Anda di halaman 1dari 12

MOHAMAD DINAR

XI MIIA 5

SISTEM REGULASI PADA MANUSIA


Sistem Regulasi Manusia : Saraf, Hormon, Alat Indra dan Gangguan
atau Kelaian adalah Tubuh manusia dilengkapi tiga perangkat pengatur
kegiatan tubuh (system regulasi) yang terdiri dari saraf, endokrin
(hormone), dan pengindraan.
System regulasi  pada manusia terdiri dari sistem saraf, sitem
endokrin/hormon, dan indra. Sistem saraf bekerja cepat dalam
menganggapi perubahan, sedangkan sistem hormon bekerja lambat dalam.
Indra adalah reseptor rangsang dari luar.
Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron). Sel saraf terdiri dari badan
sel, inti sel, akson, dendrit, selubung myelin, sel Schwann, dan nodus
ranvier. Sel saraf yang berfungsi menerima rangsang (reseptor) disebut
saraf sensori. Sel saraf yang membawa rangsang dari otak menuju ke
efektor disebut saraf motori. Sedangkan sel saraf yang menghubungkan
neuron sensori dan neuron motori disebut neuron intermediat.
Penghantaran impuls pada sel saraf dapat terjadi melalui dua cara, yaitu
melalui perubahan muatan listrik pada sel saraf dan melalui sinapsis
gerakan ada manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gerak biasa dan
gerak refleks. Pada gerak biasa, rangsang melalui jalur neuron sensori-
interneuron-otak-neuron motori-efektor.sedangkan gerak refleks tidak
melalui otak tetapi melalui sumsum tulang belakang.
Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak
terbagi menjadi otak besar (serebru), otak kecil (serebelum), jembatan
varol, dan medulla oblongata (sumsum lanjutan). Setiap bagian otak
memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam mengatur kerja tubuh. Otak
besar berfungsi sebagai pusat kesadaran, kecerdasan, ingatan, kenisfan,
dan interpretasi kesan. Otak kecil sebagai pusat keseimbangan dan
koordinasi motor/gerakan. Medulla oblongata berfungsi untuk mengatur
denyut jantung, tekanan darah, gerakan pernafasan, sekresi ludah,
menelan, gerak peristaltik, batuk, dan bersin.
Sistem Saraf
Pada sistem saraf mempunyai pusat pengaturan yang disebut dengan
sistem sarf pusat. Untuk menyampaikan suatu pengaturan sistem saraf
pusat dibantu oleh sistem saraf tepi. Fungsi sistem saraf pada manusia
sebagai berikut :

 Mengatur organ-organ atau alat-alat tubuh agar terjadi keserasian


kerja.

 Menerima rangsangan sehingga dapat mengetahui dengan cepat


keadaan dan perubahan yang terjadi dilingkungan sekitar.

 Mengendalikan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan yang


terjadi pada tubuh.
Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf
terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-
cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga
membentuk jaringan saraf.

Terdapat 3 macam sel saraf

1. Sel Saraf Sensorik


Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima
rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
2. Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat
ke efektor.
3. Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang
lain.

Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.


Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan
lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa
impuls-impuls saraf.
Fungsi Sistem Hormon Manusia
Selain sistem saraf, terdapat sistem kelenjar di dalam tubuh yang ikut
menentukan keseimbangan dan regulasi, yaitu sistem hormon. Hormon
merupakan suatu zat kimia yang diproduksi oleh tubuh, dalam konsentrasi
kecil yang dapat menimbulkan efek fisiologis pada organ target. Hormon
dihasilkan oleh kelenjar endokrin tubuh dan ditransportasikan dalam
aliran darah.

Selain kelenjar endokrin, terdapat juga kelenjar eksokrin yang


menyekresikan zat kimia. Perbedaannya terletak pada tempat kerja cairan
kimia yang dihasilkannya. Kelenjar eksokrin disekresikan ke luar tubuh,
seperti keringat dan enzim di mulut. Adapun hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin diedarkan di dalam tubuh oleh sistem peredaran darah.
Hormon bekerja secara efektif jika dalam jumlah yang sesuai, jika jumlah
hormon yang disekresikan berlebih atau kurang, akan timbul kelainan-
kelainan pada tubuh.

