Nim : D1A022386 Kelas : G1 Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
1. URGENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) menyebutkan urgensi adalah keharusan yang mendesak atau hal yang sangat penting. Oleh karena itu dapat di simpulkan bahwa urgensi adalah suatu kondisi yang teramat penting dan membutuhkan perhatian segera. Pendidikan kewarganegaraan berperan penting dalam memperkukuh nasionalisme untuk kemajuan Indonesia. Namun saat ini masih terjadi masalah karena sikap primordialisme (kedaerahan) yang berlebihan, fanatisme yang berlebihan terhadap kelompoknya, dan etnosintrisme menunjukkan menurunnya nilai nasionalisme di Indonesia. Dengan keberagaman suku, ras, budaya, etnis, agama, adat istiadat yang menjadikan Indonesia sebagai negara yang majemuk. Pendidikan kewarganegaraan memiliki misi unuk membentuk karakter sehingga dapat mengajarkan pada warga negara untuk menghargai keragaman serta saling menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN POLITIS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 1. Secara Historis Pendidikan kewarganegaraan dalam arti substansi telah dimulai jauh sebelum Indonesia diproklamasikan sebagai negara merdeka, dilakukan pada tataran sosial kultural dan dilakukan oleh para pemimpin negara. Salah satu caranya yaitu mengajak seluru rakyat untuk mencintai tanah air dan bangsa Indonesia. 2. Secara Sosiologis Dalam sebuah ilmu sosiologis didalamnya sendiri terdapat kajian yang merupakan latar belakang, susunan, dan berbagai pola dari sebuah kehidupan sosial yang terdapat dari berbagai macam golongan dan juga masyarakat, kemudian disamping itu pula terdapat berbagai macam masalah sosial, perubahan, dan juga berbagai pembaharuan, yang terdapat dalam masyarakat. Dari pendekatan sosiologis ini diharapkan untuk dapat melakukan sebuah kajian terhadap struktur sosial, proses sosial, dan berbagai macam perubahan sosial dan berbagai masalah sosial untuk dapat diselesaikan secara bijaksana dengan menggunakan nilai-nilai pancasila. 3. Secara Politis Berdasarkan dari fenomena yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia sendiri, dimana kita mampu merumuskan berbagai macam saran atas usaha yang dimana kemudian akan berguna untuk melaksanakan perwujudan kehidupan politik yang ideal dan juga sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Secara politis, pendidikan kewarganegaraan mulai dikenal dalam pendidikan sekolah dapat digali dari dokumen tahun 1957 sebagaimana dapat diidentifikasikan dari perntaan Soemantri bahwa pada masa orde lama mulai dikenal istilah: (1)Kewarganegaraan; (2)Civics; dan (3)Pendidikan Kewarga Negara. 3. PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) “identitas”berarti ciri-ciri atau keadaan khusus atau jati diri. Sedangkan “nasional” bersifat kebangsaan atau berasal dari bangsa sendiri meliputi suatu bangsa. Definisi identitas nasional adalah ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas dan membedakannya dengan bangsa lain. Identitas nasional dalam konteks bangsa cendrung mengacu pada kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan. 4. SUMBER HISTORIS,SOSIOLOGIS, POLITIK IDENTITAS NASIONAL INDONESIA 1. Sumber Historis Secara historis identitas nasional Indonesia di tandai ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sedang dijajah oleh negara asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa kebangkitan nasional (bangsa). Rakyat Indonesia mulai sadar akan jati diri sebagai manusia yang tidak wajar karena dalam kondisi terjajah. Pada saat itu munculah kesadaran untuk bangkit mebentuk sebuah bangsa. 2. Sumber Ideologi Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi, komunikasi, dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan panjang menuju Indonesia merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca kemedekaan. Idntitas nasional pasca kemerdekaan dilakukan secara terencana oleh pemerintahan organisasi kemasyarakatan melalui berbagai kegiatan seperti upacara kenegaraan dalam proses pendidikan dalam lembaga pendidikan formal atau non formal. 3. Sumber Politik Secara politis, beberapa bentuk identitas nasional Indonesia yang menjadi ciri atau pembangunan jati diri bangsa Indonesia dan bentuk- bentuk identitas nasional ini telah diatur dalam peraturan perundangan baik dalam UUD maupun dalam peraturan yang lebih khusus. 5. PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia adalah perwujudan dari niali-nilai budaya milik bangsa Indonesia sediri yang di yakini kebaikan dan kebenarannya. Diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku, dan juga amal perbuatan sikap mental. Pancasila adalah jiwa seuruh rakyat Indonesia, yang memberikan kehidupan bangsa Indonesia serta membimbing masyarakat Indonesia supaya tercipta masyrakat adil dan makmur. 6. PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL Perkembangan kependudukan pancasila sebagai dasar negara setelah kemerdekaan Indonesia, negara Indonesia melaksanakan nilai-nilai luhur pancasila dalam seluruh aspek kenegaraan, baik pemerintahan maupun sosial kemasyarakatan. Kedudukan pancasila sebagai dasar negara mempunyai fungsi dan kedudukan sebagai kaidah negara yang fundamental dan mendasar, sehingga sifatnya tetap, kuat dan tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk MPR atau DPR hasil pemilihan umum. 7. PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN Hak dan kewajiban adalah suatu hal yang dimiliki setiap warga negara dan tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hak dan kewajiban masing-masing berjalan beriringan sehingga kedunya harus dilaksanakan oleh setiap individu. 1. Pengertian Hak Hak adal sesuatu yang mutlak dan melekat pada kehidupan manusia. Hak menjadi sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap individu sejak masih dalm kandungan. Secara umu, hak diartikan sebagai bentuk kebenaran, kepemilikan, kewenangan, kekuasaan, derajat, dan wewenang menurut hukum. 2. Pengertian Kewajiban Kewajiban adalah tindkan yang harus diambil seseorang, baik secara hukum maupun moral. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), pengertian kewajiban adalah sesuatu yang diwajibkan, sesutu yang harus dilaksanakan, atau sesuatu keharusan. 8. MACAM-MACAM HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA 1. Macam Hak Warga Negara Indonesia a. Pasal 27 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan an penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. b. Pasal 27 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. c. Pasal 28 UUD NRI Tahun 1945 “ Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengelurkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan UU. 2. Macam Kewajiban Warga Negara Indonesia a. Pasal 26 ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-Undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan Undang-Undang. b. Pasal 27 ayat (1), segala waraga negara bersamaan dengan kedudukannnya didalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pada ayat (2), tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. c. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan Undang- Undang. 9. HAK KEWARGANEGARAAN Hak warga negara adalah hak yang melekat pada diri manusia dalam kedudukannya sebagai anggota atau warga negara sebuah negara Hak waraga neraga timbul atau ada karena peraturan perundang-undangan yang berlaku di negaranya. Untuk mempertahankan dan menjamin setiap hak warga negara dibutuhkan peraturan yang komprehensif. 10. ASAS-ASAS KEWARGANEGARAAN Asas kewarganegaraan adalah hal yang menentukan apakah seseorang masuk atau tidak dalam kelompok warga negara tertentu. Secara umu, Indonesia memiliki dua asas kewarganegaraan,yakni asas ius sanguinis dan asas ius soli. Empat asas kewarganegaraan yang dianut Indonesia adalah : 1. Asas ius sanguinis (law of the blood) 2. Asas ius soli (law of the soli) 3. Asas kewarganegaraan tunggal 4. Asas kewarganegaraan terbatas.