Anda di halaman 1dari 6

Resume

“Konsep dan Asuhan Keperawatan Pemenuhan


Kebutuhan Seksualitas”

OLEH:
PUTU AUSTINIASIH (35 )
P07120122118
1.3/ D-III KEPERAWATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKTIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN
KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2022/2023
1.1. PERKEMBANGAN SEKSUALITAS
Kebutuhan seksual yaitu kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi perasaan dua orang individu secara
pribadi yang saling menghargai, memperhatikan, dan menyayangi sehingga terjadi hubungan timbal balik
(feed back) antara kedua individu tersebut. Perkembangan seksual dimulai dari masa prenatal dan bayi,
masa kanak-kanak, masa pubertas, masa dewasa dan pertengahan umur.
1.2. FUNGSI SEKSUAL DAN POLA SIKLUS SEKSUALITAS
a) Kesuburaan
b) Kenikmatan
c) Mempererat ikatan dan meningkatkan keintiman pasangan
d) Menegaskan maskulinitas dan feminitas
e) Meningkatkan harga diri
f) Mencapai kekuasaan atau dominasi dalam hubungan
g) Mengungkapkan permusuhan
h) Mengurangi ansietas atau ketegangan
i) Pengambilan resiko
j) Keuntungan materi
1.3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN SEKSUALITAS
a) Agama
b) Budaya, nilai dan keyakinan
c) Konsep diri
d) Peran dan hubungan
e) Kebiasaan hidup sehat dan kondisi sehat
f) Pertimbangan perkembangan
1.4. BENTUK GANGGUAN SEKSUALITAS
1. Frotteurisme 2. Sodom
3. Zoophilia
4. Necrophilia 5. Incest
6. Bestially
7. Pedofilia
8. Voyeurism
9. Masokisme
10. Sadomasokisme 11. Homo seksual 12. Fetishisme

1.5. PENGKAJIAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS


Kategori pengkajian kebutuhan seksualitas yaitu :
a) Riwayat seksual
b) Klien yang menerima perawatan kehamilan, PMS, infertility, kontrasepsi.
c) Klien yang mengalami disfungsi seksual atau problem (impoten, orgasmic dysfuntion,
dan lain-lain).
d) Klien yang mempunyai penyakit-penyakit yang akan mempengaruhi fungsi seksual
(penyakit jantung, DM,dan lain-lain).
Pengkajian seksual mencakup :
a) Riwayat Kesehatan seksual
Pertanyaan yang berkaitan dengan seks untuk menentukan apakah klien mempunyai masalah atau
kekhawatiran seksual. Merasa malu atau tidak mengetahui bagaimana cara mengajukan pertanyaan
seksual secara langsung – pertanyaan isyarat.
b) Pengkajian fisik Inspeksi dan palpasi
c) Beberapa riwayat kesehatan yang memerlukan pengkajian fisik misalnya Riwayat PMS, infertilitas,
kehamilan, adanya sekret yang tidak normal dari genital, perubahan warna pada genital, gangguan fungsi
urinaria,dan lain-lain.
d) Identifikasi klien yang berisiko
1. Klien yang berisiko mengalami gangguan seksual misalnya adanya gangguan struktur
atau fungsi tubuh akibat trauma, kehamilan, setelah melahirkan, abnormalitas anatomi
genital.
2. Riwayat penganiayaan seksual, penyalahgunaan seksual.
3. Kondisi yang tidak menyenangkan seperti luka bakar, tanda lahir, skar (masektomi) dan
adanya ostomi pada tubuh.
4. Terapi medikasi spesifik yang dapat menyebabkan masalah seksual : kurangnya
pengetahuan atau salah informasi tentang fungsi dan ekspresi seksual.
5. Gangguan aktifitas fisik sementara maupun permanen : kehilangan pasangan.
6. Konflik nilai-nilai antara kepercayaan pribadi dengan aturan religi.

1.6. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Definisi :
Perubahan fungsi seksual selama fase respon seksual berupa hasret, terangsang, orgasme, dan/atau
relaksasi yang dirasa tidak memuaskan, tidak bermakna atau tidak adekuat.
Penyebab :
1. Perubahan fungsi/struktur tubuh (mis. kehamilan, baru melahirkan, obat-obatan,
pembedahan, anomali , proses penyakit, trauma, radiasi)
2. Perubahan biopsikososial seksualitas
3. Ketiadaan model peran
4. Model peran tidak dapat mempengaruhi
5. Kurang privasi
6. ketiadaan pasangan
7. kesalahan informasi
8. Kelaianan seksual (mis. hubungan penuh kekerasan)
9. Konflik nilai
10. Penganiayaan fisik (mis. kekerasan dalam rumah tangga)
11. Kurang terpapar informasi
Gejal dan Tanda Mayor: Subjektif :
1. Mengungkapkan aktivitas seksual berubah
2. Mengungkapkan eksitasi seksual berubah
3. Merasa hubungan seksual tidak memuaskan
4. Mengungkapkan peran seksual berubah
5. Mengeluhkan hasrat seksual menurun
6. Mengungkapkan fungsi seksual berubah
7. Mengeluh nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia)
Objektif :
(tidak tersedia)

