Anda di halaman 1dari 6

PROSES DAN TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN

A. Proses Supervisi Pendidikan


Supervisi menurut Rifai merupakan suatu proses, yaitu serangkaian kegiatan
yang teratur dan beraturan serta berhubungan satu sama lain dan diarahkan kepada suatu
tujuan. Secara garis besar kegiatan dalam proses supervisi dapat dibagi yaitu
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut.
1. Perencanaan
Perencanaan supervisi perlu disusun oleh supervisor agar pelaksaan supervisi dapat
terarah. Pelaksaan supervisi diawali dengan perencaan diduga dapat mengecewakan
banyak pihak, seperti guru, supervisor dan bahkan siswa yang secara tidak langsung
memerlukan peningkatan kemampuan mengajar gurunya.
Mengingat perencanaan merupakan pedoman dan arah dalam pelaksanaan, maka
ada bebrapa hal yang harus dicantumkan dalam perencanaan supervisi, yaitu :Tujuan
supervise, Alasan mengapa kegiatan terrrsebut perlu dilaksanakan, Bagaimana
(metode/teknik) mencapai tujuan yang telah dirumuskan, Siapa yang akan dilibatkan/
diikutsertakan dalam kegiatan-kegaitan yang akan dilakukan, Waktu pelaksanaan dan
Hal-hal yangdiperlukan dalam pelaksaannya serta cara memperoleh hal-hal tersebut.
2. Pelaksanaan
Rifai (1982) mengemukakan pelaksanaan supervisi pendidikan mengikuti beberapa
kegiatan,sebagai berikut :
a. Pengumpulan data
Proses supervisi diawali dengan pengumpulan data untuk menemukan berbagai
kekurangan dan kelemahan guru. Data yang dikumpulkan adalah mengenai keseluruhan
situasi belajar mengajar.
b. Penilaian
Data yang sudah dikumpulkan diolah, kemudian dinilai. Penilaian ini dilakukan terhadap
keberhasilan murid, keberhasilan guru, serta faktor-faktor penunjang dan penghambat
dalam proses belajar mengajar.
c. Deteksi kelemahan
Pada tahap ini supervisor mendeteksi kelemahan atau kekurangan guru dalam mengajar.
Dalam rangka mendeteksi kelemahan, supervisor memperhatikan beberapa hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas guru yaitu : penampilan guru di depan kelas,
penguasan materi, penggunaan metode, hubungan antar personil dan administrasi kelas.
d. Memperbaiki kelemahan
Jika melalui deteksi ditemukan kelemahan dan kekurangan, maka pada tahap ini
dilakukan perbaikan atau peningkatan kemampuan.
e. Bimbingan dan pengembangan
Supervisor perlu memberikan bimbingan kepada guru agar apa yang diperolehnya
diterapkan/ diaplikasikan dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya.
3. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tujuan yang sudah diccapai, hal-hal yang
sudah dilakukan dan hal yang belum dilaksanakan.evaluasi supervisi dilakukan untuk
semua aspek, meliputi evaluasi hasil, proses dan pelaksanaan. Teknik evaluasi yang
dilakukan: wawancara, angket, observasi penampilan dan tingkah laku guru, kunjungan
kelas, dan memperhatikan reaksi dan pendapat pihak ketiga seperti sesama guru,
pegawai, dan orang tua.
4. Tindak lanjut
Dalam melaksanakan supervisi kegiatan belajar mengajar diperlukan instrumen
berupa lembar pengamatan dan suplemen observasi (keterampilan mengajar, karakteristik
mata pelajaran, pendekatan klinis, dan sebagainya). Dalam pelaksanaannya kegiatan
tindak lanjut supervisi akademik sasaran utamanya adalah kegiatan belajar mengajar.
Hasil analisis, catatan supervisor, dapat dimanfaatkan untuk perkembangan keterampilan
mengajar guru atau meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan, setidak-tidaknya
dapat mengurangi kendala-kendala yang muncul atau yang mungkin akan muncul.
Umpan balik akan memberi pertolongan bagi supervisor dalam melaksanakan tindak
lanjut supervisi. Dari umpan balik dapat tercipta suasana komunikasi yang tidak
menimbulkan ketegangan, serta mendorong guru memperbaiki penampilan dan
kinerjanya.
Cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi akademik sebagai berikut.
a. Me-review rangkuman hasil penilaian. Apabila ternyata tujuan supervisi akademik dan
standar-standar pembelajaran belum tercapai, maka sebaiknya dilakukan penilaian ulang
terhadap pengetahuan, keterampilan dan sikap guru yang menjadi tujuan pembinaan.
b. Membuat rencana aksi supervisi akademik berikutnya.
c. Mengimplementasikan rencana aksi tersebut pada masa berikutnya. Ada lima langkah
pembinaan kemampuan guru melalui supervisi yaitu: menciptakan hubungan-hubungan
yang harmonis, analisis kebutuhan, mengembangkan strategi dan media, menilai, dan
revisi.
B. Teknik Suvervisi Pendidikan
1. Individual (Individual technique)
Teknik supervisi yang, bersifat individual dipergunakan apabila orang yang disupervisi
dihadapi secara perorangan biasanya dilakukan terhadap individu-individu yang yang
mempunyai masalah khusus dan bersifat pribadi. Teknik supervisi yang bersifat individu
dapat dijelaskan atas beberapa macam, yakni sebagai berikut:
a. Kunjungan kelas (Glassroom visitation)
Untuk mengetahui lebih dekat/nyata tentang belajar mengajar guru di kelas, seorang
kepala sekolah, penilik pengawas biasanya mengadakan kunjungan pada setiap kelas
dimana guru-guru sedang mengajar. Tujuannya untuk menolong guru-guru memecahkan
kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dan mempelajari sifat dan kualitas cara belajar
anak dan bagaimana guru membimbing murid-muridnya.
Teknik supervisi dalam bentuk kunjungan kelas ini dapat dibagi atas :
 Kunjungan tanpa pemberitahuan sebelumnya
 Kunjungan dengan pemberitahuan sebelumnya
 Kunjungan atas dasar undangan guru
b. Observasi Kelas (Class-room Observation )
Observasi kelas biasanya dilakukan melalui dua cara yaitu dengan cara
observasi langsung (directed observation) yakni supervisor mengobservasi langsung
guru yang mengajar di kelas. Ini berarti supervisor harus, berada sama-sama dengan guru
dalam kelas: Observasi dapat pula dilakukan dengan cara tak langsung (indirect
observation) yakni supervisor dibatasi oleh ruang kaca dimana guru dan murid-muridnya
tidak mengetahuinya, atau dengan alat seperti kamera yang dapat dipantau dari dari jarak
jauh. Tujuan observasi adalah untuk mungkin sehingga dengan data tersebut dapatlah
digunakan dalam menganalisis kesulitan-kesulitan yang dalam usaha memperbaiki hal
belajar mengajarnya.
c. Percakapan pribadi (Individual Conference)
Menurut Adam dan Dickey bahwa salah satu alat yang penting dalam supervisi adalah
individual conference, yaitu supervisor dan guru dapat bekerja secara individual
memecahkan problem-problem pribadi yang berhubungan dengan jabatan mengajar
(personal and professional problems), misalnya: Pemilihan dan perbaikan alat-alat
pelajaran, penentuan dan penggunaan metode mengajar, dan sebagainya.
d. Saling mengunjungi (Intervisitation)
Intervisitation ialah saling mengunjungi antara rekan guru yang satu dengan rekan guru
yang lain yang sedang mengajar untuk saling memberi dan menimba pengalaman di
antara sesama rekan guru di sekolah (sekolah yang sama maupun pada sekolah yang
berbeda.
e. Menilai diri sendiri (Self Evaluation Check-list)
Self evaluation adalah suatu teknik supervisi individual yang paling, obyektif tetapi yang
paling sukar untuk dilakukan, apalagi jika dilakukan dengan kesadaran yang penuh untuk
melihat kemampuan diri sendiri dalam menyajikan bahan pelajaran. Menilai orang lain
rasanya mudah dilakukan, tetapi untuk menilai diri sendiri kadang-kadang tak mampu
melaksanakannya, padahal yang paling, tahu tentang segala sesuatu pada diri kita adalah
kita sendiri bukan orang lain
2. Teknik Kelompok (Group Techniques)
Teknik supervisi dalam bentuk kelompok adalah teknik supervisi yang digunakan
bersama-sama antara supervisor dan guru-guru dalam jumlah yang banyak tetapi
mempunyai masalah supervisi ini terdiri dari beberapa jenis antara lain :
a. Pertemuan Orientasi bagi guru baru (Orintation Meeting for new Teacher)
Pertemuan orientasi adalah salah satu bentuk pertemuan yang bertujuan mengantar guru-
guru terutama guru-guru untuk memasuki suasana kerja yang baru. Demikian pula
terhadap guru-guru yang baru memangku jabatan baru dalam struktur organisasi
sekolah.
b. Rapat Guru
Rapat guru adalah merupakan salah satu teknik supervisi untuk memperbaiki situasi
belajar mengajar di sekolah.
c. Studi kelompok antar guru
Kelompok guru (guru bidang studi) yang mengajarkan mata pelajaran yang sejenis dapat
mengadakan studi bersama untuk mempelajari dan membahas atau mendalami bahan
pelajaran yang mereka ajarkan.
d. Tukar-menukar Pengalaman (Seminar)
Asumsi yang melatar belakangi teknik ini ialah bahwa guru-guru, pada umumnya adalah
orang yang berpengalaman dalam bidangnya masing-masing, sehingga memungkinkan
diadakan tukar menukar pengalaman diantara mereka, saling memberi dan menerima dan
saling, belajar diantara mereka untuk memperoleh pengalaman-pengalaman, baru yang
bermanfaat dalam tugas mereka. Tukar-menukar pengalaman semacam ini lebih
bermanfaat jika dibanding dengan penataran yang sering merupakan sesuatu
pemborosan,
e. Diskusi panel
Rifai (1987) Panel diskusi (panel discussion) biasa juga disebut dengan istilah "forum
discussion" adalah suatu bentuk diskusi yang dipentaskan dihadapan sejumlah partisipan
untuk memecahkan suatu problem.
f. Buletin Supervisi
Buletin supervisi adalah salah satu alat komunikasi tertulis yang supervisor untuk
membantu guru-guru dalam memperbaiki situasi belajar mengajarnya.
g. Demonstration Teaching
Demonstrasi mengajar yang berhasil jika hal itu direncanakan dengan teliti, mempunyai
tujuan yang nyata, diikuti oleh jumlah guru-guru yang cukup banyak mendapat
kesempatan untuk mengikuti demonstrasi tersebut. Perpustakaan Jabatan Guru.
h. Perpustakaan jabatan
i. Perjalanan sekolah untuk anggota staff

