Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik seharusnya kita mengerti dan
memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam Identitas
Nasional. Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa
dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi
ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan
mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala
kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak
perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum. Seharusnya Hal –
Hal yang seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham Aturan – Aturan
yang ada di suatu Negaranya, Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak
perduli seolah – olah tidak mempermasalahkan kekeliruan yang terjadi di
Negaranya, Dan yang paling memprihatinkan seolah – olah masyarakat
membiarkan dan bisa dikatakan mendukung, Pernyataan tersebut dapat
dibenarkan dan dilihat dari sikap dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di
bidang hukum di dalam Negara tercinta ini. Maka dari itu Identitas Nasional
sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan pada kehidupan sehari –
hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat mengubah dan memperbaiki
segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta ini lebih baik lagi
dari sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat
yang ada di Negara dan Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan
yang terjadi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Identitas Nasional ?
2. Bagaimana Sejarah Terbentuknya Identitas ?
3. Bagaimana Penjabaran serta Penjelasan mengenai Identitas Nasional
Indonesia ?
4. Apa Faktor – faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional ?
5. Apa Unsur-unsur Pembentuk Indentitas Nasional ?
6. Bagaimana Karakteristik Identitas Nasional Indonesia ?
7. Apa Masalah Identitas Nasional Indonesia ?
8. Bagaimana Solusi Yang Di Tawarkan Untuk Mengatasi Masalah Identitas
Nasional ?

C. Tujuan Makalah
1. Mendapatkan Ilmu Pengetahuan baru dalam sisi Identitas Nasional dan
Nasionalisme, serta kandungannya.
2. Dapat mengkaji materi mata kuliah pendidikan kewarganegaraan.
3. Dapat menyuarakan mengenai pendapat dan pemikiran.
4. Menambah pengetahuan baru, mengenai pentingnya Identitas Nasional.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Identitas Nasional


Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang
dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain.
Nasional berasal dari kata “nation” yang memiliki arti bangsa, menunjukkan
kesatuan komunitas sosio- kultural tertentu yang memiliki semangat, cita-cita,
tujuan serta ideologi bersama. Nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu
paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan
kepada Negara kebangsaan. Yakni suatu paham yang memberi ilham kepada
sebagian terbesar penduduk dan yang mewajibkan dirinya untuk mengilhami
segenap anggota- anggotanya. Nasionalisme menyatakan bahwa Negara
kebangsaan adalah cita dan satu – satunya bentuk sah dari organisasi polotik
dan bahwa bangsa adalah sumber dari pada semua tenaga kebudayaan kreatif
dan kesejahteraan ekonomi. Istilah “identitas nasional” secara terminologis
adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Jadi Identitas nasional
adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan selalu memiliki
wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah, sistim
hukum/perundang undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja
berdasarkan profesi. Basis dari identitas nasional diantaranya: socially (yaitu
identitas yang mengarah kepada peran sosial dalam masyarakat berdasarkan
proses sosialisasi dari individu yang berbeda), culturally (yaitu identitas yang
mengarah kepada atribut kebudayaan) , politically (identitas yang mengarah
kepada sumber politik dari peran sosial dalam masyarakat, contohnya sebagai
pemilih dalam pemilu, atapun sebagai warga negara).

B. Sejarah Terbentuknya Identitas Nasional


Setiap bangsa pasti memiliki Identitas Nasional, Identitas Nasional itu
sendiri memiliki proses pembentukan yang cukup lama, proses yang dialami
3
untuk membentuk serta menyepakati apa yang akan di tetapkan untuk menjadi
Identitas Nasional untuk bangsa Indonesia tercinta. Melalui suatu proses
sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman kerajaan – kerajaan pada abad
ke – IV, ke – V kemudian dasar – dasar kebangsaan Indonesia telah mulai
nampak pada abad ke – VIII, yaitu ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya
dibawah wangsa Syailendra di Palembang, kemidian kerajaan Airlangga dan
Majapahit di jawa timur serta kerajaan – kerajaan lainya. Proses terbentuknya
nasionalisme yang berakar pada budaya ini menurut yamin di istilahkan
sebagia fase terbentuknya nasionalisme lama, dan oleh karena itu secara
objektif sebagai dasar Identitas Nasional Indonesia. Oleh karena itu akar – akar
nasionalisme Indonesia yang berkembang dalam perspektif sejarah sekaligus
juga merupakan unsur – unsur Iddentitas Nasional, yaitu nilai – nilai yang
tumbuh dan berkembang dalam sejarah terbentuknya bangsa Indonesia.

