Anda di halaman 1dari 3

Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara

NAMA : FEBRI YANTI PANJAITAN


NIM : L041181023
Esensi pancasila sebagai dasar negara
Esensi yang berasal dari kata essence yang menurut kamus Longman berarti the most basic
and important quality of something, sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) esensi adalah kata benda yang artinya hakikat; inti; hal yang pokok. Contoh
penggunaannya adalah: Esensi pertikaian atara kedua tokoh itu ialah pertentangan ideologi.
Jadi segala sesuatu yang merupakan Hakikat, dasar, inti, sari, hal yang pokok, penting,
ekstrak dan konsentrat dari segala sesuatu disebut esensi tergantung dalam konteks dan
penggunaannya.
Semangat dan keinginan untuk bebas dari segala penjajahan fisik maupun pemikiran pada
rakyat Indonesia oleh kapitalisme dan feodalisme yang mengambil secara paksa seluruh hak
milik rakyat Indonesia dan mengeksploitasi segala sumber daya alam yang Indonesia miliki.
Dengan penindasan yang terjadi di Indonesia membuat rakyat menjadi erat rasa persatuannya,
melahirkan tujuan yang sama yaitu merdeka, damai, tentram, dan makmur. Maka lahirlah
sebuah ideologi Negara Indonesia yang mencakup segala aspek kehidupan dan sebagai
pedoman Indonesia yang disebut pancasila
Urgensi pancasila sebagai dasar negara
Ir. Soekarno menggambarkan urgensi pancasila secararingkas tetapi meyakinkan. Pancasila
adalah Weltanschauung, satu dasar falsafah dan juga satu alat pemersatu bangsa yang juga
pada hakikatnya satu alat mempersatukan dalam perjuangan melenyapkan segala macam
penjajahan terutama imperialisme.
Untuk mengatasi beberapa masalah yang ada perlu pemahaman yang mendalam terhadap
urgensi pancasila sebagai dasar negara. Dalam pemahaman tersebut ada tahap implementasi
juga yaitu tahap yang selalu memperhatikan prinsip-prinsip good governance, antara lain
transparan, akuntabel, danfairness sehingga akan terhindar dari KKN (Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme) dan warga negara yang berkiprah dalam bidang bisnis, harus menjadikan
Pancasila sebagai sumber nilai-nilai etika bisnis yang menghindarkan warga negara
melakukan free fight liberalism, tidak terjadi monopoli dan monopsoni, serta warga negara
yang bergerak dalam bidang organisasi kemasyarakatan dan bidang politik. Maka Indonesia
akan mencapai tujuan yang di cita-citakan seperti yang diharapan pejuang-pejuang pada masa
dulu jika rakyat Indonesia menerapkan nila-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Landasan Epistemologis Filsafat Pancasila

NAMA : FEBRI YANTI PANJAITAN


NIM : L041181023
Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode,
validitas dan hakikat ilmu pengetahuan. Epistemologi meneliti sumber pengetahuan,
proses, dan syarat terjadinya pengetahuan, batas dan validitas ilmu pengetahuan.
Sumber pengetahuan Pancasila adalah nilai-nilai yang ada pada bangsa Indonesia
sendiri. Sedangkan susunan Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan yaitu
Pancasila memiliki susunan yang bersifat formal logis, baik dalam arti susunan sila-
sila Pancasila maupun isi arti dari sila-sila Pancasila itu. Sebagai suatu paham
epistemologi, maka Pancasila mendasarkan pada pandangannya bahwa ilmu
pengetahuan tidak bebas nilai dalam upaya untuk mendapatkan suatu tingkatan
pengetahuan yang mutlak dalam hidup manusia.
Secara epistemologi kajian pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya
untuk mencari hakikat pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Dengan demikian
walau Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan sistem
pengetahuan. Secara epistemologi kajian pancasila sebagai filsafat dimaksudkan
sebagai upaya untuk mencari hakikat pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
Dengan demikian walau Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya juga
merupakan sistem pengetahuan
Esensi (hakikat) Pancasila sebagai Sistem Filsafat
NAMA : RISKA AUDINA
NIM : L041181018
Pancasila adalah sebuah system karena pancasila merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan. Esensi seluruh sila-silanya juga merupakan suatu kasatuan. Pancasila
berasal dari kepribadian Bangsa Indonesia dan unsur-unsurnya telah dimiliki oleh Bangsa
Indonesia sejak dahulu.
Secara garis besar Pancasila adalah suatu realita yang keberadan dan kebenaraannya tidak
dapat diragukan. Nilai-nilai Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan
dan keadilan harus menjadi pedoman dan tolak ukur bagi seluruh kegiatan kemasyarakatan
dan kenegaraan Bangsa Indonesia. Menurut Roeslan Abdoelgani (1962), menyatakan bahwa
pancasila adalah filsafat Negara yang lahir sebagai collection ideologies dari keseluruhan
bangsa Indonesia. Filsafat Pancasial pada hakikatnya merupakan suatu realiteit atau
noodzakelijkheid bagi keutuhan persatuan Bangsa Indonesia.
Filsafat Negara kita adalah Pancasila, yang diakui dan diterima oleh Bangsa Indonesia
sebagai pandangan hidup. Dengan demikian, Pancasila harus dijadikan pedoman dalam
kelakuan dan pergaulan sehari-hari. Sebagai pandangan hidup bangsa, maka sewajarnyalah
asas-asas pancasila disampaikan kepada generasi baru melaluai pengajaran dan pendidikan
Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan
organik. Sila-sila dalam pancasila saling berkaitan, saling berhubungan bahkan saling
mengkualifikasi. Sila yang satu senantiasa dikualifikasikan oleh sila-sila lainnya. Dengan
demikian, Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu sistem, dalam pengertian bahwa
bagian-bagian (sila-silanya) saling berhubungan secara erat sehingga membentuk suatu
struktur yang menyeluruh. Pancasila sebagai suatu sistem juga dapat dipahami dari pemikiran
dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu pemikiran tentang manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan dirinya sendiri, dengan sesama
manusia, dengan masyarakat bangsa dan negara.

Anda mungkin juga menyukai