Anda di halaman 1dari 36

NAMA : HOTLIN SUSI HUTAPEA, S.

Pd
NIP : 197509262022212001
TEMPAT TUGAS : UPT SD NEGERI 101905 PASAR MELINTANG
GURU KELAS

RESUME HASIL PEMBELAJARAN MANDIRI

WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA

WAWASAN KEBANGSAAN
Wawasan kebangsaan merupakan konsep cara pandang tentang kesadaran diri sebagai
warga negara yang sadarakan diri sendiri dan juga lingkungannya sejarah pergerakan
kebangsaan Indonesia dimulai pada masa pendudukan Belanda di Indonesia dengan
berdirinya organisasi pemuda Boedi Utomo di tahun 1908 sampai diadakannya kongres
pemuda yang melahirkan tiga klasul yang menjadi dasar dari sumpah pemuda pada tahun
1928 pada masa pendudukan Jepang pergerakan kebang saan ini semakin kuat terbukti
dengan merdeka nya bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 Kemerdekaan ini didapat
kan melalui perjuangan dan persatuan bangsa Indonesia. Era barubangsa Indonesia terjadi
setelah proklamasi kemerdekaan tersebut para tokoh bangsa saling bermusyawarah untuk
menentukan ideologi dan tujuan negara untuk kedepannya, tidak ada keputusan yang diambil
karena kekuasaan individu semua untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Semua ini
mencerminkan bahwa para tokoh pendiri bangsa mengambil keputusan bukan berdasarkan
yang lebih dominan tetapi harus untuk kesejahteraan bersama.

Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam kegiatan


mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jatidiriBangsa dan
kesadaranterhadapsistemnasional yang bersumberdari Pancasila UU RI 1945 dan Bhinneka
Tunggal Ika guna, memecahkan berbagai persoalan yang dihadapibangsa dan negara demi
mencapaimasyarakat yang aman,adil,makmur dan Sejahtera

Empat( 4) konsensusdasarberbangsa dan bernegara

1. Pancasila
Pancasila secara sistematik yang disampaikan pertama kali oleh insinyur Soekarno di
depansidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945,dinyatakan bahwa Pancasila merupakan
suatu fundamental filsafat pikiran yang sedalam-dalamnya merupakan landasan atau dasar
bagi negara merdeka yang akan didirikan. Pancasila juga berfungsi sebagai bintang dan
pemandu atau let start, sebagai ideologi nasional, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai
perekat atau pemersatu bangsa dan sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia dalam
mencapai cita-cita nasional
2. Undang – Undang Dasar 1945
Naskah undang-undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei sampai 16 Juli 1945
oleh badan penyelidikusaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI)

3. Bhineka Tunggal Ika


Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma mangrwa dilontarkan secara lebih nyata
Pada masa zaman Majapahit sebenarnya telah dimulai sejak masa Wisnu Wardhana
Bhinneka Tunggal Ika lebih ditekankan pada kepercayaan dan keanekaragaman agama
masyarakat Majapahit sementara dalam lambang NKRI Garuda Pancasila pengertiannya
diperluas dan menjadi tidak terbatas dan diterapkan tidak hanya pada perbedaan
Kepercayaan dan keagamaan melainkan juga perbedaan suku, bahasa, adat istiadat atau
budaya dan beda kepulauan dalam kesatuan Nusantara Raya

4. Negara KesatuanRepublik Indonesia


( NKRI ) Tidak dapat dipisahkan dari peristiwa proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945 karena melalui peristiwa proklamasi tersebut bangsa Indonesia berhasil
mendirikan Negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar atau bangsa lain bahwa Sejak
saat itu telah ada negara baru yaitu Negara KesatuanRepublik Indonesia Apabila ditinjau
dari sudut hukum tata negara-negara KesatuanRepublik Indonesia atau NKRI yang lahir
pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara mengingat saat itu negara
kesatuan Republik Indonesia barusebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya negara
untuk itu PPKI dalam sidang nya tanggal 18 Agustus 1945 telah melengkapi persyaratan
berdirinya dalam sidang periode 2 BPUPKI 10 sampai 16 Juli 1945 dan selanjutnya
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 adapun tujuan NKRI seperti tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 alinea 4 meliputi :
A.Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
B.Memajukan kesejah teraan umum
C.Mencerdaskan kehidupan bangsa ,dan
Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan
keadilan sosial
( Tujuan NKRI tersebut di atas Sekaligus merupakan fungsi negara Indonesia )

E. Bendera,Bahasa,Lambang,Negara Serta Lagu Kebangsaan


Bendera,Bahasa dan LambangNegara sertaLagu Kebangsaan Indonesia merupakan
sarana pemersatu identitas dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan
dan kehormatan negara sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang dasar negara
Republik Indonesia tahun 1945.Bendera,Bahasa dan Lambang negara serta lagu
kebangsaan Indonesia merupakan manifestasi kebudayaan yang berakar pada sejarah
perjuangan bangsa kesatuan dalam keberagaman budaya dan kesatuan dalam mewujudkan
cita-cita bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia
1.Bendera
Bendera negara kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut bendera
negara. Bendera negara adalah Sang Merah Putih Bendera Negara Sang Merah Putih
berbentuk Pusaka, Sang saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional
Jakarta

2.Bahasa
Negara kesatuanRepublik Indonesia yang selanjutnyadisebutbahasa Indonesia
bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah Negara KesatuanRepublik
Indonesia Bahasa Indonesia yang dinyatakansebagai bahasa resmi negara dalam pasal 36
UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 bersumber dari bahasa yang
diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa pemersatu
yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa

3.LambangNegara
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut lambang
negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika lambang negara
kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya menoleh lurus
kekanan Perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda
Resume Analisis Isu Kontemporer

A. Bangsa yang besar seperti bangsa kita bangsa Indonesia yang harus menentukan
bentuk masa depan negaranya sendiri sehingga membutuhkan perubahan. PNS dapat
melakukannya dengan melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik, yaitu: melaksanakan
kebijakan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan negara
Republik Indonesia.
Menjadi PNS yang profesional harus memenuhi persyaratan berikut: mengambil tanggung
jawab, menunjukkan sikap mental positif, mengutamakan keprimaan menunjukkan
kompetensi, serta memegang teguh kode.
Ada 4 level lingkungan strategis yang mempengaruhi PNS melakukan pekerjaan yang, yakni:
individu, keluarga, masyarakat travel lokal dan regional, nasional dan dunia. Globalisasi yang
terjadi memaksa negara untuk berpara serta agar tetap dapat berkembang dan tidak tertinggal.
Perubahan cara pandang mengubah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara ditandai
dengan masuknya kepentingan global ke dalam negeri dalam berbagai aspek, perubahan cara
pandang masyarakat memahami pola kehidupan dan budaya serta keluarga. Perubahan yang
membentuk sikap negatif dapat diatasi dengan memahami perubahan dan perkembangan
lingkungan strategis pada tatanan makro yang juga dapat menambah wawasan PNS,
melingkupi pemahaman terhadap globalisasi, demokrasi, desentralisasi, dan daya saing
nasional. Yang harus dilakukan untuk dapat memahami tempatnya adalah dengan membenahi
diri dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki dengan memperhatikan modal
instansi titik non komponen manusia yaitu: model intelektual, emosional, sosial, ketabahan
etika atau moral, kesehatan fisik atau jasmani.

