Anda di halaman 1dari 8

Yoga Putra Budi Pratama

044689648

Soal 1
Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan
Indonesia. Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membbedakan negara yang stau
dengan negara yang lainnya. Identitas nasional tersebut baisanya lahir dari berbagai
nilai-nilai yang ada di suatu bangsa.

Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah
contoh identitas nasional yang ada di Indonesia!

Jawab :

Hakikatnya, sebagai warga Negara seharusnya kita mengerti dan memahami arti serta tujuan dan
apa saja yang terkandung dalam Identitas Nasional. Identitas Nasional merupakan pengertian
dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah
menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa
yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu
Bangsa dan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.
Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud sebagai
suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan nasional atau Nasionalisme
memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi
individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Identitas nasional adalah kepribadian
nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan
bangsa yang lainnya. Identitas nasional merupakan suatu penanda atau jati diri suatu bangsa yang
dapat membedakan ciri khasnya dengan bangsa lain, karena ciri khas suatu bangsa terletak pada
konsep bangsa itu sendiri. Secara etimologis, istilah identitas nasional berasal dari kata
“identitas” dan “nasional”. Identitas bersal dari kata identity yang artinya memiliki tanda, ciri
atau jati diri yang melekat pada suatu individu, kelompok atau sesuatu yang
membedakannya.dengan yang lain. Sedangkan nasional berasal dari ka nation yang artinya
bangsa
Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat,
serta karakter khas suatu negara. Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara
tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa
Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah
negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Pahlawan – pahlawan rakyat pada masa
perjuangan nasional seperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain.

Ada banyak contoh identitas nasional yang bisa kita pelajari dan ketahui, beberapa diantanya
yaitu:
1. Mengetahui bahasa persatuan di Indonesia, yang merupakan bahasa nasional yang
kita miliki secar bersama yaitu bahasa Indonesia walaupun kita tahu ada bnayak bahsa
daerah yang ada di Indonesia.
2. Kita memiliki sebuah bendera yang melambangkan bangsa Indonesia yanitu Bendera
Merah Putih.
3. Kita memliki sebuah lagu terbaik dna merupakan lagu kebangsaan dari negara
Indonesia yaitu Indonesia Raya.
4. Pancasila merupakan sebuah lambang negara Indonesia
5. Mmeiliki semboyan terkuat yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Pancasila juga merupakan dasar dari falsafah negara
7. UUD 1945 meruoakan sebuah kenistitusi dasar dari negara Indonesia
8. Keadulatan rakyat merupakan bentuk mutak dari RI
9. Memiliki konsep wawasan nusantara
10. Kebudayaan nasional yang banyak yang diketahui pembagian dari kebudayaan
daerah.

Fungsi Identitas Nasional

Adapun fungsi dari identitas nasional dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Sebagai Alat Untuk Mempersatukan Bangsa


Fungsi pertama dari identitas nasional yang pertama adalah sebagai alat untuk
mempersatukan bangsa, sehingga kehidupan sosial yang dijalani bisa berjalan dengan aman
dan damai. Dengan kata lain, tanpa adanya identitas nasional, suatu bangsa akan sulit untuk
diperasatukan.

2. Sebagai Landasan Negara


Setiap negara pastinya memiliki landasan negara supaya bisa membuat suatu negara terus
berkembang. Landasan negara itu menjadi fungsi kedua dari identitas nasional. Adanya
landasan negara bisa membuat cita-cita bangsa dan negara menjadi terwujud.

Soal 2

Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga
mati. Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk
kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber hukum
yang ada di Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila mempunyai keterkaitan dan
membentuk sebuah hirarki pyramidal. Oleh karena itu, Pancasila mempunyai makna
yag mendasar dan tidak dapa dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari
causa materialis dari Pancasila!

Jawab :
Prof. Notonagoro untuk mencari asal mula Pancasila menggunakan teori causalitas (sebab
akibat). Berdasarkan teori causalitas tersebut, causa materialis Pancasila berasal dari adat
kebiasaan, kebudayaan dan agama yang ada di Indonesia (Notonagoro, 1975: 32). Nilai tersebut
tersebar pada masyarakat, digunakan untuk
mengatur kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, tidak, diragukan lagi bahwa Pancasila
sebenarnya merupakan budaya dan pembudayaan bangsa Indonesia yang perlu dipahami secara
ilmiah oleh bangsa Indonesia.

