Yusril Efendi
B0219346
2023
HALAMAN PERSETUJUAN
YUSRIL EFENDI
B0219346
Telah Disetujui Untuk Disajikan Dihadapan Tim Penguji Pada Seminar Proposal
Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi
Barat
Dewan Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
1. Bapak Mansur Rahimahullah dan ibu Nurhayati, selaku orang tua penulis
yang telah memberikan doa dan motivasi dan pengorbanan baik secara
material dan moril sehingga penyusun bisa menyelesaikan skripsi ini
dengan baik dan lancar.
2. Bapak Dr. Ir. H. Akhsan Djalaluddin, M.S, selaku Rektor Universitas
Sulawesi Barat.
3. Bapak Prof. Dr. Muzakkir, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Sulawesi Barat.
4. Bapak Muhammad Irwan, S. Kep., Ns., M. Kes, selaku Wakil Dekan Satu
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat.
5. Ibu Nurgadima A Dj SKM., M. Kes, selaku Wakil Dekan Dua Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat.
ii | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
6. Ibu Indrawati, S. Kep., Ns., M. Kes, selaku Ketua Program Studi Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat.
7. Muhammad Amin R., S. Kep., Ns., M. Kep, Selaku Dosen Pembimbing
Satu dan bapak Suherman. B, S.Kep, Ns, M. Kep selaku dosen
pembimbing Dua yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran
untuk mengarahkan penulis dalam menyusun proposal skripsi ini.
8. Pihak staf Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah banyak membantu dalam
memperoleh data-data yang diperlukan
9. Saudara-saudari tercinta, Ari Zelfian, Wahdania Humairah, Masita,
Muhammad Amar Naufal, Hijrana Kalsum, Ramla, Masrawati, Akbar
Husen, Wardiah Wahid, Budiarjo Syafutra terkhsusus fbf, Purna Pramuka
Sniper Scout, andaeang uwwa ,andaeng ekki dan ibu Asmira serta Marwa
waris beserta seluruh keluarga yang telah memberikan bantuan dalam
penyusunan proposal skripsi ini.
10. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Sulawesi Barat Angkatan 2019. Teman-teman kelas B angkatan 2019,
yang telah berjuang selama ini. Terima kasih atas pertemanan yang sehat
dan dukungannya.
11. Pihak-pihak lain yang terlibat dalam penyusunan proposal skripsi yang
tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga Tuhan membalas semua
kebaikan yang telah diberikan.
Penulis berharap proposal ini bisa bermanfaat bagi semua pihak terutama
untuk mahasiswa keperawatan di kabupaten Majene. Penulis juga menerima
kritikan dan saran dari banyak pihak agar penulis bisa melaksanakan penelitian ini
dengan baik. Apabila ada kesalahan atau kalimat yang kurang berkenan penyusun
meminta maaf yang sebesar-besarnya.
Yusril Efendi
iii | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULAN......................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................3
1.4 Manfaat...........................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
2.1.1 Definisi....................................................................................................5
iv | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
2.2.2 Alat yang digunakan dalam senam kaki diabetik..................................14
BAB III..................................................................................................................24
BAB IV..................................................................................................................25
4.3.1 Populasi..................................................................................................26
4.3.2 Sampel...................................................................................................26
vi | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
DAFTAR GAMBAR
vii | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
DAFTAR TABEL
viii | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
DAFTAR LAMPIRAN
ix | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
BAB I
PENDAHULAN
I.4 Manfaat
II.1.1 Definisi
Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang
dapat menganggu metabolik dengan naiknya glukosa darah yang di
akibatkan dapat menurunnya sekresi insulin dalam tubuh (Rusdi,
2020). Diabetes melitus (DM) adalah keadaan hiperglekimia kronik
yang disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal
yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal,
saraf dan pembuluh darah (Rendy & TH, 2019).
Menurut dari (Purnama & Sari, 2019) mengatakan bahwa
Diabetes Melitus dapat menggangu metabolik yang ditandai dengan
tingginya kadar gula dalam darah yakni hiperglikemia dengan
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang
disebabkan karena kerusakan dalam produksi insulin dan kerja dari
insulin tidak optimal.
American Diabetes Association (ADA) membagi tiga kategori
untuk diabetes yaitu :
b. Faktor imunologi
10 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
penyumbatan pembuluh darah besar diekstremitas bawah yang
mengakibatkan ganggren dikaki sehingga banyak penerita DM
yang kehilangan kaki karena harus diamputasi.
