Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT


DEPRESI PADA REMAJA DI SMA “X”

LITERATURE REVIEW

Elsa Shintia Paramita


1710105048

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Remaja adalah generasi penerus bangsa yang memiliki peranan penting


di masa mendatang, yang diharapkan dapat menghadapi rintangan kehidupan pada
masa sekarang maupun masa yang akan datang. Kematangan mental dan spiritual
remaja harus ditanam sejak dini, secara mental remaja dituntut untuk mampu
mengatasi stres, mampu memecahkan masalah, dan mencari jalan keluar dari
masalah tersebut. (Sarwono, 2011)

Masalah-masalah yang terjadi pada remaja dapat menjadi beban pada


kehidupannya, tidak sedikit remaja yang mengalami depresi karena masalahnya.
Depresi yaitu gangguan mental yang umum terjadi di dunia (WHO, 2015).
Depresi yaitu mood dan tanggapan emosional dalam menanggapi respon
masyarakat, dapat mengakibatkan gangguan yang serius yang akan berdampak
pada kehidupan sekolah maupun keluarga, bahkan bunuh diri dapat dilakukan
karena adanya depresi (Utami, Liza, & Ashal, 2018). Depresi ditandai dengan
murung, lesu, tidak bergairah, putus asa, dan perasaan tidak berguna (Wandono,
2017).

Peran orang tua dalam memberikan pola asuh berperan sangat penting
dalam hal ini. Pola asuh orang tua yaitu interaksi antara orang tua dengan anak
serta bagaimana orang tua memperlakukan anaknya, seperti memberi aturan-
aturan, hadiah atau hukuman, cara orang tua menunjukkan perhatian dan
tanggapan kepada anaknya (Susanto, 2015).

Depresi merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan penyakit di


kalangan remaja. Kekerasan, kemiskinan, perasaan tidak dihargai dan penghinaan
dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental pada remaja (WHO, 2018).
Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan 10-20% remaja di
dunia mengalami penurunan kesehatan mental, namun kurang terdiagnosis dan
belum mendapatkan terapi atau pengobatan (WHO, 2019). Penelitian yang
dilakukan terhadap remaja di Amerika terdapat 29,9% mengalami sedih dan putus
asa setiap harinya selama seminggu berturut-turut hingga tidak dapat melakukan
aktivitas hariannya (Kann et al., 2016).

Menurut Riset Kesehatan Dasar, prevalensi depresi di Indonesia


mencapai 6,1% dengan jumlah 706.689 jiwa. Sedangkan prevalensi depresi di
Indonesia yang terjadi pada remaja (umur 15-24 tahun) mencapai 6,2% dengan
jumlah 157.695 jiwa (Riset Kesehatan Dasar, 2018). Remaja di Indonesia
mengalami gejala depresi tingkat sedang mencapai 22% dan gejala depresi tingkat
berat mencapai 7,2% pada usia 15-19 tahun (Peltzer & Pengpid, 2018).
Sedangkan di wilayah Sumatera Barat, prevalensi depresi penduduk usia ≥15
tahun mencapai 8,2% dengan jumlah 13.683 jiwa. (Riset Kesehatan Dasar, 2018).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Arinny Tujuwale, dkk.(2016),


tentang hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat depresi pada siswa kelas X
di SMA Negeri 1 Amurang, didapatkan presentasi responden yang memiliki
tingkat depresi ringan lebih banyak yaitu (34,1%) dibandingkan dengan responden
dengan tingkat depresi sedang yaitu (27,4%) dan depresi berat yaitu (24,2%).
Berdasarkan pola asuh orang tua, dari 91 responden, yang paling banyak adalah
pola asuh demokratis mencakup 45 responden (49,4%), pola asuh otoriter
mencakup 24 responden (26,4%), dan pola asuh permisif mencakup 22 responden
(24,2%). 3 responden yang mendapatkan pola asuh demokratis mengalami depresi
berat, 2 responden yang mendapatkan pola asuh otoriter mengalami depresi berat,
dan 9 responden yang mendapatkan pola asuh permisif mengalami depresi berat.
Dapat disimpilkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan
tingkat depresi pada remaja.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Syurkiati Arsyam dan Murtiani


(2017), tentang pola asuh orang tua dengan tingkat depresi pada remaja,
didapatkan presentasi sebagian besar remaja tidak mengalami depresi yaitu
(42,6%), depresi ringan yaitu (16,9%), depresi sedang yaitu (33,1%), dan depresi
berat yaitu (7,4%). Remaja yang tidak mengalami depresi mayoritas mendapatkan
pola asuh demokratis dari orang tua nya, sedangkan remaja yang mengalami
depresi sedang dan berat mayoritas mendapatkan pola asuh otoriter dan permisif.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Arrahman, M I., (2020) tentang


hubungan pola asuh dengan tingkat depresi pada santri baru di Pondok Pesantren
Darussola H Jember, didapatkan hasil bahwa santri baru yang mendapatkan pola
asuh demokratis memiliki kecenderungan tingkat depresi ringan sebanyak 29,6%,
santri baru yang mendapatkan pola asuh otoriter cenderung memiliki tingkat
depresi sedang sebanyak 6,9%, santri baru yang mendapatkan pola asuh permisif
cenderung memiliki tingkat depresi ringan sebanyak 11,9%, sedangkan santri baru
yang mendapatkan pola asuh penelantar cenderung memiliki tingkat depresi
sedang sebanyak 11,9%. Artinya ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan
tingkat depresi santri baru di Pondok Pesantren Darussolah Jember

Berdasarkan hasil uraian di atas, mendorong peneliti untuk mengetahui


Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Depresi pada Remaja di
SMA “X”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara pola asuh orang tua
dengan tingkat depresi pada remaja di SMA X ?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat
depresi remaja di SMA “X”
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pola asuh orang tua pada remaja di SMA X
b. Diketahuinya tingkat depresi pada remaja di SMA X
c. Diketahuinya hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat
depresi remaja di SMA X

D. Manfaat penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai pengembangan kemampuan peneliti sehingga dapat
mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat di bangku perkuliahan dan
dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam hal
penelitian ilmiah
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menambah wawasan bagi mahasiswa dan dapat digunakan sebagai
bahan bacaan dan menambah referensi di perpustakaan STIKes Alifah
Padang
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan
dan informasi untuk penelitian lebih lanjut mengenai hubungan pola asuh
orang tua dengan tingkat depresi pada remaja
E. Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua
dengan tingkat depresi pada remaja di SMA X. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan
telaah pustaka (literature review)
DAFTAR PUSTAKA

Arrahman, M. I. (2020) ‘Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat Depresi
pada Santri Baru di Pondok Pesantren Darussola H Jember.’

Arsyam, S., et all (2017) ‘Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Depresi Pada
Remaja’, Journal of Islamic Nursing, 1(2), pp. 16–19.

Dewi, G. R. dkk (2020) ‘Gambaran Tingkat Depresi Pada Remaja Yang Aktif
Berorganisasi Di Sekolah Menengah Kejuruan X Banyuwangi’, Jurnal CMHP,
2655, pp. 19–30.

Fourianalistyawati, E & Listiyandini, R. A. (2017) ‘Hubungan antara Mindfulness


dengan Depresi pada Remaja’, Jurnal Psikogenesis, 5(2).

Mandasari, L., Tobing, D. L. and Kesehatan, F. I. (2020) ‘Tingkat depresi dengan


ide bunuh diri pada remaja’, 2(1).

Pardede, J. A., Hutajulu, J. and Pasaribu, P. E. (2020) ‘Self Esteem With Hiv/Aids
Patient Depression’, Media Keperawatan Politeknik Kesehatan Makassar, 11(01),
pp. 2087–2122. doi: 10.32382/jmk.v11i1.1538.

Peltzer, K. and Pengpid, S. (2018) ‘High prevalence of depressive symptoms in a


national sample of adults in Indonesia: Childhood adversity, sociodemographic
factors and health risk behaviour’, Asian Journal of Psychiatry, 33, pp. 52–59.
doi: 10.1016/j.ajp.2018.03.017.

Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (2019) ‘Situasi Kesehatan


Jiwa DI Indonesia’, InfoDATIN, p. 12.

Riskesdas. (2018) ‘Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar’, in Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia, pp. 82–87. Available at:
http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-
2018.pdf.

Sarwono, S. W. (2011) Psikologi Remaja Edisi Revisi, Psikologi Remaja. doi:


10.1108/09513551011032482.Bastian.

Susanto, A. (2015) Bimbingan dan Konseling di Taman Kanak-Kanak,


Prenadamedia Group.

Tujuwale, A., et all (2016) ‘Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Tingkat
Depresi pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Amurang’, ejournal Keperawatan
(e-Kp), 4, pp. 1–8.

Utami, A. W., Gusyaliza, R. and Ashal, T. (2018) ‘Hubungan Kemungkinan


Depresi dengan Kualitas Hidup pada Lanjut Usia di Kelurahan Surau Gadang
Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang’, Jurnal Kesehatan Andalas, 7(3), p.
417. doi: 10.25077/jka.v7i3.896.

Wandono, W. A. (2017) ‘Upaya Peningkatan Harga Diri Rendah pada Pasien


Depresi’, Jurnal psikologi, 4, p. 2.

Anda mungkin juga menyukai