Soal 3
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala
aktivitas dalam kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai
yang terdapat di dalam Pancasila dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa
lebih tertat dan teratur baik dalam kehidupan bermasyarakt, berbangsa, dan
bernegara.
Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari
sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!
Jawaban :
Internalisasi nilai-nilai Pancasila yaitu proses memasukkan nilai-nilai yang
terkandung didalam Pancasila agar dapat dipahami dan dipraktikkan sesuai
dengan tujuan Pancasila, yang tujuannya adalah untuk menjadikan negara yang
kuat, harmonis. dan bangsa yang beradab yaitu menjadikan negara menjadi negara
yang beradab. Bersama dengan cita-cita bangsa Indonesia. Nilai yaitu sifat atau
kualitas yang melekat pada suatu objek. Nilai mengandung cita-cita, harapan,
dambaan, dan keharusan. Nilai terdiri atas nilai material, nilai vital, dan nilai
kerohanian. Dimana nilai material yaitu hal-hal yang melayani kehidupan fisik
atau fisik seseorang. Hidup bernilai segala sesuatu yang membantu seseorang
untuk melakukan aktivitas dan aktivitas. Nilai-nilai spiritual yaitu segala sesuatu
yang melayani jiwa manusia. Nilai-nilai spiritual terdiri dari: nilai-nilai sejati yang
bersumber dari akal manusia (rasionalitas, intelektualitas,kreativitas), nilai-nilai
kebaikan atau akhlak yang berasal dari unsur kehendak (niat) manusia, nilai-nilai
agama adalah nilai-nilai spiritual yang tertinggi dan mutlak, nilai-nilai yang
diturunkan dari keyakinan manusia. Dan berikut adalah contoh internalisasi nilai-
nilai dari sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari :
Penerapan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Bintang emas adalah simbol sila pertama dalam Pancasila yang berbunyi
"Ketuhanan Yang Maha Esa". Sila pertama sangat mengutamakan aspek
ketuhanan dalam setiap segi kehidupan kita. Berikut ini contoh penerapan
Pancasila, khususnya sila Ketuhanan yang Maha Esa, dalam kehidupan sehari-
hari:
Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama tersebut.
Kepemilikan terhadap agama tersebut harus diikuti dengan ketakwaan pada
Tuhan.
Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama
agar tercapai kedamaian dan kenyamanan bersama.
Saling bekerja sama antarumat beragama dalam hal yang bersifat
memajukan kepentingan umum
Tidak memaksa seseorang untuk menganut agama tertentu karena sesuai
UUD1945
Membina kerukunan hidup antara sesama manusia.
Tidak melakukan penistaan agama. Penistaan terhadap agama adalah
perilaku menghina atau merendahkan agama, seperti melakukan
pembakaran rumah ibadah.
Menjaga kebebasan orang dalam beribadah sesuai agama dan
kepercayaannya.
Menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai kebaikan yang diajarkan tuhan
dalam agama dan keyakinan.
Penerapan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Rantai emas menjadi simbol dari sila kedua yang berbunyi
"Kemanusiaan yang adildan beradab". Sila kemanusiaan yang adil dan beradab
mewakili keinginan Bangsa Indonesia untuk berada di posisi setara dengan
bangsa-bangsa lain di dunia ini. Dibawah ini adalah beberapa contoh
penerapan Pancasila sila kemanusiaan yang adil dan beradab:
Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari berbagai
macam suku, agama,ras, dan adat istiadat.
Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi
pekertikita dalam berbagai kondisi
Tidak melakukan diskriminasi pada siapa pun. Diskriminasi yang dimaksud
adalah membeda-bedakan sesama warga negara, baik perbedaan karena
tingkat pendidikan, kondisi ekonomi, dan lain sebagainya.
Berani untuk menyampaikan kebenaran dan menegur kesalahan seseorang
sesuai dengan adab yang berlaku di tengah masyarakat.
Menjaga keseimbangan dalam hal pelaksanaan hak dan kewajiban. Jangan
sampai hak dan kewajiban kita mencederai hak dan kewajiban orang lain.
Sigap membantu orang yang mengalami kesusahan tanpa pilih kasih.