Anda di halaman 1dari 40

Artinya PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN merupakan istilah

generik yang mencakup pengalaman belajar di sekolah dan di luar


sekola, seperti yang terjadi di lingkungan keluarga, dalam organisasi
keagamaan, dalam organisasi kemasyarakatan, dan dalam media.

Bahwa PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN merupakan pendidikan


politik yang fokus materinya peranan warga negara dalam
kehidupan bernegara yang kesemuanya itu diproses dalam rangka
untuk membina peranan tersebut sesuai dengan ketentuan
Pancasila dan UUD 1945 agar menjadi warga negara yang dapat
diandalkan oleh bangsa dan negara.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi
warga negara Indonesia yang cerdas, terampil,
bertujuan agar memiliki kemampuan :

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu


kewarganegaraan;
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
anti korupsi;
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya;
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, telah disusun ruang lingkup
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai berikut :
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi : Hidup rukun dalam perbedaan,
Cinta lingkungan;
2. Norma, Hukum dan peraturan, meliputi : Tertib dalam kehidupan keluarga;
3. Hak Azasi Manusia, meliputi : Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban
anggota masyarakat;
4. Kebutuhan warga negara, meliputi : Hidup gotong royong, Harga diri
sebagai masyarakat;
5. Konstitusi Negara, meliputi : Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, dan
Hubungan dasar negara dengan konstitusi;
6. Kekuasaan dan Politik, meliputi : Pemerintahan desa dan kecamatan ,
Pemerintahan daerh dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan
sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat
madani. Sistem pemerintahan, dan Pers dalam masyarakat demokrasi;
7. Pancasila, meliputi : Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara;
8. Globalisasi, meliputi : Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi.
PANCASILA FILSAFAT BANGSA

1. Pancasila sebagai filsafat bangsa tumbuh dan berkembang bersama


tumbuh kembang nya bangsa;
2. Pancasila bersumber pada budaya dan pengalaman bangsa Indonesia
sebagai akibat upaya bangsa dalam menjawab mengenai esensi yang
menjadi perhatian bangsa;
3. Perhatian tersebut antara lain :
a. Alam semesta, bagaimana terjadinya, bagaimana hubungan antar unsur
ang ada dalam alam semesta, bagaimana hubungan antara
microcosmos dan macrocos mos , siapa penciptanya dan sebagainya;
b. Manusia dan kehidupannya, apa sebenarnya hakikat manusia dari
mana asal dan kemana perginya, bagaimana hubungan mansuia dengan
manusia , dengan masyarakat, dengan Tuhan penciptanya;
c. Nilai-nilai yang diangkat menjadi norma-norma yang mengatur
kehidupan.
▪ Identitas nasional, adalah ciri khas yang dimiliki suatu bangsa;
▪ Setiap bangsa memiliki ciri khas sendiri-sendiri, sebagaimana manusia memiliki ciri
khas masing masing;
▪ Bangsa Indonesia memiliki identitas/ciri khas yg berbeda dengan bangsa lain;
▪ Kepribadian bangsa merupakan salah satu ciri khas;
▪ ( Pancasila sbg kepribadian Pancasila);
▪ Identitas bangsa erat kaitannya dengan terjadinya sua tu bangsa ;
▪ Bangsa itu apa ? ( What is a nation ? )

Pengertian lain identitas nasional

▪ Term antropologi : identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai
dengan kesadaran diri pribadi, golongan sendiri, kelompok sendiri, atau negara
sendiri.

▪ NASIONAL merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih


besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, dan
bahasa maupun non fisik, seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Jadi ada pun
pengertian IDENTITAS sendiri adalah ciri-ciri, tanda-tanda, jati diri yang melekat
pada seseo rang atau sesuatu yang bisa membedakannya.
▪ Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang
tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan
ciri-ciri khas. Dengan ciri-ciri khas tersebut, suatu bangsa berbeda dengan bangsa
lain dalam hidup dan kehidupannya.

▪ Konteks Indonesia, maka Identitas Nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai


budaya yang sudah tumbuh dan berkembang sebelum masuknya agama-agama
besar di bumi nusantara ini dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang
kemudian dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan Nasional
dengan acuan Pancasila dan roh Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah
pengembangannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Beberapa bentuk identitas nasional Indonesia, adalah sebagai berikut :

1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa persatuan;


2. Sang merah putih sebagai bendera negara. Warna merah berarti berani dan putih
berarti suci;
3. Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan Indonesia. Lagu Indonesia Raya pertama kali
dinyanyikan pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam Kongres Pemuda II;
4. Burung Garuda yang merupakan burung khas Indonesia dijadikan sebagai lambang
negara;
5. Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang berarti berbeda-beda tetapi
satu jua;
6. Pancasila sebagai dasar falsafat negara yang berisi lima dasar yang dijadikan sebagai
dasar filsafat dan ideologi negara Indonesia;
7. UUD 1945 sebagai konstitusi (hukum dasar) negara. UUD 1945 merupakan
hukum dasar tertulis yang menduduki tingkatan tertinggi dalam tata urutan
peraturan perundangan dan dijadikan sebagai pedoman penyelenggaraan bernegara;
8. Bentuk negara adalah Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat;
9. Konsepsi wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri
dan lingkungan yang serba beragam dan memiliki nilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa;
10. Kebudayaan sebagai puncak-puncak dari kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah
diterima sebagai kebudayaan nasional.
BAHWA BANGSA ADALAH SEKELOMPOK MANUSIA YANG MEMILIKI KEHENDAK
BERSATU SEHINGGA MERASA DIRINYA ADALAH SATU.

Dari definisi tersebut, bahwa bangsa adalah sekelompok manusia yang :

1. Memiliki cita-cita bersama yang mengikat mereka menjadi satu kesatuan;


2. Memiliki sejarah hidup bersama, sehingga tercipta rasa senasib
sepenanggungan;
3. Memiliki adat, budaya, kebiasaan yang sama sebagai akibat pengalaman
hidup bersama;
4. Memiliki karakter, perangai yang sama yang menjadi pribadi dan
jatidirinya;
5. Menempati suatu wilayah tertentu yang merupakan kesatuan wilayah;
6. Terorganisir dalam suatu pemerintahan yang berdaulat, sehingga mereka
terikat dalam suatu masyarakat umum.
Faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia,
adalah sebagai berikut :

1. Adanya persamaan nasib, yaitu penderitaan bersama di bawah penjajahan


bangsa asing lebih kurang 350 tahun;
2. Adanya keinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari belenggu
penjajahan;
3. Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah nusantara yang
membentang dari Sabang sampai Merauke;
4. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan
sebagai suatu bangsa.
KONSEP WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN

Warga Negara dapat berarti warga, anggota dari suatu negara

Pengertian menunjukkan bahwa kewarganegaraan adalah “posisi atau status


sebagai warga negara” yang di dalamnya melekat seperangkat hak, kewajiban,
dan identitas yang menghubungkan warga negara dengan negara-bangsa.

Kewarganegaraan itu menghadirkan suatu hubungan antara individu dan


negara, dimana keduanya terikat bersama-sama oleh hak dan kewajiban secara
timbal balik.
Menurut UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia yang
dimaksud warga negara Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau


berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum
Undang-Undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia;
2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga
Negara Indonesia;
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara
Indonesia dan ibu warga negara asing;
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan
ibu Warga Negara Indonesia;
5. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia,
tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya
tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut;
6. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya
meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara Indonesia;
7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara
Indonesia;
8. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing
yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anaknya dan
pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun
atau belum kawin;
9. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak
jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya;
10. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia
selama ayah dan ibunya tidak diketahui;
11. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya
tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya;
12. Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang
ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat
anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang
bersangkutan;
13. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

HAK WARGA NEGARA adalah sesuatu yang dapat dimiliki oleh warga negara dari
negaranya. Hak warga negara dapat juga disebut sebagai hak konstitusional warga negara
(citizen‟s constitutional right), yaitu hak warga negara yang secara konstitusional
diatur dalam konstitusi atau perundang-undangan. Sedangkan KEWAJIBAN WARGA
NEGARA adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh warga negara