Hormon dan sistem saraf bersama-sama mengatur regulasi tubuh, yaitu


sebagai berikut.
1. Mengatur kesetimbangan cairan tubuh dalam proses homeostatis
(nutrisi, metabolisme, kesetimbangan garam dan air, kesetimbangan
gula hingga ekskresi)
2. Bereaksi terhadap rangsang dari luar tubuh
3. Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan
4. Pengaturan dan penyimpanan energi

Meskipun sama-sama berperan dalam sistem regulasi, tetapi terdapat


perbedaan sistem kerja pada hormon dan saraf. Perbedaan tersebut terletak
pada jeda waktu yang diperlukan oleh kedua sistem dalam menanggapi
rangsang atau stimulus. Seperti halnya saraf, hormon bekerja dengan
sangat spesifik. Sel target atau organ target yang akan dituju harus
dilengkapi dengan sebuah reseptor yang dikenal oleh hormon, jika tidak
dikenali, hormon tidak akan bereaksi. Beberapa bagian dalam tubuh
tempat diproduksinya hormon disebut kelenjar endokrin.
Alat indra
Alat indra adalah organ yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan
tertentu. Semua organisme memilki reseptor sebagai alat penerima
informasi. Informasi tersebut dapt berasal dari dalam dirinya atau dating
dari luar, reseptor diberi nama berdasarkan jenis rangsangan yang
diterimanya, seperti kemoreseptor (penerima rangsang zat
kimia), fotoreseptor (penerima rangsang cahaya), audireseptor (penerima
rangsang suara), dan mekanoreseptor (penerima rangsang fisik, seperti
tekanan, sentuhan, dan getaran). Selain itu dikenal pula beberapa reseptor
yang berfungsi mengenali perubahan lingkungan luar yang dikelompokan
sebagai eksoreseptor. Sedangkan kelompok reseptor yang berfungsi untuk
mengenali lingkungan dalam tubuh disebut interoreseptor. Interoreseptor
terdapat di seluruh tubuh manusia.

Alat indara ialah suatu alat tubuh yang mampu menerima rangsang
tertentu. Indara memiliki sel-sel reseptor khusus untuk mengenali
perubahan lingkungan sehingga fungsi utama indara ialah mengenal
lingkungan luar atau berbagai rangsang dari lingkungan diluar tubuh kita.
Dengan memiliki indra kita mampu mengenal lingkungan dan menanggapi
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan. Oleh karena itu kita bisa
melindungi tubuh kita terhadap gangguan-gangguan dari luar tubuh.

Macam Alat Indra


Ada lima macam alat indra pada tubuh manusia, yaitu indra penglihat,
indra pendengar, indra peraba dan perasa, indra pencium, dan indra
pengecap. Berikut ini akan dibahas secara rinci alat tersebut satu persatu.

1. Indra penglihat (mata)


Mata adalah organ indra yang memiliki reseptor peka cahaya yang disebut
fotoreseptor. Setiap mata mempunyai lapisan reseptor, system lensa untuk
memusatkan cahaya pada reseptor, dan system saraf untuk menghantarkan
impuls dari reseptor ke otak.

Lapisan bola mata:


Bola mata memiliki garis tengah kira-kira 2,5 cm, bagian depannya
bening. Bola mata terdiri dari tiga lapisan, yaitu sklera, koroid, dan retina.
1. Sklera
Sklera merupakan lapisan yang dibangun oleh aringan ikat fibrosa
dan berwarna putih. Fungsi lapisan ini sebagai pelindung. Di sebelah
luar sklera terdapat lapisan sel-sel epithelium yang membentuk
membrane mukosa yang disebut konjungtiva.lapisan konjungtiva
menjaga kelembapan mata. Lapisan sklera dibagian depan bersifat
transfaran, disebut kornea. Korne berfungsi menerima cahaya yang
masuk ke bagian dalam mata dan membelokkan berkas cahaya
sedemikian rupa sehingga dapat difokuskan. Lapisan konjungtiva
tidak menutupi sclera.
2. Koroid
Koroid adalahh lapisan yang dibangun oleh jaringan ikat yang
memiliki banyak pembuluh darah dan sejumlah sel pigmen.
Letaknya di sebelah dalam sklera. Dibagian depan mata, lapisan
koroid memisahkan diri dari sclera membentuk iris yang tengahnya
berlubang. Lubang itu disebut orang-orangan mata atau pupil. Sinar
masuk melalui pupil. Dibelakang iris terdapat selaput berpigmen
yang memancarkan warna biru, hijau, cokelat, atau hitam,
tergantung pada pigmen yang dikandungnya. Melebar atau
menyempitnya pupil diakibatkan oleh kontraksi dan relaksasinya
otot yang mengelilingi iris (otot sirkuler). Jadi iris berfungsi sebagai
diafragma.
3. Retina
Retina merupakan lapisan bagian dalam yang sangat halus dan
sangat sensitive terhadap cahaya. Pada retina terdapat reseptor
berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya
membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai e otak. Bagian
lapisan retina yang dilewati berkas urat saraf yang menuju ke otak
tidak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Apabila sinar
mencapai bagian ini kita tidak dapat mengenali cahaya. Oleh karena
itu, daerah ini disebut bintik buta.