3. Teknik Langsung

Teknik supervisi langsung adalah teknik yang digunakan untuk menyampaikan harapan
supervisor kepada guru dengan jelas. Supervisor dapat menggunakan bahasa langsung
dan penguatan. Dalam hal ini pengawas sangat mengharapakan kepercayaan dan
kredibilitas dari para guru. Teknik supervisi langsung terdiri dari penampilan prilaku,
menjelaskan, mendengarkan, memecahkan masalah, mengarahkan dan standardisasi.
Arah penampilan prilaku, pemecahan masalah, dan pengarahan kebayakan dari
pengawas. Teknik pengawasan langsung berguna untuk mengatasi keadaan dalam waktu
yang singkat ketika guru sedikit sekali menguasai keahlian, keterlibatan, atau menarik
diri dari permasalahan pembelajaran. Rifai (1987) mengemukakan bahwa teknik
langsung dalam supervisi yaitu cara berkomunikasi dengan berhubungan lansung antara
supervisor dengan guru melalui kunjungan kelas, pertemuan pribadi, rapat staf dan
lokakarya. Lebih lanjut Rifai (1987) mengemukakan bahwa teknik merupakan cara
tertentu yang khusus untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu teknik terdiri dari berbagai
kegiatan yang teratur dan alat untuk mencapai tujuan.

4. Teknik Tidak langsung

Teknik supervisi tidak langsung adalah pendekatan masalah pengajaran yang sifatnya
tidak langsung menunjukan permasalahan, melainkan seorang guru bercerita
mengemukakan permasalahan yang mereka alami. Supervisor atau kepala sekolah
menyimpulkan permasalahan guru tersebut kemudian member bimbingan dan
mengarahkan.

Anda mungkin juga menyukai