B. Isu-isu strategis kontemporer


Perubahan lingkungan strategis Indonesia adalah dilema antara globalisasi dan etnik
nasionalisme. Isu lainnya adalah terorisme radikalisasi, narkoba, kejahatan cyber, tindakan
pencuci uang. Isu-isu tersebut melibatkan peran teknologi. Sehingga PNS harus dapat
mengenal dan memahami secara kritis tertetesi strategis kontemporer diantaranya: korupsi,
narkoba paham radikalisme atau terorisme moneylaundry, proxywar, dan kejahatan
komunikasi massal seperti cybercrime, headspeech dan hoax.

1. Korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara dalam kurung


perusahaan untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Penyebab korupsi antara lain: faktor
individu atau tamak moral lemah konsumtif. Faktor lingkungan sikap masyarakat ekonomi,
politis, organisasi, dan gratifikasi.
Korupsi berdampak menghancurkan kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara, mulai
dari bidang sosial budaya, ekonomi serta psikologi masyarakat. Oleh karena itu, kita wajib
memiliki sikap anti korupsi, yang sederhana misalnya: bersikap jujur, menghindari perilaku
yang merugikan kepentingan orang banyak, menghindari konflik kepentingan dan
melaporkan pada penegak hukum bila menjadi korban perbuatan korupsi.
2. Narkoba
Narkoba atau narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman yang menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang
dibedakan ke dalam golongan-golongan.
Pada 9 Desember 2014, presiden RI menyatakan bahwa Indonesia darurat narkoba
dan memerintahkan para jajarannya untuk dapat melakukan penanggulangan atau tanggap
darurat sebagai akibat dari darurat narkoba. Salah satunya adalah dengan membangun
kesadaran nanti narkoba, upaya mengurangi permintaan akan narkoba, dan upaya mengurangi
pasokan.

3. Terorisme dan radikalisme


Terorisme adalah istilah yang digunakan untuk penggunaan kekerasan terhadap
penduduk sipil untuk mencapai tujuan politik dalam skala lebih kecil daripada perang.
Pada tahun 2010 diterbitkan Perpres yang mengatur tentang penanggulangan terorisme di
Indonesia melalui badan Nasional penanggulangan terorisme atau BNPT yaitu sebuah
lembaga pemerintahan non kementerian atau LPNK
Radikalisme adalah tantangan politik yang bersifat mendasar atau ekstrem terhadap
tatanan yang sudah mapan titik radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan
perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang
ada secara drastis lewat kekerasan dan aksi-aksi yang ekstrinsitif ciri-ciri sikap dan paham
radikal adalah: tidak toleran:, fanatik, eksklusif, dan revolusioner.
Aksi teror dan radikalisme yang cukup tinggi di Indonesia perlu disikapi dengan
membangun kesadaran anti terorisme dengan langkah tangga strategi supaya ancaman teror
tidak terjadi dengan cara pencegahan, penindakan dan pemulihan.

4. Money laundering
Money laundry atau tindak pencucian uang adalah suatu perbuatan kejahatan yang
melibatkan upaya untuk menyembunyikan atau menyemarkan asal-usul uang atau harta
kekayaan dari hasil tindak pidana atau kejahatan sehingga harta kekayaan tersebut seolah-
olah berasal dari aktivitas yang sah.
Beberapa indikator penyebab mani laundry marak terjadi diantaranya: kurangnya
koordinasi antara instansi, tenaga hukum tidak efektif, pengawasan masih sangat minim,
sistem pengawasan tidak efektif, kerjasama dengan pihak internasional masih terbatas.
Adapun dampak negatif pencuci uang, yakni
1. Merongrong sektor swasta yang sah
2. Merongrong integritas pasar-pasar keuangan
3. Hilangnya kendali pemerintah terhadap kebijakan ekonomi
4. Timbulnya distorsi dan ketidakstabilan ekonomi.
5. Hilangnya pendapatan negara dari sumber pembayaran pajak
6. Risiko pemerintah dalam melaksanakan program privatisasi
7. Merusak reputasi negara dan
8. Menimbulkan biaya sosial yang tinggi.

5. Proxy war
Saat ini, perang proxy tidak harus dilakukan dengan menggunakan kekuatan militer
titik segala cara lain bisa digunakan untuk melemahkan atau menaklukkan lawan. Dimensi
ketahanan nasional suatu bangsa bukan hanya ditentukan oleh kekuatan militernya, tetapi
juga ada aspek ideologi politik ekonomi dan sosial budaya aspek-aspek ini juga bisa
dieksploitasi untuk melemahkan lawan. Indonesia pernah punya pengalaman pahit dalam
perang proksi ini. Dalam kasus lepas provinsi Timor Timur dari Indonesia lewat referendum
Indonesia sebelumnya sudah diserang secara diplomatik dengan berbagai isu pelanggaran
HAM oleh berbagai lembaga non pemerintah internasional, serta sekutu-sekutunya di dalam
negeri titik berbagai pemberitaan media asing sangat memajukan posisi Indonesia.
Isu proxywar berikutnya adalah isu pertentangan sunni versus Syiah di Indonesia.
Semarak lewat gerakan anti Syiah. Di media sosial, hal ini bisa dipandang sebagai wujud
perang proxy, antara Arab Saudi yang sunni dan Iran yang Syiah. Medan konfliknya bukan di
Arab Saudi dan bukan pula di Iran tetapi justru di Indonesia. Konflik ini bisa berkembang
menjadi bentrokan besar terbuka, jika tidak direndam oleh ormas Islam moderat seperti NU
dan Muhammadiyah.
Isu perang proxy yang ada dapat melemahkan dan menghancurkan bangsa sehingga
kita harus membangun kesejahteraan anti proxy dengan mengedepankan kesadaran bela
negara melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila.