2. Komplikasi DM
a. Neuropati diabetik merupakan kerusakan yang terjadi pada
pasien yang mengalami diabetes melitus akibat gula darah yang
tinggi dan dapat melukai saraf yang adadi tubuh tubuh. Kondisi
ini juga paling sering terjadi pada tungkai dan kaki. Selain itu,
dampaknya dapat terjadi pada sistem pencernaan, saluran
kemih, dan pembuluh darah serta jantung.
b. Retinopati diabetikum merupakan salah satu bentuk komplikasi
diabetes melitus, di mana kadar gula tinggi yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah retina mata,
terutama di jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya.
c. Nefropatik diabetikum merupakan komplikasi diabetes melitus
pada ginjal yang sangat berbahaya karna dapat berakhir sebagai
gagal ginjal. Penyakit ginjal (nefropati) merupakan penyebab
utama kematian pada pasien yang mengalami penyakit diabetes
melitus.
d. Proteinuria merupakan sebuah protein ada dalam urin manusia
yang melebihi nilai normal yaitu lebih dari 150 mg/24 jam.
e. Kelainan koroner merupakan kondisi ketika pembuluh darah
utama yang memberi pasokan darah, oksigen, dan nutrisi untuk
jantung menjadi rusak. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh
plak kolesterol dan peradangan.
f. Ulkus/ gangren diabetikum ulkus diabetikum merupakan luka
terbuka yang terjadi pada kaki penderita DM yang disebabkan
oleh tekanan berulang pada kaki dan disertai dengan adanya
neuropati perifer, kelainan bentuk kaki serta perkembangan
infeksi yang sering mempersulit penyembuhan akibat
berkurangnya sirkulasi arteri Ulkus duodenum menimbulkan
beberapa tanda dan gejala, di antaranya: Nyeri pada perut
11 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
bagian atas atau ulu hati. Nyeri umumnya hilang timbul, dan
sering kali timbul sebelum mengonsumsi makanan atau pada
saat lapar. Nyeri umumnya mereda setelah makan atau setelah
mengonsumsi pengobatan untuk menetralkan asam lambung.
12 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
ketinggian tempat tinggal, etnis, usia, dan penyakit tertentu dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan HbA1C. Pemeriksaan HbA1C tidak
dapat digunakan pada individu dengan hemoglobinopati, anemia
defisiensi besi atau hemolitik, anemia tanpa defisiensi besi, penyakit
hati, dan gangguan ginjal yang parah. Hubungan antara kadar glukosa
dan HbA1C bervariasi antara orang yang hidup di lokasi dengan
ketinggian ekstrim (Hardianto, 2021).
1. Diet
Untuk mencapai dan mempertahankan kadar glukosa
darah.
2. Latihan fisik
Untuk dapat menurunkan kadar glukosa darah serta
memperbaiki insulin dan sirkulasi darah.
3. Pemantauan (monitoring) kadar gula darah
Memantau kadar glukosa darah dalam tubuh.
4. Terapi
Tujuannya untuk menjaga gadar gula darah normal atau
mendekati normal.
5. Pendidikan kesehatan
13 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
II.2 Konsep Senam Kaki Diabetik
14 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
II.2.3 Manfaat Dan Tujuan Senam Kaki Diabetik
Menurut buku dari (Hasniati et al., 2023) ada beberapa manfaat dan
tujuan senam kaki yakni:
15 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
Gambar 1 Gerakan Pertama
2. Posisi tumit diletakkan dilantai dengan sejajar kemudian jari-
jari kaki diarahkan ke atas dan kebawah selama 10 kali di
ulang-ualang dengan kaki kanan dan kiri
16 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
4. tumit diletakkan di lantai dan buat gerakan memutar pada
pergelangan kaki dengan jari kaki diangkat ke atas dan
dilakukan sebanyak 10 kali dengan kedua kaki.
17 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
7. Sediakan kertas koran atau kertas lainnya yang bersifat elastis
untuk melaukan senam menggunakan koran dengan
mengarahkan pasien membuat kertas tersebut seperti bola
dengan kedua kaki serta merobek dan memisahkan kedua
bagian koran tersebut (Purwaningsih et al., 2022)
18 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
II.3.3 Pengukuran Sensitivitas Kaki
19 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
8) Pada masing-masing lokasi dilakukan tiga kali pemeriksaan,
jika pasien terindikasi tidak merasakan monofilament.