Gejala dan Tanda Minor: Subjektif :


1. Mengungkapkan ketertarikan pada pasangan berubah
2. Mengeluh hubungan seksual terbatas
3. Mencari informasi tentang kemampuan mencapai kepuasan seksual
Objektif :
(tidak tersedia)
Kondisi Klinis Terkait :
1. Gangguan endokrin, perkemihan, neuromuskuler, muskuloskeletal, kardiovaskuler
2. Trauma genital
3. Pembedahan pelvis
4. Kanker
5. Menopause
6. Gangguan psikiatrik seperti mania, depresi berat, demensia, gangguan kepribadian,
penyalahgunaan atau penggunaan zat, gangguan kecemasan, dan schizophrenia.
1.7. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN SEKSUALITAS Edukasi Seksualitas :
Definisi :
– Memberikan informasi dalam memahami dimensi fisik seksualitas.
Tindakan
Observasi
– Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi Terapeutik

1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan


2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk bertanya
4. Fasilitasi kesadaran keluarga terhadap anak dan remaja serta pengaruh media
Edukasi
1. Jelaskan anatomi dan fisiologi sistem reproduksi laki-laki dan perempuan
2. Jelaskan perkembangan sesualitas sepanjang siklus kehidupan
3. Jelaskan perkembangan emosi masa anak dan remaja
4. Jelaskan pengamh tekanan kelompok dan sosial terhadap aktivitas seksual
5. Jelaskan konsekuensi negatif mengasuh anak pada usia dini (mis. kemiskinan,
kehilangan karir dan pendidikan)
6. Jelaskan risiko tertular penyakit menular seksual dan AIDS akibat seks bebas
7. Anjurkan orang tua menjadi edukator seksualitas bagi anak-anaknya
8. Anjurkan anak/remaja tidak melakukan aktivitas seksual di luar nikah
9. Ajarkan keterampilan komunikasi asertif untuk menolak tekanan teman sebaya dan sosial
dalam aktivitas seksual
Konseling Seksualitas : Definisi
Konseling seksualitas adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk memberikan bimbingan
seksual pada pasangan sehingga mampu menjalankan fungsinya secara optimal.
Observasi
• Identifikasi tingkat pengetahuan, masalah sistem reproduksi, masalah seksualitas, dan penyakit
menular seksual
• Identifikasi waktu disfungsi seksual dan kemungkinan penyebab
• Monitor stres, kecemasan, depresi, dan penyebab disfungsi seksual
Terapeutik
• Fasilitasi komunikasi antara pasien dan pasangan
• Berikan kesempatan kepada pasangan untuk menceritakan permasalahan seksual

• Berikan pujian terhadap perilaku yang benar


• Berikan saran yang sesuai kebutuhan pasangan dengan menggunakan Bahasa yang mudah
diterima, dipahami, dan tidak menghakimi
• Jelaskan efek pengobatan, Kesehatan dan penyakit terhadap disfungsi seksual
• Informasikan pentingnya modifikasi pada aktivitas seksual

Edukasi
Kolaborasi
Kolaborasi dengan spesialis seksologi, jika perlu
1.8. EVALUASI PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS Luaran utama :
Fungsi Seksual
Luaran tambahan :
Harapan
Harga diri Identitas seksual Penampilan peran Tingkat depresi Tingkat keletihan

Pertanyaan :

1. Apa yang kalian ketahui tentang diagnosa keperawatan ?


2. Apa harapan dari adanya fungsi seksual ?
DAFTAR PUSTAKA

NIRA SITI BADRIAH, D. F. (n.d.). KEBUTUHAN SEKSUALITAS. Retrieved from


https://www.slideshare.net/CahyaZTC64/kebutuhan-seksualitas
PPNI, T. P. (2016). DISFUNGSI SOSIAL. JAKARTA SELATAN: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2016). SLKI. JAKARTA SELATAN: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2018). SIKI. JAKARTA SELATAN: DPP PPNI.
SARWONO, S. (2002). PSIKOLOGI REMAJA. JAKARTA: RAJA GRAFINDO PERSADA.
WIDIA WINATA, K. F. (2017). PERKEMBANGAN SEKSUAL ANAK USIA DUA TAHUN (STUDI KUALITATIF
PERKEMBANGAN SEKSUAL PADA ZASKIA). JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI.

Anda mungkin juga menyukai