Anda di halaman 1dari 11

NAMA SULIS INDRA WATI

NIM 048768088

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

1. Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan Indonesia. Fungsi dari identitas nasional adalah untuk

membedakan negara yang satu dengan negara yang lainnya. Identitas nasional tersebut biasanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada di suatu bangsa.

Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah contoh identitas nasional yang ada di Indonesia!

Jawab:

Istilah identitas nasional (national identity) berasal dari kata identitas dan nasional. Identitas (identity) secara harfiah berarti ciri-ciri,

tanda-tanda atau jatidiri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain (ICCE, 2005:23). Sedangkan kata

nasional (national) merupakan identitas yang melekat pada kelompok- kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik

seperti budaya, agama, bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Istilah identitas nasional atau identitas bangsa melahirkan

tindakan kelompok (collective action yang diberi atribut nasional) yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan

yang diberi atribut-atribut nasional (ICCE, 2005:25). Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang

secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Jadi, identitas nasional adalah ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada suatu

negara sehingga membedakan dengan negara lain.

Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional, maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu

bangsa atau lebih populer disebut dengan kepribadian suatu bangsa. Hakikat identitas nasional Indonesia adalah Pancasila yang diaktualisasikan

dalam berbagai kehidupan berbangsa. Aktualisasi ini untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945 sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan UUD

1945 terutama alinea ke-4. Identitas nasional bukan hanya penting karena menjadi pembeda bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain, tetapi

juga karena pertama identitas nasional adalah hal yang mutlak dimiliki oleh setiap bangsa agar bangsa Indonesia dikenal oleh bangsa lain agar

dapat melanjutkan perjuangan untuk mampu eksis sebagai bangsa sesuai dengan fitrahnya. Kedua, identitas nasional bagi negara-negara Indonesia

sangat penting bagi kelangsungan hidup negara-negara Indonesia. Ketiga, identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia.

Di antara beberapa identitas nasional yang penting bagi kehidupan di Indonesia, Pancasila adalah identitas nasional yang paling

penting. Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia. Di samping itu, Pancasila juga berperan sebagai dasar negara, sebagai sumber

hukum, sebagai ideologi nasional, sebagai pandangan hidup, dan sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila adalah

lima asas atau lima prinsip yang disusun berdasarkan nilai-nilai luhur kehidupan yang berasal dari bangsa Indonesia sendiri.
Proses pembentukan identitas nasional umumnya membutuhkan waktu perjuangan panjang di antara warga bangsa-negara yang

bersangkutan. Hal ini disebabkan identitas nasional adalah hasil kesepakatan masyarakat bangsa itu. Setelah bangsa Indonesia bernegara, mulai

dibentuk dan disepakati apaapa yang dapat menjadi identitas nasional Indonesia. Bisa dikatakan bangsa Indonesia relatif berhasil dalam

membentuk identitas nasionalnya kecuali pada saat proses pembentukan ideologi Pancasila sebagai identitas nasional yang membutuhkan

perjuangan dan pengorbanan di antara warga bangsa.

Secara lebih rinci beberapa bentuk identitas nasional Indonesia, adalah sebagai berikut:

a. Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berawal dari rumpun bahasa Melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan yang kemudian diangkat sebagai

bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928. Bangsa Indonesia sepakat bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus

sebagai identitas nasional Indonesia. Ketentuan bahasa Indonesia telah diatur dalam UU No.24 Tahun 2009 mulai pasal 25 sampai pasal

45.Meskipun di Indonesia terdapat berbagai macam suku bangsa tetapi bangsa Indonesia disatukan oleh bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia.

b. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih

Bendera adalah sebagai salah satu identitas nasional, karena bendera merupakan simbol suatu negara agar berbeda dengan negara lain.

