Disusun Oleh
Berendlit Eiqiren Purba
D-III Keperawatan
P07120122102
1.3 / 19
Identitas nasional merupakan ciri khas yang menjadi jati diri suatu negara
Integrasi Nasional :
Upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan
wilayahnya
Pembentukan suatu identitas nasional dan penyatuan berbagai kelompok
sosial dan budaya ke dalam suatu kesatuan wilayah
Bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah tertentu dalam
sebuah negara yang berdaulat
Proses penyatuan berbagai kelompok sosial budaya dalam satu kesatuan
wilayah dan dalam suatu identitas nasional
Jenis intergrasi
Integrasi Bangsa : Integrasi bangsa menunjuk pada proses penyatuan
berbagai kelompok budaya dan sosial dalam satu kesatuan wilayah dan
dalam suatu pembentukan identitas nasional
1. Nilai Normatif
Suatu konstitusi yang telah resmi diterima oleh suatu bangsa dan
bagi mereka konstitusi tersebut bukan hanya berlaku dalam arti
hukum, akan tetapi juga merupakan suatu kenyataan yang hidup
dalam arti sepenuhnya diperlukan dan efektif. Dengan kata lain,
konstitusi itu dilaksanakn secara murni dan konsekuen.
2. Nilai Nominal
Konstitusi yang mempunyai nilai nominal berarti secara hukum
konstitusi itu berlaku, tetapi kenyataannya kurang sempurna, sebab
pasal-pasal tertentu dari konstitusi tersebut dalam kenyataannya
tidak berlaku.
3. Nilai Semantik
Suatu konstitusi mempunyai nilai semantik jika konstitusi tersebut
secara hukum tetap berlaku, namun dalam kenyataannya adalah
sekedar untuk memberikan bentuk dari temapat yang telah ada, dan
dipergunakan untuk melaksanakan kekuasaan politik. Jadi, konstitusi
hanyalah sekedar istilah saja sedangkan pelaksanaannya hanya
dimaksudkan untuk kepentingan pihak penguasa.
Harmoni kewajiban dan hak negara dan warga negara dalam demokrasi yang bersumbu pada
kedaulatan rakyat dan musyawarah untuk mufakat
Kewajiban negara
1. Menjaga keamanan dan ketertiban dalam pelaksanaan pemilu
2. Patuh dan taat pada tata tertib maupun undang undang yang berlaku
3. Menghormati pendapat orang lain
4. Mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang demokratis dan damai
Hak masyarakat
1. Hak memilih pilihan nya sesuai dengan hati nurani
2. hak memilih untuk secara bebas memberikan suara dalam pemilihan
pejabat publik
3. Hak setiap individu untuk memperebutkan suara secara bebas dalam
suatu pemilihan pejabat publik
Sampai saat ini, penegakan hukum di Indonesia masih bisa dibilang sangat
lemah. Bisa dilihat dari banyaknya masyarakat yang tetap melanggar hukum
yang berlaku. Tidak hanya masyarakat biasa, para pejabat pun masih banyak
yang melakukan pelanggaran hukum. Ada beberapa penyebab lemahnya
penegakan hukum di Indonesia, yang pertama ialah ketidak tegasan para
penegak hukum Indonesia. Maraknya kasus suap pada penegak hukum lah
penyebab utamanya, sehingga para pelanggar hukum pun bisa dengan
mudahnya bebas dan kembali melanggar hukum. Kesadaran para masyarakat
akan hukum juga menjadi salah satu penyebab. Hukum hanya dilihat sebagai
peraturan tertulis saja namun tidak ditaati dan dilaksanankan. Hukum-hukum
yang rancu juga menyebabkan lemahnya penegakan hukum di Indonesia.
Secara etimologi, kata wawasan nusantara berasal dari dua kata wawasan dan
nusantara. Wawasan dari kata wawas (bahasa jawa) yang artinya
pandangan.sementara kata "nusantara" merupakan gabungan kata nusa yang
artinya pulau atau kepulauan. sedangkan dalam bahasa latin kata lusa berasal
dari katanaesos yang dapat berarti semenanjung, bahkan suatu bangsa. Kata
kedua yaitu "antara" memiliki padanan dalam bahasa latin, in dan terra yang
berarti antara atau dalam suatu kelompok. "antara" juga mempunyai makna
yang sama dengan kata inter dalam bahasa inggris yang berarti antar (antara)
dan relasi. Sedangkan dalam bahsa sanskerta. Kata "antara" dapat diartikan
sebagai laut
Ada pendapat lain yang menyatakan nusa berarti pulau. Dan antaranya berarti
dilapit atau berada ditengah-tengah. Nusantara beraeti gugusan pulau
yangdilapit atau berada ditengah-tengah antara benua dan dua samudra (pasha,
2008) tersebut dikemukakan.
Ini berarti lainnya konsep wawasan nusantara juga dilator belakangi oleh
kondisi sosiologis masyarakat Indonesia.
Wawasan nusantara pada dasarnya menjadi cara pandang suatu bangsa yang di
dalamnya menampakkan bagaimana suatu bangsa itu melakukan dialogis
dengan kondisi geografis dan sosial budayanya. Wawasan nasional, juga di
artikan sebagai cara pandang nasional yang merupakan salah satu gagasan
falsafah hidup bangsa yang berisikan dorongan-dorongan motifasi dan
rangsangan di dalam merealisasikan dan mencapai aspirasi serta tujuan
nasional. Bangsa indonesia memiliki wawasan nasional dan pada
perkembangannya yang terakhir wawasan tersebut merupakan suatu konsepsi
kewilayahan dan konsepsi politik ketatanegaraan bagi bangsa indonesia dan
bukanlah semata-mata sebagai suatu konsepsi pertahanan keamanan belaka.
Dnegan demikian maka konsepsi wawasan nusantara mencakup seluruh bidang
kehidupan sosial bangsa yang menjadi pedoman bagi pembinaan kelangsungan
hidup bangsa indonesia. Sebagai umat yang beragama kita percaya bahwa
Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan empat golongan mahluk, yaitu:
c) fauna yang memiliki bentuk, wujud, kehidupan daya reaksi dan naluri
d) manusia yang memiliki bentuk, wujud, kehidupan daya reaksi dan naluri
dengan ahlak dan daya pikir
Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan, disamping rakyat dan pemerintah yang diakui. Konsep dasar
wilayah kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember
1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia,
karena telah melahirkan konsep wawasan nusantara yang menyatukan wilayah
Indonesia, karena telah melahirkan konsep wawasan nusantara yang
menyatukan wilayah Indonesia. Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan
lingkungannya. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara itu adalah wadah, isi, dan
tata laku. Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh
interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitar (regional atau internasional).
Salah satu pedoman bangsa Indonesia dalam wawasan nasional yang berpijak
pada wujud wilayah nusantara disebut Wawasan Nusantara.
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai
dengan geografi wilayah Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam
mencapai tujuan cita-cita nasional. Unsur Dasar Wawasan Nusantara Wadah
(Counter) Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi
seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan
alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Isi (Content) Isi adlah aspirasi
bangsa yang berkembang dimasyarakat da cita-cita serta tujuan nasional yang
terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Isi ini sendiri menyangkut dua hal yang
esensial, yakni: Relasasi aspirasi bangsa Persatuan dan Kesatuan Tata Laku
(Conduct) Tata Laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi yang
terdiri dari tata laku batiniah dan lahiriah. Tantangan Implementasi Nusantara
Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan
peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai
tujuan nasional hanya dalam dilaksankan oleh negara-negara maju dengan
Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang dengan Top Down
Planning karena adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sehingga
diperlukan landasan operasional berupa GBHN.
indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak didalam masyarakat,
berbangsa dan bernegara. Era Baru Kapitalisme Sloan dan Zureker menyatakan
kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta
atas macam-macam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan
perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung dalam aktifitas-aktifitas
ekonomi yang di pilihnya sendiri. Lester Thurow menyatakan, "Untuk dapat
bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu
keseimbangan (balance) anatara paham individu dan paham sosialis".
Kesadaran Warga Negara Pandangan Indonesia tentang hak dan kewajiban
Masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
Hak dan kewajiban dpat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan. Kesadaran
Bela Negara Dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah
perjuangan non fisik untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan,
kesenjangan sosial, membrantas KKN, menguasai Iptek, meningkatkan kuliatas
SDM, transparan, dan memelihara persatuan, Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan
Wawasan Nusantara Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai wawasan
nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannnya oleh
seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya
mencapai serta mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
b) Luas wilayah 5.192 juta km2 dengan perincian daratan seluas 2.027 juta km2
dan laut seluas 3.166 juta km2. Negara kita terdiri 2/3 lautan/perairan.
c) Jarak utara selatan 1,888 km dan jarak timur barat 5.110 km d) Terletak
diantara dua benua dan dua samudra (posisi silang) e) Terletak pada garis
katulistiwa
Ketahanan berasal dari kata tahan yang berarti tabah, kuat dan pantang menyerah,
sedangkan Nasional berasal dari kata “nation” yang berarti bangsa, dalam pengertian
politik yaitu persekutuan hidup dari orang-orang yg telah bernegara.Jadi, Ketahanan
Nasional memiliki arti mampu, kuat, dan Tangguh dalam sebuah bangsa.