2. Indra pendengar (telinga)

Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis


(getaran) yang kita sebut suara. Dalam keadaan biasa, getaran mencapai
indera pendengar, yaitu telinga, melalui udara.
Telinga merupakan alat pendengar dan alat keseimbanagan. Telinga terdiri
dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan elinga dalam.
 Telinga luar
Terdiri atas daun telinga dan lubang telinga luar. Daun telinga terdiri
atas tulang rawan dan jaringan fibrosa, kecuali pada ujung paling
bawah, yaitu cuping telinga, terdiri atas lemak. Daun telinga
berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan suara yang masuk.
Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan
rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk,
dan terdapat kelenjar lilin yang berperan menjaga agar permukaan
saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
 Telinga Tengah
Merupakan rongga yang berhubungan dengan faring melalui saluran
Eustachiu. Fungsi saluran ini untuk menjaga keseimbangan tekanan
udara antara udara luar dengan udara di dalam telinga tengah. Pada
telinga tengah terdapat membran timpani dan tulang-tulang telinga
tengah. Membran timpani (disebut juga dengan istilah gendang
telinga) merupakan selaput yang menerima gelombang bunyi dan
memisahkan antara telinga luar dan telinga dalam. Tulang-tulang
telinga terdiri atas tiga macam, yaitu tulang martil (malleus) yang
menempel pada gendang telinga, tulang martil (bentuknya seperti
martil) melekat pada gendang tilnga dan tulang sanggurdi
(bentuknya menyerupai sanggurdi, tempat pijakan kaki dalam
menunggang kuda) berhubungan dengan jendela oval pada telinga
dalam. Rangkaian ketiga tulang ini berfungsi untuk mengalirkan
getaran suara dari gendang telinga menuju ke rongga telinga.
 Rongga Telinga Dalam
Rongga telinga dalam terdiri dari berbagai rongga yang menyerupai
saluran-saluran. Rongga-rongga ini disebut labirin tulang, dan
dilapisi dengan membran sehingga disebut juga labirin membran.
Labirin tulang terdiri dari utrikulus dan sakulus di dalam vestibula,
saluran koklea di dalam koklea, dan membrane saluran setengah
lingkaran merupakan organ keseimbangan, sedangkan koklea
merupakan organ pendengar.
 Proses Mendengar
Bagaimana kita bisa mendengarkan suara? Mekanisme mendengar
dimulai dengan adanya gelombang bunyi yang masuk melalui liang
telinga, yang akan menggetarkan membrane timpani. Getaran ini
akan diteruskan ke dalam telinga tengah melalui tulang-tulang
pendengaran. Selanjutnya getaran diteruskan ke telinga dalam
melalui selaput jendela oval dan menggetarkan cairan perilimfe yang
terdapat di dalam skala vestibul. Getaran cairan tersebut akan
menggetarkan membrane Raissner dan menggetarkan cairan
endolimfe dalam skala media. Getaran cairan ini menggerakan
membrane basiler yang selanjutnya menggetarkan cairan dalam
skala timpani. Pada saat membrane basiler bergetar akan
menggerakan sel-sel rambut, dan ketika sel-sel rambut tersebut
menyentuh membrane didalam otak melalui saraf sensori (saraf
pendengar).
 Mekanisme terjadinya suara
Gelombang suara yang masuk ke dalam liang telinga akan memukul
gendang telinga (membrane timpani) sehingga bergetar. Getaran
membawa timpani ditransmisikan melintasi telinga tengah melalui
tiga tulang kecil, yang terdiri dari tulang martil (maleus), landasan
(inkus), dan sanggurdi (stapes).
Telinga tengah dihubungkan ke nasofaring oleh tabung Eustachius.
Getaran dari osikula yang paling dalam (dari tulang sanggurdi)
ditransmisikan ke telinga dalam melalui membrane jendela oval ke
koklea. Koklea merupakan suatu tabung yang kurang lebih
panjangnya 3 cm dan bergulung seperti rumah siput. Koklea berisi
cairan limfa. Getaran dari jendela oval ditransmisikan ke dalam
cairan limfa dalam ruangan koklea. Selanjutnya, getaran diteruskan
dengan gerak berlawanan arah ke jendela bundar. Di bagian dalam
ruangan koklea terdapat organ Korti. Organ Korti berisi sel-sel
rambut yang sangat peka. Inilah reseptor getaran yang sebenarnya.
Sel-sel rambut tersebut terletak di antara membrane basiler dan
membrane tektorial. Getaran dalam cairan koklea menimbulkan
getaran dalam membrane basiler. Hal ini menggerakan sel-sel
rambut terhadap membrane tektorial, yang berarti menstimulasinya.
Impuls listrik yang timbul dalam sel ini kemudian diteruskan oleh
saraf auditori ke otak. Dengan demikian kita dapat mendengarkan
suara.
 Alat keseimbangan (ekuilibrium)
Peranan lain dari telinga adalah sebagai alat keseimbangan. Alat ini
berupa saluran setengah lingkaran dan setiap saluran menggembung
pada salah satu ujungnya yang disebut ampula. Di dalam ampula
terdapat reseptor yang berupa kelompok sel saraf sensori yang
memilki rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah, disebut
kupula. Selain tiga saluran setengah lingkaran terdapat alat
keseimbangan yang terletak di dalam utrikulus dan sakulus yang
berupa sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas
yang ukurannya sangat kecil. Perubahan posisi kepala menyebabkan
otolit bergeser posisinya, akibatnya timbul impuls yang akan dikirim
ke oatak, sehingga mereka mersakan sedang miring atau tegak.
Gerakan melingkar pada kepala mengakibatkan terjadinya aliran
cairan limfe dan menggerakkan otolit meskipun kita sudah berhenti
berputar. Akibatnya kita merasa pusing.