Seperti yang sudah tertera dalam UUD 1945 pasal 35 yang menyebutkan bahwa < Bendera Negara Indonesia adalah Sang Merah Putih=. Warna

merah berarti berani dan putih berarti suci. Lambang merah putih sudah dikenal pada masa kerajaan di Indonesia yang kemudian diangkat

sebagai bendera negara. Bendera merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945, namun telah ditunjukkan pada peristiwa

Sumpah Pemuda.

c. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya

Lagu Indonesia Raya (diciptakan tahun 1924) pertama kali dimainkan pada kongres pemuda (Sumpah pemuda) dalam Kongres

Pemuda II. tanggal 28 Oktober 1928. Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, lagu yang dikarang oleh Wage

Rudolf Soepratman ini dijadikan lagu kebangsaan.

d. Lambang Negara yaitu Garuda Pancasila

Seperti yang dijelaskan pada Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 36A bahwa lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila.

Garuda Pancasila disini yang dimaksud adalah burung garuda yang melambangkan kekuatan bangsa Indonesia. Burung garuda sebagai

lambang negara Indonesia memiliki warna emas yang melambangkan kejayaan Indonesia.

e. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi satu jua. Menunjukkan kenyataan bahwa bangsa kita heterogen, namun tetap

berkeinginan untuk menjadi satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.

f. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila


Pancasila sebagai dasar falsafat negara yang berisi lima dasar yang dijadikan sebagai dasar filsafat dan ideologi negara Indonesia.

Pancasila merupakan identitas nasional yang berkedudukan sebagai dasar negara dan pandangan hidup (ideologi) bangsa.

g. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara Yaitu UUD 1945 UUD 1945

merupakan hukum dasar tertulis yang menduduki tingkatan tertinggi dalam tata urutan peraturan perundangan dan dijadikan sebagai

pedoman penyelenggaraan bernegara.

h. Bentuk negara adalah Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.

Bentuk negara adalah kesatuan, sedang bentuk pemerintahan adalah republik. Sistem politik yang digunakan adalah sistem

demokrasi (kedaulatan rakyat). Saat ini identitas negara kesatuan disepakati untuk tidak dilakukan perubahan.

i. Konsepsi wawasan nusantara

Konsepsi wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungan yang serba beragam dan

memiliki nilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

j. Kebudayaan Daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional

Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa yang berjumlah 1340 suku bangsa, jumlah bahasa yang ada di Indonesia berjumlah 724

bahasa, jumlah budaya yang ada di Indonesia berjumlah 7241 karya budaya dan jumlah ras di Indonesia ada 4 yaitu Papua Melanozoid, Negroid,

weddoid, dan Melayu Mongoloid. Masyarakat Indonesia mendiami pulau-pulau serta berbicara dalam ragam bahasa, mempunyai budaya

daerah. Kemudian budaya daerah ini ditetapkan sebagai budaya nasional dan identitas nasional.

2. Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati. Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-

nilai luhur untuk kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia. Sila-sila dalam

Pancasila mempunyai keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki piramidal. Oleh karena itu, Pancasila mempunyai makna yag mendasar dan tidak

dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa materialis dari

Pancasila!

Jawab:

Pancasila sejak tahun 1945 sebagai dasar negara kemudian menjadi rujukan berjalannya Negara Indonesia. Sebagai ideologi

Pancasila pada hakikatnya bukan merupakan hasil pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi lain, namun Pancasila diangkat

dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan, serta nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan masyarakat Indonesia sebelum

membentuk negara (Kaelan, 2004). Secara kultural dasar-dasar pemikiran dan nilai-nilai tentang Pancasila berakar pada nilai-nilai kebudayaan dan

nilai-nilai persatuan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia (Kaelan, 2011:8).


Dengan keanekaragaman manusia dengan ciri-ciri yang berbeda, berbagai agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat hampir setiap

suku bangsa yang memiliki bahasa daerah dan adat istiadat yang berbeda satu sama lainnya, oleh karena itu tepat sekali keanekaragaman dan

kemajemukan budaya yang ada menjadi motto yang melekat pada bangsa Indonesia sendiri yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

Dengan demikian, tidak dapat diragukan bahwa dasar negara yang kita miliki digali dari nilai yang terdapat dalam masyarakat. Nilai

tersebut tersebar pada masyarakat, digunakan untuk mengatur kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, tidak, diragukan lagi bahwa Pancasila

sebenarnya merupakan budaya dan pembudayaan bangsa Indonesia yang perlu dipahami secara ilmiah oleh bangsa Indonesia.

