Anda di halaman 1dari 7

Berdasarkan letak bagian daun terlebar, bentuk umum daun dapat dibedakan atas 4

golongan yaitu :
A. Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah helaian daun

1. Jika panjang : lebar = 1: 1 disebut bulat atau bundar (orbicularis). Contoh : pada
teratai besar (Jatropa curcas).
2. Jika panjang : lebar = (1,5-2) : (1) disebut jorong (ovalisatau ellipticus) seperti
pada nangka (Arthrocarpus communis).
3. Jika panjang : lebar = (2,5-3) : (1) disebut memanjang (oblongus), seperti pada
srikaya (Annona squamosa)
4. Jika panjanag :lebar = (3,5) : (1) disebut lanset ( lanceolatus)
5. Jika tangkai daun tertanam pada bagian tengah disebut bangun perisai (peltatus),
contoh pada keladi (Caladium bicolor).
B. Ada beberapa bentuk ujung daun yaitu :
C. 1. Jika pertemuan tepi daun puncak dengan membentuk sudut lancip, maka disebut
ujung daun meruncing (acutus). Biasanya ditemukan pada daun bangun bulat
memanjang, lanset, segi iga, delta, belah ketupat dan lain-lain. Contoh pada daun padi.
D. 2. Jika pwertemuan tepi daun berada di bawah puncak maka ujung daun disebut
meruncing (acuminatus). Ditemukan pada daun kembang sepatu.
E. 3. Jika pertemuan tepi daun berada di atas puncak dan membentuk sedut tumpul maka
ujung daun ini disebut tumpul (obtusus), ditemukan pada daun sawo kecik.
F. 4. Jika pertemuan tepi daun tidak membentuk sudut atau bulat maka disebut ujung daun
daun membulat (rotundatus).
G. 5. Jika ujung daun rata disebut romping (truncates), contoh pada daun jambu monyet.
H. 6. Jika ujung daun berlekuk maka disebut ujung daun terbelah (retusus), contoh pada
daun saliguri (Sida retusa)
I. 7. Jika ujung daun berduri naka disebut mucronatus, contoh daun nenas seberang.
J. 8. Jika ujung daunnya menggulung disebut cirrhosus, biasanya ditemukan pada ujung
daun yang bersulur seperti kembang sunsang.
K. 9. Jika pada daun yang distalnya sempit terdapat ujung yang panjang seperti jarum
disebut aristatus
L. 10. Jika pada daun yang bagian distalnya lbar dan terdapat ujung yang panjang seperti
jarum disebut caudatus.

Pangkal Daun (basis folii)


Untuk menentukan bentuk pangkal daun, kita terlebih dahulu menghubungkan kedua tepi
daun ke arah basal.
Adakalanya kedua tepi daun tidak menyatu pada pangkal daun karena dibatasi oleh
tangkai daun. Berdasarkan ini maka bentuk bentuk pangkal daun dapat dijumpai sebagai berikut :
1. Pangkal daun yang tidak menyatu
a. Runcing / acutus
b. Meruncing / acuminatus
c. Tumpul / obtusus
d. Membulat / rotundatus
e. Rompang atau rata / truncatus
f. Berlekuk / emarginatus
g. Hestatus
2. Kedua tepi daun menyatu (connatus)
3. Ditembus batang, jika pangkal daun tumbuh menyatu dengan daun yang ada dihadapannya
disebut connatus-perfoliatus, dan apabila kedua tepi daun menyatu dan mengelilingi batang
disebut perfoliolatus.

Tepi daun (margo folli)

Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu rata (integer) dan bertoreh
(divisus). Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada
tepi daun dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:

1. 1. Tepi daun dengan toreh yang merdeka


Tepi daun dengan toreh yang merdeka banyak pula ragamnya, namun yang sering kita jumpai
adalah tepi daun yang dinamakan :
a. bergerigi (serratus), jika sinus dan angulus sama lancipnya. ex: daun lantana ( Lantana camara
L. )

b. Bergerigi ganda atau rangkap (bisseratus), yaitu tepi daun seperti diatas , tetapi angulusnya
cukup besar, dan tepinya bergerigi lagi
c. bergerigi (dentatus), jika sinus tumpul sedang angulusnya lancip. ex : daun beluntas (Pluchea
indica Less)

d. beringgit (crenatus), kebalikannya bergigi, jadi sinusnya tajam dan angulusnya yang tumpul.
ex : daun cocor bebek ( Kalanchoe pinnata Pers )
e. berombak (repandus). Jika sinus dan angulus sama – sama tumpul, ex : daun air mata
pengantin ( Antigonon leptopus Hook et Arn )

1. 2. Toreh daun denga toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya


Berdasarkan dalamnya torehan pada tepi daun dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

 berlekuk (lobatus),
 bercangap (fissus), dan
 berbagi (partitus).
Daun dapat dibedakan berdasarkan tepinya yaitu :

a. berlekuk menyirip ( pinnatilobus), jika tepi berlekuk mengikuti susunan tulang daun yang
menyirip. ex : daun terong (Solanum melongena L. )
b. Bercangap menyirip ( pinnatifidus ), tepi bercangap, sedang daunnya mempunyai susunan
tulang yang menyirip. ex : daun keluwih (Artocarpus communis Forst )

c. berbagi menyirip ( pinnatipartitus ), tepi berbagi dengan susunan tulang yang menyirip.
daun kenikir ( Cosmos caudatus M.B.K )

d. berlekuk menjari ( palmatilobus ), tepi berlekuk, susunan tulang menjari. ex : jarak pagar
( Jatropha corcos L. )
e. bercangap menjari ( palmatefidus), jika tepinya bercangap sedang susunan tulangnya menjari. ex
: daun jarak ( Ricinus communis L. )

f. berbagi menjari ( palmatipartitus ), yaitu jika tepi berbagi sedang daunnya mempunyai susunan
tulang yang menjari. daun pepaya

1. Menyirip
Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan, tersusun rapi mulai dari tangkai
daun hingga ujung dari helai daun.Contoh tumbuhan yang memiliki jenis tulang seperti ini
adalah tulang daun jambu, mangga, dan rambutan.

2. Melengkung

Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis – garis melengkung.Tulang daun jenis ini dapat
kita temukan pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar kita. Misalnya, tulang daun siri,
gadung, dan genjer

3. Menjari

Tanaman ini mempunyai satu tulang daun yang besar dan bentuknya seperti jari-jari tangan
manusia.Misalnya tulang daun pepaya, jarak, singkong, dan kapas.

4. Sejajar

Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis sejajar, mulai dari pangkal daun hingga ujung
daun.Tiap-tiap ujung tulang daun menyatu. Biasanya bentuk daunnya panjang-panjang.Misalnya,
tulang daun tebu, padi, jagung, alang-alang, dan semua jenis rumput-rumputan.

Anda mungkin juga menyukai