9) Penilaian hasil pemeriksaan :
Positif : dapat merasakan tekanan monofilamen dan
dapat menunjukkan lokasi dengan tepat setelah
monofilamen di angkat, pada 2-3 kali pemeriksaan.
Negatif : tidak dapat merasakan tekanan atau tidak
dapat menunjukan lokasi dengan tepat , pada 2 dari 3
kali pemeriksaan.
10) Hasil positif skor =1, hasil negatif skor =0. Sehingga skor total
pada satu kaki bervariasi anatara 0-10.
20 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
dengan tujuan pasien dapat mengenal sensasi dan agar pasien tetap merasa
aman. Kenyamanan merupakan kebutuhan yang diperlukan rentang sakit dan
sehat, dam kenyamanan merupakan label terakhir dalam perawatan pasien dan
dengan pemberian senam kaki diabetik pada pasien DM kita menerapkan teori
kenyamanan kepada pasien (Dr. Risnal & Muh. Irwan, 2021).
21 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
Filosofi Keperawatan dan Teori dalam Integrasi Ilmiah Menurut
pentingnya kenyamanan dari temuan Studi Orlando menunjukkan bahwa
perawat dapat meringankan kebutuhan pasien, termasuk kebutuhan
kenyamanan khusus.
2. Ease (ketentraman)
Tingkatkan Kenyamanan atau Kurangi Ketidaknyamanan Hasil
penelitian Henderson menghasilkan definisi kenyamanan yang
menggambarkan 14 fungsi dasar manusia yang harus dipertahankan
selama pemberian asuhan keperawatan.
3. Transendensi
Itu mampu mengakomodasi atau mentolerir ketidaknyamanan. Ini
merupakan tindak lanjut dari penelitian Paterson dan Zderat, yang
menjelaskan bahwa perawat membantu pasien mengatasi penyakitnya.
22 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
2.2 Kerangka Teori
Diabetes melitus
( DM)
1. Genetik 1. Usia
2. Faktor 2. Jenis Kelamin
Imunologi
Komplikasi DM
1. Neuropati
2. Retinopati
3. Nefropatik
4. Proteinuria
5. Kelainan koroner
6. Ulkus diabetikum
Terapi
Terapi farmakologi : nonfarmakologi :
insulin senam kaki diabetik
Sensitivitas kaki
normal
Kenyamanan pada
penderita DM
Teori Kenyamanan
“Catharine Colcaba”
23 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
Keterangan :
Sensitivitas kaki
= Variabel Dependen
24 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
R1 : O1 X1 O2
R2 : O1 X0 O2
Keterangan: :
R: Responden penelitian
X0 : kelompok kontrol
25 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
IV.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini rencana dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan
bulan April 2023.
IV.3.1 Populasi
Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 142 orang di
Wilayah kerja Puskesmas Katumbangan.
IV.3.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah purposive sampling yang merupakan pengambilan
sampel dengan pertimbangan tertentu yang dibuat peneliti
(Nurslam,2008). Kriteria sampel terdiri dari kriteria inklusi dan
eksklusi yaitu:
1. Kriteria Inklusi
a. Penderita yang bersedia menjadi responden
b. Responden dengan Diagnosis Menderita DM
c. Usia 26-65
d. Dapat bekerja sama
2. Kriteria eksklusi
a. Penderita dengan Ulkus Diabetikum
b. Mengalami gangguan Jiwa
c. Memiliki keterbatasan fisik
26 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
IV.4 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini yaitu berupa lembar observasi
pelaksanaan senam kaki diabetik dan hasil pengukuran sensitivitas kaki pre
dan post test.
27 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
aksanna memperlanc koran 2. Taha
n ar sirkulasi p
senam darah pada kerja
kaki ekstremitas
diabetik bawah
2. Variabe Kepekaan Alat: Jika Rasio Skor 1 :hasil
l rangsangan Monofilam ditusuk positif, yaitu
depend pada telapak en dengan masih dapat
en : kaki pada monofila merasakan
sensitiv pasien men sentuhan
itas diabetes masih monofilamen
kaki melitus berasa pada satu titik.
dengan Skor 0 :hasil
mata negatif, yaitu
terpejam tidak dapat
merasakan
sentuhan
monofilamen
pada satu titik.
Total skor
bervariasi
antara 0-10
28 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
IV.8 Alur Penelitian
Survey pendahuluan
Study pustaka
Penentuan metodologi
Purposive Sampling
Pengolahan data
29 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
IV.9 Uji Validitas dan Reabilitas
(Menurut Sujarweni, 2015) Uji validitas adalah menjadi tolak ukur
kelayakan butir-butir pada sebuah daftar pertanyaan mendefinisikan suatu
variabel. (Menurut Sugiyono, 2018). Pada penelitian kali ini tidak
menggunakan uji validitas dan reabilitas karena SOP dari Senam Kaki
Diabetik telah baku dari Buku Intervensi Relaksasi dari Purwaningsih,2022
30 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
Usia memiliki kategori
26-35 : Kode 1
36-45 : Kode 2
46-55 : Kode 3
56-65 : Kode 4
Jenis kelamin mempunyai kategori
Laki-laki : Kode 1
Perempuan : Kode 2
Pendidikan terakhir
SD : Kode 1
SMP/SLTP : Kode 2
SMA/SMK/SLTA : Kode 3
D3 : Kode 4
S1 : Kode 5
Pekerjaan
PNS : Kode 1
Dosen : Kode 2
Wiraswasta : Kode 3
Honorer : Kode 4
Pedagang : Kode 5
IRT : Kode 6
Petani : Kode 7
Tidak bekerja: Kode 8
c. Skoring
Skoring pada tahap ini peneliti memberi nilai sesuai dengan
skor yang ditentukan lembar kuesioner yang diisi oleh responden.
Tahapan ini dilakukan setelah ditentukan kode jawaban atau hasil
observasi dapat diberikan skor.
Hasil pengukuran sensitivitas kaki:
-Skor 1 : Hasil positif, yaitu masih dapat merasakan sentuhan
monofilamen pada satu titik.
31 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
-Skor 0 : Hasil negatif, yaitu tidak dapat merasakan sentuhan
monofilamen pada satu titik.
-Total skor bervariasi antara 0-10.
32 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
normal. Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui pengaruh
antara variabel edukasi diabetes mellitus dengan variabel
pengetahuan penderita diabetes melitus (variabel dependen)
yang masing-masing variabel berskala rasio, dapat dilihat dari
hasil tabel Asymp Sig 2 tailed (Hipotesis dan Continius)
hitungan yang dibandingkan dengan batas kritis penilaian (α=
0,05)
a. Jika nilai p-value 0,05, maka Ho ditolak, yang berarti:
Ada berbedaan antara variabel dependen mengontrol tingkat
kadar gula darah sebelum dan sesudah pemberian aktivitas
fisik pada penderita diabetes melitus.
b. Jika nilai p-value 0,05, maka Ho diterima, yang berarti
Tidak ada perbedaan antara variabel dependen mengontrol
tingkat kadar gula darah sebelum dan sesudah dilakukan
aktivitas fisik pada pada penderita diabetes melitus.
33 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
Confidentiality merupakan etika penelitian dengan memberi jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah lain.
Semua informasi yang sudah dikumpulkan akan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya beberapa data tertentu yang
akan dilaporkan pada hasil riset.
d. Justice (keadilan)
Justice ini menjamin bahwa seluruh subyek penelitian mendapat
perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan jender,
agama, etnis, dan lainnya.
34 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
DAFTAR PUSTAKA
Dafriani, P., & Dewi, R. I. S. (2019). Tingkat Pengetahuan pada Pasien Diabetes
Melitus (DM) Tipe 2. Jurnal Abdimas Saintika, 1(1), 45–50.
http://dx.doi.org/10.30633/jas.v1i1.467
Dr. Risnal & Muh. Irwan, 2021. (2021). Falsafah dan Teori Keperawatan Dalam
Integrasi Keilmuan. In Alauddin University Press.
Endriyanto, E., Hasneli, Y., & Dewi, Y. I. (2012). Efektivitas Senam Kaki
Diabetes Melitus dengan Koran terhadap Tingkat Sensitivitas Kaki pada
Pasien DM Tipe 2. Universitas Riau, 1–11.
Fauzia, L., Arna Abrar, E., Sabil, F. A., Rezki Anisa, N., Studi, P., Ners, P., Nani
Hasanuddin Makassar, S., & Studi, P. S. (2022). Senam Kaki Diabetik Pada
Penderita Diabetes Melititus. Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka,
1(06 November), 239–242. https://azramedia-
indonesia.azramediaindonesia.com/index.php/sabangkaabdimas/article/
view/342
Gayatri, R. W., Kistianita, A. N., & dkk. (2022). Diabetes Mellitus Dalam Era 4 .