6. Kejahatan MassCommunication ( cybercrime, hatespeech,danHoax )

Ada 4 tipe kejahatan dalam komunikasi massa yang terjadi di masyarakat, yaitu:
A. Whitecollarcrime ( kejahatan kerah Putih), contohnya penghindaran pajak
penggelapan uang perusahaan, manipulasi data keuangan sebuah perusahaan atau korupsi,
dan lain sebagainya.
B. CrimewithoutVictim ( kejahatan Tanpa Korban), misalnya perjudian, mabuk-
mabukan, dan hubungan seks yang tidak sah tetapi dilakukan secara sukarela.
Hoax adalah berita atau pesan yang isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan atau
bohong atau palsu, baik dari segi sumber maupun isi titik hoax di media sosial biasanya
pemberitaan media yang tidak terverifikasi, tidak berimbang, dan cenderung menyudut pihak
tertentu. Dan bermuatan fanatisme atas nama ideologi, judul, dan pengantarnya provokatif,
memberikan hukuman serta menyembunyikan fakta dan data titik dampak hoax sama
besarnya dengan cybercrime secara umum dan headspeech terhadap publik yang
menerimanya. Oleh karenanya kejahatan ini juga merupakan sesuatu yang perlu diwaspadai
oleh seluruh elemen bangsa termasuk ASN.
Dengan penjabaran di atas maka perlu diperhatikan pentingnya kesadaran positif
menggunakan media komunikasi secara benar dan bertanggung jawab.
Resume KesiapSiagaan Bela Negara

Bab I pendahuluan
Pembangunan karakter bangsa diselenggarakan melalui pembinaan kesadaran bela negara
bagi tiap warga negara sebagai penguatan jati diri bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 titik kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam
hidup bermasyarakat sesuai peran dan profesi demi menjaga kedaulatan negara keutuhan
wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman yang ada pada
hakekatnya mendasari proses nationsand karakter building. Kesiapsiagaan bela negara
diarahkan untuk mengakal paham-paham ideologi dan budaya yang bertentangan dengan
nilai kepribadian bangsa merupakan dampak dari dinamika perkembangan lingkungan
strategis yang juga mempengaruhi kondisi dalam negeri yang dipicu oleh faktor ideologi
politik ekonomi, sosial budaya pertahanan, dan keamanan. Sejalan dengan perkembangan
zaman, proses globalisasi mengakibatkan munculnya fenomena baru yang dapat berdampak
positif yang harus dihadapi bangsa Indonesia, seperti demokrasi, penghormatan terhadap hak
asasi manusia, tuntutan supremasi hukum, transparansi, dan akuntanbilitas. Fenomena
tersebut juga membawa dampak negatif yang pada gilirannya dapat menimbulkan ancaman
terhadap kepentingan nasional.

A. Konsep Kesiapsiagaan.
Menurut asal kataan sama maknanya dengan kata kesiapsiagaan yang berasal dari kata:
Samata yang artinya siap siaga atau siap siaga dalam segala kondisi. Selanjutnya menurut
Sujarwo ( 2011:4 ) – samapta yang artinya siap siaga.
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap siaga
merupakan suatu siap siaga yang dimiliki seseorang baik fisik komamental, maupun sosial
dalam menghadapi situasi kerja yang beragam. Menurut KBBI berasal dari kata bila yang
artinya menjaga baik-baik memelihara merawat, menolong serta melepas dari bahaya.
Konsep negara disampaikan oleh beberapa ahli antara lain: profesor
r.djokosoetonologeman Robert m.mac.evermax Weber,hegel, Rousseau,
Georgejellinek,george H, sultou,Roelofkrannenburg.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa bela negara adalah kebulatan sikap,
tekad, dan perilaku warga negara yang dilakukan secara ikhlas sadar, yang disertai kerelaan
berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh kecintaan terhadap NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan undang-undang dasar negara kesatuan Republik Indonesia 1945 untuk
menjaga, merawat dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Bab II Bela Dalam Kerangka Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil

A. Kerangka kesiapsiagaan bela negara.


Pasal 27 dan pasal 30 UUD 1945 mengamanatkan kepada semua komponen bangsa
barat dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan syarat-syarat tentang
pembelaan negara. Setidaknya unsur bela negara antara lain cinta tanah air, kesadaran
berbangsa dan bernegara, yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban
bangsa dan negara serta memiliki kemampuan awal bela negara.

Bab III. Bentuk kesiapsiagaan bela negara dalam kerangka pelatihan dasar Pegawai Negeri
sipil
A. Kesiapsiagaan Jasmani
Kesiapsiagaan jasmani merupakan kegiatan atau kesanggupan seseorang untuk
melaksanakan tugas atau kegiatan fisik secara lebih baik dan efisien. Dalam undang-undang
nomor 23 tahun 1999 menjelaskan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang produktif secara sosial dan ekonomis.
1. Manfaat kesiapsiagaan jasmani.
- memiliki postur yang baik
- Memiliki ketahanan melakukan pekerjaan yang berat
- Memiliki ketangkasan yang tinggi

2. Sifat dan sasaran pengembangan kesiapsiagaan jasmani

Sasaran latihan kesiapsiagaan jasmani adalah mengembangkan dan atau


memaksimalkan kekuatan fisik dengan melatih kekuatan fisik akan dapat menghasilkan:
tenaga atau power, daya tahan atau endurance, kekuatan atau maskelstretch, kecepatan atau
speed, ketepatan atau akurasi, kelincahan atau agility, koordinasi atau koordination,
keseimbangan atau balance dan fleksibilitas atau fleksibility

3. Latihan, bentuk latihan, dan pengukuran kesiapsiagaan jasmani

A. Latihan kesiapsiagaan jasmani


Latihan merupakan proses memaksimalkan segala daya untuk meningkatkan kondisi
fisik. Tujuannya adalah meningkatkan volume oksigen ( VOmax ) dalam tubuh agar dapat
dimanfaatkan untuk merangsang kerja jantung dan paru-paru titik perlu diperhatikan bahwa
umur merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi tingkat kesiapsiagaan jasmani
seseorang.

B . Bentuk latihan
Berikut beberapa bentuk kesiapsiagaan jasmani yaitu lari 12 menit pullup, sit up,
pushup, meningkatkan kesegaran jasmani, diantaranya senam bersepeda, berjalan cepat, dan
lari maraton. Melalui latihan dapat dihasilkan detak jantung berirama normal dengan daya
pompa per menit meningkatkan kapasitas O2 yang diangkut dari paru-paru sehingga
pembentukan sel darah merah terpicu dan volume darah yang mengalir ke semua jaringan
dan organ tubuh akan meningkat ( Sumosardjuno, 1992 ).
Aktivitas olahraga yang teratur dan berlangsung lama sebabkan adanya perubahan
fisiologis tubuh, seperti :
 Perubahan fisik temporer seperti kenaikan denyut nadi dan meningkatnya suhu tubuh.
 Perubahan fisik tetap, berupa pembesaran otot rangka dan peningkatan jumlah
mioglobin; pembesaran ukuran jantung
C. Lamanya latihan
Lamanya waktu latihan tergantung dari intensitas latihan. Jika intensitas latihan lebih
berat, maka waktu latihan dapat lebih pendek dan sebaliknya jika intensitas latihan
lebih ringan maka waktu latihan lebih lama sehingga diharapkan dengan
memperhatikan hal-hal tersebut maka hasil latihan dapat optimal.