1. Adat-istiadat

Pada pokoknya adat-istiadat merupakan urusan kelompok; tidak ada adat-istiadat orang
seorang. Seseorang mengikuti adat-istiadat bersama dengan orang lain; adat-istiadat sekaligus
merupakan urusan masyarakat. Masyarakat ini kadang-kadang mempunyai pembatasan yang
agak cermat, misalnya, sebuah suku atau satu persekutuan pedesaan yang masih tertutup di
dalam masyarakat yang bersifat sangat agraris. persekutuan tunduk kepada adat-istiadat, namun
juga merupakan pendukungnya serta mempertahankannya (de Vos, 1987: 42). Jurnal Filsafat
Vol. 39, Nomor 1, April 2006 20 Dengan diambilnya adat-istiadat sebagai unsur sila
Pancasila, memang sangat tepat, sebab para pemimpin kita yang merumuskan sila-sila Pancasila
mengharap negara yang berdasarkan Pancasila merupakan negara kekeluargaan, bukan negara
yang bersifat orang perorangan. Pancasila bukanlah sebuah ideology yang ditanamkan dari atas,
melainkan merupakan manifestasi moralitas publik. Artinya, dimensi otoritas dan tradisi
seharusnya melenturkan diri sefleksibel mungkin, sehingga publik pun berpartisipasi dalam
diskursus tentang nilai-nilai dasar Pancasila itu (Lanur, 1995: 11). Dari kedua karakteristik adat-
istiadat di atas, sudah sangat jelas maksud dan tujuannya.Adat adalah wujud ideal dari
kebudayaan.
Secara lengkap wujud itu dapat kita sebut adat tata kelakuan, karena adat itu berfungsi
sebagai pengatur kelakuan. Adat dapat dibagi lebih khusus dalam empat tingkat, ialah:

(i) tingkat nilai budaya,


(ii) tingkat norma-norma,
(iii) tingkat hukum,
(iv) tingkat aturan khusus (Koentjaraningrat, 1974: 20).

Dari deskripsi singkat tentang selukbeluk adat-istiadat kita dapat mencoba melihat
transfonnasi nilai adat-istiadat yang terdapat di seluruh Nusantara ini ke dalam sila-sila
Pancasila. Perlu ditegaskan adatistiadat yang dimaksud di sini berhubungan dengan masalah
sosial, ekonomi, politik dan ketatanegaraan. Sebab, tidak semua bentuk adat-istiadat tersebut
ditransformasikan ke dalam sila-sila Pancasila.

2. Kebudayaan Causa

materialis kedua Pancasila adalah budaya atau kebudayaan bangsa. Dari segi
etimologisnya; kata "Kebudayaan" berasal Jurnal Filsafat Vol. 39, Nomor 1, April
2006 21 dari kata Sanskerta budhayah, ialah bentuk jamak dari budhi yang berarti
"budi" atau "akal". Demikian, kebudayaan itu dapat diartikan "hal-hal yang
bersangkutan dengan budi dan akal" (Koentjaraningrat, 1974: 19). Mengikuti arti
etimologis kebudayaan, ternyata kebudayaan sangat luas aspeknya. Kebudayaan merupakan hasil
dari akal budi, dengan demikian keseluruhan hasil akal manusia,seperti ilmu, teknologi, ekonomi
dan lain-lain termasuk kebudayaan. Seiring dengan itu, JWM Bakker dalam mencari definisi
kebudayaan menyatakan sekurangkurangnya terdapat tujuh kategori arti kebudayaan, masing-
masing sebagai berikut.

a) Ahli sosiologi mengerti kebudayaan keseluruhan kecakapan (adat, akhlak, kesenian,


ilmu, dan lain-lain) yang dimiliki manusia sebagai subjek masyarakat.

b) Ahli Sejarahmenekankan pertumbuhan kebudayaan dan mendefinisikan sebagai warisan sosial


atau tradisi.

c) Ahli Filsafat menekankan aspek normatif, kaidah kebudayaan dan Terutama pembinaan nilai
dan realisasi cita-cita.

d) Antropologi melihat kebudayaan sebagai tata hidup, way of life, kelakuan.

e) Psikologi mendekati kebudayaan dari segi Penyesuaian (adjustment) manusia kepadaalam


sekelilingnya, kepada syarat hhidu (Bakker, 1984: 27-28).

Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan. Pertama, Kebudayaan merupakan hasil
olahan akal manusia tentang alam ini. Dalam arti ini, Maka setiap produk akal manusia disebut
kebudayaan seperti ilmu, teknologi, Ekonomi, seni, dan lain-lainnya. Kedua, pengertian
kebudayaan dapat ditinjau dari Berbagai disiplin ilmu, tergantung dari segi mana kebudayaan
tersebut dilihat. Dengan Demikian, pengertian tersebut belum dapat memberikan gambaran
kepada kita tentang Kebudayaan daerah yang diangkat menjadi sila-sila Pancasila. Untuk itu
perlu dilihat Aspek lain dari kebudayaan, yang merupakan unsur kebudayaan.

3. Agama-agama

Causa materialis ketiga Pancasila adalah berbagai agama yang ada di Indonesia.
Sudah sejak dahulu kala dikatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama,
Bangsa yang mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa. Pada waktu meyampaikan
Pidato lahirnya Pancasila, Bung Karno mengusulkan prinsip Ketuhanan. Bangsa
Indonesia dengan memiliki prinsip tersebut, dikatakan. Prinsip Ketuhanan bukan saja
Bangsa Indonesia ber-Tuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya
Bertuhan Tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah menurut Tuhan petunjuk Isa
alMasih, yang Islam bertuhan menurut petunjuk Nabi Muhammad S.A.W., orang Budha
menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya (Soekarno, tanpa
tahun: 27).

Soal 3

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas
dalam kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di
dalam Pancasila dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertat dan teratur
baik dalam kehidupan bermasyarakt, berbangsa, dan bernegara.
Jawab :

Analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila sila Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari adalah dengan dilakukannya perlakuan sebagai berikut:
a) Menjaga kerukunan antar umat beragama serta yang berbeda ras, suku, dan bahasa.

b) Menjadi manusia yang mempunyai adab sopan santun dalam kegiatan sehari-hari.

c) Mencintai dan mengapresiasi produk dalam negeri.

d) Menjaga persatuan Indonesia.

e) Mengutamakan musyawarah untuk mencapai suatu persetujuan.

f) Menjadi adil bagi seluruh komponen masyarakat bila menjadi pengabdi negara.

Penjelasan :