Berikut adalah unsur-unsur causa materialis Pancasila dan kaitannya dengan sila-sila yang terkandung didalamnya:

1. Adat-istiadat

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti bahwa kita bangsa Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, nilai-

nilainya meliputi dan menjiwai keempat sila lainya. Pencipta alam semesta beserta isinya, baik benda mati maupun makhluk hidup. Sila

Ketuhanan Yang Maha Esa ini sekaligus memberikan landasan untuk melarang semua kegiatan yang bersifat anti agama dan kepercayaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pada pokoknya adat-istiadat merupakan urusan kelompok; tidak ada adat-istiadat orang seorang. Seseorang mengikuti adat-istiadat

bersama dengan orang lain; adat-istiadat sekaligus merupakan urusan masyarakat. Dengan diambilnya adat-istiadat sebagai unsur sila

Pancasila memang sangat tepat, sebab para pemimpin kita yang merumuskan sila-sila Pancasila mengharap negara yang berdasarkan

Pancasila merupakan negara kekeluargaan, bukan negara yang bersifat orang perorangan. Pancasila bukanlah sebuah ideologi yang

ditanamkan dari atas, melainkan merupakan manifestasi moralitas publik. Artinya, dimensi otoritas dan tradisi seharusnya melenturkan diri

sefleksibel mungkin, sehingga publik pun berpartisipasi dalam diskursus tentang nilai-nilai dasar Pancasila itu (Lanur, 1995: 11).

Karakteristik lain dari adat-istiadat, orang tidak lagi mempertanyakan tentang asal-usul serta apa yang hendak dicapai oleh adat-istiadat,

melainkan orang mematuhi secara diam-diam dan tanpa mempersoalkannya. la diterima dan dipatuhi sebagai sesuatu yang wajar. la tidak

memerlukan dasar pembenaran; paling-paling kehendak Tuhan merupakan dasar pembenarannya (de Vos, 1987: 43). Dari kedua

karakteristik adat-istiadat di atas, sudah sangat jelas maksud dan tujuannya. Di samping itu, adat-istiadat memiliki karakteristik yang

universal, artinya berlaku untuk adat-istiadat di manapun dengan tidak melihat di mana tempat keberadaannya.

2. Budaya

Pancasila dirumuskan dari nilai budaya bangsa Indonesia yang terdiri dari nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, masyarakat dan

keadilan sosial. Ketuhanan Yang Maha Esa, diwujudkan setiap orang seharusnya memeluk agama sesuai keyakinannya, bertoleransi terhadap

orang lain yang berbeda agama. Kemanusiaan yang adil dan beradab, diwujudkan dalam bentuk perilaku saling menghargai harkat dan

martabat sesama, kesamaan dalam kemasyarakatan dan hukum, saling mengasihi, dan menyayangi. Persatuan Indonesia, diwujudkan dengan

tiadanya diskriminasi individu dan antar golongan, kesediaan bekerja sama untuk kepentingan bersama, bergotong royong, rela berkorban,

senantiasa berupaya untuk menciptakan kerukunan. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

diwujudkan ke dalam bentuk menyelesaikan masalah dengan musyawarah, demokrasi substansial, dan tidak memaksakan kehendak. Sedang
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, diwujudkan dalam bentuk perilaku menghargai hak orang lain, karya cipta orang lain, dan

mengedepankan kewajiban kemudian hak yang dilaksanakan secara seimbang.

3. Agama-agama

Sudah sejak dahulu kala dikatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama, bangsa yang mengakui adanya Tuhan Yang

Maha Esa. Pada waktu meyampaikan pidato lahirnya Pancasila, Bung Karno mengusulkan prinsip Ketuhanan. Bangsa Indonesia dengan

memiliki prinsip tersebut, dikatakan. Prinsip Ketuhanan bukan saja bangsa Indonesia ber-Tuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia

hendaknya bertuhan Tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah menurut Tuhan petunjuk Isa al-Masih, yang Islam bertuhan menurut

petunjuk Nabi Muhammad S.A.W., orang Budha menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya (Soekarno, tanpa tahun: 27).

Bung Karno dalam pidato tersebut di atas, menyebutkan prinsip Ketuhanan berkeadaban, yang diartikan setiap pemeluk agama lain.

Dalam konteks Indonesia,dengan menerima Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai salah satu sila, kita mengungkapkan keyakinan, bahwa

negara terbentuk berdasarkan kodrat sosial manusia yang diciptakan Tuhan (Lanur, 1995: 20).

Hubungan negara dan agama dalam negara yang berdasarkan Pancasila di mana sila Ketuhanan Yang Maha Esa menegaskan bahwa

Indonesia bukanlah negara yang berlandaskan suatu agama dan bukan pula negara yang memisahkan agama dan negara, tetapi adalah negara

yang berketuhanan di mana negara menempatkan agama dan kepercayaan sebagai roh atau spirit keutuhan NKRI. Hubungan antara

negara dan agama adalah hubungan yang saling membutuhkan, di mana agama memberikan kerohanian dalam berbangsa dan bernegara

sedangkan negara menjamin kehidupan keagamaan.

Indonesia sebagai negara Pancasila juga memfasilitasi dan mengakomodasi penyelenggaraan aktivitas keagamaan setiap warga negara,

serta pada saat yang sama tetap menjamin kebebasan setiap warga negaranya untuk menjalankan keyakinan serta kepercayaannya masing-

masing, tanpa ditentukan oleh Negara. Maka, Pancasila sama sekali tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama mana pun.

Keragaman dalam hal agama merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Hingga saat ini konflik

yang berbasis isu keagamaan masih sesekali terjadi diakibatkan menajamnya perbedaan penafsiran, hingga konflik yang diakibatkan oleh

adanya sikap intoleransi, ekstremisme, radikalisme, hingga terorisme. Oleh karena itu, perlu ada upaya terus menerus untuk menjelaskan

dan memberikan pengertian bahwa nilai-nilai Pancasila sama sekali tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama mana pun. Pancasila

sebagai sebuah ideologi negara telah teruji karena lahir dari kesepakatan bersama antarkelompok yang beragam. Lahirnya Pancasila tidak

hanya melibatkan tokoh dari kalangan satu agama saja, melainkan juga tokoh-tokoh agama lain dan kelompok nasionalis. Bahkan Pancasila

dapat dianggap sebagai jalan tengah yang mampu mengakomodasi nilai-nilai agama untuk diterjemahkan dalam konteks bernegara dan

dapat dikatakan bahwa pengaruh agama sangat kuat mewarnai rumusan berbagai isi perundang-undangan, peraturan, serta regulasi-regulasi

turunannya di Indonesia.

3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila.

Nilai-nilai yang terdapat di dalam Pancasila dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertata dan teratur baik dalam kehidupan bermasyarakt,

berbangsa, dan bernegara.


Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!

Jawab:

Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila terdiri dari seperangkat nilai dan norma yang seyogyanya terinternalisasi dalam diri setiap

rakyat Indonesia. Oleh karena itulah pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari menjadi sebuah urgensi. Dalam konteks

kedudukannya sebagai dasar negara, Pancasila sejatinya adalah identitas bangsa Indonesia. Kehadirannya membuat bangsa ini utuh. Karena tanpa

dasar negara, bangsa Indonesia tidak memiliki identitas serta arah tujuan yang sama, sehingga ancaman perpecahan akan lebih mudah terjadi. Oleh sebab

itu, penting bagi masyarakat Indonesia memahami dan memiliki wawasan mengenai pengamalan nilai-nilai Pancasila serta Kewarnegaraan Bangsa

Indonesia.

1. Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-1 nilai ketuhanan

Hal ini sesuai amanah UUD 1945, terutama Pasal 28E Ayat 1 yang berbunyi <Setiap warga negara bebas memeluk

agama dan beribadah sesuai agamanya.=

✓ Memulai penerapan ketuhanan di keluarga sendiri, misalnya dengan menjalankan kewajiban beribadah dengan rajin dan

tepat waktu; membiasakan untuk berdoa setiap sebelum dan setelah beraktivitas; menghormati orang tua serta menaati nasihat dan

perintahnya; dsb

✓ Memperlakukan tetangga dan orang sekitar dengan baik tanpa memandang agama yang dianutnya.

✓ Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

✓ Saling menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda.

✓ Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama.

✓ Memiliki kesadaran bahwa agama adalah hubungan pribadi manusia dengan Tuhannya.

✓ Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut masing-masing

guna memperkuat toleransi.

✓ Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

2. Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-2 nilai kemanusian

Nilai kemanusiaan menjamin kita untuk memperlakukan sesama manusia dengan adil tanpa membedakan suku, ras,

golongan, dan agama. Dalam konteks negara, Indonesia juga menjamin seluruh warga negaranya memiliki kesamaan

kedudukan dalam hukum dan pemerintahan. Jaminan ini sebagaimana tercantum dalam Pasal 27 Ayat 1 UUD 1945. Pasal

tersebut berbunyi, “Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, dan wajib menjunjung

hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”


✓ Memulai dari lingkungan keluarga, contohnya dengan berlaku adil kepada adik dan kakak; menyayangi, mengasihi,

menghormati orang tua dan saudara, membantu orang tua dalam pekerjaan rumah; menjaga kerukunan di dalam rumah; dsb.

✓ Saling tolong menolong antarsesama tetangga, menjaga norma kesopanan di lingkungan tetangga, melaksanakan

kewajiban sesuai peraturan yang disepakati di lingkungan masyarakat, misalnya, menjaga kebersihan lingkungan dengan ikut

kerja bakti; dan menjaga kerukunan dengan tetangga dan lingkungan sekitar.

✓ Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

✓ Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,

keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dsb.

✓ Tidak semena-mena terhadap orang lain dan tidak main hakim sendiri.

✓ Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

✓ Berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan kemanusiaan.

3. Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-3 nilai persatuan

Sila ketiga Pancasila, “Persatuan Indonesia”, mengandung nilai persatuan ini. Maknanya adalah bahwa seluruh warga

negara Indonesia harus bersatu tanpa memandang perbedaan suku, bahasa, agama, dan latar belakang budaya lainnya.

✓ Saling menghormati dan menyayangi di antara anggota keluarga.

✓ Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.

✓ Berteman tanpa memandang status sosial ekonomi, agama, suku, ras, dan golongan.

✓ Membeli, memakai, dan mengonsumsi barang buatan Indonesia dan merasa bangga akan hal itu.

✓ Menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi serta golongan.

✓ Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa serta kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

✓ Menjaga kerukunan dan toleransi akan keberagaman dan kemajemukan.

4. Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-4 nilai kerakyatan

Nilai kerakyatan terkait erat dengan pemerintahan di Indonesia yang menerapkan sistem demokrasi, yaitu, pemerintahan dari

rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Selain nilai tersebut, sila keempat juga bermakna pengambilan keputusan dari pendapat-

pendapat yang berbeda diutamakan melalui mekanisme musyawarah.

✓ Di lingkungan keluarga: anak mendengarkan dan menuruti nasihat orang tua; orang tua mau mendengarkan dan menerima

saran dari anak; menghargai dan melaksanakan keputusan.Mengikuti pemilihan kepala daerah, baik dari tingkat provinsi,

kabupaten, hingga RT dan RW.

✓ Aktif mengikuti kegiatan musyawarah warga dan memberikan pendapat.

✓ Bersikap legowo atas apapun keputusan hasil musyawarah dan melaksanakan keputusan hasil musyawarah dengan setulus

hati.
✓ Mengikuti dan berpasrtisipasi aktif dalam kegiatan organisasi baik di sekolah maupun di masyarakat.

✓ Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

✓ Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaa

✓ Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi serta golongan di dalam musyawarah.

✓ Mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.

✓ Memilliki kesadaran bahwa setiap manusia memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

✓ Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

5. Pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke-5 nilai keadilan

Makna nilai tersebut adalah setiap masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesejahteraan.

Mewujudkan rakyat yang sejahtera tanpa kesenjangan ekonomi, sosial, budaya, juga politik, merupakan tujuan dari bangsa

Indonesia. Dengan demikian nilai keadilan dapat diwujudkan.

✓ Di lingkungan keluarga: menjalankan kewajiban dan mendapatkan hak sesuai peranan masing-masing anggota

keluarga, saling membantu dan mendukung antar anggota keluarga, menghormati hak masing-masing anggota keluarga, dan

bersikap adil sesama anggota keluarga.

✓ Melaksanakan kewajiban dan mendapatkan hak sebagai warga masyarakat

✓ Membantu tetangga yang membutuhkan tanpa melihat status sosial.

✓ Bersikap adil terhadap sesama.

✓ Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain, hal-hal yang bersifat

pemborosan dan gaya hidup mewah, serta bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.

4. Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup

bangsa mempunyai fungsi utama sebagai dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai sumber dari

segala sumber hukum yang ada di Indonesia. Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai kepribadian

bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!

Jawab:

Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila mencerminkan kepribadian bangsa indonesia sejak

dulu, sehingga pancasila merupakan faktor pembeda bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya. Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia,

yang memberikan kehidupan bangsa Indonesia serta membimbing masyarakat Indonesia supaya tercipta masyarakat adil dan makmur. Pancasila

yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukakaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian
dan pandangan hidup bangsa. Istilah Pancasila dalam kehidupan kenegaraan dikenalkan pertama kali oleh Ir. Soekarno dalam sidang Badan

Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945.

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi utama sebagai dasar negara Indonesia. Dalam kedudukannya yang

demikian Pancasila menempati kedudukan yang paling tinggi, sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber hukum dasar nasional

dalam tata hukum di Indonesia. Fungsi Pancasila sebagai kepribadian bangsa berarti Pancasila merupakan pencerminan dari jati diri bangsa

Indonesia. Oleh karena itu, bangsa indonesia harus menjadikan pengalaman pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarat dan

bernegara. Pengamalan Pancasila harus bagi setiap warga negara indonesia sampai penyelenggara pemerintahan, sehingga semua komponen dalam

suatu negara mampu melestarikan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung makna bahwa semua aktivitas

kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan Pancasila.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan kristalisasi nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Sebagai pandangan

hidup bangsa, Pancasila selalu dijunjung tinggi oleh setiap warga masyarakat, karena pandangan hidup Pancasila berakar pada budaya dan

pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pandangan hidup yang ada dalam masyarakat Indonesia menjelma menjadi pandangan hidup bangsa

yang dirintis sejak zaman Sriwijaya hingga Sumpah Pemuda 1928. Kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri negara ini serta disepakati

dan ditentukan sebagai dasar negara Republik Indonesia. Dalam pengertian yang demikian, maka Pancasila selain sebagai pandangan hidup

negara, sekaligus juga sebagai ideologi negara.

Sebagai pandangan hidup bangsa, di dalam Pancasila terkandung konsep dasar kehidupan yang dicita-citakan serta dasar pikiran

terdalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena itulah Pancasila harus menjadi pemersatu bangsa yang tidak

boleh mematikan keanekaragaman yang ada sebagai Bhinneka Tunggal Ika. Dengan demikian Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang

memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi tingkah laku hidup sehari-hari dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa maka segala daya upaya bangsa Indonesia dalam membangun dirinya akan terarah sesuai garis

pedoman dari pandangan hidup bangsa Indonesia.

Adapun fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup adalah sebagai berikut:

Pertama, pancasila dijadikan petunjuk untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat. Baik itu permasalahan yang

terjadi di Indonesia atau bahkan di masyarakat dunia. Kedua, pancasila bisa menjadi cara untuk menyelesaikan persoalan budaya, sosial, ekonomi, dan

politik agar negara kita semakin maju. Ketiga, warga negara Indonesia jadi memiliki acuan untuk membangun dirinya berdasarkan apa yang menjadi cita-

cita bangsa. Keempat, pancasila sebagai pandangan hidup bisa mempersatukan masyarakat yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

Pancasila harus dijadikan sebagai pandangan hidup oleh seluruh warga negara Indonesia. Pengertian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa akan

dibagi dalam masing-masing butir Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Ketuhanan yang Maha Esa


Sila pertama ini mengartikan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia mempercayai dan bertakwa pada Tuhan, yang

disesuaikan dengan agama dan kepercayaan yang dimiliki oleh masing-masing orang. Karena itu makna dari sila ini juga berarti

kita perlu saling menghormati antar umat beragama sehingga tercipta kehidupan yang rukun.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Sila kedua ini kita sebagai warga negara diminta untuk memahami bahwa setiap manusia memiliki derajat yang sama, sehingga

kita harus saling menyayangi satu sama lain. Kita juga harus saling menjaga dan membantu sesama, membela kebenaran dan keadilan,

dan bekerjasama untuk kedamaian negara kita.

3. Persatuan Indonesia

Sila ketiga berarti kita harus menempatkan kesatuan, persatuan, dan kepentingan negara dari kepentingan masing-masing. Kita

harus mempunyai kepribadian yang rela berkorban demi negara Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan tanah air, serta

bangga pada negara.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan

Sila keempat ini mengajak kita untuk tidak memaksakan kehendaknya pada orang lain dan mengutamakan kepentingan

negara dan orang lain. Terkadang kita akan menemukan perbedaan pendapat dan cara pandang. Namun, kita harus

menyelesaikannya dengan cara bermusyawarah atau berdiskusi. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Makna dari sila ini berarti mengembangkan perbuatan luhur dengan cara kekeluargaan dan gotong royong, selalu bersikap

adil. Selain itu kita harus seimbang antara hak dan kewajiban dengan juga menghormati hak-hak orang lain.

Menyadari bahwa untuk kelestarian dan kemampuan pancasila itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus

penghayatan dan pengalaman nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap warga negara indonesia, setiap

penyelenggara Indonesia serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan. Hal ini sesuai dengan Pancasila yang

menunjukkan suatu rangkaian urutan tiap-tiap sila mempunyai tempat sendiri didalam rangkaian susunan kesatuan itu sehingga

tidak dapat diganti.

Berdasar uraian di atas, manfaat dijadikannya pancasila sebagai pandangan hidup bangsa antara lain:

1. Mengatasi berbagai konflik atau ketegangan sosial, artinya ideologi dapat meminimalkan berbagai perbedaan yang

ada dalam masyarakat dengan simbol-simbol atau semboyan tertentu.

2. Menjadi sumber motivasi, artinya ideologi dapat memberi motivasi kepada seseorang, kelompok orang atau

masyarakat untuk mewujudkan cita-citanya, gagasan dan ide-idenya dalam kehidupan nyata.

3. Menjadi sumber semangat dalam mendorong individu dan kelompok untuk berusaha mewujudkan nilai-nilai

yang terkadung di dalam ideologi itu sendiri serta untuk menjawab dan menghadapi perkembangan global

dan menjadi sumber inspirasi bagi perjungan selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma. Lasiyo.
Reno, W., & Hastangka. 2020. Pendidikan Kewarganegaraan. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka. Sutrisna Adhi, I Gede. dkk. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan. Kementerian Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Universitas Udayana. Denpasar: Swasta Nulus.

Anda mungkin juga menyukai