Anda di halaman 1dari 27

Identitas Nasional

Alfathan Anshori (170140141)


Muhammad Rifky Fathur Rahman (170140143)
Muhammad Alfis Salim (170140140)
Muammar Khadafi (170140133)
Saktiar Lubis (170140146)
Landasan Hukum Identitas Nasional
Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Bab XV Bendera, Bahasa, Dan
Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan
Pasal 35
Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih
Pasal 36
Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia
Pasal 36A
Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika
Pasal 36B
Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya
Pasal 36C
Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan, diatur dengan Undang-Undang
Garuda Pancasila, Perisai Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika
Lambang Burung Garuda Pancasila dibuat oleh Sultan
Hamid II pada tahun 1950
Garuda dipandang sebagai lambang nasional Indonesia
karena merupakan simbol keheroikan, menunjukkan jiwa
dinamis dan keoptimisan.
Terbagi menjadi 3 bagian, yakni:
Burung Garuda yang berdiri tegak dengan mengembangkan
sayapnya dan kepala yang menoleh ke kanan
Perisai berbentuk jantung dan dikalungkan pada leher Garuda
Seloka Bhinneka Tunggal Ika yang digenggam oleh Burung
Garuda oleh kakinya
Perbandingan Gambar Pancasila
Desain Sultan Hamid II Desain Sekarang
Makna Dan Arti Dalam Garuda Pancasila
Burung Garuda
Diambil dari peradaban bangsa Indonesia
Digantungi perisai lambang tenaga pembangunan
Kepala menoleh ke kanan, lambang kebaikan, optimis dan langkah mujur
Jumlah helai yang memaknai tanggal kemerdekaan Indonesia
Perisai Pancasila
Perisai lambang perlindungan
Garis melintang pada perisai, lambang garis khatulistiwa
Lima simbol dalam perisai, lambang sila-sila dalam Pancasila
Nur Cahaya Bintang Segi lima
Rantai bermata bulat dan persegi yang berjumlah 17 tak terputus

Pohon Beringin

Kepala Banteng

Padi dan Kapas


Makna Dan Arti Dalam Bhinneka Tunggal Ika
Semboyan ini dikutip dari Kitab Sutasoma karangan Mpu
Tantular pada Abad XIV, tepatnya pada tahun 1350.
Kutipan aslinya berbunyi : Bhinneka Tunggal Ika Tanhana
Dharma Mangrwa, yang berasal dari Bahasa Sansekerta
Bhinneka : Berbeda
Tunggal : Satu
Ika : Itu
Bhinneka Tunggal Ika : Beda itu, Satu itu
Tanhana Dharma Mangrwa : Tiada pengabdian yang mendua
Sang Saka Merah Putih
Dasar Hukum : UUD 1945 Pasal 35
Warna merah perlambang darah pahlawan yang
tertumpah bagi bangsa.
Warna putih perlambang kesucian.
Bendera dibuat dan dijahit oleh Ibu Fatmawati dan
menjadi bendera yang nasional
Bahasa Indonesia
Dasar Etimologis
Bahasa Melayu yang disempurnakan
Dasar Historis
Digunakan sejak zaman kolonial oleh pedagang-
pedagang kawasan Selat Malaka
Dilahirkan sejak adanya Sumpah Pemuda (28 Oktober
1928)
Dasar Hukum
UUD 1945 Pasal 36
UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 37 ayat 02
Bahasa Indonesia
Menjadi bahasa pemersatu bangsa dan selalu
disempurnakan dengan penyerapan bahasa daerah
dan bahasa asing.
Fungsi bahasa Indonesia :
Lambang kebanggaan nasional
Lambang identitas nasional
Alat perhubungan antarwarga, antaradaerah, antarbudaya
Alat pemersatu suku bangsa dan latar belakang yang berbeda
Globalisasi
Terdapat tiga aspek mendasar pengaruh globalisasi
yang meliputi pasar bebas (perdagangan),
industrialisasi, dan pergeseran kebudayaan.
Di era globalisasi, pergaulan antarbangsa semakin
ketat. Batas negara hampir tidak ada artinya
Apakah dapat melunturkan tata nilai yang merupakan
jati diri bangsa Indonesia?
Globalisasi
Lunturnya tata nilai tersebut biasanya ditandai oleh 2
faktor, yaitu :
1. Semakin menonjolnya sikap individualistis
2. Semakin menonjolnya sikap materialistis
Solusi untuk membendung arus globalisasi yang
sangat deras yaitu :
Membangun sebuah konsep nasionalisme yang
mengarah kepada konsep identitas nasional (ciri/ sifat
khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan
bangsa-bangsa lain di dunia)
Sisi Positif
Lebih cinta tanah air karena ternyata negara kita
punya banyak potensi dan bisa dibanggakan di mata
dunia
Sosialisasi identitas nasional
Mengenalkan budaya sendiri
Ikut dalam pembangunan masyarakat dunia dan
berandil dalam setiap pengambilan keputusan
sehingga kita tidak akan dirugikan
Keterkaitan Globalisasi dengan Identitas
Nasional

Problem
Identitas
Nasional
Globalisasi
Keterkaitan Integrasi Nasional Indonesia dan
Identitas Nasional
Integrasi nasional adalah usaha dan proses
menyatukan segala perbedaan di sebuah
negara demi keselarasan nasional.
Identitas nasional adalah ciri khas sebuah
bangsa.
Hasil keterkaitannya antara integrasi nasional
Indonesia dengan identitas nasional ialah pada
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Definisi Paham Nasionalisme Kebangsaan
Nasionalisme merupakan paham atau ajaran
untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.
Nasionalisme tidak hanya menyangkut mengenai
pembentukan negara, namun juga menyangkut
sikap masyarakat terhadap negaranya.
Sejarah Munculnya Paham
Nasionalisme Kebangsaan di Indonesia
1) Faktor Internal :
Kenangan kejayaan masa lampau
Bersatunya negara-negara Asia dan Afrika sejak zaman dahulu
kala
Munculnya golongan cendekiawan
Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik,
sosial ekonomi, dan kebudayaan
2) Faktor Eksternal :
Kemenangan Jepang atas Rusia (1905)
Perkembangan Nasionalisme di Berbagai Negara
Munculnya Paham-paham baru
Paham Nasionalisme Kebangsaan di
Indonesia
Bukan nasionalisme Eropa
Berpihak pada kepentingan rakyat
Bertujuan pada tercapainya kebahagiaan umat
manusia
Tidak berwatak sempit
Bersifat toleran
Paham Nasionalisme Kebangsaan Sebagai
Identitas Nasional
Nasionalisme Hubungan
Internasional

Identitas Konsep
Bangsa &
Nasional Dasar
Negara
Interaksi

Sense of Tercapainya
Identity Tujuan Nasional
Refleksi Nasionalisme Generasi Muda
Generasi muda Indonesia harus senantiasa
memupuk nasionalisme mengantarkan pada
identitas nasional.
3 poin penting yang bisa kita ambil dari sikap
nasionalisme para pendiri bangsa yaitu :
Nasionalisme di dasari oleh rasa sukarela dan tulus
Nasionalisme berorientasi pada nilai
Nasionalisme yang dewasa
Revitalisasi Pancasila
Dapat diartikan sebagai usaha mengembalikan
Pancasila kepada subjeknya yaitu sebagai pedoman
bagi para penyelenggara pemerintahan

RE VITAL
kembali penting
Bagaimanakah
merevitalisasi
Pancasila sebagai
dasar negara?
Untuk merevitalisasi Pancasila, perlu
diajarkan dalam kaitannya dengan
pembuatan atau evaluasi atas kebijakan
publik selain dibicarakan sebagai dasar
negara. Pancasila dapat dihidupkan
kembali sebagai nilai-nilai dasar yang
memberi orientasi dalam pembuatan
kebijakan publik
Upaya Dikalangan Pelajar
1.Revitalisasi Pancasila harus dimulai
dari pendidikan formal

2. Melakukan penguatan nilai


Pancasila melalui jalur jalur informal

3. Melalui pelaksanaan program yang


memiliki hubungan erat dengan nilai
kepancasilaan
Aktualisasi Pancasila
Aktualisasi Pancasila yang dirumuskan oleh Pemerintah
dan bekerjasama dengan Lembaga Ketahanan Nasional
RI, antara lain:
1. Bidang Politik, Hukum dan Hankam
2. Bidang Sosial Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, dan
Lingkungan Hidup
3. Bidang Pendidikan, Budaya, dan Keagamaan
4. Implementasi Aktualisasi Pancasila
Pemberdayaan Identitas Nasional

Realitas

Fleksibilitas

Idealitas

Anda mungkin juga menyukai