Internalisasi nilai-nilai pancasila merupakan proses memasukkan nilai-nilai yang berisi di dalam
pancasila agar mampu dipahami serta dijalankan sesuai dengan tujuan dari pancasila itu yaitu
menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang kuat, rukun, dan mempunyai adab sesuai dengan
cita-cita bangsa Indonesia. Dalam sepanjang sejarah bangsa Indonesia, sesungguhnya nilai-nilai
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam kehidupan masyarakat sejak
sebelum Pancasila sebagai dasar negara dirumuskan dalam satu system nilai. Terbukti pada
zaman dulu wilayah, wilayah di Nusantara memiliki beberapa nilai yang dipegang teguh oleh
masyarakatnya sebagai contoh kepercayaannya terhadap Tuhan, rasa toleransi sikap gotong
royong, musyawarah, solidaritasnya dan lain lain, Nilai yang ada sebelumnya tersebut menjadi
bekal hingga terbentuknya rumusan rumusan yang dibahas oleh beberapa orang yang
kemudian disahkanya Pancasila. Namun kita perhatikan bersama, tentang internalisasi nilai nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Nilai nilai yang ada beberapanya masih kita
temui dalam masyarakat, masyarakat bangsa yang ada sebagai contoh masih banyaknya yang
mempercai adanya Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat bangsa Indonesia juga masih banyak
yang mempraktikkan toleransi, gotong royong, musyawarah mufakat dan lain sebagainya.
Namun yang atut disesali segian dari masyarakat bangsa kita ada yang mengabaikan nila
tersebut, sehingga munculnya masalah- masalah yang serius. Seperti masih ditemuinya
masyarakat yang enggan membayar pajak, yang man sebesar 83,5% penerimaan negara itu dari
pajak. Namun opnum yang wajib pajak baik itu pajak perorangan maupun pajak badan masih
belum sadar dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Sebagai contohnya lainnya korupsi,
berdasarkan data dari Transparency Internasional dari 188 negara pada tahun
2019, negara indonesia masih menduduki peringkat ke 85 dalam urutan negara paling korup di
dunia. Dari 2 kasus diatas artinya para oknum masih mengabaikan nilai-nilai yang sudah menjadi
pedoman hidup bernegara saat ini yaitu Pancasila. Yang mana jika tidak diamalkan isi nilainya
kita akan mengalami maslahyang serius, dilansir dari masalah diatas maka sudah dipastikan
ekonomi bangsa ini akan terus mengalami kesusahan dan dari kehimpitan ekonomi tersebut
menjadikan bangsa memili hutang-hutang yang cukup besar, tidak meratanya ekonomi negara,
dan untuk masyarakat kebawahakan rawan terjadinya tindakan kriminal. Untuk
mengintemalisasikan nillai. Menurut (Supriadi, Matnuh, & Mitha,2014) internalisasi merupakan
suatu proses penanaman sikap yang focus langsung kepada pribadi seseorang melalui pengajaran
untuk menimbulkan kesadaran tentang nilai-nilai, sehingga generasi muda tersebut dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya internalisasi nilai ini lebih mengarahkan
orang kepada pribadi yang lebih baik, sebagai contoh ialah dengan berpartisipasi dalam
penyuluhan kegiatan anti narkoba, mengikuti pengajian rohani, serta mengikuti kegiatan sosial
kemasyarakatan, schingga nilainilai tersebut tertanam dalam diri seseorang dan terus
berkembang menjadi sebuah kebiasaan.
Berdasarkan temuan proses intemalisasi nilai-nilai Pancasila dan faktor penghambat proses
internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat disimpulkan bahwa proses internalisasi nilai-nilai
Pancasila. Proses internalisasi nilai-nilai Pancasila, yaitu dari melalui proses pembelajaran,
proses pembiasaan, proses keteladanan. Faktor penghambat internalisasi nilai-nilai Pancasila pun
bisa melalui faktor internal adalah kurangnya motivasi dari dalam diri masyarakat yang enggan
berpartisipasi dalam proses internalisasi nilai-nilai Pancasila dan faktor eksternal, yaitu pada
lingkungan masyarakat yang kurang terjalinnya kerjasama antara masyarakat. Pancasila
merupakan falsafah hidup yang didalamnya memuat perihal normanorma. Menurut Sunoto (1985
: 6), inti dari isi sila-sila pancasila pada hakikatnya merupakan norma pancasila. Norma
pancasila ini meliputi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Sebagai
suatu postulat, maka norma pancasila harus menjadi tolak ukur bagi
seluruh penilaian terhadap segala kegiatan kenegaraan, kemasyarakatan, dan perorangan di
Indonesia. Hakikat isi pancasila merupakan norma dan tolak ukur bagi segala kegiatan
kenegaraan, kemasyarakatan, dan perorangan yang menyangkut nilai etika atau kesusilaan atau
baik buruk. Dikatakan bermoral atau berkesusilaan atau beretika jika sesuai dengan atau
memenuhi syarat tolak ukur tersebut. Sila-sila dalam paneasila sudah semestinya perlu
diinternalisasikan ke dalam sendi-sendi pemahaman masyarakat, dihayati oleh setiap masyarakat
pelayan public, diimplementasikan dalam setiap kegiatan masyarakat.

Soal 4

Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada
tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi
utama sebagai dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi
karena sebagai sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.

Jawab :

Menurut pengertian KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pada hakikatnya kepribadian adalah
sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari
orang atau bangsa lain. Namun secara umum kepribadian adalah keseluruhan cara seorang_
individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kama kepribadian sendiri adalah
tergolong sifat, maka macam kepribadian yang sehat adalah mampu menerima tanggung jawab,
dapat mengontrol emosi, berorientasi tujuan. Sedang contoh yang tidak sehat seperti mudah
marah atau tersinggung, menunjukkan ke-khawatiran atau ke-cemasan berlebih, sering merasa
tertekan stress atau depresi. Dapat disimpulkan bahwa kepribadian bangsa Indonesia adalah
refleksi dari perubahan dan perkembangan dari masa ke masa yang perubahan terjadi pada
lingkungan masyarakat yang ada. Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri yang
sudah ada berabad abad lamanya. Oleh karna itu
Pancasila adalah kepribadian bangsa Indonesia itu sendiriyang hanya dimiliki bangsa
Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa. Menurut Dewan Perancang Nasional,
kepribadian Indonesia dimaksud sebagai keseluruhan ciri has bangsa Indonesia yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa yang lain. Dimana keseluruhan citi khas tersebut
adalah bentuk pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa indonesia
sepanjang masa. Sejak | Juni 1945, Pancasila berada pada peranan penting sebagai dasar dan
landasan kepribadian bangsa Indonesia. Setiap silanya memiliki nilai kehidupan yang harus
diamalkan semua warga negara Indonesia. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
mengandung makna bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia seharihari harus sesuai
dengan sila-sila dari Pancasila. Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan kristali ilai yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai tersebut Antara lain nilai
ketuhanankeagamaan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatandemokrasi, dan nilai keadilan sosial. Adapun yang dimkasud Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indonesia dicontohkan seperti diantaranya adalah gotong royong. Gotong
royong sendiri merupakan sebuah aktifitas bekerja sama-sama, tolong menolong, dan bantu
membantu. Nilai yang terkandung dalam aksi gotong royong pun sangat beragam diantaranya
nilai kebersamaan.nilai kesatuan, nilai rela berkorban, nilai tolong menolong, dan nilai sosialisasi
yang mana kepribadian ini tidak semua negara memilikinya. Contoh kepribadian lain yang ada
dalam bangsa Indonesia dan yang paling menonjol adalah bangsa Indonesia terkenal dengan sifat
keramahan nya kepada orang lain. Masyarakat dari zaman nenek moyang atau leluhur terdahulu
memang memiliki sifat yang anggun lemah lembut dan murah senyum, yang mana nilai keramah
tamahan tersebut masih dipelihara turun menurut hingga
saat ini sehingga di adopsi atas kesepakatan bersama menjadi sebuah cerminan diri kepribadian
bangsa indonesia. Nilai yang mencerminkan semua sila yang terkandung dalam pancasila.
Tujuan sebuah Pancasila dicerminkan sebagai jiwa bangsa atau kepribadian suatu negara tidak
lain agar tercapai masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual
berdasarkan sila pada Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka, berdaulat, bersatu, berkedaulatan rakyat dalam sebuah suatu perkehidupan bangsa yang
aman, tertib, dan dinamis, serta masuk dalam lingkunga pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib dan damai. Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila harus selalu dijunjung tinggi
oleh setiap warga masyarakat, Karena kepribadian bangsa Pancasila sendiri berakar sumber pada
budaya dan pandangan hidup masyarakat Indonesia, jadi bukan sematamata hanyalah sebuah
karangan saja kepribadian hidup yang ada dalam masyarakat Indonesia
menjelma menjadi kepribadian hidup bangsa yang dirin sejak jaman Sriwijaya hingga
Sumpah Pemuda 1928. Kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para penditi negara ini serta
disepakati dan ditentukan sebagai dasar negara Republik Indonesia. Dalam pengertian yang
demikian, maka Pancasila selain sebagai kepribadian bangsa Indonesia, sekaligus juga sebagai
ideologi negara. Dengan demikian Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang
memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi tingkah laku hidup sehari-hari dalam
menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa maka segala daya upaya bangsa Indonesia dalam membangun dirinya
akan terarah sesuai garis pedoman dari pandangan hidup bangsa Indonesia.
sumber referensi: BMP MKDU 4111 Pendidikan Kewarganegaraan;
https://www-gramedia-com.

Anda mungkin juga menyukai