0. In Jurnal Endurance (Vol. 6, Issue 1).
Hasniati, Indaryati, S., Agustina, D., Darni, Z., Ningsih, O. S., Kurniawaty,
Prasetyanto, D., Solehudin, Supriatin, T., Wulandari, D., Purwoto, A., Yanti,
N., & Nurhayani, Y. (2023). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Endokrin (I. Melisa & N. Sulung (eds.)). Global Eksekutif Teknologi.
35 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
Lestari, Zulkarnain, & Sijid, S. A. (2021). Diabetes Melitus: Review Etiologi,
Patofisiologi, Gejala, Penyebab, Cara Pemeriksaan, Cara Pengobatan dan
Cara Pencegahan. UIN Alauddin Makassar, November, 237–241.
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb
Purnama, A., & Sari, N. (2019). Aktivitas Fisik dan Hubungannya dengan
Kejadian Diabetes Mellitus. Window of Health : Jurnal Kesehatan, 2(4),
368–381. https://doi.org/10.33368/woh.v0i0.213
Putri, R. I. R., Sa’diyah, K., Mukmila, A., & Widyaningrum, D. A. (2022). Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat JURNAL DAMARWULAN Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,
6(1), 45–49.
Rasyid, A. N., Yulanda, N. A., & Fauzan, S. (2020). Perawatan Kaki Terhadap
Perubahan Uji Sensitivitas Kaki Pada Penderita Dm Tipe 2. Tanjungpura
Journal of Nursing Practice and Education, 2(1).
https://doi.org/10.26418/tjnpe.v2i1.41834
Rendy, M. C., & TH, M. (2019). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Penyakit
Dalam (Haikhi (ed.); IV). Nuha Medika.
Richardo, B., Pengemanan, D., & Mayulu, N. (2021). Kejadian Diabetes Mellitus
Tipe II pada Lanjut Usia di Indonesia (Analisis Riskesdas 2018 ). Jurnal
Kedokteran Dan Kesehatan, 17(1), 9–20.
Sanjaya, P. B., Luh, N., Eva, P., & Puspita, L. M. (2019). PENGARUH SENAM
KAKI DIABETIK TERHADAP SENSITIVITAS KAKI PADA PASIEN
DM TIPE 2 Putu Budhi Sanjaya, Ni Luh Putu Eva Yanti*, Luh Mira Puspita.
Community of Publishing in Nursing (COPING), 7, 97–102.
36 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
Saputri, R. D. (2020). Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada ARTIKEL
PENELITIAN Komplikasi Sistemik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Pendahuluan. Komplikasi Sistemik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2,
11(1), 230–236. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.254
37 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Responden
(INFORMED CONSENT)
Yusril Efendi
Nim : B0219346
Program Studi : S1 Keperawatan
Judul : Pengaruh Senam Kaki
Diabetik Terhadap Sensitivitas Kaki Pada Penderita
Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas
Katumbangan.
Majene, ...........………
Responden
(………………………)
38 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
Lampiran 2 Kuisioner Karakteristik Responden
KUESIONER KARAKTERISTIK RESPONDEN
PETUNJUK
DATA RESPONDEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir : SD
SMP/SLTP
SMA/SMK/SLTA
D3
S1
Pekerjaan : PNS
DOSEN
WIRASWASTA
HONORER
PEDAGANG
IRT
PETANI
39 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
Lampiran 3 Lembar Observasi
Keterangan :
Hasil positif skor =1, hasil negatif skor =0. Sehingga skor total pada satu kaki
bervariasi anatara 0-10
40 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
Lampiran 4 SOP Senam Kaki Diabetik
8. Pasien berada di kursi dengan posisi duduk dan badan tegak serta kaki di
lantai
41 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
Gambar 9 Gerakan Kedua
10. Posisikan tumit belakang kaki pasien dengan mengarahkan telapak kaki ke
atas.kemudian jari kaki digerakan ke bawah hingga sampai dilantai.
Kemudian posisi tumit kaki diangkat ke atas dan posisi jari kakiyang
menepel ke lantai. Lakukan secara berulang dengan kedua kaki hingga
sepuluh kali hitungan.
42 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R
Gambar 12 Gerakan Kelima
13. Lakukan gerakan fleksi ekstensi dengan menggerakan jari-jari dan
pergelangan kaki.
43 | F a k u l t a s I l m u K e s e h a t a n U N S U L B A R