▪ Term antropologi : identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai
dengan kesadaran diri pribadi, golongan sendiri, kelompok sendiri, atau negara
sendiri.
HAK WARGA NEGARA adalah sesuatu yang dapat dimiliki oleh warga negara dari
negaranya. Hak warga negara dapat juga disebut sebagai hak konstitusional warga negara
(citizen‟s constitutional right), yaitu hak warga negara yang secara konstitusional
diatur dalam konstitusi atau perundang-undangan. Sedangkan KEWAJIBAN WARGA
NEGARA adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh warga negara
Hak warga negara Indonesia itu? Dalam ketentuan UUD 1945 dirumuskan hak-hak
yang dimiliki warga negara Indonesia sebagaimana uraian berikut :
1. Kedaulatan rakyat;
2. Pemerintah berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
3. Kekuasaan mayoritas;
4. Hak-hak minoritas;
5. Jaminan hak-hak asasi manusia;
6. Pemilihan yang bebas dan jujur;
7. Persamaan di depan hukum;
8. Proses hukum yang wajar;
9. Pembatasan pemerintahan secara konstitusional;
10. Pluralisme sosial, ekonomi dan politik;
11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerjasama dan mufakat.
Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia, Sanusi (2006)
mengetengahkan sepuluh pilar demokrasi yang dipesankan oleh para
pembentuk negara (the founding fathers) sebagaimana diletakkan di dalam
UUD 1945 sebagai berikut :
Amin Rais
1. Adanya partsipasi dalam membuat hukum
2. Persamaan kedudukan didepan hukum
3. Distribusi pendapatan secara adil
4. Kesempatan memperoleh pendidikan
5. Kebebasan mengeluarkan pendapat, kebebasab pers,
kebebasan berkumpul, dan kebebasan beragama
6. Kesediaan dan keterbukaan informasi
7. Mengindahkan fatsoen politik
8. Kebebasan individu
9. Hak untuk protes (Moh. Mahfud MD, 1990)
PRINSIP NEGARA
DEMOKRASI
Robert A Dahl
1. Pemilu yang bebas dan fair
2. Hak pilih yang mencakup semua
3. Hak untuk menjadi calon jabatan
4. Kebebasan mengungkapkan dini secara lisan, tulisan, dan
informasi alternatif
5. Pejabat yang dipilih
6. Kebebasan membentuk asosiasi (Frans M Suseno)
PRINSIP NEGARA
DEMOKRASI
Sri Sumarti
1. Hukum ditetapkan dengan persetujuan wakil rakyat yang
dipilih secara bebas
2. Hasil pemilu dapat mengakibatkan penggantian orang-
orang pemerintahan
3. Pemerintahan harus terbuka
4. Kepentingan minoritas harus dipertimbangkan
5
MACAM KRISIS DAPAT
MEMATIKAN DEMOKRASI
(SOEKARNO)
▪ Ada tiga UUD yang berlaku masa ini, UUD 1945 dan UUD RIS
1949 dan UUDS 1950.
▪ Dalam UUD itu diatur bagaimana sistem pemerintahan
(Presidensial atau Parlementer) termasuk didalamnya sistem
ketatanegaraannya.
▪ Dari tahun 1945 s.d 1959 baru satu kali diadakan Pemilu yaitu
tanggal 15 September 1955 memilih anggota dewan
konstituante yang diikuti oleh hampir 172 parpol, dimana Pmilu
dilaksanakan secara langsung.
Demokrasi Pancasila
Orla 1959-1968 (DemoTer)
▪ Guided Democration :
▪ Ciri Khasnya :
1. Dominasi dari Presiden
2. Peranan Parpol terbatas
3. Pengaruh komunis berkembang
4. Peranan ABRI meluas sebagai
unsur Sos.Pol
(Meriam Budihardjo)
Demokrasi Pancasila
1. Mendasarkan diri pada konstitusi, bukan demokrasi rakyat
dalam banyak hal bertentangan dengan azas-azas pokok
demokrasi konstitusional.
2. Tunduk dan patuh pada konstitusi.
3. Seluruh geraknya dibatasi oleh konstitusi.
4. Tunduk dan patuh pada rule of law.
5. Memiliki sifat universal demokrasi (goverment of rule by the
peoples)
6. Wajib bertanggung jawab kepada Allah SWT.
Demokrasi Pancasila
Orla 1968-1998 (Demopan Orba)
▪ Demokrasi Pancasila berdasarkan UUD 1945 (Demokrasi
Pancasila) yang menjurus pada aristokrasi dan menjurus
kekuasaan otoriter yang berpusat pada Presiden.
▪ Dikenal mekanisme 5 tahun yaitu :
✓ Pemilu dilaksanakan 5 tahun sekali
✓ Pemilih memilih keanggotaan DPR/DPR I/II untuk masa 5
tahun
✓ Anggota DPR menjadi anggota MPR untuk 5 tahun
✓ MPR membuat GBHN untuk 5 tahun
✓ MPR memilih Presiden untuk 5 tahun
✓ Mengadakan PEMILU 5 tahun
✓ Presiden dapat dipilih kembali setelah 5 tahun (tak terbatas)
Demokrasi Pancasila
1998-2004 (Er-For.I)
▪ Demokrasi berdasarkan konstitusi
▪ Pada era ini dikenal sistem mekanisme 5
tahunan, yaitu :
✓ Pemilu memilih anggota MPR/DPR/DPR I/II
5 tahun.
✓ MPR membuat GBHN untuk 5 tahun
✓ MPR memilih Presiden / Wapres 5 tahun
✓ Hingga tahun 2004 MPR membuat GBHN
Demokrasi Pancasila
2004-2009 (Er-For.II)
▪ Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut
UUD.
▪ Demokrasi Pancasila sesuai Sila Ke-IV yang bunyinya tetap, dan
tak mengalami perubahan tetapi aplikasinya berbeda sesuai
tuntutan kehendak dan dinamika masyarakat yang selalu
berubah.
▪ Pelaksana Pemilu oleh KPU diawasi Panwas
▪ Pemilihan Caleg/DPD, Capres/Cawapres. Pilkada dilaksanakan
secara langsung .
Demokrasi Pancasila
2009-2014 (Er-For.III)
▪ Pelaksanaan Pemilihan Kepemimpinan Nasional
▪ Pelaksanaan KPU
▪ Dilaksanakan dalam 5 tahun sekali
▪ Pemilihan untuk Presiden/Wapres, Anggota
MPR/DPR/DPRD
▪ Pemilihan secara langsung
▪ Pemilihan Presiden dan Wapres dalam satu
paket
▪ Sistem Pemerintahan Presidential
▪ Pemilu untuk 5 tahun sekali
▪ Pemilu dilaksanakan oleh KPU
▪ Pemilu memilih caleg/DPR untuk 5 tahun
▪ DPR/DPD dipilih oleh rakyat langsung menjadi
anggota MPR untuk masa 5 tahun
▪ Presiden/Wapres dipilih oleh rakyat langsung
untuk masa 5 tahun
▪ GBHN dibuat Presiden/Wapres
▪ Presiden hanya dalam waktu 2 periode
Faktor Kelemahan Demokrasi
Pasca Pemilu
▪ Pengalaman otoriter masa lalu
▪ Belum adanya budaya politik yang positif
▪ Kepemimpinan yang lemah
▪ Peraturan politik yang kurang pro publik
▪ Kurang aktifnya masyarakat mengontrol elite publik
▪ Pemilu tahun 2008-2009 walaupun dilakukan informasi caleg,
pilpres, KPU, Pilkada, Persiapan Pemilu 2009. ada pesta
demokrasi yang diramaikan oleh artis, konsultan pengamat
politik ,polling, biro iklan, mengindikasi kan bahwa 30% Pemilu
tidak berpengaruh, 42,9% sedikit berpengaruh dalam kehidupan
mereka
Demokrasi dan Pendidikan
Demokrasi
A. UMUM :
▪ Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dlm Pembukaan UUD – RI
1945.
▪ Mengembangkan kehidupan demokrasi berda sarkan
Pancasila dg menjunjung tinggi kedau latan rakyat .
▪ Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia
B. Khusus :
▪ Memperjuangkan cita-citanya dalam kehidupan MBN
FUNGSI PARTAI POLITIK