Anda di halaman 1dari 25

Multi Media

Pembelajaran Biologi
“SISTEM REGULASI”
Disusun Oleh:
 Muhamad Alif Shidiq (1908106053)

Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati


Cirebon
2021
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin konkret dan ranah abstrak terkait dengan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, secara mandiri dan mampu menggunakan metoda
kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait sesuai kaidah keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan 4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup
penyusun organ pada sistem koordinasi ( saraf hormon terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ
dan alat indra) dalam kaitannya dengan mekanisme sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan
koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang sistem saraf dan hormon pada manusia berdasarkan
dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia studi literatur

Next..
2

Sistem regulasi adalah sistem yang
mengatur sebuah kegiatan di dalam
tubuh. Sistem regulasi juga sering
disebut dengan sistem koordinasi. Ada
beberapa sistem yang termasuk dalam
sistem regulasi, antara lain sistem saraf,
sistem hormon, dan sistem indra.

3
A. Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan
rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Untuk menanggapi
rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
• Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls.
Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah
organ indera.
• Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri.
Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson).
Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang
memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
• Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan
yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor
yang paling penting pada manusia adalah otot dan
kelenjar

5

Saraf berfungsi untuk menerima
rangsangan (oleh indera), meneruskan
impuls saraf ke sistem saraf pusat (oleh
saraf sensorik), mengolah rangsangan
untuk menentukan tanggapan (oleh sistem
saraf pusat) serta meneruskan rangsangan
dari sistem saraf pusat ke efektor (oleh
saraf motorik).

6
1. Sel Saraf (Neuron)
Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron. Sel
saraf adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan). Setiap
satu sel saraf (neuron) terdiri atas tiga bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit,
dan akson.

Neuron merupakan sel-sel yang


sangat kompleks. Meskipun sangat
beragam strukturnya, semua sel saraf
mempunyai badan sel (cell body) yang
fungsinya sangat penting dalam kerja
sistem saraf. 

7
2. Komunikasi Neuron
Saat impuls sampai di ujung akson, maká akson akan
mengekresikan neurotransmitter. Misalnya jika ujung akson
berhubungan dengan sel otot, maka neurotransmitter nya yaitu
asetilkolin. Nah, molekul-molekul asetilkolin akan melewati
daerah sinapsis ini sehingga ketika sampai ke bagian reseptor
molekul yang terdapat pada membran sel otot, maka ini
menyebabkan otot dapat berkontraksi. Asetilkolin ini tidak serta
merta akan selalu aktif melainkan ada waktu istirahatnya. Sel otot
mengeluarkan enzim yang dinamakan asetilkolinterase yang
berfungsi mentidakatifkan asetilkolin sehingga otot dapat dalam
keadaan istirahat. Arah impuls saraf hanya terjadi dalam satu arah,
baik dari dendrit menuju akson ataupun antar neuron.
8
3. Susunan Saraf Manusia
 Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali
dan regulasi pada tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan
otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf
pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang.
• Otak, Otak berada di dalam tulang tengkorak. Otak
dibungkus oleh selaput yang disebut meninges, meninges
terdiri atas tiga lapisan yaitu Piameterm Arakhnoid dan
duramater
• Sumsum Tulang Belakang, adalah saraf yang tipis yang
merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat dari otak &
melengkungi serta dilindungi oleh tulang belakang 9
Lanjutan...
 Sistem Saraf Tepi
Sistem tepi dibangun oleh dua tipe sel saraf, yaitu sel saraf
somatic dan sel saraf otonom. Kedua jenis sel saraf ini, dibangun
oleh sistem saraf sensorik dan motorik sehingga menjadi
perantara impuls antartubuh dengan sistem saraf pusat. Sistem
saraf somatik membawa pesan dari organ reseptor tubuh menuju
sistem saraf pusat.
Berbeda dengan sistem saraf somatic, sistem saraf otonom
bekerja diluar kesadaran dan memengaruhi kerja otot organ
dalam, seperti usus halus dan jantung. Sistem ini terbagi lagi
menjadi sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik

10
B. Sistem Hormon/ Endokrin

Hormon dihasilkan oleh suatu kelenjar yang
disebut kelenjar endokrin. Akan tetapi,
terdpat suatu sel khusus yang menghasilkan
hormon dan menyampaikan impuls Saraf. Sel
khusus tersebut dinamakan sel
neurosekretori. Hormon berfungsi untuk
mengatur homeostatis, memacu pertumbuhan
reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku.

