876

3 16.251.628 5.351.496 1.950.195 3.401.301

4 12.850.327 5.351.496 1.542.039 3.809.457

5 9.040.870 5.351.496 1.084.905 4.266.591

6 4.774.279 5.351.496 527.914 4.778.582

Pembayaran Rp. 32.108.976 Rp. 10.104.673 Rp. 22.004.303

G. SISTEMATIKA USULAN PERMODALAN

A. Judul kegiatan usaha

Singkat,spesifik dan jelas sehingga dapat memberikan gambaran mengenai usaha yang diusulkan dengan
lokasi usahanya.

B. Latar belakang

Mendeskripsikan alasan memilih usaha tersebut,kondisi persaingan usaha,masih terbuka peluang usaha
serta prospek usaha dimasa yang akan datang.Kemukakan hal-hal yang mendorong dilakukan kegiatan
usaha tersebut dan uraikan proses dalam mengidentifikasi peluang usaha.

C. Deskripsi produk

Mendiskripsikan karakteristik keunikan produk,ciri-ciri dan orisinalitas produk sebagai luaran usaha yang
mendasakan diri kepada IPTEKS.

D. Analisis persaingan dan target pasar


Mendeskripsikan segmen pasar yang akan dituju,serta resiko kompetisi dari produk komplementer dan
subtansi terhadap usaha yang akan dilakukan.Dapat pula digambarkan perspektif masa depan dengan
usaha/produk,analisis persaingan produk.

E. Aspek mekanisme operasional produk

Mendeskripsikan metode,cara atau proses yang menghasilkan produk yang ditawarkan pada
usaha.Karakteristik proses produksi,tenaga kerja,peralatan,faktor-faktor produksi juga dicantumkan
jumlah dan jenis mesin yang digunakan,kapasitas produksi,rata-rata jumlah produksi,sumber bahan
baku,kualitas dan kuantitas bahan baku serta manajemen persediaan.

F. Aspek rencana pemasaran produk

Mendeskripsikan target-target pemasaran,fokus yang dituju,skala pemasaran yang direncanakan serta


besaran margin usaha yang diharapkan.Juga dijelaskan sistem distribusi,penetapan harga
produk,konsumen sasaran,wilayah pemasaran serta penjualan.

H. Aspek rencana anggaran dan keuangan

Mendeskripsikan indikator kelayakan usaha rencana penggunaan anggaran serta pelaporan


perkembangan usaha dan arus kas.Serta gambaran perencanaan permodalan.

I. Analisis SWOT

Mendeskripsikan kekuatan dan kelemahan usaha yang diusulkan serta peluang dan ancaman yang
dihadapi usaha yang disulkan.

J. Jadwal kegiatan

Membuat jadwal secara rinci,meliputi kegiatan persiapan,pelaksanaan dan penyusunan laporan.

Anda mungkin juga menyukai