2. Pengertian Identitas Nasional adalah suatu jati diri dari suatu bangsa. Artinya, jati diri tersebut
merupakan milik suatu bangsa dan berbeda dengan banga lainnya. Dalam garis besarnya, Identitas
Nasional adalah suatu kumpulan nilai budaya yang tumbuh dan berkembang pada macam – macam
aspek kehidupan, baik dari ratusan suku atau budaya yang ada dihimpun menjadi satu kesatuan,
seperti Indonesia. Di mana identitas nasional Indonesia sendiri mengacu pada Pancasila dan Bhineka
Tunggal Ika.
Adapun unsur-unsur dari Identitas Nasional antara lain;
a. Agama. Dasar negara Indonesia, Pancasila sila pertama menyebutkan “Ketuhanan Yang Maha
Esa”. Hal ini menggambarkan bahwa Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai
Keagamaan dan Ketuhanan. Indonesia sendiri dikenal sebagai masyarakat agamis, artinya setiap
setiap penduduk di Indonesia memiliki agama mereka masing – masing dan hal tersebut wajib
hukumnya.
b. Suku Bangsa. Suku bangsa adalah satu golongan sosial yang bersifat askriptif, yakni dibawa sejak
lahir. Di mana suku bangsa sama dengan jenis kelamin dan umur. Di Indonesia terdapat ratusan suku
bangsa atau kelompok etnis dengan bahasa mereka masing-masing.
c. Kebudayaan. Budaya menjadi salah satu faktor penting akan pembentukan identitas nasional.
Dengan berbagai macam budaya yang dimiliki oleh Indonesia menjadi salah satu ciri khas dari
negara Indonesia itu sendiri. Oleh karena itu, kita harus melestarikan budaya yang merupakan
warisan dari nenek moyang kota.
d. Bahasa. Dengan bahasa sebagai identitas nasional, pastinya kita harus bangga. Tidak semua
negara memiliki keanekaragaman bahasa seperti yang dimiliki oleh Indonesia. Maka dari itu, agar
tidak terpecah belah, ada satu bahasa yang merupakan bahasa pemersatu, yakni bahasa Indonesia.
Identitas Nasional sebagai karakter bangsa memiliki arti bahwa pada hakikatnya identitas nasional
merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek
kehidupan dengan suatu cirikhas yang menjadikannya berbeda dengan bangsa lain. Contoh identitas
nasional yang merupakan karakter bangsa adalah Pancasila yang merangkum keberagaman yang
ada di Indonesia menjadi satu. Keberagaman ini sangat tinggi dan menjadikan Indonesia sebagai
bangsa yang majemuk dan kaya akan adat-istiadat dan budaya.
3. Semboyan bhinneka tunggal ika dalam membangun integrasi nasional dalam pancasila, Bhinneka
Tunggal Ika dituangkan dalam sila ketiga, yakni “persatuan indonesia” yang merupakan landasan
hukum dalam hal integrasi bangsa dan negara, serta sebagai motivasi perbuatan baik di kehidupan
masyarakat. Semangat Bhinneka Tunggal Ika sangat diperlukan untuk memperkukuh persatuan
indonesia merupakan syarat terpenting untuk menjadi indonesia negara yang kaya akan potensi.
Integrasi nasional sebelum di tingkat negara, dapat dilihat di tingkat masyarakat. Persatuan dan
perpaduan yang ada di tengah masyarakat akan menjadikan integrasi national tingkat negara solid.
Sebaliknya, jika di dalam masyarakat tidak ada persatuan dan kesatuan, maka tidak akan integrasi
nasional. Beberapa contoh integrasi nasional yang berkembang dalam masyarakat adalah sebagai
berikut; Pelaksanaan gotong royong, saling menghargai, sikap saling berbagi, tidak sombong, tidak
menciptakan kelompok tertentu, toleransi umat beragama, dan lain sebagainya.
4. Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh
pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan. Negara juga merupakan suatu
wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah
tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat,
memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah
mendapat pengakuan dari negara lain.
Konstitusi adalah keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur
secara mengikat cara suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat negara. Dalam
bentukan organisasi konstitusi menjelaskan bentuk, struktur, aktivitas, karakter, dan aturan dasar
organisasi tersebut. Dalam ketatanegaraan RI konstitusi diartikan sama dengan Undang – undang
dasar. Konstitusi/UUD dapat diartikan peraturan dasar yang memuat ketentuan – ketentuan pokok
dan menjadi satu sumber perundang- undangan.
Analisis UUD 1945 dan perubahannya:
UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.
Sejak tanggal 27 Desember 1949, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS, dan sejak tanggal 17 Agustus
1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekret Presiden 5 Juli 1959 kembali memberlakukan UUD
1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada tanggal 22 Juli 1959. Pada kurun waktu
tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amendemen), yang mengubah susunan
lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebelum dilakukan
amendemen, UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh (16 bab, 37 pasal, 65 ayat (16 ayat
berasal dari 16 pasal yang hanya terdiri dari 1 ayat dan 49 ayat berasal dari 21 pasal yang terdiri dari
2 ayat atau lebih), 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan), serta Penjelasan. Setelah
dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 16 bab, 37 pasal, 194 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan,
dan 2 pasal Aturan Tambahan. Dalam Risalah Sidang Tahunan MPR Tahun 2002, diterbitkan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah, sebagai Naskah
Perbantuan dan Kompilasi Tanpa Ada Opini.