D. Tahap-tahap latihan:
 Warna up selama 5 menit
 Latihan selama 15 sampai 25 menit
 Coolingdown selama 5 menit

E. Pengukuran kesiapsiagaan jasmani


Ukuran yang digunakan untuk mengukur kesiapan jasmani dengan mengukur daya tahan
jantung dan paru-paru dengan protokol tes lari 12 menit yang disebut dengan metode Cooper.
F. Tips menjaga kesiapsiagaan jasmani
Makan makanan bergizi secara teratur dengan posisi cukup. Kualitas asupan makanan
bergizi ke dalam tubuh dapat diketahui dengan mengukur berat badan ideal dengan rumus
broca:
BB ideal= ( TB -100 ) – 10% (TB -100)

 Cukup istirahat
Waktu normal atau tidur adalah sepertiga hari atau sekitar 7 sampai 8 jam. Biasakan
olahraga konsumsi air putih, dan buang air segera dan jangan ditunda.

B. Kesiapsiagaan mental

1. Pengertian
Merupakan kesiapsiagaan seseorang dengan memahami kondisi mental,
perkembangan mental, dan proses menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan sesuai
dengan perkembangan mental atau jiwanya baik tuntutan dalam diri sendiri maupun luar diri
sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Gejala umum bagi seseorang yang terganggu kesiapsiagaan mentalnya dapat dilihat
dari beberapa segi yaitu perasaan ( terganggu, tidak tentram, gelisah), pikiran ( penurunan
konsentrasi dsb), sikap perilaku ( kenakalan, keras kepala, menipu), dan kesehatan jasmani.

2. Sasaran pengembangan.
Dengan mengembangkan dan atau memaksimalkan kekurangan mental dengan
memperhatikan modal insani

3. Pengaruh kesiapsiagaan mental


Terhadap perasaan ( cara pandang orang menghadapi kehidupan) , pikiran ( sering
lupa dan sulit konsentrasi ) , sikap perilaku, dan kesehatan badan

4. Kecerdasan emosional.
Emosi berasal dari emotus atau emover yang artinya mencerca to-up yaitu sesuatu
yang mendorong terhadap sesuatu titik dalam KBBI diartikan sebagai
1. Luapan perasaan yang berkembang dan suruh di waktu singkat
2. Keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis.
Dari pengertian emosi menurut krollandgrow w James dan carllange; harceycare; dan
W B Cannon, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah merupakan warna efektif yang
menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Warna efektif yaitu perasaan tertentu yang
dialami pada saat mengalami situasi tertentu seperti gembira, senang, putus asa, kunci dan
sebagainya.
Apabila seseorang bisa memanage, mengawasi, dan mengatur emosi maka orang
tersebut dapat dikatakan mempunyai kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional adalah
gabungan semua emosional dan kemampuan sosial untuk menghadapi seluruh aspek
kehidupan manusia

Resume Berorientasi Pelayanan

A. Konsep Pelayanan Publik


Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
dinyatakan bahwa Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik
Prinsip pelayanan public yang baik diantaranya adalah partisipatif,
transparant,responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien,
akesibel,akuntabel, dan berkeadilan.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam
konteks ASN, yaitu 1) penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi, 2)
penerima layanan yaitu masyarakat stakeholders, atau sektor privat, dan 3)
kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan Polayanan
publik yang prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah
ingin meningkatkan kepercayaan publik, karena dapat menimbulkan kepuasan
bagi pihak-pihak yang dilayani
Dalam Pasal 10 UU ASN pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik. pelayan publik, sorta sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas untuk:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan:
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas:
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strateg transformasi
pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class
Government). pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nitar Dasar)
ASN BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa) Core
Values ASN BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Values
tersebut seharusnya dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh seluruh
ASN serta dapat dimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan kehidupan
sehari-hari. Oleh karena tugas pelayanan publik yang sangat erat kaitannya
dengan pegawai ASN, sangatlah penting untuk memastikan bahwa ASN
mengedepankan nilai Berorientasi Pelayaran dalam pelaksanaan tugasnya, yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan masyarakat.

B. Berorientasi Pelayanan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar
dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya terkait
dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan akan tetapi
juga terkait dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan. Sebagai klien masyarakat,
birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat.
Citra positif ASN sebagai pelayan publik terlihat dengan perilaku
melayani dengan senyum, menyapa dan member salam, serta berpenampilan
rapih; melayani dengan cepat dan tepat waktu: melayani dengan memberikan
kemudahan bagi Anda untuk memilih layanan yang tersedia, serta melayani
dengan dengan kemampuan. keinginan dan tekad memberikan pelayanan yang
prima.
Pemberian layanan bermutu tidak boleh berhenti ketika kebutuhan
masyarakat sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan
diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapan pengguna
layanan. Layanan hari ini harus lebih baik dan han kemarin, dan layanan han
esok akan menjadi lebih baik dari hari ini (doing something better and better).
Dalam rangka mencapai visi reformasi birokrasi serta memenangkan persaingan
di era digital yang dinamis diperlukan akselerasi dan upaya luar biasa (keluar
dari rutinitas dan business as usual) agar tercipta breakthrough atau torobosan,
yaitu perubahan tradisi, pola, dan cara dalam pemberian pelayanan publik.
Terobosan itulah yang disebut dengan inovasi pelayanan publik. Konteks atau
permasalahan publik yang dihadapi instansi pemerintah dalam memberikan
layanannya menjadi akar dan lahimya suatu inovasi pelayanan publik

Dalam lingkungan pemerintahan banyak faktor yang mempengaruhi


tumbuh dan berkembangnya inovasi pelayanan publik, diantaranya komitmen
dari pimpinan,adanya budaya inovasi, dan dukungan regulasi. Adanya
kolaborasi antara pemerintah, partisipasi masyarakat, dan stakeholders terkait
lainnya perlu dibangun sebagai strategi untuk mendorong tumbuh dan
berkembangnya inovasi

Resume Akuntabilitas

AKUNTABILITAS merupakan sebuah konsep etika yang dekat dengan


administrasi publik pemerintahan (legislatif, eksekutif, yadikatif) yang
dapat dipertanggungjawabkan
AKUNTABILITAS adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai, sedangkan Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggungjawab.
Aspek-aspek akuntabilitas mencakup: 1) Akuntabilitas berorientasi pada
hasil. 2) Akuntabilitas Membutuhkan adanya laporan. 3) Akuntabilitas
membutuhkan konsekuensi. 4) Akuntabilitas Memperbaiki kinerja.
Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas
1. Kepemimpinan
2. Keadilan
3. Konsisten
4. Kepercayaan
5. Keseimbangan:
6. Kejelasan
7. Integritas
8. Transparan
9. Tanggung jawab

Fungsi akuntabilitas: 1) menyediakan kontrol demokratis, 2) mencegah


korupsi & Penyalahgunaan kekuasaan, 3) meningkatkan efisiensi dan
efektifitas.
Akuntabilitas terdiri dari 2 macam: 1) Akuntabilitas vertikal: yaitu
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yg lebih
tinggi, contohnya LP dinas ke pemda. 2) Akuntabilitas horizontal: laporan
pejabat pemerintah kepada publik..

Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan


• Akuntabilitas personal: nilai-nilai yang ada pada diri seseorang
seperti kejujuran, integritas. Moral dan etika
• Akuntabilitas individu, hubungan antara individu dan lingkungan
kerja pas dengan instansi
• Akuntabilitas kelompok, kerjasama kelompok
• Akuntabilitas organisasi; mengacu pada pelporan kinerja yang
dicapai Akuntabilitas stakeholder, masyarakat umum & pengguna layanan
yang memberikan masukan, saran, kritik terhadap kinerjanya.

Mekanisme akuntabilitas mengandung 4 dimensi


a) Akuntabilitas kejujuran dan hukum kepatuhan terhadap hukum&
peraturan yg diterapkan
b) Akuntabilitas proses prosedur yg digunakan
c) Akuntabilitas program; tercapaiaya program dan alternatifnya
d) Akuntabilitas kebijakan pertanggungjawaban atas kebijakan yg
diambil

Alat akuntabilitas
1. Perencanaan strategis, Rencana jangka panjang menengah dil
2. Kontrak kinerja, kesepakatan antara pegawai dan atasan
3. Laporan kinerja; laporan akuntabilitas kinerja pemerintah yg berisi
perencanaan & perjanjian kerja tertentu

Prinsip lingkungan kerja yang akuntabel: kepemimpinan, transparansi,


integritas, tanggungjawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan,
kejelasan dan konsistensi
Cara mengidentifikasi konflik kepentingan: 1) tugas publik dan
kepentingan pribadi 2)potensialitas, 3) proporsionalitas, 4) presence on
mind. 5) janji
Konsekuensi konflik kepentingan: 1) berkurangnya kepercayaan, 2)
memburuknya reputasi pribadi/lembaga, 3) tindakan indisipliner, 4)
pemutusan hubungan kerja, 5) dapat dihukum baik perdana/perdata.
Praktek kecurangan dan perilaku korup terjadi karena: 1) adanya
peluang, 2) insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan, 3)
rasionalisasi

Menjadi PNS yang Akuntabel


PNS yang akuntable adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yg tepat
ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dim politik praktis,
melayani warga secara adil dan konsisten dlm menjalankan tugas dan
fungsinya.
Asn sebagal profesi berlandaskan pada prinsip2 berikut : 1) nilai dasar, 2)
kode etik & kode prilaku, 3) komitmen. 4) integritas moral dan
tanggungjawab pada pelayanan publik. 5) kompetensi, 6) kualifikasi
akademik. 7) jaminan perlindungan hukum, 8) profesionalitas jabatan.
Amanah PNS 1) Bebas dari konflik kepentingan, 2) berlaku adil. 3)
bersikap netral, 4)konsisten.
Pentingnya akuntabilitas: 1) menyediakan kontrol demokratis, 2)
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, 3) meningkatkan
efisiensi dan aktifitas.
Resume kompeten

A. Tantangan Lingkungan Strategis


Implikasi Vuca Mementut penyesuaian Profes bisnis, karakter dan
tuntutan Keah an baru.
B. Disrupsi Teknologi Adaptasi terhadap Keahlian baru perlu dilaku kan
Setiap waktu, sesuai kecenderungan- Kemampuan memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan Kinerja organisasi
lebila lambat, of banding kan dengan tawanan Perubahan tehnologi itu
sendiri

C. Perilaku ASN untuk masing aspek beraklak sebagai berikut:


1. Berorientasi Pelayaran
a. memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah cekatan, Solutif, dan dapat diandalkan
c. Melakukan Per baikan tiada herti
2. Akuntabel
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, pertanggung jawab cermat,
disiplin dan bersitegritas tinggi
b. Menggunakan Kelayakan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab efektif dan efecien

3 Kompeten

A. meningkatkan rompetensi die m tentant al berubah


b. Membantu orang lain blajar
C. Melaksanakan tugas dengan kualitas

“ 4. Harmonis
A. Menghargai setiap orang tanpa memandang latar belakangnya. B.
Memberikan dorongan/motiva tarkotop orang lain
C. Membangun lingkungan kerja yang KondusiF

5. Loyal
a Memegan idiolog Pancasila undang-undang dasar Negara Republik
Indonesia Lnlays, Setia Kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
Serta Pemerintahan yang sah

6 Adaptif
a Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubaHan
b. Terus berinovas dan mengembangkan kreatin tas
C bertindak Proakti

7. Kolaborati
a Memberi kesempatan kepada berbagai pihak Untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekeng sama untuk menako Silkan nilai tambah
C. Menggerakkan Demanfaatan berbagai sumber Daya untuk tujuan
bersama.

D. Prinsip Pengelolaan ASN yaitu bercast ment Yakni seluruh Pengelolaan


ASN harsan mema hi Kesesuaian kualifikasi competent Kinerja termasuk
tidak boleh ada Perafu ya diske minati Seperti hubungan Drama Ecrucian
atau aspek-aspek Primodiar in Rap subyektif

E. Pembangunan Aparatur sesuai Rencang pernia ngunan jangka


menength Nasional (RPJMN) 2040-2014 di harapkan menghasilkan
Karakter birokrasi yang berkelas dunia I world class bureaucracy), yang
di cirikan. Dengan beberapa hal yaitu Pelayanan publik yang semakin
berkualitas dan tata kelola yang semakin efektif dan efisien
F. Terdapat 8 (delapan) Karakteristik yang di anggap Releven relevan bagi
ASN dalam Menghadapi tantitan pekerjaan Saat ini dan Masa yang akan
datang
Resume Harmonis
A. Keanekaragamanbangsa dan budaya

Republik Indonesia atau RI adalah negara yang dilintasi garis khatuliskhatulistiwa dan
beradadiantaradaratanbenua Asia dan Australia sertaantara Samudra Pasifik dan
samudraHindia. Indonesia adalah negara kepulauanterbesar di dunia yang
terdiridari17.504 pulau. namaalternatif yang bisadipakaiadalah Nusantara

Dari Sabangsampai Merauke Indon, Indonesia terdiridariberbagaisukubangsabahasa


dan agama titik Indonesia terdiriatasbahasaaslipribumiyaitu mongoloid Selatan atau
Austronesia dan Melanesia di mana bangsa Austronesia yang terbesarjumlahnya dan
mendiami Indonesia bagian barat sukubangsa Jawa
adalahsukubangsaterbesardenganpopulasimencapai 42% dariseluruhpenduduk Indonesia

Keanekaragamansukubangsaitudapatdipahamidisebabkanletakletakgeografis
Indonesia yang berada di persimpanganduabenua dan samudra

Keanekaragamansukubangsa dan budayamembawadampakterhadapkehidupan


yang meliputiaspek-aspeksebagaiberikut:

 Kesenian
 Religi
 Sistempengetahuan
 Organisasisosial
 Sistemekonomi
 Sistemteknologi
 Bahasa

Maknanasionalismesecarapolitismerupakanmanifestasikesadarannasional yang
mendoronguntukmembangundirinyamaupunlingkunganmasyarakatbangsa dan negaranya.