Hak warga negara Indonesia itu? Dalam ketentuan UUD 1945 dirumuskan hak-hak
yang dimiliki warga negara Indonesia sebagaimana uraian berikut :

1. Hak memperoleh kedudukan yang sama di dalam hukum dan


pemerintahan;
2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak;
3. Hak dalam pembelaan negara;
4. Hak berserikat, berkumpul serta mengeluarkan pikiran;
5. Hak kemerdekaan memeluk agama;
6. Hak mendapatkan pendidikan ;
7. Hak untuk mendapatkan Kesejahteraan sosial;
8. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial.
Disamping mengatur tentang hak-hak yang dimiliki setiap warga negara,
ketentuan UUD 1945 juga tentang kewajiban warga negara Indonesia
sebagai berikut :

1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan;


2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara;
3. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara;
4. Wajib mengikuti pendidikan dasar.
PENGERTIAN DEMOKRASI

DEMOKRASI artinya pemerintahan oleh rakyat, dimana kekuasaan tertinggi


berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau oleh
wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan bebas.

Amerika Serikat mengintisarikan demokrasi sebagai sistem yang memiliki 11


(sebelas) pilar atau soko guru, yakni :

1. Kedaulatan rakyat;
2. Pemerintah berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
3. Kekuasaan mayoritas;
4. Hak-hak minoritas;
5. Jaminan hak-hak asasi manusia;
6. Pemilihan yang bebas dan jujur;
7. Persamaan di depan hukum;
8. Proses hukum yang wajar;
9. Pembatasan pemerintahan secara konstitusional;
10. Pluralisme sosial, ekonomi dan politik;
11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerjasama dan mufakat.
Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia, Sanusi (2006)
mengetengahkan sepuluh pilar demokrasi yang dipesankan oleh para
pembentuk negara (the founding fathers) sebagaimana diletakkan di dalam
UUD 1945 sebagai berikut :

1. Demokrasi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa;


2. Demokrasi dengan kecerdasan;
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat;
4. Demokrasi dengan rule of law;
5. Demokrasi dengan pembagian kekuasaan negara;
6. Demokrasi dengan hak azasi manusia;
7. Demokrasi dengan peradilan yang merdeka;
8. Demokrasi dengan otonomi daerah;
9. Demokrasi dengan kemakmuran;
10. Demokrasi yang berkeadilan sosial.
PRINSIP NEGARA
DEMOKRASI

Amin Rais
1. Adanya partsipasi dalam membuat hukum
2. Persamaan kedudukan didepan hukum
3. Distribusi pendapatan secara adil
4. Kesempatan memperoleh pendidikan
5. Kebebasan mengeluarkan pendapat, kebebasab pers,
kebebasan berkumpul, dan kebebasan beragama
6. Kesediaan dan keterbukaan informasi
7. Mengindahkan fatsoen politik
8. Kebebasan individu
9. Hak untuk protes (Moh. Mahfud MD, 1990)
PRINSIP NEGARA
DEMOKRASI

Robert A Dahl
1. Pemilu yang bebas dan fair
2. Hak pilih yang mencakup semua
3. Hak untuk menjadi calon jabatan
4. Kebebasan mengungkapkan dini secara lisan, tulisan, dan
informasi alternatif
5. Pejabat yang dipilih
6. Kebebasan membentuk asosiasi (Frans M Suseno)
PRINSIP NEGARA
DEMOKRASI

Frans Magnis Suseno


1. Negara terikat pada hukum
2. Kontrol efektif terhadap pemerintah oleh rakyat
3. Pemilu yang bebas
4. Prinsip mayoritas
5. Adanya jaminan terhadap hak-hak demokratis
PRINSIP NEGARA
DEMOKRASI