4
BAB III
PEMBAHASAN

A. Penjabaran serta Penjelasan mengenai Identitas Nasional Indonesia


1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia Sebagai
mana kita ketahui, setiap negara memiliki bahasa yang berbeda – sebagai
ciri khas yang di miliki oleh Negara tersebut. Begitu pula dengan Indonesia,
Indonesia memiliki beragam bahasa hampir setiap wilayah atau daerah
memiliki bahasa tersendiri, Seperti jawa, Madura, papua, batak, sunda,
ambon, aceh, dll. Dan bahasa tersebut di gunakan untuk berkomunikasi
dengan orang lain untuk bertukar pikiran maupun mengeluarkan
pendapatnya.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
Bendera negara yaitu Sang Merah Putih Bendera merupakan salah satu
lambang yang menjadi Identitas yang dapat di kenali saat melihat warna
serta motif gambar di dalamnya. Setiap Negara pasti memiliki bendera
sebagai ciri dari Negara tersebut. Seperti Indonesia, Bendera Indonesia
berwarna Merah dan Putih, seperti yang sudah tertera dalam UUD 1945
pasal 35 yang menyebutkan bahwa “ Bendera Negara Indonesia adalah
Sang Merah Putih”. Warna Merah dan Putih yang menjadi warna pilihan
yang di pilih untuk melambangkan Indonesia itu memiliki arti Merah
artinya Berani sedangkan Putih artinya Suci, yang diharapkan masyarakat
Infdonesia bisa memikili jiwa Berani dan Suci seperti lambang Bendera
Indonesia.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya Lagu kebangsaan Indonesia
dipublikasikan pada tahun 1928, yang dikarang oleh Wage Rudolf
Soepratman diciptakan tahun 1924. Pada tahun 1928 Wage Rudolf
Soepratman mengumumkan dan menyatakan bahwa lagu karangannya
menjadi atau ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia yang diberi
5
judul “ Indonesia Raya ” . Berikut adalah liri lagu kebangsaan Indonesia
Indonesia tanah airku Tanah tumpah darahku Disanalah aku berdiri Jadi
pandu ibuku Indonesia kebangsaanku Bangsa dan Tanah Airku Marilah
kita berseru Indonesia bersatu Hiduplah tanahku Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya Bangunlah jiwanyaBangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku negriku
yang ku cinta Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
Kepala Banteng melambangkan Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan (Sila ke-4). 5.
Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia (sila ke-5).
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika Bhineka Tunggal Ika berisi
konsep pluralistik dan multikulturalistik dalam kehidupan yang terikat
dalam suatu kesatuan. Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat sektarian dan
eksklusif, hal ini bermakna bahwa dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya yang paling benar, paling hebat,
dan tidak mengakui harkat dan martabat pihak lain. Bhineka Tunggal Ika
tidak bersifat eormalitas yang hanya menunjukkan perilaku semu. Bhineka
Tunggal Ika dilandasi oleh sikap saling percaya mempercayai, saling
hormat menghormati, saling cinta mencintai dan rukun.
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila Pancasila adalah kumpulan nilai atau
norma yang meliputi sila-sila Pancasila sebagaimana yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945, Pada hakikatnya pengertian Pancasila dapat
dikembalikan kepada dua pengertian, yakni Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa Indonesia dan Pancasila sebagai dasar Negara Republik
Indonesia. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sering
6
disebut juga sebagai pandangangan dunia, pandangan hidup, pedoman
hidup, petunjuk hidup yang dapat di artikan dari segi global atau sekala
besar. Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai pancaran dari sila
Pancasila karena Pancasila sebagai kesatuan tidak bisa dipisah-pisahkan,
keseluruhan sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan organis
sehingga berfungsi sebagai cita-cita atau ide yang menjadi tujuan utama
bersama sebagai landasan dasar Negara. Oleh karena itu, dapat
dikemukakan bahwa Pancasila sebagai pegangan hidup yang merupakan
pandangan hidup bangsa, dalam pelaksanaan hidup sehari-hari tidak boleh
bertentangan denagn norma-norma agama, norma-norma sopan santun, dan
tidak bertentangan dengan norma-norma hukum yang sudah ada dan telah
ditetapkan atau saat ini berlaku.
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 Disamping pengertian
Undang – undang dasar, di pergunakan juga istilah lain yaitu “Konstitusi”.
Istilah konstitusi berasal dari bahasa Inggris “Constitution” atau dari bahasa
Belanda “Constitutie”. Terjemahan dari istilah tersebuh adalah Undang –
undang dasar, dan hal ini memang sesuai dengan kebiasaan orang belanda
dan jerman, yang dalam percakapan sehari – hari memakai kata
“Grondwet” ( Grond = dasar, wet = Undang – undang ) yang keduanya
menunjukan naskah tertulis. Namun pengertian Konstitusi dalam praktek
ketatanegaraan umumnya dapat mempunyai arti: 1. Lebih luas dari pada
Undang – undang dasar, atau 2. Sama dengan penertian Undang – undang
dasar.
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
Yang di maksud dengan Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat adalah Status Negara Indonesia yang Bentuk Negara
adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintah adalah republik.
9. Konsepsi Wawasan Nusantara
Konsepsi Wawasan Nusantara Wawasan artinya pandanagan, tinjauan,
penglihatan atau tanggap indrawi. Pengertia wawasan sendiri Selain
7
menunjukkan kegiatan untuk mengetahui arti pengaruh- pengaruhnya
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai
Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
Kebudayaan disini di artikan bahwa pengetahuan manusia sebagai makhluk
sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model
pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-
pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang
dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak
(dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi. Disisi lain kebudayaan bisa diartikan sebagai
kebiasaan atau tradisi yang sering di lakukan oleh sebagian besar warga di
wilayah tertentu yang sering di sebut dengan istilah adat.

B. Faktor – faktor Pendukung


Kelahiran Identitas Nasional Kelahiran suatu Identitas Nasional dari suatu
bangsa memiliki sejarah dalam kelahiranya sendiri, yang sangat berkesan
hingga akan dikenang terus sampai akhir kehidupan bagi penerus bangsa atau
anak cucu pewaris bangsa hingga generasi yang paling akhir. Faktor persamaan
turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik, adat-istiadat dan tradisi, atau
persamaan agama. Akan tetapi teranglah bahwa tiada satupun di antara faktor
– faktor ini bersifat hakiki untuk menentukan ada - tidaknya atau untuk
merumuskan bahwa mereka harus seketurunan untuk merupakan suatu bangsa.
Adapun faktor – faktor yang mendukung kelahiran Identitas Nasional bangsa
Indonesia meliputi :
1. Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis – ekologis. Kondisi
geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan
yang beriklim dan terletak di persimpangan jalan komunikasi antarwilayah
dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan
demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia.

8
2. Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia ( suryo, 2002 ).
C. Unsur-unsur Pembentuk Indentitas Nasional
Secara umum ada beberapa unsur yang terkandung dalam identitas
nasional, yaitu:
1. Pola perilaku Adat istiadat, budaya ataupun kebiasaan ditengah masyarakat
yang merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia memiliki kearifan lokal
yang sangat luhur serta mulia sifatnya.
2. Lambang-lambang Kita mempunyai fungsi aksentuasi terhadap tujuan
negara yang diimplementasikan oleh bendera, lagu kebangsaan, dann
bahasa yang tentu saja dilindungi Undang-undang.
3. Alat-alat perlengkapan Ini berfungsi sebagai faktor produksi atau alat
perubahan baik dimensi ekonomi maupun budaya sekaligus berkaitan
tentang sosial bermisal: Rumah Ibadah, alat transportasi, ciri khas
kebangsaan dll.
4. Tujuan yang ingin dicapai Ini berfungsi dari tujuan yang bersifat dinamis
dan kontekstua diantaranya seperti budaya unggul karena sebagai yang
mendiami sebuah bangsa dijamin kesejahteraannya oleh UUD.

Adapun unsur-unsur pembentukan identitas nasional adalah:


1. Sejarah Sebelum menjadi Negara yang modern Indonesia pernah
mengalami masa kejayaan yang gemilang pada masa kerajaan Majapahit
dan sriwijaya. Pada dua kerajaan tersebut telah membekas pada semangat
perjuangan bangsa Indonesia pada abat-abat berikutnya.
2. Kebudayaan Aspek kebuayaan yang menjadi unsur pembentuk indentitas
nasional meliputi: akal budi, peradaban, dan pengetahuan. Misalnya sikap
ramah dan santun bangsa Indonesia.
3. Suku Bangsa Kemajemukan merupakan indentitas lain bangsa Indonesia.
tradisi bangsa Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan yang
bersfat alamiah tersebut, tradisi bangsa Indonesia untuk hidup bersama

9
dalam kemajemukan merupakan hal lain yang harus dikembangkan dan di
budayakan.
4. Agama Keanekaragaman agama merupakan indentitas lain dari
kemajemukan dengan kata lain, agama dan keyakinan Indonesia tidak hanya
dijamin oleh konstitusi Negara, tetapi juga merupakan suatu Rahmat Tuhan
Yang Maha Esa yang harus tetap dipelihara dan disyukuri bangsa Indonesia.
Menyukuri nikmat kemajemukan pemberian Allah dapat dilakukan dengan,
salah satunya, sikap dan tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan dan
tradisi suatu agama, baik mayoritas maupun minoritas, atau kelompok
lainnya.
5. Bahasa Bahasa adalah salah satu atribut indentitas nasional Indonesia.
Sekalipun Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa
Indonesia (bahasa yang digunakan bangsa melayu) sebagai bahasa
penghubung (lingua franca) peristiwa sumpah pemuda tahun 1982, yang
menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.
6. Kasta dan Kelas Kasta adalah pembagian social atas dasar agama. Dalam
agama hindu para penganutnya dikelompokkan kedalam beberapa
kasta.kasta yang tertinggi adalah kasta Brahmana (kelompok rohaniaan) dan
kasta yang terendah adalah kasta Sudra (orang biasa atau masyarakat biasa).
Kasta yang rendah tidak bisa kawin dengan kasta yang lebih tingi dan begitu
juga sebaliknya. Kelas menurut Weber ialah suatu kelompok orang-orang
dalam situasi kelas yang sama, yaitu kesempatan untuk memperoleh barang-
barang dan untuk dapat menentukan sendiri keadaan kehidupan ekstern dan
nasib pribadi. Kekuasaan dan milik merupakan komponen-komponen
terpenting: berkat kekuasaan, mka milik mengakibatkan monopolisasi dan
kesempatan-kesempatan.
D. Karakteristik Identitas Nasional Indonesia
Dalam karakteristik nasioanal Indonesia ini terdiri dari beberapa konsep, yaitu
Cultural Unitiy dan Political Unitiy, maka Identitas juga terdiri dari dua, yaitu
Identitas Identitas suku kebangsaan dan kebangsaan khusus nya di Indonesia
ini setiap Identitas ini memiliki ciri khas tersendiri.
10
1. Identitas Cultural Unity (Identitas kesukubangsaan) Identitas
kesukubangsaan merujuk pada bangsa dalam pengertian kebudayaan atau
bangsa dalam arti sosiologis antropoligis. Identitas kesukubangsaan
disatukan oleh adanya kesamaan ras, suku, agama, adat dan budaya,
keturunan dan daerah asal. Unsur-unsur ini menjadi Identitas kelompok
bangsa sekaligus Identitas suatu bangasa yang keragamannya membuat
bang sa Indonesia itu sendir berbeda dan dapat dibedakan dengan bangsa-
bangsa yang lainnya. Identitas yang dimiliki oleh sebuah cultural unity
kurang lebih bersifat ascribtife (sudah ada sejak lahir), bersifat alamiah /
bawaan, primer dan etnik. Identitas kesukubangsaan dapat diketahui dari
sisi budaya orang yang bersangkutan.
2. Identitas Political Unity (Identitas Kebangsaan) Identitas Kebangsaan
merujuk pada bangsa dalam pengertian politik, yaitu bangsa-Negara.
Kesamaan primordial dapat saja menciptakan bangsa tersebut untuk
bernegara namun dewasa ini Negara yang relatif homogen yang hanya
terdiri dari satu bangsa tidak banyak terjadi. Negara baru perlu
menciotakan Identitas yang baru pula untuk bangsanya yang di sebut juga
sebagai Identitas nasional. Kebangsaan merupakan kesepakatan dari
banyak bangsa didalamnya. Identitas kebangsaan bersifat buatan,
sekunder, etis dan nasional. Beberapa bentuk Identitas nasional adalah
bahasa nasional, lambang nasional, semboyan nasional, bendera nasional
dan ideologi nasional.