B. Pentingnyamembangun rasa nasionalisme dan


persatuankebangsaan

Bangsakitaadalahbangsa yang
besartitikkepulauannusantarapernahberdirikerajaanbesarsepertiSriwijaya dan Majapahit.
namasetelah era kejayaankeduakerajaanbesartersebut, Nusantara
terpecahbelahsehinggaakhirnyajatuhdalamkolonialisme negara penjajah
Perjuanganuntukmenjadi Merdeka terusdilakukan pada beberapa wilayah Indonesia
titikperlawanansampaiawalabad ke-20 terhadap Belanda tidakdapatTerusirdaritanah air
Indonesia.
Beberapakelemahanperjuanganbangsa Indonesia yang
membuatgagalnyaperlawanantersebutantara lain:
1. Perlawanandilakukansecaraspora dan tidakserentak
2. Perlawananbiasanyadipimpin oleh karismatiksehinggatidakada yang melanjutkan
3. Sebelum masa kebangkitannasionalTahun 1908
perlawananhanyamenggunakankekuatansenjata

C. Konsep dan teorinasionalismekebangsaan

Beberapaaliranbesardalamkonsep dan teorimengenalkenasionalismekebangsaan,


yaitualiran modernish aliranprimordialisaliranpremialis dan aliranetno. prespektif
modernish dipeloporidiantaranya oleh band Anderson (1991) J. breoly( 1982, 1996) C.
calhon ( 1998 ) E. Gellner (1964)

Menurut John hutchison (2005 : 10 - 11) Dalam aliranmodernis, ada lima


aspekutamadalamformasikebangsaan.
1. Untukpoliteksekulermunculdarigagasankedaulatanrakyat dan
mencariwujudnyadalambentuk negara yang independen dan dipersatukan oleh hak-
hakkewarganegaraan universal
2. Secaraetnishomogendibandingdenganmasyarakatpolietissebelumnya,
berkatkebajikanpolisi negara, bahasaresmi negara pengajaranetospatriotik dan
peninggiranminoritas.
D. Potensi dan tantangandalamkeanekaragamanbagi ASN

Dalam kontekskebangsaanperspektifetnopolislebihmendekatikenyataan di
Indonesia titiksejarahtelahmewujudkanbahwa para pendiribangsa yang
tergabungdalam BPUPKI berupayamencarititiktemudiantaraberbagaikutub yang
salingberseberangan. kebangsaan Indonesia
berupayauntukmencaripersatuandalamperbedaan.Wujudtantanganada yang
berupayakeberuntungandalammanfaatyaitu:

1. Dapatmempererattalipersaudaraan
2. Menjadiasetwisata yang dapatmenghasilkanpendapatanbagi negara
3. Memperkayakebudayaannasional
4. Sebagaiidentitas negara Indonesia di mataseluruh negara di dunia
5. Dapatdijadikansebagai ikon pariwisatasehingga para
wisatawandapattertarik dan berkunjungke Indonesia
6. Sebagaipengetahuanbagiseluruhwarga di dunia
7. Sebagai media hiburan yang mendidik
8. Timbulnya rasa nasionalismewarga negara terhadap negara Indonesia

E. Sikap ASN dalamkeanekaragamanberbangsa

Konsep dan teorinasionalismeberbangsasertapotensi dan tantangannya Maka sebagai


ASN harusmemilikisikapdalammenjalankanperan dan fungsipelayananmasyarakat. ASN
bekerjadalamlingkungan yang berbedadarisisisuku, budaya agama dan lain-lain
A. Pengertiannilaidasarharmonisdalampelayanan ASN

1. Pengertianharmonismenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


(KBBI) makna dan tulisan “kata harmonis” yang benar

 Har.mo. Nis. a bersangkutpautdengan (mengenai) Harmoni Seia sekata


 Mong.har. mo. Nis-kanmenjadikanharmonisasi
 Ke-Har. mo. nis.an perihal (keadaan) harmonisasi: keselarasan; keserasian

1. Pentingnyasuasanaharmonis
Salah
satukuncisukseskinerjasuatuorganisasiberawaldarisuasanatempat
kerja.

Ada tigahal yang dapatmenjadiacuan untukmembangunbudayatempatkerja yang nyaman


dan berenergipositif
ketigahaltersebutadalah:
a. Membuattempatkerja yang berenergi
b. Memberikan kekuasaanuntukbelajar dan memberikankontribusi
c. Berbagaikebahagiaanbersamaseluruhanggotaorganisasi

B. Etika publik ASN dalammewujudkansuasanaharmonis

Ricocur 1990 Mendefinisikanetikasebagaitujuanhidup yang baikbersama dan untuk


orang lain di dalaminstitusi yang adil.
Dengandemikianetikalebihdipahamisebagairefleksiatasbaikatauburukataubenaratau salah
yang harusdilakukanataubagaimanamelakukan yang baikataubenarSedangkan moral mengacu
pada kewajibanuntukmelakukannya yang baikatauapa yang seharusnyadilakukan
Resume Loyal
Loyal
Bagi seorang ASN, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap
cita cita organisasi, dan terlebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKR)
Loyalitin merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa mendapatkan sikap
loyal terhadap seseorang terdapat banyak factor yang akan mempengaruhinya.

Terdapat beberapa cin yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas
pegawainya, antara lain
 Taat pada Peraturan
 Bekerja dengan Integritas
 Tanggung jawab pada Organisasi
 Kemauan untuk Bekerja Sama
 Rasa Memiliki yang Tinggi
 Hubungan Antar Pribadi
 Kesukaan Teradap Pekenaan
 Keberanian Mengutarakan kesetidaksetujuan
 Menjadi Teladan bagi Pegawai Lan

Loyal juga terdapat pada Core Values ASN yang diluncurkan oleh PANRBS pada taun
2021 lalu.BeraKHLAK yang merupakan akronim in Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten Harmonis, Loyal, Adaptif, Kalaboratif.