Sri Sumarti
1. Hukum ditetapkan dengan persetujuan wakil rakyat yang
dipilih secara bebas
2. Hasil pemilu dapat mengakibatkan penggantian orang-
orang pemerintahan
3. Pemerintahan harus terbuka
4. Kepentingan minoritas harus dipertimbangkan
5
MACAM KRISIS DAPAT
MEMATIKAN DEMOKRASI
(SOEKARNO)

1. Krisis politik membuat orang tidak


percaya pada demokrasi
2. Krisis alat-alat kekuasaan negara
3. Krisis cara berpikir dan cara meninjau
4. Krisis moral
5. Krisis gezah (kewibawaan otoritas)
Sistem Politik Demokrasi
Konstitusional Orla
▪ Ada kecenderungan kurang disepakatinya
aturan permainan oleh pemeran politik.

▪ Dalam sistem politik demokrasi terpimpin


kurang melembaganya aturan permainan politik
diperkuat oleh mengecilnya kesempatan untuk
berpartisipasi merupakan salah satu penyebab
dari ketidakstabilan masa itu.
NILAI LEBIH DEMOKRASI
KONSTITUSIONAL

1. Penyelesaian perselisihan dengan damai dan sistem


melembaga (institutionalized peaceful settlement of
conflict).
2. Menjamin perubahan secara damai dalam masyarakat
(peaceful change in a changing society).
3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur
(orderly sucession of rulers).
4. Membatasi pemakaian kekerasan dan paksaan sedikit
mungkin (minimum of coercion).
5. Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman
(diversity) dalam masyarakat yang tercermin pada
keanekaragaman pendapat, kepentingan dan tingkah laku
6. Menjamin tegaknya keadilan
7. Menjamin kemajuan ilmu pengetahuan.
SIMPULAN KRITERIA
NEGARA DEMOKRASI

1. Adanya partisipasi dalam membuat hukum


2. Persamaan kedudukan di depan hukum
3. Distribusi pendapatan secara adil
4. Kesempatan memperoleh pendidikan
5. Kebebasan mengemukakan pendapat, kebebasan pers, kebebasan berkumpul dan
kebebasan beragama
6. Kesediaan dan keterbukaan informasi
7. Mengindahkan fatsoen politik
8. Hak untuk protes
9. Hak pilih yang mencakup semua
10. Hak untuk menjadi calon jabatan
11. Negara terikat pada hukum
12. Kontrol efektif terhadap pemerintah oleh rakyat
13. Prinsip mayoritas
14. Adanya jaminan terhadap hak-hak demokratis
15. Hasil Pemilu dapat mengakibatkan penggantian orang, orang-orang pemerintahan
16. Pemerintahan harus terbuka
17. Kepentingan minoritas harus dipertimbangkan
18. Pemilu yang Luber dan Jurdil
Demokrasi Pancasila 1945-1959 (Demolib)

▪ Ada tiga UUD yang berlaku masa ini, UUD 1945 dan UUD RIS
1949 dan UUDS 1950.
▪ Dalam UUD itu diatur bagaimana sistem pemerintahan
(Presidensial atau Parlementer) termasuk didalamnya sistem
ketatanegaraannya.
▪ Dari tahun 1945 s.d 1959 baru satu kali diadakan Pemilu yaitu
tanggal 15 September 1955 memilih anggota dewan
konstituante yang diikuti oleh hampir 172 parpol, dimana Pmilu
dilaksanakan secara langsung.
Demokrasi Pancasila
Orla 1959-1968 (DemoTer)
▪ Guided Democration :
▪ Ciri Khasnya :
1. Dominasi dari Presiden
2. Peranan Parpol terbatas
3. Pengaruh komunis berkembang
4. Peranan ABRI meluas sebagai
unsur Sos.Pol
(Meriam Budihardjo)
Demokrasi Pancasila
1. Mendasarkan diri pada konstitusi, bukan demokrasi rakyat
dalam banyak hal bertentangan dengan azas-azas pokok
demokrasi konstitusional.
2. Tunduk dan patuh pada konstitusi.
3. Seluruh geraknya dibatasi oleh konstitusi.
4. Tunduk dan patuh pada rule of law.
5. Memiliki sifat universal demokrasi (goverment of rule by the
peoples)
6. Wajib bertanggung jawab kepada Allah SWT.
Demokrasi Pancasila
Orla 1968-1998 (Demopan Orba)
▪ Demokrasi Pancasila berdasarkan UUD 1945 (Demokrasi
Pancasila) yang menjurus pada aristokrasi dan menjurus
kekuasaan otoriter yang berpusat pada Presiden.
▪ Dikenal mekanisme 5 tahun yaitu :
✓ Pemilu dilaksanakan 5 tahun sekali
✓ Pemilih memilih keanggotaan DPR/DPR I/II untuk masa 5
tahun
✓ Anggota DPR menjadi anggota MPR untuk 5 tahun
✓ MPR membuat GBHN untuk 5 tahun
✓ MPR memilih Presiden untuk 5 tahun
✓ Mengadakan PEMILU 5 tahun
✓ Presiden dapat dipilih kembali setelah 5 tahun (tak terbatas)
Demokrasi Pancasila
1998-2004 (Er-For.I)
▪ Demokrasi berdasarkan konstitusi
▪ Pada era ini dikenal sistem mekanisme 5
tahunan, yaitu :
✓ Pemilu memilih anggota MPR/DPR/DPR I/II
5 tahun.
✓ MPR membuat GBHN untuk 5 tahun
✓ MPR memilih Presiden / Wapres 5 tahun
✓ Hingga tahun 2004 MPR membuat GBHN
Demokrasi Pancasila
2004-2009 (Er-For.II)
▪ Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut
UUD.
▪ Demokrasi Pancasila sesuai Sila Ke-IV yang bunyinya tetap, dan
tak mengalami perubahan tetapi aplikasinya berbeda sesuai
tuntutan kehendak dan dinamika masyarakat yang selalu
berubah.
▪ Pelaksana Pemilu oleh KPU diawasi Panwas
▪ Pemilihan Caleg/DPD, Capres/Cawapres. Pilkada dilaksanakan
secara langsung .
Demokrasi Pancasila
2009-2014 (Er-For.III)
▪ Pelaksanaan Pemilihan Kepemimpinan Nasional
▪ Pelaksanaan KPU
▪ Dilaksanakan dalam 5 tahun sekali
▪ Pemilihan untuk Presiden/Wapres, Anggota
MPR/DPR/DPRD
▪ Pemilihan secara langsung
▪ Pemilihan Presiden dan Wapres dalam satu
paket
▪ Sistem Pemerintahan Presidential
▪ Pemilu untuk 5 tahun sekali
▪ Pemilu dilaksanakan oleh KPU
▪ Pemilu memilih caleg/DPR untuk 5 tahun
▪ DPR/DPD dipilih oleh rakyat langsung menjadi
anggota MPR untuk masa 5 tahun
▪ Presiden/Wapres dipilih oleh rakyat langsung
untuk masa 5 tahun
▪ GBHN dibuat Presiden/Wapres
▪ Presiden hanya dalam waktu 2 periode
Faktor Kelemahan Demokrasi
Pasca Pemilu
▪ Pengalaman otoriter masa lalu
▪ Belum adanya budaya politik yang positif
▪ Kepemimpinan yang lemah
▪ Peraturan politik yang kurang pro publik
▪ Kurang aktifnya masyarakat mengontrol elite publik
▪ Pemilu tahun 2008-2009 walaupun dilakukan informasi caleg,
pilpres, KPU, Pilkada, Persiapan Pemilu 2009. ada pesta
demokrasi yang diramaikan oleh artis, konsultan pengamat
politik ,polling, biro iklan, mengindikasi kan bahwa 30% Pemilu
tidak berpengaruh, 42,9% sedikit berpengaruh dalam kehidupan
mereka
Demokrasi dan Pendidikan
Demokrasi

Pendidikan Demokrasi dapat dilakukan melalui :


1. Pendidikan formal
2. Pendidikan non formal
3. Pendidikan informal
1. Pendidikan formal
Merupakan pendidikan yang dilaksanakan secara beren cana,
terarah ,dicapai dalam waktu kurun waktu tertentu dalam suatu
lembaga yg memiliki kewenangan dalam melaksanakannya, dengan
kurikulum yg dibakukan ,biasanya waktunya lebih lama
Contoh : Universitas.Institut , Perguruan tinggi lainnya.
Apakah sidang DPR/MPR sebagi Pend.Politik Rakyat ?
Demokrasi dan Pendidikan
Demokrasi
▪ Didalam Pend.Formal peserta terbatas mulai dari sekolah dasar
hingga PT dengan materi pembelajaran sesuai dengan tingkat
kelas yang pada setiap jenjang pendidikan .Peserta didik terbatas
hanya bagi para pelajar pada sekolah atau perguruan tinggi saja .
Peserta didik dinya takan berhasil bila telah lulus pada jenjang
pen didikan itu
▪ Masalahnya ,apakah setelah berhasil lulus dari jenjang
pendidikan , ada jaminan bahwa terjadi perubahan sikap peserta
didik itu ?
▪ Agar pendidikan berhasil dan berlanjut , dikenal pendidikan
sepanjang hayat (life long education)
PARTAI POLITIK DAN
PENDIDIKAN DEMOKRASI

Partai politik adalah kumpulan orang-orang yang memiliki


ideologi, tujuan yang relatif sama dalam rangka
menampung aspirasi dan memperjuangkan keinginan/
kesejah teraan anggotanya dalam suatu sistem
pemerintahan dengan turut serta dalam menentukan
kebijakan suatu negara yang demokratis.
TUJUAN PARTAI POLITIK

A. UMUM :
▪ Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dlm Pembukaan UUD – RI
1945.
▪ Mengembangkan kehidupan demokrasi berda sarkan
Pancasila dg menjunjung tinggi kedau latan rakyat .
▪ Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia
B. Khusus :
▪ Memperjuangkan cita-citanya dalam kehidupan MBN
FUNGSI PARTAI POLITIK

▪ Pendidikan politik bagi anggotanya dan masyarakat luas agar


menjadi WN-RI yang sadar akan hak dan kewaji ban nya dalam ke
hidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara .
▪ Penciptaan iklim yang kondusif serta sebagai perekat persatuan
dan kesatuan bangsa untuk mensejahterakan masyarakat .
▪ Penyerap,penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat
secara konstitusional dalam merumuskan dan menetapkan kebi
jakan negara
▪ Partisipasi politik warga negara ,dan
▪ Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui
mekanisme demokrasi dg memperhatikan kesetaraan dan
keadilan gender .( Psl 7.UU No.31/2002
HAK PARTAI POLITIK

1. Memperoleh perlakuan yg sama sederajat ,adil dari negara.


2. Mengatur dan mengurus rumah tangga organisasi secara
mandiri mengajukan calon
3. Memperoleh hak cipta atas nama ,lambang dan tanda gambar .
4. Ikut dlm pemilu sesuai uu
5. Mengajukan calon utk lembaga perwakilan
6. Mengusulkan penggantian antar waktu anggota
7. Mengusulkan pemberhentian anggota ak
8. Mengusulkan pasangan Capres-Cawapres.
Tugas : Hak Azasi Manusia Indonesia ( HAMI)
KEWAJIBAN PARTAI POLITIK

1. Mengamalkan Pancasila dan UUD 45


2. Memelihara,mempertahankan keutuhan bangsa .
3. Berpartisipasi dalam pembangunan .
4. Menjunjung tinggi supremasi hukum,demokrasi dan HAM.
5. Melakukan Pendidikan Politik dan menyalurkan aspirasi politik
6. Menyuseskan Pel.Pemilu
7. Melakukan pendaftaran,memelihara daftar penyum bang dan
jlh sumbangan dan terbuka
8. Membuat lap.keuangan secara berkala satu tahun kpd KPU
setelah diaudit akuntan publik paling lambat 6 bln

Anda mungkin juga menyukai