Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Tn.

B DENGAN GANGGUAN
PERSEPSI SENSORI PENGLIHATAN : KATARAK

DOSEN PENGAMPU : Ns. Helmanis Suci, M. Kep

DISUSUN

ELSA SHINTIA PARAMITA

(1710105048)

PRODI KEPERAWATAN VII B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

TAHUN 2021
A. Pengertian

Katarak berasal dari bahasa yunani katarrhakies, inggeris cataract, dan latin
cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana
penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap
keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan)
lensa, denaturasi protein lensa terjadi akibat kedua-duanya (Utama, 2015).

Katarak adalah kekeruhan lensa mata atau kapsul lensa yang mengubah
gambaran yang diproyeksikan pada retina. Katarak merupakan penyebab umum
kehilangan pandangan secara bertahap, derajat disabilitas yang di timbulkan oleh katarak
dipengaruhi oleh lokasi dan denistasi keburaman (Istiqomah, 2012).

Katarak adalah kekeruhan pada lensa atau kapsul lensa mata, penyebab umum
kehilangan penglihatan yang bertahap. Lensa yang keruh menghalangi cahaya menenbus
kornea, yang pada akhirnya mengamburkan tangkapan bayangan pada retina. Sebagai
hasilnya, otak menginterprestasikan bayangan yang kabur. Katarak umumnya
mempengaruhi kedua mata, tetapi katarak di masing-masing mata memburuk sendiri-
sendiri. Pengecualian pada katarak traumatic, yang biasanya unilateral, dan katarak
congenital, yang kondisinya dapat tidak berubah. Katarak merupakan penyakit yang
paling banyak terjadi pada orang diatas usia 70 tahun. Pembedahan memperbaiki
penglihatan pada sekitar 95% pasien. Tampa pembedahan, katarak akhirnya
menyebabkan kehilangan penglihatan total.

B. Klasifikasi katarak
1. Katarak konginetal
Katarak konginetal merupakan kekeruhan lensa yang di dapatkan sejak lahir.
Katarak konginetal terbagi atas :
a. Katarak remetar dan zonular
Bila pada permulaan perkembangan serat lensa normal dan kemudian menjadi
gangguan perkembangan serat lensa.
b. Katarak polaris posterior
Katarak ini terjadi karena akibat arteri siloid yang menetap pada saat tidak di
butuhkan lagi oleh lensa untuk metabolismenya.
c. Katarak Polaris anterior
Katarak ini akibat gannguan perkembangan lensa pada saat mulai
terbentuknya plakoda lensa.
d. Katarak sentral
Katarak ini merupakan katarak halus yang terlihat pada bagian nucleus
embrional.
2. Katarak senile
Katarak senil adalah katarak yang semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia
lanjut yaitu usia di atas 30 tahun, katarak senile terbagi atas :
a. Katarak insipiens
Dimana mulai timbul katarak akibat proses degenerasi lensa kekeruhan, akan
mengeluh gangguan pengelihatan seperti melihat ganda dengan satu matanya
b. Katarak ematur
Dimana pada stadium ini lensa yang degenerative mulai terserap cairan mata
kedalam lensa sehingga lensa menjadi cembung.
c. Katarak matur,
Dimana merupakan proses degenerasi lanjut lensa dimana terjadi kekeruhan
seluruh lensa.
3. Katarak traumatic
Adalah katarak yang terjadi akibat trauma lensa mata,serta robekan pada kapsul
sebagai akibat taraum dari benda tajam.
4. Katarak juvenile
Adalah katarak yang terjadi pada anak-anak sesudah lahir.
5. Katarak komplikata
Katarak yang terjadi akibat gangguan keseimbangan susunan sel lensa,factor fisik
atau kimiawi sehingga terjadi gangguan kejernihan lensa
6. Katarak diabetika
Katarak yang disebabkan oleh penyakit diabetes (Aspiani, 2014)

C. Etiologi
Penyebab pertama katarak adalah proses penuaan. Anak dapat mengalami
katarak yang biasanya merupakan penyakit yang diturunkan, peradangan didalam
kehamilan, keadaan ini disebut sebagai katarak congenital. Penyakit infeksi tertentu
dan penyakit seperti diabetes mellitus dapat menyebabkan katarak komplikata.
Katarak dapat disebabkan oleh beberapa faktor :
1. Fisik
Dengan keadaan fisik seseorang semakin tua (lemah) maka akan mempengaruhi
keadaan lensa.
2. Kimia
Apabila mata terkena cahaya yang mengandung bahan kimia atau akibat paparan
ultraviolet matahari pada lensa mata dapat menyebabkan katarak.
3. Usia
Dengan bertambahnya usia seseorang, maka fungsi lensa juga akan menurun dan
mengakibatkan katarak.
4. Infeksi virus masa pertumbuhan janin
Jika ibu pada saat mengandung terkena atau terserang penyakit yang disebabkan
oleh virus. Virus tersebut akan mempengaruhi tahap pertumbuhan janin. Misal ibu
yang sedang mengandung menderita rubella.
5. Penyakit
Meliputi penyakit diabetes dan trauma mata seperti uveitis.
D. Patofisiologi
Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih, transparan,
berbentuk seperti kancing baju, mempunyai kekuatan refraksi yang besar. Lensa
mengandung 3 komponen anatomis. Pada zona sentral terdapat nukleus, di perifer ada
korteks, dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior dan posterior.
Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transportasi,
perubahan pada searabut halus multiple (zunula) yang memanjang dari badan selier ke
sekitar daerah diluar lensa misalnya dapat menyebabkan koagulasi, sehingga
mengabutkan pandangan dengan menghambat jalan cahaya ke retina. Salah satu teori
menyebutkan terputusnya protein lensa normal terjadi disertai influks air kedalam
lensa.
Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi
sinar. Katarak biasanya terjadi bilateral, namun mempunyai kecepatan yang berbeda,
dapat disebabkan oleh kejadian trauma maupun sistemis, seperti DM, namun
sebenarnya merupakan konsekuensi dari proses penuaan yang normal. Katarak dapat
bersifat kongenital dan dapat diidentifikasi awal, karena bila tidak dapat didiagnosa
dapat menyebabkan ambliopia dan kehilangan penglihatan.
DAFTAR PUSTAKA

Istiqomah, I. N. (2012). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Mata. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai