Anda di halaman 1dari 26

Cover

Konsep Seksualitas

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Sex dan seksualitas
sex  kata sex lebih menjelaskan ciri jenis kelamin secara anatomi dan fisiologi
pada laki-laki dan perempuan atau suatu hubungan fisik antar individu (aktivitas
seksual genital).

Seksualitas --- memiliki arti yang lebih luas yakni bagaimana seseorang merasa
tentang diri mereka dan bagaimana mereka mengkomunikasikan perasaan
tersebut kepada orang lain melalui tindakan yang dilakukannya seperti
sentuhan, pelukan, ataupun perilaku yang lebih halus seperti isyarat gerak
tubuh, cara berpakaian, dan perbendaharaan kata, termasuk pikiran,
pengalaman, nilai, fantasi, emosi.
KONSEP SEKSUALITAS
• Memiliki banyak aspek kehidupan, diekspresikan melalui
beragam perilaku.
• Meluas sampai berhubungan dengan orang lain.
• Keintiman dan kebersamaan fisik merupakan kebutuhan
sosial dan biologis sepanjang kehidupan.

Pemahaman mengenai seksualitas akan membantu perawat dalam mengenali nilai &
bias seksual serta memperluas pemahaman tentang batas normal perilaku seksual
shg mampu memberikan perawatan secara lebih efektif.
Kesehatan Seksual

Kesehatan seksual didefinisikan sebagai pengintegrasian aspek


somatik, emosional, intelektual, dan sosial dari kehidupan seksual,
dengan cara yang positif yang memperkaya dan meningkatkan
kepribadian, komunikasi dan cinta (WHO, 1975).

Definisi ini mencakup dimensi biologi, psikologi dan sosiokultural.


DIMENSI SEKSUALITAS
Dimensi Dimensi
Sosiokultural Agama dan
Etik

Dimensi Dimensi
Biologis Psikologis
1. Dimensi Sosiokultural
• Dipengaruhi oleh norma dan peraturan kultural yang menentukan
apakah perilaku yang diterima didalam kultur
• Seorang individu dipengaruhi oleh jaringan sosial mereka dan
cenderung untuk melakukan apa yang digariskan oleh lingkungan
sosial mereka
• Setiap masyarakat memainkan peran yang sangat kuat dalam
membentuk nilai dan sikap seksual, juga dalam membentuk atau
menghambat perkembangan dan ekspresi seksual anggotanya
Contoh : Tradisi seksual kultural adl sirkumsisi. Di AS masih
merupakan kontroversial, akan tetapi 80% neonatus di AS
disirkumsisi, karena alasab higienis, atau simbol keagamaan
&identitas etnik tertentu.
2. Dimensi agama dan etik
• Keputusan seks erat kaitannya dg agama : Agama  hub seks
hanya boleh dilakukan oleh pasangan menikah.
• Keputusan seksual yg melewati batas kode etik individu dpt
mengakibatkan konflik internal
• Seksualitas juga berkaitan dengan standar pelaksanaan agama
dan etik.  membentuk dasar untuk pembuatan keputusan
seksual
3. Dimensi Biologis

• Merupakan dimensi yang berkaitan dengan anatomi dan


fungsional organ reproduksi termasuk bagaimana menjaga
kesehatan dan memfungsikan secara optimal.
• Hormon mempengaruhi individu saat pubertas, dimana anak
perempuan mengalami menstruasi dan perkembangan
karakteristik seks sekunder, dan anak laki-laki mengalami
pembentukan spermatozoa (sperma) yang relatif konstan dan
perkembangan
• Misal : kesehatan reproduksi pria & wanita berbeda, membutuhkan
perawatan yang berbeda pula baik internal maupun eksternal.
4. Dimensi Psikologis
• Seksualitas bagaimana pun mengandung perilaku yang dipelajari.
• Orangtua mempunyai pengaruh signifikan pertama pada anak-
anaknya.
• Perilaku orang tua secara berbeda terhadap anak perempuan dan
laki-lakinya  memberi dampak pada perkembangan psikologis
anak membentuk identitas jender.
Identitas Seksual
1. Identitas Biologis : perbedaan antara pria dan wanita ditentukan pada
masa konsepsi.

2. Identitas Gender : Rasa menjadi feminin atau maskulin.


Gender adalah ciri yang melekat pada lelaki maupun pada perempuan scr
kultural maupun sosial.
Identitas Seksual
3. Peran Gender : cara dimana seseorang bertindak sebagai pria atau wanita..
Dipengaruhi oleh :
Faktor lingkungan
Hormon seks
Faktor kultural

4. Orientasi Seksual : perasaan erotik yang ditujukan pada seseorang : lawan


jenis atau sejenis ataupun keduanya
Perkembangan seksual PERKEMBANGAN SEKSUAL
(Freud) (Fundamental Nursing)

1. Oral Stage (0-1 tahun) 1. Masa Bayi


2. Anal Stage (1-3 tahun)
2. Masa Usia bermain dan Pra
3. Phalic or Oediphal sekolah
stage (3-6 tahun)
3. Masa Usia sekolah
4. Latency Stage (6-11
tahun) 4. Pubertas dan Masa Remaja
5. Puberty (genital stage) 5. Masa Dewasa
6. Adolescence 6. Masa Dewasa Tua (lansia)
1. Masa Bayi
• Bayi dilahirkan dengan kapasitas untuk
kesenangan dan respons seksual.
• Genetalia bayi sensitif terhadap sentuhan sejak
lahir.
• Respons orangtua : membentuk arah dari
perkembangan seksual, edukasi dan
kenyamanan
2. Masa usia Bermain dan Prasekolah