3 wajah, dengan perkataan lain ketahanan nasional berwajah ganda, yakni ketahanan
nasional sebagai konsepsi, ketahanan nasional sebagai kondisi dan ketahanan nasional
sebagai strategi (Himpunan Lemhanas, 1980).
Berdasar pendapat di atas, terdapat tiga pengertian ketahanan nasional atau disebut
sebagai wajah ketahanan nasional yakni:
Pada naskah GBHN tahun 1998 dikemukakan definisi ketahanan nasional, sebagai
berikut:
b) Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi
tiap aspek kehidupan bangsa dan negara. Pada hakikatnya ketahanan nasional adalah
kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan
hidup menuju kejayaan bangsa dan negara. Berhasilnya pembangunan nasional akan
meningkatkan ketahanan nasional. Selanjutnya Ketahanan Nasional yang tangguh
akan mendorong pembangunan nasional.
Sudah dikemukakan sebelumnya, terdapat tiga cara pandang dalam melihat ketahanan
nasional. Ketiganya menghasilkan tiga wajah ketahanan nasional yakni ketahanan
nasional sebagai konsepsi, ketahanan nasional sebagai kondisi, dan ketahanan
nasional sebagai konsepsi atau doktrin. Ketiganya bisa saling berkaitan karena diikat
oleh pemikiran bahwa kehidupan nasional ini dipengaruhi oleh delapan gatra sebagai
unsurnya atau dikenal dengan nama “Ketahanan nasional berlandaskan ajaran asta
gatra”.
Konsepsi ini selanjutnya digunakan sebagai strategi, cara atau pendekatan di
dalammengupayakan ketahanan nasional Indonesia. Kedelapan gatra ini juga
digunakansebagai tolok ukur di dalam menilai ketahanan nasional Indonesia sebagai
kondisi.Esensi dari ketahanan nasional pada hakikatnya adalah kemampuan yang
dimiliki bangsadan negara dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang dewasa ini
spektrumnya semakin luas dan kompleks.Hal yang menjadikan ketahanan nasional
sebagai konsepsi khas bangsa Indonesia adalah pemikiran tentang delapan unsur
kekuatan bangsa yang dinamakan Asta Gatra.Pemikiran tentang Asta Gatra
dikembangkan oleh Lemhanas. Bahwa kekuatan nasional Indonesia dipengaruhi oleh
delapan unsur terdiri dari tiga unsur alamiah (tri gatra) dan lima unsur sosial (panca
gatra).
1. Gatra letak geografi atau wilayah Berkaitan dengan wilayah negara yg meliputi
bentuk wilayah, luas wilayah, posisi geografis. Astronomis, geologis negara dan daya
dukung wilayah.
2. Gatra keadaan dan kekayaan alam SDA di suatu wilayah sangatlah penting bagi
kehidupan nasional, maka itukeberadaannya harus dijaga, dilestarikan dan digunakan
sebaik mungkin.
1. Gatra Ideologi
Gatra ini merujuk pada perangkat nilai-nilai yg diyakini baik untuk mempersatukan
bangsa yg beragam ini, seperti yg tercantum pada Pancasila.
2. Gatra Politik
Berkaitan dengan kemampuan mengelola SDA agar tetap stabil dan tidak
menimbulkan perpecahan.
3 Gatra Ekonomi
Ekonomi yang dijalankan oleh suatu negara merupakan kekuatan nasional
negara yang bersangkutan terlebih di era global sekarang ini. Kemajuan di
bidang ekonomi tentu saja menjadikan negara tersebut tumbuh sebagai
kekuatan dunia.
Kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia terbilang baik karena disokong oleh
Bhinneka Tunggal Ika, selama slogan ini dijunjung tinggi maka ketahanan sosial
budaya masyarakat akan tetap terjaga.
5. Gatra Pertahanan
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, bahwa bela negara tidak selalu harus berarti
“memanggul senjata menghadapi musuh” atau bela negara yang militerisitik. Menurut
Undang-undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara keikutsertaan warga
negara dalam bela negara secara nonfisik dapat diselenggarakan melalui pendidikan
kewarganegaraan dan pengabdian sesuai dengan profesi. Pendidikan kewarganegaraan
diberikan dengan maksud menanamkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
Pendidikan kewarganegaraan dapat dilaksanakan melalui jalur formal (sekolah dan
perguruantinggi) dan jalur nonformal (sosial kemasyarakatan). Berdasar hal itu
makake terlibatan warga negara dalam bela negara secara nonfisik dapat dilakukan
dengan berbagai bentuk, sepanjang masa, dan dalam segala situasi, misalnya dengan
cara :