E. Masalah Identitas Nasional Indonesia


Yang menjadi masalah dalam Identitas Nasional Indonesia salah satunya
adalah maraknya tentang Globalisasi. Globalisasi sendiri dapat kita artikan
yaitu dimana era atau zaman yang ditandai dengan perubahan di dalam tatanan
kehidupan dunia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya
teknologi informasi sehingga interaksi manusia menjadi sempit, serta seolah-
olah dunia tanpa ruang, karena yang berada di dalamnya terlalu banyak. Era
Globalisasi sendiri dapat mempengaruhi bangsa ini dari sisi nilai-nilai budaya
11
bangsa Indonesia. Era Globalisasi tersebut mau tidak mau, suka tidak suka
telah datang dan menggeser nilai-nilai yang telah ada sejak dulu. Nilai-nilai
tersebut, ada yang bersifat positif ada pula yang bersifat negatif. Semua ini
merupakan ancaman, tantangan, dan sekaligus sebagai peluang bagi bangsa
Indonesia untuk berkreasi dan berinovasi di segala aspek kehidupan. Dengan
adanya Era Globalisasi ini sisi baiknya kita dapat menumbuhkan serta
menciptakan inovasi kita selama ini dengan lebih muda terutama dalam bidang
bisnis maupun interaksi social, yang bertujuan dapat meningkatkan aspek
kehidupan yang akan datang untuk kelangsungan hidup anak cucu penerus
bangsa ini tercinta. Di era globalisasi, pergaulan antar bangsa semakin ketat.
Batas antar negara hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi
penghalang. Di dalam pergaulan antar bangsa yang semakin kental itu, akan
terjadi proses akulturasi, saling meniru, dan saling mempengaruhi di antara
budaya masing-masing, menjadikan setiap perbedaan adalah pembelajaran
yang wajib di ikuti dan di lakukan. Bahkan seringkali merasa bahwa perbedaan
itu adalah ilmu yang baik untuk di tiru dan di terapkan. Adapun yang perlu
dicermati dari proses akulturasi tersebut, apakah dapat melunturkan tata nilai
yang merupakan jati diri bangsa Indonesia?

F. Solusi Yang Di Tawarkan Untuk Mengatasi Masalah Identitas Nasional


Sebenarnya ada banyak hal dalam mengatasi setiap masalah, karena pada
dasarnya tidak akan ada masalah tanpa jalan keluar. Yang harus kita lakukan
adalah berfikir mencari jalan keluar yang terbaik tanpa adanya kerugian yang
di ambil. Sebenarnya banyak cara untuk mengatasi masalah Identitas Nasional
yang ada di Negara Indonesia tercinta ini, Salah satunya ialah menerapkan dan
membiasakan mengikuti upacara. Di Indonesia sendiri memiliki banyak
kegiatan upacara baik yang bersifat wajib maupun non wajib. Upacara wajib
seperti upacara kelahiran atau kemerdekaan bangsa Indonesia (17Agustus),
upacara kesaktian pancasila ( 1 Oktober ), upacara hari pahlawan ( 10
November ), dll. Upacara non wajib seperti kebiasaan atau tradisi upacara
setiap hari senin yang sering di lakukan di sekolah – sekolah, tetapi sayang
12
tradisi upacara hari senin sangat jarang di lakukan bahkan hamper tidak ada
yang melakukanya. Padahal upacara adalah salah satu cara yang sangat mudah
dilakukan untuk mempertahankan serta menatasi maslah Identitas Nasional
Indonesia. Upacara di anggap dapat mengatasi masalah Identitas Nasional yang
sedang terjadi di Indonesia karena di dalam kegiatan upacara terkandung atau
terdapat point – point yang menjadi Identitas Nasional Indonesia, antara lain di
dalam upacara ada sesi pengibaran bendera merah putih yang menjadi identitas
Nasional sebagai bendera Negara Indonesia, ada pula sesi saat menyanyikan
lagu Indonesia Raya secara bersama – sama yang di nyanyi oleh seluruh
pasukan upacara yang menjadi Identitas Nasional sebagai lagu kebangsaan
Indonesia, dan pembacaan teks pancasila yang di pimpin oleh Inspektur
upacara yang di ikuti oleh seluruh pasukan upacara yang menjadi Identitas
Nasional sebagai lambang Negara dan dasar falsafah neraga Indonesia.

13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa sebagai
pembeda antara Negara satu dengan negaralain. Identitas nasional yang
menunjukkan jati diri Indonesia. Penerapan tentang identitas nasional harus
tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa
mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi
atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang
mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi
berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan
bernegara. Implementasi identitas nasional senantiasa berorientasi pada
kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh.
Impementasi identitas nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
yamg mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya,dan pertahanan
keamanan harus tercemin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak
senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik
Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan.
B. Saran
Menghargai dan membiasakan melakukan kegiatan yang berunsur Identitas
Nasional Negara sendiri itu jauh lebih baik di banding mempulajari sebiasaan
atau budaya yang di anut oleh Negara lain. “ Seharusnya bukan orang lain yang
membangunkan kita serta menyadarkan kita, tetapi kitalah sendiri yang harus
bangun demi kemajuan bangsa tercinta.”

14
DAFTAR PUSTAKA

M.S, H. Kaelan, 2010, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK


PERGURUAN TINGGI, PARADIGMA, Yogyakarta.
Blog.ub.ac.id/makalah-pendidikan-kewarganegaraan-identitas-nasional.
kohn ,Prof.hans,1984, NASIONALISME arti dan sejarahnya, ERLANGGA,
Jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai