BERNEGARA
Proses Berbangsa dan Bernegara
jatidiri atau identitasnya serta apa yang dilakukan ke depan. Penciptaan suatu identitas bersama
berkisar pada perkembangan keyakinan dan nilai nilai yang dianut bersama yang dapat memberi
suatu perasaan solidaritas sosial pada suatu masyarakat suatu wilayah tertentu. Suatu identitas
bersama menunjukkan bahwa individu individu tersebut setuju atas pendefinisian diri mereka yang
saling diakui, yakni suatu kesadaran mengenai perbedaan dengan orang lain, dan suatu perasaan akan
harga diri.
Dalam proses berbangsa dan bernegara itu juga diperlukan penciptaan identitas bersama. Identitas
sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat dilihat pada
Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
Lambang negara yaitu Garuda Pancasila
Slogan / semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika
Sarana komunikasi / bahasa negara yaitu Bahasa Indonesia
Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
Pahlawan pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura, Hasanudin,
Pangeran Antasari dan lain lain.
Undang Undang Dasar 1945 adalah hukum dasar yang tertulis. Sebagai hukum, maka UUD 1945
bersifat mengikat bagi pemerintah lembaga negara, lembaga masyarakat, setiap warga negara
Indonesia di mana saja dan setiap penduduk yang ada di wilayah negara Indonesia. Sebagai hukum,
UUD 1945 berisi norma norma, aturan aturan atau ketentuan ketentuan yang harus dilaksanakan
dan ditaati.siapapun. Dengan kata lain, perumusan Pancasila yang sah adalah seperti yang tercantum
di dalam Pembukaan UUD 1945.
Sebagai sembonyan bangsa Indonesia yang mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari
berbagai macam suku dan budaya serta agama yang mengajarkan agar tidak membedakan satu dengan
lain nya.
Pembentukan jati diri bangsa harus diawali dari kesadaran rakyat indonesi untuk mulai
memperhatikan segala sesuatu yang berhubungan untuk kepentingan bangsa,dan bangga terhadap
Indonesia.dengan begitu di setiap diri rakyat indonesia terdapat jati diri bangsa
Indonesia.Pembentukan jati diri bangsa juga tidak bisa dipisahkan dari unsur unsur negara,jika rakyat
Indonesia mulai memperhatikan dan mengamalkan Pancasila,UUD45,Bhineka Tinggal Ika dan juga
mencintai NKRI
d. Terbuka secara kultural dan religius, karena ternyata bangsa Indonesia tidak menutup diri dan
merupakan pertemuan dari beraneka ragam budaya dan agama.
e. Percaya diri, dengan menjalin komunikasi dengan tetangga dan dunia.
berkembang lima agama, yaitu Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan Buddha, dan sejak
pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, Kong Hu Chu diakui sebagai agama (Keppres
No.6/2000).
d. Bahasa
Bahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi
ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia. Lebih lanjut menurut
Aldous Huxley (Reid, 1983:52) ..., tanpa kemampuan berbahasa ini maka manusia tak mungkin
mengembangkan kebudayaannya, sebab tanpa mempunyai bahasa maka hilang pulalah kemampuan
untuk meneruskan nilai-nilai budaya dari generasi yang satu kepada selanjutnya.
e. Budaya
Budaya adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan,
kesenian, dan adat istiadat (Kamus Umum Bahasa Indonesia 2002:170). Kebudayaan digunakan
sebagai rujukan untuk bertindak dalam menghadapi lingkungan. Intinya kebudayaan merupakan
patokan nilai-nilai etika dan moral, baik yang tergolong sebagai ideal/yang seharusnya (world view)
maupun yang operasional dan aktual di dalam kehidupan sehari-hari (ethos). Oleh karena itu terjadi
akulturasi budaya karena kebudayaan tidak pernah punya wujud yang abadi.
f. Ideologi Pancasila
Ideologi pertama kali diperkenalkan oleh Destutt de Tracy (1755-1836) , seorang pemimpin kavaleri
di Perancis. Menurutnya ideologi adalah pengetahuan tentang gagasan, baik kebenaran maupun
kesalahan, dan bekerja melalui proses berpikir lurus. Ideologi kemudian digunakan untuk menamakan
pengetahuan yang mengkaji motivasi dan penghalalan tindak-tindak politik. Dengan ideologi seperti
termaktub, pelaku politik melemparkan gagasannya sering ridak lagi berbicara secara logis dan
faktual. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai
sistem idea secara normatif memberikan persepsi, landasan, serta pedoman tingkah laku bagi suatu,
masyarakat/bangsa dalam kehidupannya untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan bangsa dan
negara. Ideologi Pancasila sebenarnya menggambarkan keinginan bangsa kita ke depan, yang dulunya
terjajah, mudah diadu domba, rapuh, tidak memiliki interaksi sosial dan serba majemuk. Prof. Dr.
Franz Magnis-Suseno SJ berpendapat jangan pernah menyerahkan negara dan bangsa Indonesia ini
kepada ideologi manapun karena setiap ideologi akan lebih cocok dengan bangsa itu sendiri.
INTEGRASI NASIONAL
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu
negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan
ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah
untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya
menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan
menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan
bangsa Indonesia.
Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut:
1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan
UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa
Indonesia.
Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:
1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan
dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan
sebagainya.
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan,
kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan
5. Adanya paham etnosentrisme di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihankelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
DAFTAR PUSTAKA
-
Tugas Kewarganegaraan
Fakultas Farmasi
UNIVERSITAS PANCASILA
201