PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
(MKWU4109.697)
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD MAULANA SUPANDI
NIM : 048042854
Lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dapat memberikan contoh dan memberikan
pengaruh positif dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, nilai gotong royong yang terdapat dalam sila ke-3 dapat diinternalisasi dengan
membantu sesama tanpa mengharapkan imbalan atau apresiasi, misalnya dengan memberikan
bantuan pada tetangga yang sedang membutuhkan atau mengikuti kegiatan sosial di
lingkungan sekitar.
Sila pertama, mengimani adanya tuhan yang maha esa serta mematuhi perintah dan
menjauhi larangan-Nya. Menerapan toleransi antar umat bergama. Tidak melakukan
pemaksaan dan menghormati kebebasan beragama. Dan tidak merendahkan atau
mencemooh agama maupun pemeluk agama lain.
Sila kedua, mengakui persamaan hak, kewajiban dan kedudukan semua orang di mata
hukum, agama, sosial, dan lainnya. Saling mengedepankan sikap toleransi atau tenggang
rasa antar masyarakat. Menjalin pertemanan dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan
ras, suku, agama dan lainnya. Dan berani menyuarakan kebenaran untuk mempertahankan
keadilan.
Sila ketiga, bangga menggunakan bahasa ibu atau bahasa Indonesia sebagai bahasa
pergaulan sehari-hari. Melestarikan budaya Indonesia seperti baju adat, tarian, alat, bahasa,
alat musik, dan lain-lain dalam kehidupan sehari-hari. Membantu keluarga, teman dan
kerabat yang mengalami kesulitan. Dan saling bekerja sama menjaga keutuhan NKRI
dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila, Serta begotong royong.
Sila keempat, melakukan musyawarah untuk memperoleh keputusan bersama.
Mengedapankan toleransi dan keadilan dalam mengemukakan dan mendengar pendapat
dalam musyawarah dan keputusan akhir dalam musyawarah harus disetujui oleh semua
pihak karena atas keputusan bersama.
Sila kelima, Mengedepankan sikap adil antar sesama manusia.
Melaksanakan kewajiban dan menghormati hak orang lain. Dan kesejahteraan seluruh
rakyat Indonesia dikedepankan dibandingkan kemakmuran pribadi atau golongan.
4. Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang menjelaskan tentang kepribadian bangsa
Indonesia. Kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari karena sebagai sebuah bangsa, kita harus memahami dan menerapkan
nilai-nilai Pancasila dalam segala aspek kehidupan, seperti dalam berinteraksi dengan sesama,
dalam bekerja, dalam bergaul, dan dalam membangun negara. Penerapan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari dapat memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa, serta
menciptakan keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan bersama.
Selain itu, nilai-nilai Pancasila juga dapat membantu memperkuat moral dan etika bangsa,
sehingga dapat mendorong terciptanya masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Sebagai
contoh, nilai sila ke-1 "Ketuhanan Yang Maha Esa" mengajarkan bahwa sebagai bangsa yang
beragama, kita harus senantiasa menghargai perbedaan agama dan saling menghormati satu
sama lain. Selain itu, nilai sila ke-2 "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab" mengajarkan bahwa
sebagai manusia, kita harus saling menghargai dan bertindak adil terhadap sesama manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila juga menjadi dasar dalam pembentukan sikap dan
perilaku masyarakat Indonesia. Sikap dan perilaku yang tercermin dalam Pancasila diantaranya
adalah gotong-royong, musyawarah untuk mufakat, toleransi, keadilan, dan kebersamaan.
Gotong-royong adalah sikap saling membantu dalam kegiatan apapun, baik dalam kegiatan
sehari-hari maupun dalam kegiatan keagamaan.
Dengan demikian, Pancasila bukan hanya menjadi sebuah konsep atau ideologi, tetapi juga
menjadi sebuah landasan moral dan etis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara di Indonesia.
Terakhir, kebersamaan juga menjadi sikap yang tercermin dalam Pancasila. Kebiasaan
bersama-sama merayakan hari raya keagamaan, bergotong-royong dalam kegiatan sosial, dan
mengikuti kegiatan bersama merupakan wujud kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber Referensi:
Rukmana, D. (2018). Pancasila sebagai Ideologi Nasional dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 7(2), 35-42.
Kaelan, M. (2019). Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa: Kajian Terhadap Implementasi Nilai-
Nilai Pancasila di Indonesia. Jurnal Filsafat, 29(1), 97-110.