3. Indra peraba dan perasa (kulit)

Kulit meruapakn indra peraba, sebab memili ujung-ujung saraf sensori


sebagai reseptor khusus untuk sentuk sentuhan, tekanan,
temperature(panas dan dingin), serta rasa sakit. Sebagaian besar reseptor
terletak pada lapisan dermis, dan juga yang terletak pada lapisan
epidermis. Ujung-ujung saraf tersebut ada yang terbungkus kapsul (disebut
korpuskula) dan ada yang tidak terbungkus (disebut ujung-ujung saraf
bebas). Ujung saraf yang tergolong korpuskula adalah korpuskula
meissner (reseptor untuk sentuhan, terletak dekat permukaan kulit), dan
korpuskula Ruffini (ujung saraf peraba). Ujung saraf bebas antara lain
reseptor untuk sentuhan yang terletak dilapisan epidermis kulit, serta
reseptor untuk sentuhan yang terletak di pangkal setiap rambut. Selain itu
ada pula Lempeng Markel yang merupakan ujung saraf perasa sentuhan
dan tekanan ringan. Reseptor tidak merata di seluruh permukaan tubuh.
Contohnya reseptor sentuhan, dikulit ujung jari terdapat sekitar 100
reseptor per sentimeter persegi, sedangkan di kulit bagian belakang tangan
terdiri kurang dari 10 untuk setiap sentimeter persegi.

4. Indra pembau (hidung)

Manusia mampu mendeteksi dengan menggunakan sel-sel reseptoe yang


ada di dalam hidung. Sel-sel sensori penerima rangsang gas kimia
(kemoreseptor) terdapat pada lapisan epithelium yang terletak di sebelah
dorsal rongga hidung, dan terlindung oleh lender (merkus). Di akhir setiap
sel sensori terdapat beberapa cilia atau rambut pembau. Molekul-molekul
larut dalam air dan lemak yang ada di udara akan larut dalam lapisan
lender tersebut dan menimbulkan sensasi bau. Aktifnya indra pembau
dirangsang oleh gas yang terhirup oleh hidung. Indra pembau tersebut
sangat peka dan kepekaannya mudah hilang karena dihadapkan pada bau
yang sesak dan pengap, maka kalian tidak segera merasakan bau yang
tidak enak tersebut.
5. Indra pengecap (lidah)

Lidah merupakan organ yang tersusun atas otot. Di permukaan lidah


banyak tonjolan kecil yang disebut papilla lidah, memberi kesan lidah
terlihat kasar. Pada papilla lidah terdapat indra pengecap. Permukaan lidah
dilapisi oleh lapisan epithelium yang banyak mengandung kelenjar lendir.
Selain itu terdapat reseptor pengecap berupa kunsup pengecap. Kuncup
pengecap tersebut terdiri atas sekelompok sel sensori yang memiliki
tonjolan seperti rambut. Kuncup pengecap dapat membedakan empat
macam rasa, yaitu manis, asam, dan asin. Letak kuncup pengecap tertentu
lebih banyak berkumpul pada daerah tertentu pada lidah.

Anda mungkin juga menyukai