• Anak usia 1-5 th menguatkan rasa identitas gender dan mulai


membedakan perilaku sesuai gender yang didefinisikan secara
sosial.
• Mulai menirukan tindakan orangtua yang berjenis kelamin sama.
• Eksplorasi tubuh terus berlanjut dalam kelompok usia ini.
3. Masa Usia Sekolah
• Bagi anak usia 6-10 th, edukasi dan penekanan tentang
seksualitas datang dari orang tua dan gurunya.
• Anak mulai punya keinginan dan kebutuhan privasi
• Anak juga harus diberi penjelasan potensial terjadi penganiayaan
seksual
4. Masa Pubertas dan Remaja
• Adanya pertumbuhan tanda-tanda kelamin sekunder.
• Perubahan emosi selama pubertas dan masa remaja sangat
dramatis.
• Informasi yang akurat tentang perubahan tubuh, hubungan dan
aktivitas seksual, PMS dan kehamilan.
5. Masa Dewasa

• Telah mencapai maturasi tetapi terus mengeksplorasi untuk


kematangan emosional dalam hubungan.
• Mengembangkan hubungan yang intim
• Pada Akhir dewasa individu menyesuaikan dengan perubahan
sosial yang terjadi
6. Masa Dewasa Tua (lansia)

• Seksualitas beralih pada penekanan pada prokreasi menjadi


penekanan pada pertemanan, kedekatan fisik, komunikasi, intim,
dan hubungan fisik mencari kesenangan.
• Terjadinya perubahan fisik yang terjadi pada proses penuaan
harus dijelaskan pada klien lansia.
SEKSUALITAS DAN PROSES
KEPERAWATAN
Perawat diharapkan mampu untuk :
• Membangun dasar pengetahuan dan pemahaman yang wajar
tentang dimensi seksualitas sehat dan area paling umum dari
perubahan dan disfungsi seksual
• Mengkaji tingkat kenyamanan dan keterbatasan mereka sendiri
dalam mendiskusikan seksualitas.
• Perawat dapat belajar untuk mengenali masalah yang berada
diluar jangkauan mereka dan melakukan rujukan untuk klien guna
mendapatkan bantuan.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Seksualitas
1. Faktor Fisik
 Klien dapat mengalami penurunan keinginan seksual karena alasan fisik.
 Kondisi fisik dapat berupa penyakit ringan/ berat.
 Citra tubuh yang buruk.

2. Faktor Hubungan
Masalah dlm berhubungan dpt mempengaruhi hub seseorang untuk
melakukan aktivitas seksual
Tergantung dari bagaimana mereka berkompromi dan bernegosiasi
mengegosiasi mengenai perilaku seksual yang dapat diterima.
.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Seksualitas
3. Faktor Gaya Hidup
Meliputi penyalahgunaan alhokol dlm aktivitas seks,ketersediaan
wktu,penentuan yang tepat utk aktivitas seks.
Penggunaan alkohol akan memberikan eforia palsu

4.Faktor Harga Diri


Jika harga diri seksual tidak dipelihara dengan mengembangkan
perasaan yg kuat ttg seksual diri dan dgn mempelajari
keterampilan seksual, aktivitas seksual mungkin memberikan
perasaan negatif atau tekanan perasaan seksual.
Harga diri seksual dpt ternggangu oleh : perkosaan,penganiayaan
fisik/emosi,dll
Karakteristik Kesehatan Seksual
1. Kemampuan mengekspresikan potensi seksual, dengan meniadakan
kekerasan, eksploitasi dan penyalahgunaan seksual.

2. Gambaran tubuh positif, ditunjukkan dengan kepuasan diri terhadap


penampilan pribadi

3. Kongruen antara seks biologis, identitas gender, dan perilaku peran gender

4. Kemampuan membuat keputusan pribadi (otonomi) mengenai kehidupan


seksual yang dijalani dalam konteks personal dan etik sosial
Karakteristik Kesehatan Seksual
5. Kemampuan mengekspresikan seksualitas melalui komunikasi,
sentuhan, emosional dan cinta

6. Kemampuan menerina pelayanan kesehatan seksual untuk


mencegah dan mengatasi semua masalah, dan gangguan seksual

7. Menerima tanggung jawab yang berkaitan dengan peran jendernya

8. Menghargai sistem yang berlaku

9. Mampu membina hubungan efektif dengan orang lain


Contoh masalah yang berhubungan dengan
seksualitas
Penganiayaan seksual
--- mencakup tindak kekerasan pada wanita, pelecehan seksual, perkosaan, pedofilia, inses,
pornografi anak
--- efek traumatik --- masalah fisik dan psikologis --- disfungsi seksual.

Contoh : Ibu yang yang mengalami penganiayaan selama masa kehamilan cenderung melahirkan
anak dengan berat badan lahir rendah. Anak-anak yang mengalami penganiayaan dapat berisiko
terhadap masalah kesehatan, emosional, kinerja di sekolah dan dapat terjadi peningkatan
keagresifan dan menjadi orang dewasa yang suka melakukan tindak kekerasan.
--- dukungan perlu diberikan kepada korban dan keluarga. Pelaku penganiayaan harus dilaporkan
kepada yang berwenang
Daftar Referensi
Aryanti Saleh.2013.Bahan Ajar Konsep Seksualitas Dalam Keperawatan.PSIK. Universitas
Hasanuddin
Hapsah. 2013.Bahan Ajar Konsep Kebutuhan Seksualitas. PSIK. Universitas Hasanuddin
Cover

Thank
Thank You
You
Insert the Sub Title
of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai