Anda di halaman 1dari 6

 3.

 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………… 2 DAFTAR


ISI……………………………………………………………... 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar
Belakang……………………………………………….… 4 B. Rumusan
Masalah……………………………………………… 5 C. Tujuan
Makalah………………………………………………… 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian
Identitas Nasional ………………………………… 6 B. Sejarah Terbentuknya Identitas Nasional
……………………. 7 BAB III PEMBAHASAN A. Penjabaran serta Penjelasan mengenai Identitas
Nasional Indonesia 8 B. Faktor – faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional ……… 12 C.
Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional …………………… 13 D. Karakteristik Identitas
Nasional Indonesia ……………………. 15 E. Masalah Identitas Nasional Indonesia..
…………………………. 16 F. Solusi Yang Di Tawarkan Untuk Mengatasi Masalah Identitas
Nasional 17 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………….…. 18
B. Saran……………………………………………………………. 18 DAFTAR PUSTAKA
 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakikatnya, sebagai warga Negara yang baik
seharusnya kita mengerti dan memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung dalam
Identitas Nasional. Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan
Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di
sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha
memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah
tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum. Seharusnya Hal – Hal yang
seperti ini, Siapapun orang mengerti serta paham Aturan – Aturan yang ada di suatu Negaranya,
Tetapi tidak sedikit orang yang acuh dan tidak perduli seolah – olah tidak mempermasalahkan
kekeliruan yang terjadi di Negaranya, Dan yang paling memprihatinkan seolah – olah masyarakat
membiarkan dan bisa dikatakan mendukung, Pernyataan tersebut dapat dibenarkan dan dilihat
dari sikap dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang hukum di dalam Negara tercinta
ini. Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga diterapkan pada
kehidupan sehari – hari. Agar Masyarakat di Negara tercinta ini dapat mengubah dan
memperbaiki segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan Negara tercinta ini lebih baik lagi dari
sebelumnya. Bukanlah orang lain tetapi kita sendiri sebagai masyarakat yang ada di Negara dan
Bangsa ini yang dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi.
 5. 5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang dibahas
dapat dirumuskan adalah sebagai berikut : 1. Apa Pengertian Identitas Nasional ? 2. Bagaimana
Sejarah Terbentuknya Identitas ? 3. Bagaimana Penjabaran serta Penjelasan mengenai Identitas
Nasional Indonesia ? 4. Apa Faktor – faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional ? 5. Apa
Unsur-unsur Pembentuk Indentitas Nasional ? 6. Bagaimana Karakteristik Identitas Nasional
Indonesia ? 7. Apa Masalah Identitas Nasional Indonesia ? 8. Bagaimana Solusi Yang Di
Tawarkan Untuk Mengatasi Masalah Identitas Nasional ? C. Tujuan Makalah 1. Mendapatkan
Ilmu Pengetahuan baru dalam sisi Identitas Nasional dan Nasionalisme, serta kandungannya. 2.
Dapat mengkaji materi mata kuliah pendidikan kewarganegaraan. 3. Dapat menyuarakan
mengenai pendapat dan pemikiran. 4. Menambah pengetahuan baru, mengenai pentingnya
Identitas Nasional.
 6. 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Identitas Nasional Identitas Nasional, Identitas
sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud sebagai suatu pembeda
atau pembanding dengan pihak yang lain. Nasional berasal dari kata “nation” yang memiliki arti
bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas sosio- kultural tertentu yang memiliki semangat, cita-
cita, tujuan serta ideologi bersama. Nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang
berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan.
Yakni suatu paham yang memberi ilham kepada sebagian terbesar penduduk dan yang
mewajibkan dirinya untuk mengilhami segenap anggota- anggotanya. Nasionalisme menyatakan
bahwa Negara kebangsaan adalah cita dan satu – satunya bentuk sah dari organisasi polotik dan
bahwa bangsa adalah sumber dari pada semua tenaga kebudayaan kreatif dan kesejahteraan
ekonomi. Istilah “identitas nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Jadi Identitas
nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan selalu memiliki wilayah (tanah
tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah, sistim hukum/perundang undangan, hak dan
kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi. Basis dari identitas nasional diantaranya:
socially (yaitu identitas yang mengarah kepada peran sosial dalam masyarakat berdasarkan
proses sosialisasi dari individu yang berbeda), culturally (yaitu identitas yang mengarah kepada
atribut kebudayaan) , politically (identitas yang mengarah kepada sumber politik dari peran sosial
dalam masyarakat, contohnya sebagai pemilih dalam pemilu, atapun sebagai warga negara).
 7. 7 B. Sejarah Terbentuknya Identitas Nasional Setiap bangsa pasti memiliki Identitas Nasional,
Identitas Nasional itu sendiri memiliki proses pembentukan yang cukup lama, proses yang dialami
untuk membentuk serta menyepakati apa yang akan di tetapkan untuk menjadi Identitas Nasional
untuk bangsa Indonesia tercinta. Melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak
zaman kerajaan – kerajaan pada abad ke – IV, ke – V kemudian dasar – dasar kebangsaan
Indonesia telah mulai nampak pada abad ke – VIII, yaitu ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya
dibawah wangsa Syailendra di Palembang, kemidian kerajaan Airlangga dan Majapahit di jawa
timur serta kerajaan – kerajaan lainya. Proses terbentuknya nasionalisme yang berakar pada
budaya ini menurut yamin di istilahkan sebagia fase terbentuknya nasionalisme lama, dan oleh
karena itu secara objektif sebagai dasar Identitas Nasional Indonesia. Oleh karena itu akar – akar
nasionalisme Indonesia yang berkembang dalam perspektif sejarah sekaligus juga merupakan
unsur – unsur Iddentitas Nasional, yaitu nilai – nilai yang tumbuh dan berkembang dalam sejarah
terbentuknya bangsa Indonesia.
 8. 8 BAB III PEMBAHASAN A. Penjabaran serta Penjelasan mengenai Identitas Nasional
Indonesia 1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia 2. Bendera negara
yaitu Sang Merah Putih 3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya 4. Lambang Negara yaitu
Pancasila 5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika 6. Dasar Falsafah negara yaitu
Pancasila 7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 8. Bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat 9. Konsepsi Wawasan Nusantara 10. Kebudayaan
daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional Penjabaran serta Penjelasan
mengenai Identitas Nasional Indonesia : 1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu
Bahasa Indonesia Sebagai mana kita ketahui, setiap negara memiliki bahasa yang berbeda –
sebagai ciri khas yang di miliki oleh Negara tersebut. Begitu pula dengan Indonesia, Indonesia
memiliki beragam bahasa hampir setiap wilayah atau daerah memiliki bahasa tersendiri, Seperti
jawa, Madura, papua, batak, sunda, ambon, aceh, dll. Dan bahasa tersebut di gunakan untuk
berkomunikasi dengan orang lain untuk bertukar pikiran maupun mengeluarkan pendapatnya. 2.
Bendera negara yaitu Sang Merah Putih Bendera merupakan salah satu lambang yang menjadi
Identitas yang dapat di kenali saat melihat warna serta motif gambar di dalamnya. Setiap Negara
pasti memiliki bendera sebagai ciri dari Negara tersebut. Seperti Indonesia, Bendera Indonesia
berwarna Merah dan Putih,
 9. 9 seperti yang sudah tertera dalam UUD 1945 pasal 35 yang menyebutkan bahwa “ Bendera
Negara Indonesia adalah Sang Merah Putih”. Warna Merah dan Putih yang menjadi warna pilihan
yang di pilih untuk melambangkan Indonesia itu memiliki arti Merah artinya Berani sedangkan
Putih artinya Suci, yang diharapkan masyarakat Infdonesia bisa memikili jiwa Berani dan Suci
seperti lambang Bendera Indonesia. 3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya Lagu
kebangsaan Indonesia dipublikasikan pada tahun 1928, yang dikarang oleh Wage Rudolf
Soepratman diciptakan tahun 1924. Pada tahun 1928 Wage Rudolf Soepratman mengumumkan
dan menyatakan bahwa lagu karangannya menjadi atau ditetapkan sebagai lagu kebangsaan
Indonesia yang diberi judul “ Indonesia Raya ” . Berikut adalah liri lagu kebangsaan Indonesia
Indonesia tanah airku Tanah tumpah darahku Disanalah aku berdiri Jadi pandu ibuku Indonesia
kebangsaanku Bangsa dan Tanah Airku Marilah kita berseru Indonesia bersatu Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku Bangsaku Rakyatku semuanya Bangunlah jiwanyaBangunlah badannya Untuk
Indonesia Raya Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku negriku yang ku cinta Indonesia
Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku
negriku yang kucinta Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya
 10. 10 4. Lambang Negara yaitu Pancasila Seperti pada Undang – undang Dasar 1945 yang telah
di tetapkan bahwa lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. Pancasila disini yang
dimaksud adalah burung garuda yang melambangkan kekuatan bangsa Indonesia. Burung
garuda sebagai lambang negara Indonesia memiliki warna emas yang melambangkan kejayaan
Indonesia. Sedangkan perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia. Simbol di
dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam pancasila,yaitu: 1. Bintang
melambangkan sila ketuhanan Yang Maha Esa (sila ke-1). 2. Rantai melmbangkan sila
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (sila ke-2). 3. Pohon Beringin melambangkan Sila
Persatuan Indonesia (Sila ke-3). 4. Kepala Banteng melambangkan Sila Kerakyatan yang
Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan (Sila ke-4). 5. Padi
dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (sila ke-5). 5.
Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika Bhineka Tunggal Ika berisi konsep pluralistik dan
multikulturalistik dalam kehidupan yang terikat dalam suatu kesatuan. Bhineka Tunggal Ika tidak
bersifat sektarian dan eksklusif, hal ini bermakna bahwa dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya yang paling benar, paling hebat, dan tidak mengakui
harkat dan martabat pihak lain. Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat eormalitas yang hanya
menunjukkan perilaku semu. Bhineka Tunggal Ika dilandasi oleh sikap saling percaya
mempercayai, saling hormat menghormati, saling cinta mencintai dan rukun.
 11. 11 6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma
yang meliputi sila-sila Pancasila sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945,
Pada hakikatnya pengertian Pancasila dapat dikembalikan kepada dua pengertian, yakni
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan Pancasila sebagai dasar Negara
Republik Indonesia. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sering disebut juga
sebagai pandangangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup yang dapat di
artikan dari segi global atau sekala besar. Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai pancaran
dari sila Pancasila karena Pancasila sebagai kesatuan tidak bisa dipisah-pisahkan, keseluruhan
sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan organis sehingga berfungsi sebagai cita-cita atau
ide yang menjadi tujuan utama bersama sebagai landasan dasar Negara. Oleh karena itu, dapat
dikemukakan bahwa Pancasila sebagai pegangan hidup yang merupakan pandangan hidup
bangsa, dalam pelaksanaan hidup sehari-hari tidak boleh bertentangan denagn norma-norma
agama, norma-norma sopan santun, dan tidak bertentangan dengan norma-norma hukum yang
sudah ada dan telah ditetapkan atau saat ini berlaku. 7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu
UUD 1945 Disamping pengertian Undang – undang dasar, di pergunakan juga istilah lain yaitu
“Konstitusi”. Istilah konstitusi berasal dari bahasa Inggris “Constitution” atau dari bahasa Belanda
“Constitutie”. Terjemahan dari istilah tersebuh adalah Undang – undang dasar, dan hal ini
memang sesuai dengan kebiasaan orang belanda dan jerman, yang dalam percakapan sehari –
hari memakai kata “Grondwet” ( Grond = dasar, wet = Undang – undang ) yang keduanya
menunjukan naskah tertulis. Namun pengertian Konstitusi dalam praktek ketatanegaraan
umumnya dapat mempunyai arti: 1. Lebih luas dari pada Undang – undang dasar, atau 2. Sama
dengan penertian Undang – undang dasar. 8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat
 12. 12 Yang di maksud dengan Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat adalah Status Negara Indonesia yang Bentuk Negara adalah kesatuan, sedangkan bentuk
pemerintah adalah republik. 9. Konsepsi Wawasan Nusantara Wawasan artinya pandanagan,
tinjauan, penglihatan atau tanggap indrawi. Pengertia wawasan sendiri Selain menunjukkan
kegiatan untuk mengetahui arti pengaruh- pengaruhnya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. 10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
Kebudayaan disini di artikan bahwa pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya
adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh
pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan
digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-
benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Disisi lain kebudayaan bisa
diartikan sebagai kebiasaan atau tradisi yang sering di lakukan oleh sebagian besar warga di
wilayah tertentu yang sering di sebut dengan istilah Adat. B. Faktor – faktor Pendukung Kelahiran
Identitas Nasional Kelahiran suatu Identitas Nasional dari suatu bangsa memiliki sejarah dalam
kelahiranya sendiri, yang sangat berkesan hingga akan dikenang terus sampai akhir kehidupan
bagi penerus bangsa atau anak cucu pewaris bangsa hingga generasi yang paling akhir. Faktor
persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik, adat-istiadat dan tradisi, atau persamaan
agama. Akan tetapi teranglah bahwa tiada satupun di antara faktor – faktor ini bersifat hakiki
untuk menentukan ada - tidaknya atau untuk merumuskan bahwa mereka harus seketurunan
untuk merupakan suatu bangsa.