Sikap Loyal juga harus memiliki perlaku


 Berpegang tegu terhadap Pancasila dan UUD 1945
 Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan dan negara
 Menjaga rahasia jabatan dan negara

Aktualisasi pelaku loyal juga bisa menganut sikap:


 Komitmen
 Dedikasi
 Kontribusi
 Nasionalisme
 Pengabdian
Dalam membangun rasa setia (loyal) pegawai terhadap organisasi, dapat melakukan
dengan cara membangun rasa kecintaan dan memiliki terhadap organisasi atau tempat
kerja Meningkatkan kesejahteraan epgawai juga dapat menumbuhkan rasa loyal
pegawa Kebutuhan rohan juga dapat menawarkan pengalaman dan pendekatan
emosional dalam pekerjaan. Kesempatan peningkatan karir dan melakukan evaluasi
berkala dapat dilakukan dalam sebuah organisasi guna meningkatkan sikap loyal.
Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan
martabat pegawai negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara
daripada kepentingan sendin, seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitasnya
terhadap bangsa dan negara. Agar para ASN mampu menempatkan kepentingan
bangsa dan Negara di atas kepentingan lainnya dibutuhkan Langkah Langkah konkrit,
diantaranya melalui pemantapan wawasan kebangsaan. Selain itu juga dapat dibangun
dengan cara terus meningkatkan nasionalismenya kepada bangsa dan negara.
Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang ASN, ASN sebagai profesi berlandaskan
pada prinsip Nilai Dasar (pasal 4) serta Kode Etik dan Kode Perilaku (Pasal 5, Ayat 2)
dengan Serangkaian Kewajibannya (Pasal 23). Untuk melaksanakan dan
mengoperasionalkan ketentuan ketentuan tersebut maka dirumuskanlah Core Value
ASN BerAKHLAK yang didalamnya terdapat nilai Loyal dengan 3 (tiga) panduan
perilaku (kode etik)-nya.

Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dan negaranya
dapat diwujudkan dengan mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dalam
kehidupan sehari-harinya, yaitu:
 Cinta Tanah Air
 Sadar Berbangsa dan Bernegara
 Setia pada Pancasila sebagai ideologi Negara
 Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
 Kemampuan Awal Bela Negara
Resume Adaptif
Adaptif adalah suatu proses yang menemparkan manusia yang berupaya
mencapai ju-ja atau kebutuhan untuk menghadapi lingkungan dan kondisi
social yang berubah-ubah agar tetap benahan (Robbin 2003)

Batasan pengertian adaptif


 Proses mengatasi halang-halangan diri lingkungan
 Penyesuaian terhadap nomas untuk menyalurkan
 Proses perubahan untuk menyesuaikan dengan simasi yang berubah
 Mengubah agar semuai dengan kondisi yang diciptakan
 Memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untik kepentingan lingkungan
dan system
 Penyesuaian budaya dan aspek lainnya sebagai hasil seleksi alamah.

Adaptif sebagai nilai dan budaya ASN


Learning Organization (peter senge)
 Pegawainya hanis terus mengah pengetahuannya hingga ke tingkat mahir
(personal mastery)
 Pegawainya harus tera berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang
sama atau gelombang yang sama terhadap saat visa atau cita cita yang
akan dicapai bersama (shared vision)
 Pegawainya menilai mental model yang mencerminkan realitas yang
organisasi ingin wujudkan (mental model)
 Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
untuk mewujudkan visinya(team leaming)
 Pegawainya harus selalu berpikir sistematik, tidak kaca mata kuda atau
bennental silo (system thingking)

Penempan buday's adaptif


 Dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan
 Memanfaatkan peluang-peluang yang berubah ubah
 Mendorong jiwa kewirausahaan
 Terkait dengan kinerja instansi
 Memperhatikan kepentingan-kepentingan yang diperlukan antara instansi
mitra masyarakat dan sebagainya

Ciri-ciri individu adaptif


 Ekspermen orang yang beradaptasi
 Melihat peluang di mana orang lain melihat kegagalan
 Memiliki sumber daya Selalu berpikir Kedepan
 Tidak mudah mengeluh
 Tidak menyalahkan
 Tidak mencari popularitas Memiliki rasa ingin tahu
 Memperhatikan system
 Membuka pikiran
 Memahami apa yang sedang diperjuangkan

Resume Kolaboratif
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global yang dihadapi
saat ini. Banyak ahli merumuskan terkait tantangan-tantangan tersebut. Prasojo (2020)
mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi saat ini yaitu disrupsi di semua
kehidupan, perkembangan teknologi informasi, tenaga kerja milenal Gen Y dan Z,
serta mobilitas dan fleksibilitas. Kolaborasi kemudian menjadi solusi dari berbagai
fragmentasi dan silo mentality yang menjadi image negatif dari birokrasi pemerintah
pada akhirnya dapat dikikis. Birokrasi akan berdiri dengan tegak dalam menatap
tantangan global.
Di dalam kolaborasi, ada hal yang penting untuk dipahami, yakni kolaborasi
pemerintahan (Collaborative Governance). Collaborative governance dalam artian
sempit merupakan kelompok aktor dan fungsi mencakup kemitraan institusi
pemerintah untuk pelayanan publik. Irawan (2017 P 6) mengungkapkan bahwa
*Collaborative govemance "sebagai sebuah proses yang melibatkan norma bersama
dan interaksi saling menguntungkan antar aktor governance."Sehingga dalam hal ini
perlu dilakukan yang namanya Whole of Government (WOG).
WOG (Whole of Government) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan- pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh
karenanya WOG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Tujuan
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Sekat-sekat
birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat dihilangkan. Calon
ASN muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat mewujudkan
harapan tersebut.
Pendekatan WoG yang telah berhasil diterapkan di beberapa negara lainnya
diharapkan dapat juga terwujud di Indonesia. Semua ASN Kementerian/Lembaga
/Pemerintah Daerah kemudian akan bekerja dengan satu tujuan yaitu kemajuan
bangsa dan negara Indonesia. Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki
oleh CPNS. Sekat-sekat birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini
dapat dihilangkan. Calon ASN muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan
yang dapat mewujudkan harapan tersebut. Pendekatan WOG yang telah berhasil
diterapkan di beberapa negara lainnya diharapkan dapat juga
Terwujud di Indonesia. Semua ASN Kementerian/Lembaga /Pemerintah Daerah
kemudian akan bekerja dengan satu tujuan yaitu kemajuan bangsa dan negara
Indonesia

Resume Menejemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN


yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.

Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: a) Pegawai Negeri Sipil


(PNS); dan b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).Pegawai ASN
berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya
tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut: a) Pelaksana kebijakan
public; b) Pelayan public; dan c) Perekat dan pemersatu bangsa. Agar dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan
produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai
dengan tugas dan tanggungjawabnya.

ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode
etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan
ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi
para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.Pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik yaitu setiap institusi penyelenggara Negara,
korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk
kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk
kegiatan pelayanan publik.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 juga mengamanatkan untuk


membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan
penyelenggara pelayanan publik merupakan kegiatan yang harus dilakukan seiring
dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk tentang
peningkatan pelayanan publik. Disamping itu sebagai upaya untuk mempertegas
hak dan kewajiban setiap warga negara dan penduduk serta terwujudnya tanggung
jawab negara dan korporasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik, dan sebagai
upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik
sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik serta untuk
memberi perlindungan bagi setiap warga negara dan penduduk dari
penyalahgunaan wewenang di dalam penyelenggaraan pelayanan publik, diperlukan
pengaturan hukum yang mendukungnya.

Adapun prinsip-prinsip pelayanan publik adalah sebagai berikut:

 Kesederhanaan. Prosedur pelayanan publik tidak berbelit- belit, mudah


dipahami dan mudah dilaksanakan.
 Kejelasan. ...
 Kepastian waktu. ...
 Akurasi. ...
 Keamanan. ...
 Tanggung jawab. ...
 Kelengkapan sarana dan prasarana. ...
 Kemudahan akses.
Berikut kiat-kiat membangun pribadi menjadi pelayan publik yang baik:
1. Bersikap ramah, sopan dan hormat saat berinteraksi dengan pemangku kepentingan
 Saat sedang melakukan interaksi dengan pengguna layanan tunjukkan wajah yang
ceria dengan selalu senyum. Jika layanan yang Anda lakukan melalui telpon
ataupun chat WhatsApp, gunakan kalimat yang sopan. Ada tiga “Magic Word” yang
harus diingat saat melayani publik, yaitu ucapan salam, maaf dan terimakasih.
2. Munculkan rasa antusias dan responsive untuk membantu pemangku kepentingan
dalam memperoleh pelayanan
 Pandangan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah masih terkesan lama dan
berbelit-belit. Oleh karena itu, instansi pemerintah mulai memperbaiki pelayanannya
dengan menetapkan Standar Operating Prosedure (SOP) terhadap setiap layanan
yang diberikan. Sehingga pelayanan yang diberikan instansi pemerintah tidak boleh
melebihi waktu yang telah ditetapkan.
 ASN harus mampu melayani secara cepat dan tepat sesuai SOP yang telah
ditetapkan dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku. Selain itu, layanan
yang diberikan harus sesuai norma waktu, artinya melayani dalam batasan waktu
normal untuk setiap permohonan yang diterima. Layanan yang diberikan juga harus
tepat guna dan tidak berbelit-belit yang membuat pemangku kepentingan merasa
tidak nyaman.
3. Memiliki kemampuan yang memadai
4. Penampilan yang menarik
 Penampilan sangat di perlukan dalam mengahadirkan pelayanan terbaik kepada
para pengguna layanan, karena dengan penampilan terbaik tentu dapat memberikan
kesan yang baik pengguna layanan terhadap instansi kita.
 Dengan dilaksanakannya Pelayanan Prima diharapkan dapat mencapai kepuasan
penggunan layanan melebihi ekspektasi yang diharapkan. Sehingga kesan
masyarakat terhadap pelayanan pemerintah menjadi lebih baik.

3. jaminan kematian; dan


4. bantuan hukum.
d. Kode etik dan Kode
Perilaku ASN
Kode etik dan kode perilaku
berisi pengaturan perilaku agar
Pegawai ASN:
1. melaksanakan tugasnya
dengan jujur,
bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi;
2. melaksanakan tugasnya
dengan cermat dan disiplin;
3. melayani dengan sikap
hormat, sopan, dan tanpa
tekanan;
4. melaksnakan tugasnya
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
5. melaksnakan tugasnya
sesuai dengan perintah
atasan atau Pejabat yang
Berwenang
sejauh tidak bertentangan
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
6. menjaga kerahasian yang
menyangkut kebijakan Negara
7. menggunakan kekayaan dan
barang milik Negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan
efisien;
8. menjaga agar tidak terjadi
konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
9. memberikan informasi
secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak
lain yang
memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;
10. tidak menyalahgunakan
informasi intern Negara,
tugas, status, kekuasaan,
dan
jabatannya untuk mendapat
atau mencari keuntungan atau
manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain;
11. memegang teguh nilai
dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN;
dan
12. melaksanakan ketentuan
peraturan perundangundangan
mengenai disiplin Pegawai
ASN
2. Konsep Sistem Merit Dalam
Pengelolaan ASN
Konsep Sistem Merit menjadi
bagian yang tidak terpisahkan
dalam pengelolaan ASN.
Apa sebenarnya arti sistem
merit itu? Mengapa
dibutuhkan? Adalah
pertanyaanpertanyaan
yang sering muncul terkait
sistem ini. Sistem merit pada
dasarnya adalah konsepsi
dalam
manajemen SDM yang
menggambarkan
diterapkannya obyektifitas
dalam keseluruhan
semua proses dalam
pengelolaan ASN yakni pada
pertimbangan kemampuan dan
prestasi
individu untuk
melaksanakan pekerjaanya
(kompetensi dan kinerja).
Pengambilan
keputusan dalam pengelolaan
SDM didasarkan pada
kemampuan dan kualifikasi
seseorang
dalam atau untuk
melaksanakan pekerjaan dan
tidak berdasarkan
pertimbangan subyektif
seperti afiliasi politik, etnis,
dan gender. Obyektifitas
dilaksanakan pada semua
tahapan
dalam pengelolaan SDM
(rekruitmen, pengangkatan,
penempatan, dan promosi).
Sistem ini
biasanya disandingkan dengan
spoil sistem, dimana dalam
penerapan manajemen SDM
nya
lebih mengutamakan
pertimbangan subyektif.
3. Mekanisme Pengelolaan
ASN
Pengelolaan atau manajemen
ASN pada dasarnya adalah
kebijakan dan praktek dalam
mengelola aspek manusia atau
sumber daya manusia dalam
organisasi. Manajemen ASN
termasuk dalam hal ini
adalah pengadaan,
penempatan, mutasi,
promosi,
pengembangan, penilaian
dan penghargaan. UU No
5 tentang ASN secara
detail
menyebutkan pengelolaan
pegawai ini baik untuk PNS
maupun PPPK seperti
disebutkan
pada bagian Merit sistem.
Manajemen ASN, terdiri
dari Manajemen PNS dan
Manajemen PPPK,
Pengelolaan Jabatan
Pimpinan Tinggi, Organisasi
dan Sistem
Informasi

Anda mungkin juga menyukai