12
Macam-macam Kelenjar Endokrin
a. Hipotalamus dan Hipofisis
Hipotalamus bukan merupakan kelenjar namun sering
disebut kelenjar karena fungsinya yang mengatur kinerja
sebagian besar kelenjar Hipotalamus adalah bagian dari otak
yang letaknya di atas batang otak berbentuk kerucut dengan
ukuran yang kecil. Fungsi dari kelenjar ini adalah mengatur
hubungan sistem saraf dan sistem endokrin melalui kelenjar
hipofisis.
Dari 9 jenis hormon yang disekresikan kelenjar hipofisis
7, hormone disekresikan bagian depan lanterior) hipofisis dan
2 lainnya oleh bagian belakang (posterior) hipofisis.
13
Lanjutan..
b. Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
Kelenjar tiroid memiliki bentuk seperti huruf H dan
berlokasi di leher. Tiroid berada diatas trakea. Kelenjar ini
menghasilkan hormone tiroksin. Kelebihan hormone tiroksin
akan menyebabkan hipertiroidisme. Seseorang yang menderita
hipertiroidisme akan memiliki detak jantung, tekanan darah
dan suhu tubuh meningkat. Adapun kekurangan hormone
tiroksin menyebabkan hipotiroidisme
c. Kelenjar Pankreas
Sel-sel endokrin dapat ditemukan pula pada pankreas.
Sel-sel bersebut terdapat pada Langerhans.
. 14
Lanjutan..
d. Kelenjar Adrenal
Hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal adalah
hormon kortisol dan adrenalin. Letak dari kelenjar ini berada
di atas ginjal dan terbagi menjadi dua bagian, yaitu medulla
dalam (inner medulla) dan korteks luar outer cortex). Bagian
medulla menghasilkan epinefrin (adrenalin) sedangkan
kortekS luar menghasilkan kortisol
e. Kelenjar kelamin
kelenjar kelamin terdiri atas testis sebagai kelenjar
kelamin jantan dan ovarium sebagai kelenjar kelamin betina.

15
Lanjutan..
f. Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal terletak di tengah-tengah otak. Kelenjar
ini menghasilkan hormon melatonin yang berfungsi mengatur
ritme biologis, misalnya tidur. Pada saat malam hari,
konsentrasi melatonin akan tinggi sehingga membuat
seseorang tidur. Adapun pada siang hari, konsentrasi
melatonin rendah sehingga membuat seseorang terjaga
g. Kelenjar Timus
Kelenjar ini menghasilkan hormone timosin yang
berfungsi dalam pematangan limfosit T. yg merupakan jenis
sel darah putih yg berperan dlm kekebalan tubuh.
16
C. Alat Indera
Alat Indera pada Manusia
1. Mata
Mata adalah organ penglihatan yang menerima rangsangan
berupa cahaya. Bola mata terletak di dalam rongga mata dan
beralaskan lapisan lemak. Bola mata dapat bergerak dan
diarahkan ke suatu arah dengan bantuan tiga otot penggerak
mata, yaitu: Muskulus rektus okuli medial (otot di sekitar mata),
berfungsi menggerakkan bola mata
2. Telinga
Indera yang berfungsi untuk menerima rangsangan berupa
gelombang suara yang memiliki frekuensi sekitar 20-20.000 Hz.
Telinga diberikan berbagai macam sel penerima rangsang suara
yang disebut dengan fonoseptor 18
Lanjutan..
3. Hidung
Hidung menerima rangsangan berupa bau atau zat-zat
kimia berupa gas. Di dalam hidung, terdapat serabut-serabut
saraf yang terdiri dari banyak sel pembau. Sel-sel pembau ini
memiliki rambut-rambut halus (silia olfaktori) yg akan menerima
rangsangan tersebut dan mengubahnya menjadi impuls bau
sebelum diteruskan ke otak
4. Lidah
Merupakan bagian dari reseptor kimia tubuh lainnya.
Organ yang menerima rangsangan ini adalah ujung pengecap
yang berada di lidah. Jumlah ujung pengecap ini dapat mencapai
10.000 buah yang tersembunyi di antara tonjolan-tonjolan lidah 19
(papila).
Lanjutan..
5. Kulit
Kulit adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan,
panas, dingin, dan nyeri atau sakit. Kepekaan tersebut disebabkan karena adanya ujung-
ujung saraf yang ada pada kulit. Di bawah kulit, setidaknya ada lima jenis sel saraf reseptor
yang menerima informasi berbeda, yaitu:

1. Ruffini, peka terhadap rangsang suhu panas;


2. Krause, peka terhadap rangsang suhu dingin:
3. Paccini, peka terhadap rangsang tekanan, dan sentuhan;
4. Meissner, peka terhadap rangsang tekanan dan sentuhan;
5. Ujung saraf bebas, peka terhadap rangsang tekanan
ringan dan rasa sakit.

20
D. Gangguan pada Sistem Regulasi
1. Gangguan Sistem Saraf Pusat
Beberapa penyakit yang mengganggu sistem saraf pusat adalah stroke, meningitis, sklerosis
ganda, polio paralitik, penyakit parkinson, penyakit Leu Gehrig, dan sakit kepala/migrain.
▪ Stroke, penyakit ini disebabkan oleh kerusakan pada otak yang dipicu oleh terhalangnya
aliran darah atau hilangnya darah di pembuluh darah dalam otak. Penderita stroke
mempunyai masalah dengan reaksi motorik (gerakan pada bagian tubuh tertentu)
sehingga menyebabkan kelumpuhan.
▪ Meningitiss, bagian ini tidak luput dari infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Penyakit infeksi atau radang pada lapisan meninges dinamakan meningitis.
▪ Tremor, adalah kondisi tubuh dan alat gerak yang tidak dapat menahan goncangan
tubuh.

22
2. Gangguan pada Sistem Indera
▪ Rabun jauh
Disebabkan daya akomodasi mata berubah sehingga tidak dapat memfokuskan bayangan
tepat di bintik kuning. Orang yang menderita rabun jauh tidak dapat melihat objek yang
berada jauh karena bayangan yang masuk ke mata jatuh di depan bintik kuning. Penderitanya
dapat ditolong dengan menggunakan lensa cekung (bikonkaf).
▪ Rabun dekat
Rabun dekat (hipermetropi) disebabkan daya akomodasi mata yang menurun, penderitanya
tidak dapat melihat dengan jelas objek yang jaraknya dekat dengan mata.
▪ Presbiopi
Presbiopi merupakan gabungan dari rabun jauh dan dekat sehingga benda yang terlalu jauh
ataupun terlalu dekat tidak dapat difokuskan. Penderitanya dapat dibantu dengan
23
menggunakan lensa progresif.
3. Gangguan pada Sistem Endokrin
▪ Insufisiensi adrenal adalah penyakit yang disebabkan adanya kelenjar adrenal merilis
terlalu sedikit hormon kortisol dan kadang-kadang, aldosteron.
▪ Penyakit cushing adalah penyakit yang disebabkan oleh kelebihan hormon kelenjar
hipofisis menyebabkan kelenjar adrenal terlalu aktif. Kondisi serupa disebut sindrom
cushing dapat terjadi pada manusia, terutama anak-anak, yang mengkonsumsi obat
kortikosteroid.
▪ Gigantisme (akromegali) dan masalah hormon pertumbuhan lainnya. Jika kelenjar
pituitari memproduksi hormon pertumbuhan terlalu banyak, tulang anak dan bagian
tubuh dapat tumbuh dengan cepat.
▪ Hipertiroidisme merupakan ganguan sistem endokrin yang disebabkan karena kelenjar
tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, yang menyebabkan penurunan berat
badan, denyut jantung yang cepat, berkeringat, dan gelisah. 24
Thanks!
Any questions?

25

Anda mungkin juga menyukai