 13. 13 Adapun faktor – faktor yang mendukung kelahiran Identitas Nasional bangsa Indonesia
melipiti : 1. Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis – ekologis. Kondisi geografis-ekologis
yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim dan terletak di
persimpangan jalan komunikasi antarwilayah dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi
perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural bangsa Indonesia. 2. Faktor
Subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia
( suryo, 2002 ) C. Unsur-unsur Pembentuk Indentitas Nasional Secara umum ada beberapa unsur
yang terkandung dalam identitas nasional, yaitu: 1. Pola perilaku Adat istiadat, budaya ataupun
kebiasaan ditengah masyarakat yang merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia memiliki
kearifan lokal yang sangat luhur serta mulia sifatnya. 2. Lambang-lambang Kita mempunyai fungsi
aksentuasi terhadap tujuan negara yang diimplementasikan oleh bendera, lagu kebangsaan,
dann bahasa yang tentu saja dilindungi Undang-undang. 3. Alat-alat perlengkapan Ini berfungsi
sebagai faktor produksi atau alat perubahan baik dimensi ekonomi maupun budaya sekaligus
berkaitan tentang sosial bermisal: Rumah Ibadah, alat transportasi, ciri khas kebangsaan dll. 4.
Tujuan yang ingin dicapai Ini berfungsi dari tujuan yang bersifat dinamis dan kontekstua
diantaranya seperti budaya unggul karena sebagai yang mendiami sebuah bangsa dijamin
kesejahteraannya oleh UUD.
 14. 14 Adapun unsur-unsur pembentukan identitas nasional adalah: 1. Sejarah Sebelum menjadi
Negara yang modern Indonesia pernah mengalami masa kejayaan yang gemilang pada masa
kerajaan Majapahit dan sriwijaya. Pada dua kerajaan tersebut telah membekas pada semangat
perjuangan bangsa Indonesia pada abat-abat berikutnya. 2. Kebudayaan Aspek kebuayaan yang
menjadi unsur pembentuk indentitas nasional meliputi: akal budi, peradaban, dan pengetahuan.
Misalnya sikap ramah dan santun bangsa Indonesia. 3. Suku Bangsa Kemajemukan merupakan
indentitas lain bangsa Indonesia. tradisi bangsa Indonesia untuk hidup bersama dalam
kemajemukan yang bersfat alamiah tersebut, tradisi bangsa Indonesia untuk hidup bersama
dalam kemajemukan merupakan hal lain yang harus dikembangkan dan di budayakan. 4. Agama
Keanekaragaman agama merupakan indentitas lain dari kemajemukan dengan kata lain, agama
dan keyakinan Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi Negara, tetapi juga merupakan suatu
Rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang harus tetap dipelihara dan disyukuri bangsa Indonesia.
Menyukuri nikmat kemajemukan pemberian Allah dapat dilakukan dengan, salah satunya, sikap
dan tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan dan tradisi suatu agama, baik mayoritas
maupun minoritas, atau kelompok lainnya. 5. Bahasa Bahasa adalah salah satu atribut indentitas
nasional Indonesia. Sekalipun Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa
Indonesia (bahasa yang digunakan bangsa melayu) sebagai bahasa penghubung (lingua franca)
peristiwa sumpah pemuda tahun 1982, yang menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan bangsa Indonesia.
 15. 15 6. Kasta dan Kelas Kasta adalah pembagian social atas dasar agama. Dalam agama hindu
para penganutnya dikelompokkan kedalam beberapa kasta.kasta yang tertinggi adalah kasta
Brahmana (kelompok rohaniaan) dan kasta yang terendah adalah kasta Sudra (orang biasa atau
masyarakat biasa). Kasta yang rendah tidak bisa kawin dengan kasta yang lebih tingi dan begitu
juga sebaliknya. Kelas menurut Weber ialah suatu kelompok orang-orang dalam situasi kelas
yang sama, yaitu kesempatan untuk memperoleh barang-barang dan untuk dapat menentukan
sendiri keadaan kehidupan ekstern dan nasib pribadi. Kekuasaan dan milik merupakan
komponen-komponen terpenting: berkat kekuasaan, mka milik mengakibatkan monopolisasi dan
kesempatan-kesempatan. D. Karakteristik Identitas Nasional Indonesia Dalam karakteristik
nasioanal indoneia ini terdiri darri beberapa konsep, yaitu Cultural Unitiy dan Political Unitiy, maka
Identitas juga terdiri dari dua, yaitu Identitas Identitas suku kebangsaan dan kebangsaan khusus
nya di Indonesia ini setiap Identitas ini memiliki ciri khas tersendiri. 1. Identitas Cultural Unity
(Identitas kesukubangsaan) Identitas kesukubangsaan merujuk pada bangsa dalam pengertian
kebudayaan atau bangsa dalam arti sosiologis antropoligis. Identitas kesukubangsaan disatukan
oleh adanya kesamaan ras, suku, agama, adat dan budaya, keturunan dan daerah asal. Unsur-
unsur ini menjadi Identitas kelompok bangsa sekaligus Identitas suatu bangasa yang
keragamannya membuat bang sa Indonesia itu sendir berbeda dan dapat dibedakan dengan
bangsa-bangsa yang lainnya. Identitas yang dimiliki oleh sebuah cultural unity kurang lebih
bersifat ascribtife (sudah ada sejak lahir), bersifat alamiah / bawaan, primer dan etnik. Identitas
kesukubangsaan dapat diketahui dari sisi budaya orang yang bersangkutan. 2. Identitas Political
Unity (Identitas Kebangsaan) Identitas Kebangsaan merujuk pada bangsa dalam pengertian
politik, yaitu bangsa-Negara. Kesamaan primordial dapat saja menciptakan bangsa tersebut untuk
bernegara namun dewasa ini Negara yang relatif homogen yang hanya
 16. 16 terdiri dari satu bangsa tidak banyak terjadi. Negara baru perlu menciotakan Identitas yang
baru pula untuk bangsanya yang di sebut juga sebagai Identitas nasional. Kebangsaan
merupakan kesepakatan dari banyak bangsa didalamnya. Identitas kebangsaan bersifat buatan,
sekunder, etis dan nasional. Beberapa bentuk Identitas nasional adalah bahasa nasional,
lambang nasional, semboyan nasional, bendera nasional dan ideologi nasional. E. Masalah
Identitas Nasional Indonesia Yang menjadi masalah dalam Identitas Nasional Indonesia salah
satunya adalah maraknya tentang Globalisasi. Globalisasi sendiri dapat kita artikan yaitu dimana
era atau zaman yang ditandai dengan perubahan di dalam tatanan kehidupan dunia akibat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi sehingga interaksi
manusia menjadi sempit, serta seolah-olah dunia tanpa ruang, karena yang berada di dalamnya
terlalu banyak. Era Globalisasi sendiri dapat mempengaruhi bangsa ini dari sisi nilai-nilai budaya
bangsa Indonesia. Era Globalisasi tersebut mau tidak mau, suka tidak suka telah datang dan
menggeser nilai-nilai yang telah ada sejak dulu. Nilai-nilai tersebut, ada yang bersifat positif ada
pula yang bersifat negatif. Semua ini merupakan ancaman, tantangan, dan sekaligus sebagai
peluang bagi bangsa Indonesia untuk berkreasi dan berinovasi di segala aspek kehidupan.
Dengan adanya Era Globalisasi ini sisi baiknya kita dapat menumbuhkan serta menciptakan
inovasi kita selama ini dengan lebih muda terutama dalam bidang bisnis maupun interaksi social,
yang bertujuan dapat meningkatkan aspek kehidupan yang akan datang untuk kelangsungan
hidup anak cucu penerus bangsa ini tercinta. Di era globalisasi, pergaulan antar bangsa semakin
ketat. Batas antar negara hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang.
Di dalam pergaulan antar bangsa yang semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi, saling
meniru, dan saling mempengaruhi di antara budaya masing-masing, menjadikan setiap
perbedaan adalah pembelajaran yang wajib di ikuti dan di lakukan. Bahkan seringkali merasa
bahwa perbedaan itu adalah ilmu yang baik untuk
 17. 17 di tiru dan di terapkan. Adapun yang perlu dicermati dari proses akulturasi tersebut,
apakah dapat melunturkan tata nilai yang merupakan jati diri bangsa Indonesia? F. Solusi Yang
Di Tawarkan Untuk Mengatasi Masalah Identitas Nasional Sebenarnya ada banyak hal dalam
mengatasi setiap masalah, karena pada dasarnya tidak akan ada masalah tanpa jalan keluar.
Yang harus kita lakukan adalah berfikir mencari jalan keluar yang terbaik tanpa adanya kerugian
yang di ambil. Sebenarnya banyak cara untuk mengatasi masalah Identitas Nasional yang ada di
Negara Indonesia tercinta ini, Salah satunya ialah menerapkan dan membiasakan mengikuti
upacara. Di Indonesia sendiri memiliki banyak kegiatan upacara baik yang bersifat wajib maupun
non wajib. Upacara wajib seperti upacara kelahiran atau kemerdekaan bangsa Indonesia
(17Agustus), upacara kesaktian pancasila ( 1 Oktober ), upacara hari pahlawan ( 10 November ),
dll. Upacara non wajib seperti kebiasaan atau tradisi upacara setiap hari senin yang sering di
lakukan di sekolah – sekolah, tetapi sayang tradisi upacara hari senin sangat jarang di lakukan
bahkan hamper tidak ada yang melakukanya. Padahal upacara adalah salah satu cara yang
sangat mudah dilakukan untuk mempertahankan serta menatasi maslah Identitas Nasional
Indonesia. Upacara di anggap dapat mengatasi masalah Identitas Nasional yang sedang terjadi di
Indonesia karena di dalam kegiatan upacara terkandung atau terdapat point – point yang menjadi
Identitas Nasional Indonesia, antara lain di dalam upacara ada sesi pengibaran bendera merah
putih yang menjadi identitas Nasional sebagai bendera Negara Indonesia, ada pula sesi saat
menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama – sama yang di nyanyi oleh seluruh pasukan
upacara yang menjadi Identitas Nasional sebagai lagu kebangsaan Indonesia, dan pembacaan
teks pancasila yang di pimpin oleh Inspektur upacara yang di ikuti oleh seluruh pasukan upacara
yang menjadi Identitas Nasional sebagai lambang Negara dan dasar falsafah neraga Indonesia.
 18. 18 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang dimiliki oleh
suatu bangsa sebagai pembeda antara Negara satu dengan negaralain. Identitas nasional yang
menunjukkan jati diri Indonesia. Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola
pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
dari pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola
yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai
masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi identitas
nasional senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan
menyeluruh. Impementasi identitas nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yamg
mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya,dan pertahanan keamanan harus tercemin
dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara kesatuan Republik Indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan. B. Saran
Menghargai dan membiasakan melakukan kegiatan yang berunsur Identitas Nasional Negara
sendiri itu jauh lebih baik di banding mempulajari sebiasaan atau budaya yang di anut oleh
Negara lain. “ Seharusnya bukan orang lain yang membangunkan kita serta menyadarkan kita,
tetapi kitalah sendiri yang harus bangun demi kemajuan bangsa tercinta.”
 19. 19 DAFTAR PUSTAKA M.S, H. Kaelan, 2010, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK
PERGURUAN TINGGI, PARADIGMA, Yogyakarta. Blog.ub.ac.id/makalah-pendidikan-
kewarganegaraan-identitas-nasional. kohn ,Prof.hans,1984, NASIONALISME arti dan sejarahnya,
ERLANGGA, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai